Anda di halaman 1dari 13

WRAP UP SEKENARIO 1

BLOK HOMEOSTASIS DAN CAIRAN

“Kekurangan Cairan Tubuh”

KELOMPOK B3

Ketua : Neng Lusi Fitri A 1102018206

Sekretaris : Achmad Anas Fauzi 1102018208

Anggota : Muhammad Malik Fajar 1102018207

Yanuar Ahmad Navis 1102018210

Andi Aqila 1102018211

Ahmad Khoirul Waro 1102018212

Tiara Mutia 1102018213

Khoerunisa Koeswara 1102018214

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018-2019
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp. 021-4206674 Fax 021-4203065
DAFTAR ISI
Daftar Isi ..................................................................................................... 1
Skenario ..................................................................................................... 2
Kata Sulit ..................................................................................................... 2
Pertanyaan ................................................................................................... 3
Jawaban ..................................................................................................... 3
Hipotesis ..................................................................................................... 4
Sasaran Belajar ............................................................................................ 4
1. Memahami dan Menjelaskan Cairan
1.1 Definisi Cairan .................................................................................. 5
1.2 Jenis-jenis Cairan .............................................................................. 5
1.3 Fungsi Cairan .................................................................................... 5
2. Memahami dan Menejelaskan Cairan Tubuh
2.1 Definisi Cairan Tubuh ....................................................................... 6
2.2 Jenis-jenis dan keadaan fisiologinya ................................................. 6
2.3 Fungsi Cairan Tubuh ......................................................................... 6
3. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi
3.1 Definisi Dehidrasi ............................................................................. 6
3.2 Penyebab Dehidrasi ........................................................................... 7
3.3 Gejala Dehidrasi ................................................................................
3.4 Jenis Dehidrasi ..................................................................................
3.5 Penanganan ........................................................................................
4. Memahami dan Menjelaskan Etika minum dalam ajaran Islam
4.1Definisi Etika Islam ...........................................................................
4.2Hadist yang menjelaskan Etika minum dalam Islam .........................
Daftar Pustaka .............................................................................................
SKENARIO 1

Kekurangan Cairan

Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolaraga.
Pada pemeriksaan fisik: tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa ke rumah sakit,
temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di rumah sakit, pasien segera
diberikan infus cairan kristaloid (elektrolit). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan: kadar
natrium 130 mEq/L, kalium 2,5 mEq/L dan klorida 95 mEq/L. Setelah kondisi membaik pasien
diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika islam.

KATA SULIT

1. Larutan : Campuran Homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat

2. Etika Islam : Yaitu moral yang dianjurkan dalam ajaran islam yang tercantum pada al-quran
dan as-sunnah.

3. Cairan Tubuh : Cairan yang memiliki fungsi fisiologi dalam tubuh.

4. Pingsan : kondisi hilangnya kesadaran secara mendadak yang menyebabkan seseorang terjatuh
tanpa kesadaran.

5. Infus : suatu alat untuk memasukkan cairan ke dalam tubuh.

6. Fisik : suatu wujud yang terlihat oleh kasar mata.

7. Laboratorium : tempat dimana untuk melakukan suatu percobaan.

8. Kristaloid : larutan dengan air terdiri dari molekul kecil yang dapat menembus kapiler dengan
mudah.

9. IGD : Instalasi Gawat Darurat.

10. Lemas : kondisi tubuh dimana mengalami kekurangan Cairan pada tubuh.
PERTANYAAN

1. Mengapa remaja tersebut bisa pingsan saat berolaraga?

2. Mengapa ketika seseorang kekurangan Cairan harus segera diberikan cairan kristoloid
(elektrolit)?

3. Mengapa remaja tersebut diberikan larutan pengganti oleh temannya?

4. Kenapa pasien setelah di infus keadaannya membaik?

5. Mengapa pasien tersebut bisa mengalami kekurangan Cairan?

6. Mengapa pasien bisa terlihat tampak lemas?

7. Mengapa ketika seseorang sakit itu harus melakukan pemeriksaan laboratorium?

JAWABAN

1. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan oleh tubuh tidak seimbang
mengakibatkan beberapa gejala yang menunjukan tubuh kekurangan Cairan
2. Karena cairan kristoloid (elektrolit) lebih mudah menetralisir keadaan tubuh yang
kekurangan Cairan.
3. Sebagai penanganan pertama.
4. Karena kebutuhan cairan tubuh telah kembali normal.
5. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan oleh tubuh tidak seimbang
mengakibatkan beberapa gejala yang menunjukan tubuh kekurangan Cairan
6. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan oleh tubuh tidak seimbang
mengakibatkan beberapa gejala yang menunjukan tubuh kekurangan Cairan
7. Karena pemeriksaan laboratorium dapat membantu mengukur kadar cairan dalam tubuh
sehingga dapat mendiagnosa keadaan pasien.
HIPOTESIS

