Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

Dasar – Dasar Perilaku Individual

Kecerdasan adalah satu karakteristik yang dibawa individu ketika mereka bergabung dalam
suatu organisasi. Peneliti membagi kecerdasan kedalam empat sub bagian (multi kecerdasan):
1. Kecerdasan kognitif meliputi kecerdasan yang telah lama diliput oleh tes – tes
kecerdasan tradisional.
2. Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan secara
efektif dengan individu lain.
3. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi,
memahami dan mengelola emosi.
4. Kecerdasan kultural adalah kesadaran akan perbedaan – perbedaan lintas
kultural dan kemampuan untuk berfungsi secara berhasil dalam situasi lintaskultural.

Kemampuan (ability) adalah kapasistas seorang individu untuk melakukan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan. Kemampuan merupakan sebiah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan sesorang. Kemampuan seorang individu terbagi dua yaitu:
1. Kemampuan Intelektual (intellectual ability)
Yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental – berpikir,
menalar, dan memecahkan masalah. Kemampuan intelektual memiliki tujuh dimensi
diantaranya:
a. Kecerdasan Angka yaitu kemampuan melakukan aritmatika dengan cepat dan akurat.
Contoh pekerjaan: akuntan menghitung paja penjualan serangkaian barang.
b. Kecerdasan Verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dan
hubungan antara kata – kata. Contoh pekerjaan: Manajer pabrik mengikuti kebijakan
perusahaan pada perekrutan.
c. Kecerdasan persepsi yaitu kemampuan mengidentifikasi kemiripan dan perbedaan visual
secara cepat dan akurat. Contoh pekerjaan: Penyelidik kebakaran mengidentifikasi
petunjuk untuk mendukung tuntutan pembakaran secara sengaja.
d. Keceradasan induktif yaitu kemampuan mengidentifikasi urutan logis dalam sebuah
masalah dan kemudian memecahkan masalah tersebut. Contoh pekerjaan: Periset pasar
meramalkan permintaan untuk sebuah produk pada periode waktu selanjutnya.
e. Kecerdasan deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari
sebuah argumentasi. Contoh pekerjaan: Pengawas memilih antara dua saran berbeda yang
ditawarkan oleh karyawan.
f. Visualisasi Spasial yaitu kemampuan membayangkan bagaimana sebuah objek akan
terlihat bila posisinya dalam ruang diubah. Contoh pekerjaan: Dekorator interior
mendekorasi ulang sebuah kantor.
g. Daya Ingat yaitu kemampuan menyimpan dan mengingat pengalaman masa lalu. Contoh
pekerjaan: Tenaga penjual mengingat nama – nama pelanggan.

2. Kemampuan Fisik (physical ability)


Yaitu kemampuan melakukan tugas – tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan
dan karakteristik serupa. Kemampuan fisik dasar terbagi menjadi sembilan yaitu:

· Faktor Kekuatan:
1) Kekuatan dinamis yaitu kemampuan menggunakan kekuatan otot secara berulang atau
terus menerus.
2) Kekuatan tubuh yaitu kemampuan memanfaatkan kekuatan otot menggunakan otot tubuh
(khususnya otot perut).
3) Kekuatan statis yaitu kemampuan menggunakan kekuatan terhadap objek eksternal.
4) Kekuatan eksplosif yaitu kemampuan mengeluarkan energi maksimum dalam satu atau
serangkaian tindakan eksplosif.

· Faktor Fleksibilitas:
5) Fleksibilitas luas yaitu kemampuan menggerakkan tubuh dan otot punggung sejauh
mungkin.
6) Fleksibilitas dinamis yaitu kemampuan membuat gerakan – gerakan lentur yang cepat dan
berulang – ulang.

· Faktor Lainnya:
7) Koordinasi tubuh yaitu kemampuan mengoordinasikan tindakan secara bersamaan dari
bagian – bagian tubuh yang berbeda.
8) Keseimbangan yaitu kemampuan mempertahankan keseimbangan meskipun terdapat gaya
yang menganggu keseimbangan.
9) Stamina yaitu kemampuan mengerahkan upaya maksimum yang membutuhkan usaha
berkelanjutan.

