Wrap Up Cairan
Wrap Up Cairan
KELOMPOK B3
Kekurangan Cairan
Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolaraga.
Pada pemeriksaan fisik: tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa ke rumah sakit,
temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di rumah sakit, pasien segera
diberikan infus cairan kristaloid (elektrolit). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan: kadar
natrium 130 mEq/L, kalium 2,5 mEq/L dan klorida 95 mEq/L. Setelah kondisi membaik pasien
diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai dengan etika islam.
KATA SULIT
1. Larutan : Campuran Homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat
2. Etika Islam : Yaitu moral yang dianjurkan dalam ajaran islam yang tercantum pada al-quran
dan as-sunnah.
4. Pingsan : kondisi hilangnya kesadaran secara mendadak yang menyebabkan seseorang terjatuh
tanpa kesadaran.
8. Kristaloid : larutan dengan air terdiri dari molekul kecil yang dapat menembus kapiler dengan
mudah.
10. Lemas : kondisi tubuh dimana mengalami kekurangan Cairan pada tubuh.
PERTANYAAN
2. Mengapa ketika seseorang kekurangan Cairan harus segera diberikan cairan kristoloid
(elektrolit)?
JAWABAN
1. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan oleh tubuh tidak seimbang
mengakibatkan beberapa gejala yang menunjukan tubuh kekurangan Cairan
2. Karena cairan kristoloid (elektrolit) lebih mudah menetralisir keadaan tubuh yang
kekurangan Cairan.
3. Sebagai penanganan pertama.
4. Karena kebutuhan cairan tubuh telah kembali normal.
5. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan oleh tubuh tidak seimbang
mengakibatkan beberapa gejala yang menunjukan tubuh kekurangan Cairan
6. Cairan yang masuk ke dalam tubuh dan yang digunakan oleh tubuh tidak seimbang
mengakibatkan beberapa gejala yang menunjukan tubuh kekurangan Cairan
7. Karena pemeriksaan laboratorium dapat membantu mengukur kadar cairan dalam tubuh
sehingga dapat mendiagnosa keadaan pasien.
HIPOTESIS
Kekurangan Cairan tubuh disebabkan oleh tidak seimbangnya cairan yang masuk dan yang
digunakan Sehingga menyebabkan dehidrasi.
SASARAN BELAJAR
3.5 Penanganan
Cairan berada dalam dua kompartemen utama, yaitu di dalam sel (cairan intra sel/ CIS) yang
pada orang dewasa sekitar 40% dari berat badan atau 70% dari jumlah keseluruhan cairan tubuh,
dan cairan di luar sel (cairan ekstra sel/ CES) sekitar 20% dari berat badan atau 30% dari seluruh
cairan tubuh. Cairan ekstrasel termasuk didalamnya cairan intravaskuler (plasma) sekitar 4-5%
dari berat badan, dan cairan interstitial atau cairan yang berada di antara sel termasuk cairan
limfe sekitar 15% dari berat badan.
A. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan ini dapat
menghantarkan listrik disebabkan karena zat elektrolit terurai menjadi ion-ion karena
pengaruh arus listrik. Pada larutan elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul air
dengan partikel-partikel zat cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat sehingga
partikel-partikel zat dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan elektrolit adalah NaCl
(Natrium klorida), H2SO4 (Asam sulfat), CH3COOH (Asam asetat), Na2SO4(Natrium sulfat),
KI(Kalium iodida), CaCl2(Kalsium korida)
B. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena larutan tersebut tidak
dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya. Pada larutan non elektrolit, molekul-
molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Pada non elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul
air dengan partikel-partikel zat tidak cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat
sehingga partikel-partikel zat tidak dapat lepas sebagai ion-ion bebas.
1.3 Fungsi Cairan
Viskositas cairan merupakan pengukuran untuk menentukan seberapa kental suatu zat cair yang
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul dalam cairan (Nurpialawati, 2014). Viskositas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, suhu, tekanan, terdapatnya zat lain, ukuran
molekul, berat molekul, kekuatan antar molekul, dan konsentrasi cairan (Bird, 1994). Jika cairan
berada pada suhu yang tinggi, maka viskositas cairan akan menurun sedangkan kondisi terbalik
jika cairan tersebut diberikan tekanan yang tinggi. Dengan terdapatnya molekul zat lain dalam
cairan maka, berat molekul akan meningkat dan konsentrasi larutan akan meningkat sehingga
viskositas cairan juga akan meningkat karena adanya bahan suspensi yang meningkatkan
viskositas. Kekuatan antar molekul akan meningkatkan viskositas karena meningkatnya ikatan
hidrogen antar molekul.
2. Memahami dan Menjelaskan Cairan Tubuh
Cairan tubuh dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada didalam sel diseluruh tubuh.
Sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada diluar sel dan terdiri dari tiga
kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam system vaskuler. Cairan intersital adalah
cairan yang terletak diantara sel. Cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi larutan cerna.
Dalam proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh, air mempunyai 2 fungsi utama yaitu
sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan mineral serta juga akan
berfungsi sebagai pembawa oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, air didalam tubuh juga
akan berfungsi untuk mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti karbon dioksida
dan juga senyawa nitrat. Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat di dalam
tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai pelembab jaringan-jaringan
tubuh seperti mata, mulut dan hidung, pelumas dalam cairan sendi Sports Science Brief tubuh,
katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan tubuh serta juga akan membantu
dalam menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsi-fungsi tubuh
dapat berjalan dengan normal, air di dalam tubuh juga akan berfungsi sebagai pengatur panas
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada pada kondisi ideal yaitu ± 37 C.
dehidrasi berarti kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar lebih besar dari
jumlah yang masuk.
1.Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari
pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003). Dehidrasi dapat berupa hilangnya
air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah
yang sama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi
hipotonik). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145
mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter). Dehidrasi
isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135 – 145 mEq/L) dan osmolalitas
efektif serum (270 – 285 mosmol/liter). Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar
natrium serum (kurang dari 135 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270
mosmol/liter).
2.Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output yang
melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992 : 3).
3.Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air dalam
jumlah yang relatif sama.
Dari perngertian di atas dapat disimpulkan bahwa Dehidrasi adalah gangguan dalam
keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak
daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan
gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
1.Menstruasi
Pada wanita tentu, datang bulan bikin mereka dehidrasi, akibat diduga level hormon dalam tubuh
dapat memengaruhi hidrasi. Sebaiknya kamu mengonsumsi lebih banyak air putih selama
menstruas
2. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan juga dapat menyebabkan dehidrasi. Terutama, jika kamu berada di bawah
pengaruh obat untuk tekanan darah, pastikan bahwa kamu memasok tubuhmu dengan cukup air.
3. Diare
Ini sudah jadi rahasia umum. Diare bisa menguras cairan tubuhmu. Tak heran kamu jadi letih,
lemah, dan lesu. Para dokter di dunia bahkan sepakat dan menganjurkan untuk selalu minum air
putih saat diare.
4. Diabetes
Penderita iabetes harus hati-hati karena rentan sekali dehidrasi. Ketika kadar gula darah terlalu
tinggi, orang bersangkutan akan sering kali buang air kecil, sehingga mengalami dehidrasi.
5. Stres
Stres bisa melemahkan semua aliran air dalam sistem tubuhmu dan menyebabkan dehidrasi,
karena memicu hormon-hormon tertentu.
6. Menyusui
Terkadang, ibu menyusui bisa juga mengalami dehidrasi. Diduga hal ini disebabkan transfer
cairan dari ibu ke bayi yang mendukung terjadinya dehidrasi.
7. Minuman beralkohol
Minum beralkohol bikin kamu sering buang air kecil. Dengan begitu, cairan dalam tubuh lebih
cepat terkuras dan timbul kondisi dehidrasi.
8. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, terkadang tubuh tidak maksimal menjalankan fungsi 'warning' tubuh
yang sedang kekurangan cairan. Akibatnya, kamu sangat rentan mengalami dehidrasi.
9. Olahraga
1.Sakit kepala bisa menjadi salah satu tanda dehidrasi. Jangan sampai keluhan ini Anda biarkan
begitu saja. Meski demikian minumlah air putih secara perlahan.
2.Warna urine yang cenderung gelap. Ini adalah salah satu cara mudah yang sepertinya kurang
diperhatikan. Warna urine yang cenderung lebih gelap diakibatkan karena Anda kurang
mengonsumsi air putih.
3.Lesu dan mengantuk juga merupakan tanda kita tidak minum cukup air. Ini cara tubuh
melambat untuk menghemat air. Cobalah untuk mengonsumsi air dingin secara perlahan. Bukan
hanya mengembalikan performa tubuh akibat kurangnya asupan air, namun air dingin juga
menyegarkan.
4.Kekurangan air juga dapat menyebabkan kulit yang kering. Jika kita sudah menggunakan
pelembab kulit, namun tetap terasa kering, itu adalah tanda bahwa Anda kurang minum.
5.Dehidrasi juga bisa ditandai dengan detak jantung yang meningkat. Usahakan untuk
mencukupi tubuh dengan konsumsia air minimal 2 liter perhari.
Dehidrasi ringan : dehidrasi ringan adalah dimana kehilangan 5% cairan dari berat badan
sebelum sakit.
Dehidrasi sedang : Dehidrasi sedang adalah dimana kehilangan 5-10% cairan dari berat badan
sebelum sakit.
Dehidrasi berat : Dehidrasi berat adalah dimana kehilangan >10% cairan dari berat badan
sebelum sakit.
Berdasarkan tipe
Dehidrasi Isotonis : adalah kekurangan air dan elektrolit terjadi dalam proporsi seimbang.
3.5 Penanganan
Rehidrasi merupakan cara paling umum yang digunakan untuk menangani dehidrasi.
Berdasarkan tingkatan deidrasinya, cara rehidrasi yang akan dilakukan akan berbeda untuk orang
yang mengalami dehidrasi ringan, akan diberikan cairan peroral atau selang nasogastik
sedangkan bila pasien mengalami dehidrasi swdng ataupun berat, dilakukan pemberian cairan
melalui infus cairan elektrolit pembuluh darah. Keuntungan rehidrasi oral adalah harganya lebih
murah, lebih efektif, dan lebih praktis dibandingkan infus. Jenis- jenis cairan infus yang dapat
digunakan untuk rehidrasi adalah ringer laktat, dan lain-lain.
Etika sering disamakan dengan pengertian akhlak dan moral, ada pula ulama yang mengatakan
bahwa akhlak merupakan etika islam.etika islam itu etika yang dianjurkan di dalam ajaran Islam
yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, T 1994, Kimia Fisik untuk Universitas, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
FKUI. 2008. Gangguan Keseimbangan Air – Elektrolit dan Asam Basa edisi ke -2
http://eprints.walisongo.ac.id/4246/3/3105246%20_%20Bab%202.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/647/5/Bab%202.pdf