Kekurangan Cairan tubuh disebabkan oleh tidak seimbangnya cairan yang masuk dan yang
digunakan Sehingga menyebabkan dehidrasi.

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan definisi cairan

1.1 Definisi cairan

1.2 jenis-jenis cairan

1.3 Fungsi cairam

2. Memahami dan menjelaskan Cairan tubuh

2.1 Definisi cairan tubuh

2.2 Jenis-jenis dan keadaan fisiologinya

2.3 Fungsi Cairan tubuh

3. Memahami dan menjelaskan Dehidrasi

3.1 Definisi Dehidrasi

3.2 Penyebab Dehidrasi

3.3 Gejala Dehidrasi

3.4 Jenis Dehidrasi

3.5 Penanganan

4. Memahami dan menjelaskan etika minum sesuai dengan ajaran islam

4.1 Definisi Etika Islam

4.2 Hadist yang menjelaskan etika minum dalam ajaran islam


1. Memahami dan Menjelaskan airan

1.1 Definisi Cairan

Cairan berada dalam dua kompartemen utama, yaitu di dalam sel (cairan intra sel/ CIS) yang
pada orang dewasa sekitar 40% dari berat badan atau 70% dari jumlah keseluruhan cairan tubuh,
dan cairan di luar sel (cairan ekstra sel/ CES) sekitar 20% dari berat badan atau 30% dari seluruh
cairan tubuh. Cairan ekstrasel termasuk didalamnya cairan intravaskuler (plasma) sekitar 4-5%
dari berat badan, dan cairan interstitial atau cairan yang berada di antara sel termasuk cairan
limfe sekitar 15% dari berat badan.

1.2 Jenis-jenis cairan

A. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan ini dapat
menghantarkan listrik disebabkan karena zat elektrolit terurai menjadi ion-ion karena
pengaruh arus listrik. Pada larutan elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul air
dengan partikel-partikel zat cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat sehingga
partikel-partikel zat dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan elektrolit adalah NaCl
(Natrium klorida), H2SO4 (Asam sulfat), CH3COOH (Asam asetat), Na2SO4(Natrium sulfat),
KI(Kalium iodida), CaCl2(Kalsium korida)

B. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena larutan tersebut tidak
dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya. Pada larutan non elektrolit, molekul-
molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Pada non elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul
air dengan partikel-partikel zat tidak cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat
sehingga partikel-partikel zat tidak dapat lepas sebagai ion-ion bebas.
1.3 Fungsi Cairan

Viskositas cairan merupakan pengukuran untuk menentukan seberapa kental suatu zat cair yang
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul dalam cairan (Nurpialawati, 2014). Viskositas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, suhu, tekanan, terdapatnya zat lain, ukuran
molekul, berat molekul, kekuatan antar molekul, dan konsentrasi cairan (Bird, 1994). Jika cairan
berada pada suhu yang tinggi, maka viskositas cairan akan menurun sedangkan kondisi terbalik
jika cairan tersebut diberikan tekanan yang tinggi. Dengan terdapatnya molekul zat lain dalam
cairan maka, berat molekul akan meningkat dan konsentrasi larutan akan meningkat sehingga
viskositas cairan juga akan meningkat karena adanya bahan suspensi yang meningkatkan
viskositas. Kekuatan antar molekul akan meningkatkan viskositas karena meningkatnya ikatan
hidrogen antar molekul.
2. Memahami dan Menjelaskan Cairan Tubuh

2.1 Definisi Cairan Tubuh


Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular yang memiliki
fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida ekstraselular,
termasuk plasma darah dan fluida transelular.

2.2 Jenis-jenis cairan tubuh

Cairan tubuh dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh tubuh.
Sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.

Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam system vaskuler. Cairan intersital adalah
cairan yang terletak diantara sel. Cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi larutan cerna.

