Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO 1

Pipiku sakit cenut – cenut......

Seorang anak laki-laki berusia15 tahun datang ke Poliklinikdiantar ibunya


dengan keluhan sakit pada sendi rahangnya dan mengalami kesulitan saat membuka
mulut sejak dua hari yang lalu. Beberapa hari sebelumnya pasien merasa badannya
lemah, suhu badannya meningkat dan terasa sakit ringan pada otot dan persendian.
Dokter menanyakan mengenai riwayat imunisasi namun ibunya mengatakan sudah
lengkap.

Dari Pemeriksaan Fisik ditemukan:


KU: tampak sakit ringan,
TTV: Tekanan Darah 110/70 mmHg, Denyut Nadi 80x/menit, Frek Napas
20x/menit, T Axila 38o C
Kepala Leher: Konjungtiva anemis -/-, ikterik -/-
Lymphonodi leher: tidak teraba
Status lokalis regio auricula posterior pembengkakan kiri dan kanan, terasa nyeri,
kemerahan, konsistensi lunak, batas diffuse serta trismus ringan.
regio intraoral ditemukan mukosa bukal region molar 1 dan molar 2 atas kiri dan
kanan kemerahan, palpasi tidak ditemukan adanya pus.
Jantung Paru : dbn
Adomen : dbn
Ekstremitas : dbn

Dokter menyarankan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil sebagai


berikut:
HB = 15 g/dL
Hematokrit = 42 %
Leukosit = 4500 sel/mm3
Trombosit = 450.000 sel/mm3
Dokter kemudian meresepkan analgetik dan meminta pasien untuk makan makanan
dengan konsistensi lunak. Dokter juga meminta kepada Ibu untuk membiasakan
mengunyah makanan sesuai yang dicontohkan Nabi
Daftar pustaka

1. Carlson ER, Ord RA. Textbook and color atlas of salivary gland pathology: diagnosis and
management. USA : Wiley-Blackwell; 2008. p.3-17, p.67-89.
2. Lalwani AK. Current diagnosis and treatment : otolaryngology head and neck surgery.
2nd Edition. New York: Mc Graw Hill Publication; 2008.
3. Fukuda S. An anti-mumps IgM antibody level in serum of idiopathic sudden
sensorineural hearing loss. Auris Nasus Larynx; 2001. 28(Suppl);S3.
4. Guyton AC, Hall JE. Guyton and hall: buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
EGC; 2007. hal. 835-836.
5. Adams LG, Boies RL, Higler AP. Boies buku ajar penyakit THT (boies fundamentals of
otolaryngology) 6th edition. Jakarta: EGC; 1997. hal.306-307.
6. Bang HO, Bang J. Involvement of the central nervous system in mumps. United state:
Acta Med Scand; 1943. p.113-487.
7. Westmore GA, Pickard BH, Stern H. Isolation of mumps virus from the inner ear after
sudden deafness. BMJ; 2000. p.1-14.
8. Van de Water TR, Grevers G, Iro H. Ballenger’s otorhinolaryngology: a step by step
learning guide. New York: Thieme; 2006. p.634-42.
9. Snow JB, Ballenger JJ. Ballenger’s otorhinolaryngology head and neck surgery. 16th
Edition. Hamilton: BC Decker Inc; 2003. p.1441-6.
10. Pasha R. Otorhinolaryngology head and neck surgery: clinical reference guide. Singular
Thomas Learning; 2005. p.61-72
11. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic otorhinolaryngology: a step by step learning guide.
New York: Thieme; 2006. p.634-42.
12. Kumar, Cotran, Robbins. Buku ajar patologi. 7th Edition. Jakarta: EGC; 2007. hal.614.
13. Myers EN, Ferris RL. Salivary gland disorders. Berlin: Springer; 2007. p.35-42.
14. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology: clinical pathologic correlations.
USA: Saunders; 2003. p.188-190.
15. Hassan R, Alatas Husein. Buku kuliah ilmu kesehatan anak 2. Jakarta: Infomedika; 2000.
hal. 629-632.
16. Cummings W Charles, Fint W Paul, Haughey H Bruce, Richardson A Mark, Robbins K
Thomas, et al. Cumming otolaryngology head and neck surgery 4th edition. Philadelphia,
Pennsylvania: Elseiver Inc; 2007.
17. Chandak R. Degwekar S, Chandak M, Rawiani S. Case report: acute submandibular
sialadenitis – a case report. Hindawi Publishing Corporation; 2012.10.1155.

Anda mungkin juga menyukai