Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN KASUS

OBSTETRI

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kepaniteraan

Stase Obstetri – Ginekologi RSUD Dr. Soedono Madiun

Disusun oleh :

Suci Ramadian

12711028

Pembimbing :
dr. Suwardi, Sp.OG (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
RSUD DR. SOEDONO MADIUN
2016
MANAJEMEN KASUS

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kepaniteraan


Di Stase Obstetri – Ginekologi RSUD Dr. Soedono Madiun

Oleh:
Suci Ramadian
(12711028)

Telah dipresentasikan tanggal :


.... Desember 2016

Dokter Pembimbing DM RSUD Dr. Soedono Madiun

dr. Suwardi, Sp.OG(K) Suci Ramadian


RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI Dr. SOEDONO
STASE OBSTETRI – GINEKOLOGI
Jl. Dr. Soetomo 59. Telp. 0351-464326 pswt.150

I. LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS

Nama : Ny. VF

Umur : 29 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Ds. Kandangan RT/RW 36/08, Madiun

Nama Suami : Tn. DY

Umur Suami : 33 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

No. Rekam Medis : 6-69-14-59

II. MASUK DAN KELUAR RUMAH SAKIT


Masuk : 19 Desember 2016 pukul 16.00 WIB

Keluar : 23 Desember 2016 pukul 13.00 WIB

III. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Keluhan gerak janin berkurang.

2. RPS
Pasien rujukan PKM Kare dengan GII P1001 40/41 mgg GHHIU +
Letkep/Letsu + Post date + Gerak janin berkurang. Saat ini pasien mengeluh gerakan
janin berkurang sejak 1 hari yang lalu. Penglihatan kabur (-), nyeri ulu hati (-), mual (-
), muntah (-), sesak (-), BAK/BAB (+)/ normal.

3. RPD : HT (-), DM (-), Asma (-), penyakit jantung (-)

4. RPK : HT (-), DM (-), Asma (-), penyakit jantung (-)

5. Riwayat Haid :
- Menarche usia 13 tahun.
- Siklus 28 hari, teratur.
- Lama Haid 6-7 hari, jumlah biasa, nyeri saat menjelang haid (+),
aktifitas (+).
Hari pertama haid terakhir : 10-03-2016
Hari perkiraan lahir : 17-12-2016
Usia kehamilan : 40/41 minggu

6. Riwayat pernikahan : 1x saat usia 20 tahun selama 9 tahun (2007- sekarang).

7. Riwayat KB : Pil selama 3 bulan (Tahun 2008).

8. Riwayat ANC :
BPM 10x
Sp.OG 2x

9. Riwayat Persalinan :
No. A/P/I/Ab/E/M BBL Cara Lhr Penolong L/P Umur H/M
1. 9 bln/ Spt B/Bidan PKM/Laki-laki/3400/8 tahun
2. Hamil ini

PEMERIKSAAN FISIK
 Status Tanda Umum
 Keadaan Umum : Baik ● Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
 Tinggi Badan : 165 cm ● Berat Badan : 84 kg

 Tensi : 120/90 mmHg ● Nadi : 88x/menit

 Temp (Ax) : 36,7°C ● Respirasi : 19x/menit

 Cor/Pulmo : dbn ● K/L : AICD (-)

 Edema : - ● BMI : 30

 Status Obstetri
 TFU : 34 cm
 Letak Janin : Kepala dan Sungsang
 DJJ : 12-11-12 dan 11-11-11
 His : (-)
 Pemeriksaan Dalam : Ø (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 NST
Bayi 1  Baseline rate : 150, variability :12-20, reaktif, kategori 1.
Bayi 2  Baseline rate : 150, variability : 9-16, reaktif, kategori 1.

