Adapun bahan baku yang dipakai dalam suatu pabrik secara tradisional dibagi
menjadi bahan langsung dan bahan tak langsung (bahan pembantu).
Bahan langsung pada umumnya menyatakan semua bahan baku yang
menjadi bagian terpadu dari produksi jadi dan dapat ditetapkan langsung pada
harga pokok produk barang jadi.
akan diproduksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang.
d) Fluktuasi harga bahan mentah dari waktu-waktu yang akan datang. Bila ada
kecendrungan harga bahan mentah naik akan mendorong perusahaan
melakukan pembelian dalam jumlah yang besar dan bila harga cenderung
murah maka perusahaan akan mengurangi pembelian.
g)
Kebijaksanaan perusahaan di bidang persediaan bahan mentah (inventory
policy). Bila persediaan bahan mentah yang ditetapkan oleh perusahaan besar
akan mendorong pembelian bahan mentah juga dalam jumlah yang besar.
Kebijaksanaan di bidang persediaan bahan mentah dipengaruhi oleh beberapa
faktor pertimbangan:
1. Fluktuasi Produksi
6. Modal ketja
Budget biaya bahan mentah berguna sebagai dasar penyusunan budget harga
pokok produksi, budget harga pokok penjualan yang tercantum dalam
master income statement budget bersama dengan budget upah tenaga kerja
langsung dan budget biaya pabrik tidak langsung.
Dalam metode ini, nilai (harga) dan bahan mentah yang diolah lebih awal
didasarkan pada nilai (harga) bahan mentah yang dibeli lebih awal, begitu juga
sebaliknya.
3. Moving Average
3. Selisih waktu
Berdasarkan sistem upah harian tiap karyawan diberi suatu jumlah untuk satu hari
kerja. Satu jumlah jam kerja tertentu biasanya terdiri hari standart dan oleh
karena sistem upah harian sama dengan sistem upah per jam. Sistem upah
perpotong berdasarkan jumlah upah dari pada jumlah barang produksi
yang diproduksi karena menurut teori karyawan harus dibayar menurut hasil
kerja nyata. Dalam sistem upah bonus setiap karyawan dibayar secara
harian didalam memproduksi sejumlah minimum tertentu, dan untuk jumlah
diatas minimum karyawan menerima tambahan kompensasi berupa bonus yang
biasanya menurut jumlah potongannya. Dari penjelasan dari sistem upah
ini, jelaslah sistem upah perpotonglah yang sesuai dengan atau untuk budget
tenaga kerja.
2. Biaya standart
Penentuan tarif upah langsung rata-rata dalam suatu departemen produksi atau
pusat biaya tertentu biasanya tidak menimbulkan suatu problema yang gawat.
Ancangan demikian yang dipilih menaksir tarif-tarif dengan jalan menghitung
tenaga kerja langsung di departemen ini dan tarif upah mereka yang diharapkan.
Kemudian menghitung rata-ratanya.
Suatu pendekatan yang kurang cermat terhadap suatu penentuan rasio historis
antara upah yang dibayar dengan jam kerja langsung yang dikerjakan di
departemen produksi. Rasio historis ini kemudian disesuaikan dengan kondisi-
kondisi yang telah berubah atau memang diharapkan berubah. Perlu dipahami,
bahwa upah rata-rata yang didasarkan pada data historis hanya berguna
untuk perencanaan waktu yang akan datang apabila terdapat konsistensi-
konsistensi dalam aktivitas dan jam-jam yang dikerjakan ditetapkan dengan tarif
yang berbeda.
Anggaran Penjualan
Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan
untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi
permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada
harga tertentu.
Anggaran Penjualan meliputi anggaran tentang jenis produk yang akan dijual,
volume produk yang akan dijual, harga perunit, waktu penjualan, dan daerah
penjualan.
1.
A. Persaingan
B. Posisi perusahaan dalam persaingan
C. Tingkat pertumbuhan penduduk
D. Tingkat penghasilan masyarakat
E. Faktor-faktor makro lainnya.
Contoh Kasus :
Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri garmen, akan
merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan sebanyak 300.000
unit selama tahun 2012.
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2011) adalah Rp. 14.000.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 60% ditagih dalam kwartal penjualan,
sedangkan sisanya 40% ditagih pada kwartal berikutnya.
Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 15.000.000 yang tidak tertagih
dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2012
PT Maju Terus
Anggaran Penjualan
31 Desember 2012
Kwartal
Penjualan
Kuartal I (100jt x
60%, 40%) 60.000.000 40.00.000 100.000
Kuartal II (160jt x
Kuartal IV (60jt x