2.3 Fungsi Cairan tubuh

Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi utama yaitu
sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan
berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air didalam tubuh juga
akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida
dan juga senyawa nitrat. Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam
tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan
tubuh seperti mata, mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi Sports Science Brief tubuh,
katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu
dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh
dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.

3. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi

3.1 Definisi Dehidrasi

Berikut adalah beberapa pengertian tentang dehidrasi :

dehidrasi berarti kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar lebih besar dari
jumlah yang masuk.
1.Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari
pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003). Dehidrasi dapat berupa hilangnya
air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah
yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi
hipotonik). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145
mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi
isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135 – 145 mEq/L) dan osmolalitas
efektif serum (270 – 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar
natrium serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270
mosmol/liter).

2.Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output yang
melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992 : 3).
3.Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air dalam
jumlah yang relatif sama.

Dari perngertian di atas dapat disimpulkan bahwa Dehidrasi adalah gangguan dalam
keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak
daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan
gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

Dehidrasi dapat terjadi karena :

a) Kekurangan zat natrium


b) Kekurangan air
c) Kekurangan natrium dan air

3.2 Penyebab dehidrasi

1.Menstruasi

Pada wanita tentu, datang bulan bikin mereka dehidrasi, akibat diduga level hormon dalam tubuh
dapat memengaruhi hidrasi. Sebaiknya kamu mengonsumsi lebih banyak air putih selama
menstruas

2. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan juga dapat menyebabkan dehidrasi. Terutama, jika kamu berada di bawah
pengaruh obat untuk tekanan darah, pastikan bahwa kamu memasok tubuhmu dengan cukup air.
3. Diare

Ini sudah jadi rahasia umum. Diare bisa menguras cairan tubuhmu. Tak heran kamu jadi letih,
lemah, dan lesu. Para dokter di dunia bahkan sepakat dan menganjurkan untuk selalu minum air
putih saat diare.

4. Diabetes

Penderita iabetes harus hati-hati karena rentan sekali dehidrasi. Ketika kadar gula darah terlalu
tinggi, orang bersangkutan akan sering kali buang air kecil, sehingga mengalami dehidrasi.

5. Stres

Stres bisa melemahkan semua aliran air dalam sistem tubuhmu dan menyebabkan dehidrasi,
karena memicu hormon-hormon tertentu.

6. Menyusui

Terkadang, ibu menyusui bisa juga mengalami dehidrasi. Diduga hal ini disebabkan transfer
cairan dari ibu ke bayi yang mendukung terjadinya dehidrasi.

7. Minuman beralkohol

Minum beralkohol bikin kamu sering buang air kecil. Dengan begitu, cairan dalam tubuh lebih
cepat terkuras dan timbul kondisi dehidrasi.

8. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, terkadang tubuh tidak maksimal menjalankan fungsi 'warning' tubuh
yang sedang kekurangan cairan. Akibatnya, kamu sangat rentan mengalami dehidrasi.

9. Olahraga

Olahraga secara berlebih akan menyebabkan dehidrasi ringan.

3.3 Gejala dehidrasi


Biasanya ketika dehidrasi akan menghampiri tubuh kita, maka kita akan merasakan rasa haus
yang sangat. Ketika anda merasakan hal demikian hendaklah anda segera memperbanyak minum
air mineral, karena ketika rasa yang demikian ini dibiarkan begitu saja maka tubuh kita akan
lemas.

Berikut ini tanda-tanda / gejala dehidrasi.

1.Sakit kepala bisa menjadi salah satu tanda dehidrasi. Jangan sampai keluhan ini Anda biarkan
begitu saja. Meski demikian minumlah air putih secara perlahan.

2.Warna urine yang cenderung gelap. Ini adalah salah satu cara mudah yang sepertinya kurang
diperhatikan. Warna urine yang cenderung lebih gelap diakibatkan karena Anda kurang
mengonsumsi air putih.

3.Lesu dan mengantuk juga merupakan tanda kita tidak minum cukup air. Ini cara tubuh
melambat untuk menghemat air. Cobalah untuk mengonsumsi air dingin secara perlahan. Bukan
hanya mengembalikan performa tubuh akibat kurangnya asupan air, namun air dingin juga
menyegarkan.

4.Kekurangan air juga dapat menyebabkan kulit yang kering. Jika kita sudah menggunakan
pelembab kulit, namun tetap terasa kering, itu adalah tanda bahwa Anda kurang minum.