 USG
 USG (19/12/2016)
K/T/H
I. BPD : 9.24 ~ 37/38 mgg
EFW : 2600 gr
II. BPD : 9.33 ~ 38/39 mgg
EFW : 2602 gr

 LABORATORIUM

(19/12/2016) pukul 16:43


HEMATOLOGI
Darah Lengkap/CBC Hasil Satuan Acuan
Hemoglobin 13.0 g/dL 12.0-16.0
Hitung Leukosit 9.70 103/µL 4.7-11.3
Trombosit 250 103/µL 142-424
Hematokrit 40.0 % 38-42
Hitung Eritrosit 4.42 106/µL 4.0-5.0
MCV 90.5 fL 80-93
MCH 29.4 pg 27-31
MCHC 32.5 g/dL 32-36
Hitung Jenis Leukosit
Limfosit (%) 22.8* % 25-40
MID (%) 7.80 % 0-14
Granulosit (%) 69.40 % 50-70

ASSESMENT
GII P1001 40/41 mgg GHHIU + Letkep/Letsu + Post date + Tak Inpartu + Obesitas grade I +
TBJ 2600/2600g

TATALAKSANA
• NST
• Pasang Infus
• KIE informed consent
• Observasi tanda-tanda inpartu
• Bila 1 x 24 jam tak inpartu  Pro semi akut SC besok pagi + IUD
• Bila inpartu  Pro Spt Kepala/ Spt Bracht

Tgl. 20-12-2016, Pkl. 08.45


Lahir bayi SC Perempuan / 2500 / 44 / 8-9 dengan ketuban jernih

Tgl. 20-12-2016, Pkl. 08.48


Lahir bayi SC Perempuan / 2100 / 50 / 8-9 dengan ketuban jernih

Gemelli : Monokorion, Diamnion


Dilakukan insersi IUD intracaesarian

Planning Post SC
Puasa sementara
Infus RL:PS 2:1
Inj Vit C 2x4 amp IV
Inj ketorolac 2x4 amp IV
Inj allinamine 2x4 amp IV
Inj transamine 3x 500mg IV
Drip oksitosin 2 amp/12 jam IV Cek Lab post Op
Cek darah lengkap post op
Monitoring keluhan, Vital sign/ flx/ kontraksi uterus

FOLLOW UP
Ruang IPI
20-12-2016 – 09.35
 Subjektif
Nyeri luka post op SC (+)
 Objektif
STU: Keadaan Umum : Compos Mentis, A-/I-/C-/D-
Vital Sign : TD: 120/70 HR: 82x/menit
Suhu : 36ºC Respirasi: 20x/menit
C/P : S1 S2 reguler, tunggal
Ves/ves, Rh -/-. Wh -/-
Ekstremitas : Edema -/-
Status Obstetri:
 TFU 1 jbpst
 Kontraksi uterus (+) baik
 V/v : flx (-), flr (-)

(20/12/2016) pukul 11:09


HEMATOLOGI
Darah Lengkap/CBC Hasil Satuan Acuan
Hemoglobin 12.5 g/dL 12.0-16.0
Hitung Leukosit 14.60* 103/µL 4.7-11.3
Trombosit 232 103/µL 142-424
Hematokrit 37.4* % 38-42
Hitung Eritrosit 4.06 106/µL 4.0-5.0
MCV 92.1 fL 80-93
MCH 30.8 pg 27-31
MCHC 33.4 g/dL 32-36
Hitung Jenis Leukosit
Limfosit (%) 13.5* % 25-40
MID (%) 6.50 % 0-14
Granulosit (%) 80.00 % 50-70

 Assesment
P2003 PP SC + IUD hari 0 (a/i Gemeli + Post date + Tak Inpartu + Obesitas Grade I)

 Planning
- Diet TKTP
- Asam Mefenamat 3 x 500mg
- Sulfat Ferrosus 2 x 1 tab
- Mobilisasi bertahap
- Balance cairan CM = CK + 500 cc
- Observasi keluhan/ VS/ kontraksi uterus/ fluxus
FOLLOW UP
Ruang Mawar
21-12-2016 – 06.00
 Subjektif
Nyeri luka jahitan post op SC (+), flatus (+)
 Objektif
STU: Keadaan Umum : Compos Mentis, A-/I-/C-/D-
Vital Sign : TD: 110/70 HR: 80x/menit
Suhu : 36,7ºC Respirasi: 19x/menit
C/P : S1 S2 reguler, tunggal
Ves/ves, Rh -/-. Wh -/-
Abdomen : Bising Usus (+)
Ekstremitas : Edema -/-
Status Obstetri:
 TFU 2 jbpst
 Kontraksi uterus (+) baik
 V/v : flx (-), flr (-)
 Rembesan luka (-)