Karakteristik Biografis adalah karakteristik perseorangan seperti usia, gender, ras dan masa
jabatan yang diperoleh secara mudah dan objektif dari arsip pribadi seseorang.
1. Usia: Pekerja lebih tua memiliki kualitas positif yaitu pengalaman, penilaian,
etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap kualitas. Tetapi mereka dipandang kurang
memiliki fleksibilitas dan sering menolak teknologi baru.
2. Gender
3. Ras
4. Masa Jabatan

Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjasi sebagai hasil
dari pengalaman. Ada tiga teoru yang menjelaskan proses dimana kita memperoleh pola
perilaku yaitu
1) Pengondisian Klasik adalah jenis pengondisian dimana individu merespons beberapa
stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru.
2) Pengondisian Operant adalah jenis pengondisian dimana perilaku sukarela yang
diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.
3) Pembelajaran Sosial adalah pandangan bahwa orang – orang dapat belajar melalui
pengamatan dan pengalaman langsung. Pengaruh model adalah sentral pada sudut pandang
pembelajaran sosial ada empat proses yang ditemukan untuk menentukan pengaruh sebuah
model pada seorang individu:
[1] Proses perhatian, Pengajar harus menyampaikan materi pelajaran dengan menarik,
dan suasana belajar yang kondusif.
[2] Proses penyimpanan, Hasil belajar juga tergantung pada seberapa besar daya ingat si
subjek belajar.
[3] Proses reproduksi motor, Subjek ajar setelah belajar harus mengalami perubahan
sikap, berpikir dan berperilaku.
[4] Proses penegasan, Subjek belajar telah belajar dengan baik maka harus diberikan
penguatan.

Pembentukan: Alat Manajerial

Pembentukan perilaku (shaping behavior) secara sistematis menegaskan setiap urutan


langkah yang menggerakkan seorang individu lebih dekat kepada respons yang diharapkan.
Terdapat empat metode cara pembentukan perilaku melalui :
1) penegasan positif adalah menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang menyenangkan.
2) penegasan negatif adalah menindaklanjuti respons dengan penghentian atau penarikan
sesuatu yang tidak menyenangkan.
3) Hukuman menyebabkan sebuah kondisi tidak menyenangkan dalam upaya
menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan.
4) Peniadaan adalah menghapuskan semua penegasan yang mempertahankan sebuah
perilaku.

Dua jenis utama jadwal penegasan adalah


1) Penegasan berkesinambungan (continous reinforcement) menegaskan perilaku yang
diharapkan setiap kali dan setiap waktu penegasan tersebut dilakukan. Pengaruh pada
perilaku: pembelajaran secara cepat terhadap perilaku yang baru tetapi lenyap dengan
cepat. Contoh: pujian.
2) Penegasan berkala (intermittent reinforcement) adalah menegaskan suatu perilaku yang
diinginkan yang cukup sering menyebabkan perilaku tersebut, diulangi namun tidak setiap
saat ditunjukkan. Penegasan berkala dapat berupa tipe rasio atau interval.
· Jadwal interval tetap yaitu memberi jarak penghargaan pada interval waktu
yang seragam/tetap. Pengaruh pada perilaku: kinerja rata – rata dan tidak teratur
dan lenyap dengan cepat. Contoh: bayaran mingguan
· Jadwal interval variabel yaitu mendistribusikan penghargaan pada waktu
sedemikian sehingga penegasan tersebut tidak dapat diprediksikan. Pengaruh
pada perilaku: kinerja yang cukup tinggi dan stabil dan lenyap dengan lambat.
Contoh: kuis dadakan.
· Jadwal rasio tetap yaitu mencetuskan penghargaan setelah sejumlah respons
yang tetap atau konstan. Pengaruh pada perilaku: kinerja tinggi dan stabil
didapat dengan cepat tetapi juga lenyap dengan cepat. Contoh: bayaran tarif per
buah.
· Jadwal rasio variabel yaitu memvariasikan penghargaan secara relatif
terhadap perilaku individu. Pengaruh pada perilaku: kinerja sangat tinggi dan
lenyap dengan lambat. contoh: penjualan berdasarkan komisi.

Program mod perilaku keorganisasian


• Identifikasi perilaku penting
• Mengembangkan data lini dasar
• Mengidentifikasi konsekuensi – konsekuensi perilaku
• Mengembangkan dan menerapkan strategi intervensi
• Mengevaluasi perbaikan kinerja

Program aplikasi PO MOD


 Tunjangan sehat versus tunjangan sakit
 Disiplin Karyawan
 Mengembangkan program pelatihan
 Manajemen diri

Teori Motivasi
 Teori ekspektasi (Victor Vroom)
 Model :

P = f (M x A)
M = f (V1 x E)
V1 = V2 x I
 Teori ekuitas
 Teori penetapan tujuan

Anda mungkin juga menyukai