Tenjadi iritasi
Menjalar ke kornea
6. Pe
Perubahan rasa nyaman Menutupi kornea
7.
(sensasi benda asing di
8. mata)
Pandangan kabur Perubahan
persepsi sensori
Risiko Cidera
6. Komplikasi
Komplikasi dari pterygium meliputi sebagai berikut:
1. Penyimpangan atau pengurangan pusat penglihatan
2. Kemerahan
3. Iritasi
4. Bekas luka yang kronis pada konjungtiva dan kornea
Keterlibatan yang luas otot extraocular dapat membatasi penglihatan dan memberi
kontribusi terjadinya diplopia. Bekas luka yang berada ditengah otot rektus umumnya
menyebabkan diplopia pada pasien dengan pterygium yang belum dilakukan
pembedahan. Pada pasien dengan pterygia yang sudah diangkat, terjadi pengeringan focal
kornea mata akan tetapi sangat jarang terjadi.
Komplikasi postooperasi pterygium meliputi:
1. Infeksi
2. Reaksi material jahitan
3. Diplopia
4. Conjungtival graft dehiscence
5. Corneal scarring
6. Komplikasi yang jarang terjadi meliputi perforasi bola mata perdarahan vitreous, atau
retinal detachment.
Komplikasi akibat terlambat dilakukan operasi dengan radiasi beta pada pterygium adalah
terjadinya pengenceran sclera dan kornea. Sebagian dari kasus ini dapat memiliki tingkat
kesulitan untuk mengatur.
7. Data penunjang
a. Anamnesis
Menanyakan pasien tentang keluhan yang diderita, durasi keluhan, faktor risiko seperti
pekerjaan, paparan sinar matahari dan lain-lain.
b. Pemeriksaan Fisik
Melihat kedua mata pasien untuk morfologi pterygium, serta memeriksa visus pasien.
Diagnosa dapat didirikan tanpa pemeriksaan lanjut. Anamnesa positif terhadap faktor
risiko dan paparan serta pemeriksaan fisik yang menunjang anamneses cukup untuk
membuat suatu diagnosa pterygium.
c. Pemeriksaan Slit Lamp
Jika perlu, dokter akan melakukan Pemeriksaan Slit Lamp untuk memastikan bahwa
lesi adalah pterygium dan untuk menyingkirkannya dari diagnosa banding lain.
Pemeriksaan slit lamp dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri dari lensa
pembesar dan lampu sehingga pemeriksa dapat melihat bagian luar bola mata dengan
magnifikasi dan pantulan cahaya memungkinkan seluruh bagian luar untuk terlihat
dengan jelas.
8. Penatalaksanaan
Pterygium sering bersifat rekuren, terutama pada pasien yang masih muda. Bila
pterygium meradang dapat diberikan steroid atau suatu tetes mata dekongestan.
Pengobatan pterygium adalah dengan sikap konservatif atau dilakukan pembedahan bila
terjadi gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmatisme ireguler atau pterygium yang
telah menutupi media penglihatan.
Lindungi mata dengan pterygium dari sinar matahari, debu dan udara kering dengan
kacamata pelindung. Bila terdapat tanda radang berikan air mata buatan dan bila perlu
dapat diberi steroid. Bila terdapat delen (lekukan kornea) beri air mata buatan dalam
bentuk salep.
a. Pemakaian air mata artifisial (obat tetes topical untuk membasahi mata) untuk
membasahi permukaan ocular dan untuk mengisi kerusakan pada lapisan air mata
Nama Obat Merupakan obat tetes mata topical atau air mata artifisial (air mata
penyegar, Gen Teal (OTC)-air mata artifisial akan memberikan
perlumasan pada permukaan mata pada pasien dengan permukaan
korena yang tak teratur dan lapisan permukaan air mata yang tak
teratur. Keadaan ini banyak terjadi pada keadaan pyterigium
Dosis Dewasa 1 gtt empat kali sehari dan untuk iritasi
Dosis anak-anak Berikan seperti pada orang dewasa
Kontra Indikasi Bisa menyebabkan hipersensitivitas
Interaksi Tak ada (tak pernah dilaporkan ada interaksi)
Untuk Ibu hamil Derajat keamanan A untuk ibu hamil
Perhatian Bila gejala masih ada dan terus berlanjut pemakaiannya
b. Salep untuk pelumas topical suatu pelumas yang lebih kental pada permukaan ocular.
Nama obat Salep untuk pelumas mata topical (hypotears, P.M penyegar
(OTC). Suatu pelumas yang lebih kental untuk permukaan
mata. Sediaan ini cenderung menyebabkan kaburnya
penglihatan sementara. Oleh karena itu bahan ini sering
dipergunakan pada malam hari
Dosis obatnya Pergunaan pada cul de sac inferior pada mata yang terserang
Dosis anak-anak Sama dengan dewasa
Kontra indikasi Bisa menyebabkan terjadinya hipersensitivitas
Interaksi Tidak ada
Untuk Ibu hamil Tingkat keamanan A untuk ibu hamil
Perhatian Karena menyebabkan kabur penglihatan sementara dan harus
menghindari aktivitas yang memerlukan penglihatan jelas
sampai kaburnya hilang
Obat cendo Xitrol Merupakah obat tetes yang dapat diberikan untuk penderita
pterigium. Selain itu prednisolone asetat (Pred Forte 1%) suatu suspense kortikosteroid
topical yang dipergunakan untuk mengurangi inflamasi mata.
Pengobatan dirumah untuk membantu mengatasi pterigium yaitu gunakan kaca
mata hitam saat ke luar ruangan, biarkan mata beristirahat di bawah tempat yang teduh
setelah berada di luar ruangan, gunakan tetes mata atau air mata buatan untuk
melembabkan mata serta hindari debu, angin, asap dan pollen.
Tindakan Operatif :
Tindakan pembedahan adalah suatu tindak bedah plastik yang dilakukan bila
pterygium telah mengganggu penglihatan. Pterygium dapat tumbuh menutupi seluruh
permukaan kornea atau bola mata.
Tindakan operasi, biasanya bedah kosmetik, akan dilakukan untuk mengangkat
pterygium yang membesar ini apabila mengganggu fungsi penglihatan atau secara tetap
meradang dan teriritasi. Paska operasi biasanya akan diberikan terapi lanjut seperti
penggunaan sinar radiasi B atau terapi lainnya.
Jenis Operasi pada Pterygium antara lain :
1. Bare Sklera
Pterygium diambil, lalu dibiarkan, tidak diapa-apakan. Tidak dilakukan untuk
pterygium progresif karena dapat terjadi granuloma → granuloma diambil kemudian
digraph dari amnion.
2. Subkonjungtiva
Pterygium setelah diambil kemudian sisanya dimasukkan/disisipkan di bawah
konjungtiva bulbi → jika residif tidak masuk kornea.
3. Graf
Pterygium setelah diambil lalu di-graf dari amnion/selaput mukosa
mulut/konjungtiva forniks.
Oleh:
NIM : P07120216055
BANJARBARU
2018
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P07120216055