 Assesment
P2003 PP SC + IUD hari I (a/i Gemeli + Post date + Tak Inpartu + Obesitas Grade I)

 Planning
- Diet lunak TKTP
- Mobilisasi bertahap
- Asam Mefenamat 3 x 500mg
- Sulfat Ferrosus 2 x 1 tab
- V/v hygiene
- Observasi keluhan/ VS/ kontraksi uterus/ fluxus

FOLLOW UP
Ruang Mawar
22-12-2016 – 06.00
 Subjektif
Nyeri luka jahitan post op SC (+)
 Objektif
STU: Keadaan Umum : Compos Mentis, A-/I-/C-/D-
Vital Sign : TD: 110/80 HR: 80x/menit
Suhu : 36,8ºC Respirasi: 20x/menit
C/P : S1 S2 reguler, tunggal
Ves/ves, Rh -/-. Wh -/-
Abdomen : Bising Usus (+)
Ekstremitas : Edema -/-
Status Obstetri:
 TFU 2 jbpst
 Kontraksi uterus (+) baik
 V/v : flx (-), flr (-)
 Rembesan luka (-)

 Assesment
P2003 PP SC + IUD hari II (a/i Gemeli + Post date + Tak Inpartu + Obesitas Grade I)

 Planning
- Diet TKTP
- Mobilisasi bertahap
- Asam Mefenamat 3 x 500mg
- Sulfat Ferrosus 2 x 1 tab
- Pro rawat luka besok  bila baik, pro KRS

FOLLOW UP
Ruang Mawar
23-12-2016 – 06.00
 Subjektif
Nyeri luka jahitan post op SC (+)
 Objektif
STU: Keadaan Umum : Baik, Compos Mentis, A-/I-/C-/D-
Vital Sign : TD: 110/70 HR: 80x/menit
Suhu : 36,8ºC Respirasi: 20x/menit
C/P : S1 S2 reguler, tunggal
Ves/ves, Rh -/-. Wh -/-
Abdomen : Bising Usus (+)
Ekstremitas : Edema -/-
Status Obstetri:
 TFU 2 jbpst
 Kontraksi uterus (+) baik
 V/v : flx (-), flr (-)
 Rembesan luka (-)

 Assesment
P2003 PP SC + IUD hari III (a/i Gemeli + Post date + Tak Inpartu + Obesitas Grade
I)

 Planning
- Diet lunak TKTP
- Mobilisasi bertahap
- Asam Mefenamat 3 x 500mg
- Sulfat Ferrosus 2 x 1 tab
- Pro rawat luka hari ini  bila baik, pro KRS
TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin
atau lebih. Kehamilan ganda disebabkan karena terjadinya dua atau lebih
fertilisasi, dari fertilisasi tunggal yang diikuti oleh kegagalan pembelahan zigot,
atau dari gabungan keduanya. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak
kembar dua (gemelli), kembar tiga (triplet), kembar empat (quadriplet), dan
kembar enam (sextuplet).
Janin kembar dua biasanya terjadi akibat pembuahan dua ovum terpisah
(Kembar dizigot atau fraternal). Meskipun lebih jarang, kembar dua dapat
berasal dari satu ovum yang dibuahi yang kemudian terbelah (kembar
monozigot atau identik). Kedua proses ini dapat terjadi pada kehamilan dengan
jumlah janin lebih banyak.

II. ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO


Terdapat beberapa faktor risiko untuk terjadinya kehamilan kembar
diantaranya sebagai berikut:
1. Ras
Frekuensi kelahiran multijanin sangat bervariasi diantara berbagai ras dan
kelompok etnis. Perbedaan yang mencolok dalam frekuensi bayi kembar
mungkin merupakan akibat dari variasi rasial kadar FSH (follicle stimulating
hormone).
2. Paritas
Meningkatnya paritas juga meningkatkan insiden pembentukan janin kembar
secara independen.
3. Umur
Angka pembentukkan bayi kembar alami memuncak pada usia 37 tahun,
ketika stimulasi FSH maksimal meningkatkan pembentukan folikel multipel.
Turunnya insiden setelah usia ini kemungkinan mencerminkan deplesi
fisiologis folikel.
4. Preparat kesuburan/obat-obatan induksi ovulasi
Induksi ovulasi dengan FSH plus gonadotropin korionik atau klomifen sitrat
sangat meningkatkan kemungkinan ovulasi multipel. Insiden gestasi
mulltijanin setelah terapi gonadotropin kovensional adalah 16 sampai 40
persen, 75 persennya adalah kembar dua.
5. Fertilisasi in vitro
Teknik ini dirancang untuk meningkatkan kemungkinan hamil, tetapi teknik
ini juga meningkatkan kemungkinan gestasi multijanin. Secara umum,
dengan IVF, semakin banyak jumlah zigot yang dipindahkan, semakin besar
risiko janin kembar dua atau multipel.
6. Herediter
Sebagai penentu terjadinya kehamilan kembar, riwayat keluarga dari pihak
ibu lebih penting dari ayahnya. Wanita yang bukan kembar, tetapi yang
suaminya merupakan kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan
frekuensi 1 set per 116 kehamilan. Sedangkan wanita yang merupakan
kembar dizigot melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 set per 58
kelahiran.

III. KLASIFIKASI
1. Monozigot
Muncul dari satu ovum tunggal yang dibuahi dan kemudian membagi dua
struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang
menjadi suatu individu yang terpisah. Hasil akhir dari proses ini tergantung
pada kapan pembelahan tersebut terjadi.
a. Pembelahan 72 jam pertama setelah pembuahan
Dua embrio, dua amnion, dan dua korion akan terjadi kehamilan diamniotik
dan dikoriotik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu
plasenta tunggal menyatu.
b. Pembelahan antara hari ke-4 dan ke-6 setelah pembuahan
Dua embrio akan terjadi, masing-masing dalam kantung yang terpisah
dengan korion yang bersama.
c. 8 hari setelah pembuahan
Amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan 2 embrio
dengan kantong amnion bersama atau kehamilan kembar monoamniotik,
monokorionik.
2. Dizigotik
Kembar dizigotik atau fraternal adalah kembar yang disebabkan dari ovum
yang terpisah. Kembar dizigotik merupakan produk dari dua ovum dan dua
sperma
3. Conjoined Twins
Kembar dimana janin melekat satu dengan lainnya.
4. Superfekundasi
Pembuahan dua ovum dalam satu siklus ovulasi yang sama tetapi bukan pada
koitus yang sama, dan tidak harus oleh sperma dari pria yang sama.
5. Superfetasi
Kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau bulan setelah kehamilan
pertama. Superfetasi baru diketahui terjadi pada kuda betina, belum pernah
pada manusia. Sebagian besar kasus yang dicurigai sebagai superfetasi pada
manusia terjadi akibat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat tidak
seimbang pada janin kembar dengan usia gestasi yang sama.

Mekanisme Kembar Monozigotik


a. Pada 0-4 hari pasca pembuahan, hasil konsepsi dini dapat terbelah menjadi
dua. Pemisahan pada tahap ini menciptakandua korion dan dua amnion
(diamnion,dikorion). Plasenta mungkin terpisah atau menyatu.
b. Pemisahan antara hari ke-4 dan hari ke-8 menyebabkan pembentukkan
blastokista dengan dua embrioblas (massa sel dalam. Inner cell mass)
terpisah. Masing-masing embriobalas akan membentuk amnion sendiri-
sendiri di dalam satu korion yang digunakan bersama (diamnion,
monokorion).
c. Antara hari ke-8 dan hari ke-12, terbentuk amnion dan rongga amnion
diatas diskus germinativum. Pemisahan zigot menghasilkan 2 zigot dengan
1 amnion dan 1 korion (monoamnion, monokorion).
d. Berbagai teori menjelaskan pembentukkan kembar dempet. Satu
menjelaskan terjadinya pemisahan tak sempurna satu janin menjadi dua.
Yang lain menjelaskan penyatuan bagian dari satu janin (dari pasangan
kembar monozigot) ke zigot lainnya.

Pertumbuhan Janin
Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada kehamilan
tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai usia kehamilan 30 minggu kenaikan
berat badan janin kembar yang sama dengan janin kehamilan tunggal. Berat badan satu
janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000gr lebih ringan daripada kehamilan tunggal.
Berat badan bayi baru lahir yang kembar dua kurang dari 2500 gram, pada triplet kurang
dari 2000 gram, dan untuk kuadriplet kurang dai 1500 gram.

Letak dan Presentasi


1. Presentasi kepala – kepala
Jika kembar pertama kepala, maka pelahiran biasanya dapat dilakukan secara
spontan atau dengan forseps.
2. Presentasi Kepala – Non kepala
Pelahiran pervaginam janin terbawah diikuti oleh ekstraksi bokong kembar
kedua mempersingkat rawat inap ibu dan neonatus secara signifikan, sebagian
karena kembar yang diekstraksi bokong pervaginam lebih jarang mengalami
gangguan pernafasan dan infeksi.
3. Presentasi Sungsang
Seperti pada janin tunggal, jika janin pertama sungsang maka dapat timbul
masalah besar jika :
a. Janin terlalu besar, dan kepala yang datang belakangan lebih besar daripada
jalan lahir.
b. Janin cukup kecil. Ekstremitas dan badan dapat lahir melalui serviks yang
belum mendatar dan berdilatasi secara adekuat, tetapi kepala dapat
terperangkap diatas serviks.
c. Terjadi prolapsus tali pusat.

Malpresentasi Pada Bayi Kembar


Tanda dan Gejala

1. Uterus lebih besar (>4 cm) dibandingkan usia kehamilannya.


2. Penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan oleh edema
atau obesitas.
3. Teraba 3 bagian besar janin
4. Ballotement lebih dari 1 fetus
5. Polihidroamnion
6. Banyak bagian kecil yang teraba
7. Denyut jantung janin lebih dari 2 dengan jarak berjauhn dan perbedaan
kecematannya paling tidak 8 detak per menit.
8. Palpasi satu atau lebih fetus pada fundus setelah melahirkan bayi.

IV. DIAGNOSIS

A. Anamnesis
- Riwayat adanya keturunan kembar
- Mendapat pengobatan infertilitas
- Uterus yang membesar lebih dari 4 cm dari kehamilan tunggal
- Gerakan janin lebih banyak

B. Pemeriksaan Klinis
a. Inspeksi dan palpasi
- Kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa
- Gerakan-gerakan janin lebih sering
- Bagian-bagian kecil teraba lebih banyak
- Teraba 3 bagian besar janin
- Teraba ada 2 balotement
b. Auskultasi
- Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak
berjauhan dengan perbedaan kecepatannya sedikitnya 10 denyut
permenit atau bila dihitung bersamaan terdapat selisih 10.

C. Pemeriksaan Penunjang
a. Rontgen foto abdomen : tampak gambaran 2 janin
b. Ultrasonografi
- Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut, dapat
ditemukan pada trimester 1.
- Dengan pemeriksaan USG, kantong gestasional yang terpisah dapat
diidentifikasi pada awal kehamilan kembar.
- Pada kehamilan kembar dikorion, jenis kelamin berbeda plasenta
terpisah dengan dinding pemisah yang tebal > 2mm atau twin peak
sign dimana melekat pada dua buah plasenta menjadi satu.
- Pada kehamilan monokhorion mempunyai membran pemisah yang
sangat tipis sehingga terlihat sampai trimester kedua. Tebal
membran < 2 mm.
c. Laboratorium
- Pada hamil kembar terdapat plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka
produksi HCG akan tinggi.
- Nilai hematokrit, Hb dan jumlah sel darah merah menurun,
berhubungan dengan peningkatan volume darah. Kebutuhan Fe
melebihi kebutuhan maternal untuk mensuplai Fe pada trimester
kedua.
V. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding wanita hamil dengan uterus lebih besar dari usia kehamilan
antara lain sebagai berikut :
- Fetus multipel
- Elevasi uterus karena distensi urinaria
- HPHT tidak akurat
- Hidramnion
- Mola Hidatidosa
- Kehamilan dengan mioma uteri (tidak terdengarnya 2 denyut jantung)