5.Dehidrasi juga bisa ditandai dengan detak jantung yang meningkat. Usahakan untuk
mencukupi tubuh dengan konsumsia air minimal 2 liter perhari.

3.4 Jenis Dehidrasi

Dehidrasi ringan : dehidrasi ringan adalah dimana kehilangan 5% cairan dari berat badan
sebelum sakit.

Dehidrasi sedang : Dehidrasi sedang adalah dimana kehilangan 5-10% cairan dari berat badan
sebelum sakit.

Dehidrasi berat : Dehidrasi berat adalah dimana kehilangan >10% cairan dari berat badan
sebelum sakit.

Berdasarkan tipe

Dehidrasi Isotonis : adalah kekurangan air dan elektrolit terjadi dalam proporsi seimbang.

Dehidrasi Hipertonis : adalah kehilangan cairan melebihi kehilangan elektrolit.


Dehidrasi Hopotonis : adalah kehilangan elektrolit melebihi kehilangan cair

3.5 Penanganan

Rehidrasi merupakan cara paling umum yang digunakan untuk menangani dehidrasi.
Berdasarkan tingkatan deidrasinya, cara rehidrasi yang akan dilakukan akan berbeda untuk orang
yang mengalami dehidrasi ringan, akan diberikan cairan peroral atau selang nasogastik
sedangkan bila pasien mengalami dehidrasi swdng ataupun berat, dilakukan pemberian cairan
melalui infus cairan elektrolit pembuluh darah. Keuntungan rehidrasi oral adalah harganya lebih
murah, lebih efektif, dan lebih praktis dibandingkan infus. Jenis- jenis cairan infus yang dapat
digunakan untuk rehidrasi adalah ringer laktat, dan lain-lain.

4. Memahami dan Menjelaskan etika islam

4.1 Definisi etika islam

Etika sering disamakan dengan pengertian akhlak dan moral, ada pula ulama yang mengatakan
bahwa akhlak merupakan etika islam.etika islam itu etika yang dianjurkan di dalam ajaran Islam
yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah.

4.2 Hadist yang menjelaskan etika minum dalam ajaran islam

‫النإارء في یبتبنبفف د‬
‫س فل أحددكُم بشرر ب‬
‫ب إذا‬
“jika salah seorang diantara kalian minum,janganlah bernafas dalam bejana (tempat
minum)”(HR. Bukhari 153, Muslim 267)

‫ك نبرن بمنيبسبرةب بعنن النففزارل بقابل أببتىَ بعلريي‬ ‫بحفدثببنا أبدبوُ نإدبعنيمم بحفدثببنا رمنسبعرَر بعنن بعنبرد انلبملر ر‬
‫ب بقائرسما فببقابل إرفن بنإاسسا یبنكبرهد أببحددهدنم أبنن‬‫ب الفربحببرة فببشرر ب‬ ‫اد بعننهد بعبلىَ ببا ر‬ ‫ضبي ف‬ ‫بر ر‬
‫اد بعلبنيره بوبسلفبم فببعبل بكُبما برأبنیتددموُرنإي‬
‫صفلىَ ف‬ ‫ي ب‬ ‫ب بوهدبوُ بقائررَم بوإرننإي برأبنی د‬
‫ت النفبر ف‬ ‫یبنشبر ب‬
‫ت‬‫فببعنل د‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami Mis’ar dari Abdul
Malik bin Maisarah dari An Nazal dia berkata; Ali radliallahu ‘anhu pernah datang dan berdiri di
depan pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri setelah itu dia berkata; “Sesungguhnya orang-
orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah
melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat
ini.”[HR. al-Bukhari]
DAFTAR PUSTAKA

Bird, T 1994, Kimia Fisik untuk Universitas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Harrizul Rivai, Kimia Analitis, (Jakarta:UI-Press, 1995), hlm. 39.


Nurpialawati, I 2014, “Viskositas Cairan”, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

FKUI. 2008. Gangguan Keseimbangan Air – Elektrolit dan Asam Basa edisi ke -2

Fisiologi guyton edisi 12 tahun 2013

Fisiologi Sherwood edisi 8 tahun 2014

Sherwood.L., From Cell to System. Ed., Cengage Learning, Boston

http://eprints.walisongo.ac.id/4246/3/3105246%20_%20Bab%202.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/647/5/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai