PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Pengertian Mutu Pelayanan Keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Mutu
Mutu merupakan gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang
berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan
kepuasan.(American society for quality control). Mutu adalah“fitness for use” atau
kemampuan kecocokan penggunaan. (J.M. Juran, 1989).
Berdasarkan uraian di atas, maka mutu dapat dikatakan sebagai kondisi dimana
hasil dari produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, standar yang berlaku dan
tercapainya tujuan. Mutu tidak hanya terbatas pada produk yang menghasilkan
barang tetapi juga untuk produk yang menghasilkan jasa atau pelayanan termasuk
pelayanan keperawatan.
2. Pelayanan Keperawatan
a. Pelayanan
Definisi mengenai pelayanan telah banyak dijelaskan, dan Kottler (2000, dalam
Supranto, 2006) menjelaskan mengenai definisi pelayanan adalah suatu perbuatan
di mana seseorang atau suatu kelompok menawarkan pada kelompok/orang lain
sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan atau tidak
berkaitan dengan fisik produk, sedangkan Tjiptono (2004) menjelaskan bahwa
pelayanan merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual, sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan itu merupakan suatu aktivitas
yang ditawarkan dan menghasilkan sesuatu yang tidak berwujud namun dapat
dinikmati atau dirasakan.
indikator merupakan petunjuk atau tolak ukur, contoh : petunjuk indikator atau
tolok ukur status kesehatan antara lain adalah angka kematian ibu, angka kematian
bayi, status gizi. Petunjuk atau indikator ini (angka kematian ibu) dapat diukur. Jadi
indikator adalah fenomena yang dapat diukur. Indikator mutu rumah sakit akan
mencerminkan mutu pelayanan dari rumah sakit tersebut. Fungsi dari penetapan
indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan manajemen kontrol
dan alat untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan
kegiatan untuk masa yang akan datang.
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan struktur,
proses, dan outcome sistem pelayanan RS tersebut.
Mutu pelayanan RS juga dapat dikaji dari tingkat pemanfaatan sarana pelayanan
oleh masyarakat, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi RS.
Struktur adalah semua input untuk sistem pelayanan sebuah RS yang meliputi:
M1 (tenaga),
M2 (sarana prasarana)
M4 (dana)
Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika struktur sistem RS tertata dengan
baik akan lebih menjamin mutu pelayanan. Kualitas struktur RS diukur dari tingkat
kewajaran, kuantitas, biaya (efisiensi), dan mutu dari masing-masing komponen
struktur.
Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesi lain yang
mengadakan interaksi secara professional dengan pasien. Interaksi ini diukur antara
lain dalam bentuk penilaian tentang penyakit pasien, penegakan diagnosis, rencana
tindakan pengobatan, indikasi tindakan, penanganan penyakit, dan prosedur
pengobatan.
outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, perawat, dan tenaga profesilain
terhadap pasien.
a. Wujud nyata (tangibles) adalah wujud Iangsung yang meliputi fasilitas fisik,
yang mencakup kemutahiran peralatan yang digunakan, kondisi sarana, kondisi
SDM perusahaan dan keselarasan antara fasilitas fisik dengan jenis jasa yang
diberikan.