VI. KOMPLIKASI
a. Terhadap ibu
- Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebih besar.
- Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia lebih sering.
- Karena uterus yang membesar, ibu akan mengeluh sesak nafas, sering
miksi, serta terdapat edema dan varises pada tungkai dan vulva.
- Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum dan solusio plasenta
sesudah anak pertama lahir.
b. Terhadap janin
- Kemungkinan terjadinya bayi prematur akan tinggi
- Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka
kematian bayi kedua tinggi.
- Sering terjadi kesalahan letak janin, yang akan mempertinggi angka
kematian janin.
Komplikasi lain terhadap janin, antara lain :
 Hyaline membrane disease
Bayi kembar yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 35 minggu
dua kali lebih sering menderita HMD dibandingkan dengan bayi
tunggal yang dilahirkan pada usia kehamilan yang sama. Prevalensi
HMD didapatkan lebih tinggi pada kembar monozigot dibandingkan
dengan kembar dizigotik. Bila hanya satu bayi dari sepasang bayi
kembar yang menderita HMD, maka bayi kedua cenderung menderita
HMD dibandingkan bayi pertama.
 Asfiksia saat kelahiran
Bayi dari kehamilan multiple memiliki peningkatan frekuensi
untuk mengalami asfiksia saat kelahiran dengan sebab prolapsus tali
pusat, plasenta previa dan ruptur uteri sehingga menyebabkan asfiksia
ringan.
 Twin to twin transfusion syndrome
Darah ditransfusikan dari satu kembar (donor) ke dalam vena
kembar lainnya (resipien) sedemikian rupa sehingga donor menjadi
anemic dan pertumbuhannya terganggu, sementara resipien menjadi
polisitemik dan mungkin mengalami kelebihan sirkulasi yang
bermanifestasi sebagai hirdrops fetal.
Stadium TTTS :
1. Stadium I : Ketidaksamaan volume cairan amnion, tetapi urin
masih terlihat secara sonografis di VU kembar.
2. Stadium II : Kriteria stadium I, tetapi urin tidak terlihat
3. Stadium III : Kriteria stadium II dan kelainan arteri umbilikalis,
duktus venosus atau vena umbilikalis pada pemeriksaan doppler
4. Stadium IV : Asites atau hidrops yang jelas pada salah satu kembar
5. Stadium V : Kematian salah satu janin

 Kembar siam
Apabila pembentukan dimulai setelah cakram mudigah dan
karung amnion rudimeter sudah terbentuk tetapi cakram mudigah
tidak sempurna akan terbentuk kembar siam.
 IUGR
Pada kehamilan kembar pertumbuhan dan perkembangan salah
satu atau kedua janin dapat terhambat. Semakin banyak janin yang
terbentuk maka kemungkinan terjadinya IUGR semakin besar.
VII. PENANGANAN DALAM KEHAMILAN

1. Perawatan antenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah
komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan, pemeriksaan ulang harus
lebih sering (1x seminggu pada kehamilan lebih dari 32 minggu)
2. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari karena
akan merangsang partus prematurus.
3. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan supaya terasa lebih
ringan
4. Periksa darah lengkap, Hb dan golongan darah

VIII. PERSALINAN

1. Bila anak pertama letaknya membujur, kala 1 diawasi seperti biasa dan di tolong seperti
biasa dengan episiotomi mediolateralis.
2. Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk menentukan
keadaan anak kedua. Tunggu sambil memeriksa tekanan darah dll.
3. Biasanya 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak membujur, ketuban
dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar. Tunggu dan
pimpin persalinan anak kedua seperti biasa.
4. Waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum.
5. Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi prolaps tali
pusat dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara caesar.
6. Indikasi seksio saesarea pada:
a. Janin pertama letak lintang
b. Bila terjadi prolaps tali pusat
c. Plasenta previa
d. Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang dan anak
kedua letak kepala
7. Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum.
DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham FG, et all. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta, EGC
2. Mochtar Rustam. 2011. Sinopsis Obstentri Fisiologi dan ObstentriPatofisiologi. Edisi 3
Jilid I. Jakarta. EGC.
3. Manuaba, Ida Bagus Gede. 2007. Pengantar Kuliah Obstetric. Jakarta. EGC.
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai

  • RS Cileunyi Surat Pernyataan dr Andri Hartanto
    RS Cileunyi Surat Pernyataan dr Andri Hartanto
    Dokumen1 halaman
    RS Cileunyi Surat Pernyataan dr Andri Hartanto
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen29 halaman
    Bab Ii
    Delcia Tampan
    Belum ada peringkat
  • Cara Pilih Wahana PDF
    Cara Pilih Wahana PDF
    Dokumen5 halaman
    Cara Pilih Wahana PDF
    EgieAprian
    Belum ada peringkat
  • DOCdok
    DOCdok
    Dokumen8 halaman
    DOCdok
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • EWS
    EWS
    Dokumen1 halaman
    EWS
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Pembentukan Team Code Blue
    Pembentukan Team Code Blue
    Dokumen13 halaman
    Pembentukan Team Code Blue
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • PPK Isk
    PPK Isk
    Dokumen3 halaman
    PPK Isk
    Hery Sezano
    100% (1)
  • Gea
    Gea
    Dokumen2 halaman
    Gea
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • MK Gemelli-2
    MK Gemelli-2
    Dokumen21 halaman
    MK Gemelli-2
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • PPK Isk
    PPK Isk
    Dokumen3 halaman
    PPK Isk
    Hery Sezano
    100% (1)
  • Pembentukan Team Code Blue
    Pembentukan Team Code Blue
    Dokumen13 halaman
    Pembentukan Team Code Blue
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Pembentukan Team Code Blue
    Pembentukan Team Code Blue
    Dokumen13 halaman
    Pembentukan Team Code Blue
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • PPK Isk
    PPK Isk
    Dokumen3 halaman
    PPK Isk
    Hery Sezano
    100% (1)
  • Clinical Pathway Ppok
    Clinical Pathway Ppok
    Dokumen8 halaman
    Clinical Pathway Ppok
    FADHILA SANDY
    Belum ada peringkat
  • PPK Isk
    PPK Isk
    Dokumen3 halaman
    PPK Isk
    Hery Sezano
    100% (1)
  • PPK Isk
    PPK Isk
    Dokumen3 halaman
    PPK Isk
    Hery Sezano
    100% (1)
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Daritadi
    Daritadi
    Dokumen1 halaman
    Daritadi
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • PPK Isk
    PPK Isk
    Dokumen3 halaman
    PPK Isk
    Hery Sezano
    100% (1)
  • Darimn
    Darimn
    Dokumen1 halaman
    Darimn
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Ketika Jiwamu
    Ketika Jiwamu
    Dokumen1 halaman
    Ketika Jiwamu
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Akankah Ada
    Akankah Ada
    Dokumen1 halaman
    Akankah Ada
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Asus
    Asus
    Dokumen1 halaman
    Asus
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Susa
    Susa
    Dokumen1 halaman
    Susa
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Akankah Ada
    Akankah Ada
    Dokumen1 halaman
    Akankah Ada
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Dari
    Dari
    Dokumen1 halaman
    Dari
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat
  • Berkaca Kaca
    Berkaca Kaca
    Dokumen1 halaman
    Berkaca Kaca
    Fahmee Mujaheed
    Belum ada peringkat