II. Tujuan
1. Menentukan nilai tetapan kesetimbangan K sebagai fungsi untuk kesetimbangan pada
reaksi PbCl2
2. Menentukan kelarutan PbCl2 dlam air pada beberapa suhu
3. Menetukan nilai baku entalpi dan entropi pelarutan PbCl
AB + CD AC + BD
Pada contoh diatas terjadi reaksi AB dan CD menjadi AC dan BD dan pada saat yang bersamaan
AC dan BD bereaksi menjadi AB dan CD.Akibatnya keempat zat tersebut jumlahnya mendekati
konstan.Dalam reaksi kimia terdapat hubungan antara konstanta kesetimbangan dengan
persamaan reaksi yang disebut hokum kesetimbangan.Konstanta kesetimbangan konsentrasi
adalah hasil perkalian antara zat hasil reaksi dibagi dengan perkalian konsentrasi zat pereaksi dan
masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Syukri,1999).
Kelarutan PbCl2 akan ditentukan dengan mengambil volume tertentu dari larutan PbCl2 yang
jenuh dan melekatkannya melalui suatu penukar kation dalam bentuk asam. Kemudian jumlah
asam yang dibebaskan oleh Pb2+ akan diukur secara volumetric.(Smith,2000).
IV. Metode
Alat
1. Gelas piala 250 mL
2. Thermostat
3. Pengaduk
4. Thermometer
5. Tabung penukar ion
6. Kapas
7. Pipet
8. Gelas piala kecil
9. Kolom
10. Buret
11. Klem dan statif
12. Kain lap
13. Neraca analitik
14. Labu takar
15. Cawan petri
16. Spatula
17. Pilius
18. Corong
19. Beaker glass
20. Bunsen
21. Kaki tiga
22. Korek
Bahan
1. Larutan PbCl2
2. 6 gr amberlite IR-120
3. Indicator jingga metil
4. H2O
5. NaOH 0,1 M
6. Indicator meti red
7. HNO3
Cara Kerja
Suhu (oC) 0 30 45 60
Massa
PbCl2 2 2,5 3 4
(g/100ml)
V. Hasil Pengamatan
a) Pembuatan Larutan Jenuh PbCl2
Suhu 0oC 20oC 40oC 50oC 70oC 80oC
(oC)
15 menit 8 26 38 50 74 83
30 menit 7 27 38 60 73 91
45 menit 8 27 39 59 73 89
60 menit 9 27 40 50 73 80
Awal (mL) 0 ml
Akhir 2,1 ml 19 ml
Ditambahkan 17 ml 17,1 ml
Rata-rata 17,05 ml
∆H°-T. ∆S = R T In K
∆𝐻°−𝑇∆𝑆°
In K = −𝑅𝑇
∆𝐻°−𝑇∆𝑆°
Log K =−(2,303)𝑅 𝑇
∆𝐻°−𝑇∆° ∆S°
Log K =− (2,303)𝑅 𝑇 + (2,303)𝑅
∆𝐻° 1 ∆𝑆°
Log K =− (2,303×8,314) × 𝑇 + (2,303×8,314)
∆𝐻° 1 ∆𝑆°
Log K =− 19,15 × 𝑇 + 19,15
(ii) nilai rata-rata volume NaOH yang digunakan dan ralat dalam nilai ini!
Suhu 0oC
1/2 .MNaOH.VNaOH =MPbCl.V PbCl
1/2 . 0,09266 x 7 mL =MPbCl x 10 mL
0,32431
MPbCl= =0,032431 M
10
Suhu 20oC
1/2 .MNaOH.VNaOH =MPbCl.VPbCl
1/2 . 0,09266 M x 10,2 mL =MPbCl x 10 mL
0,4725
MPbCl= =0,04725 M
10
Suhu 40oC
1/2 .MNaOH.VNaOH =MPbCl.VPbCl
½. 0,09266 x16,4 mL =MPbCl x 10 mL
0,7598
MPbCl= =0,07598 M
10
Suhu 50oC
1/2 .MNaOH.VNaOH =MPbCl.VPbCl
1/2 . 0,09266 x 2,1 mL =MPbCl x 10 mL
0,0972
MPbCl= =0,009729 M
10
Suhu 60oC
1/2 .MNaOH.VNaOH =MPbCl.VPbCl
1/2 . 0,09266 x 14,6 mL =MPbCl x 10 mL
0,6764
MPbCl= =0,0674 M
10
Suhu 80oC
1/2 .MNaOH.VNaOH =MPbCl.VPbCl
1/2 . 0,09266 x 14,2 mL =MPbCl x 10 mL
0,6578
MPbCl= =0,06578 M
10
(iii) Dari hasil di atas, hitung nilai log K dan ralat dalam nilai ini!
Jawab:
[Pb2+]=0,032431 M
K =[Pb2+][OH-]2
=0,032431 (0,0648)2
=1,3604 × 10-4
Log K=-3,8663
[Pb2+]=0,1014375 M
K =[Pb2+][OH-]2
=0,1014375 (0,116315)2
=1,3723× 10-3
Log K=-2,8625
[Pb2+]=0,1014375 M
K =[Pb2+][OH-]2
=0,1014375 (0,116315)2
=1,3723× 10-3
Log K=-2,8625
Untuk suhu 50oC
𝑀.𝑉 0,1082×18,1
[OH-]= 1𝑂 𝑚𝐿 = = 0,195842 𝑀
10
[Pb2+]=0,097921 M
K =[Pb2+][OH-]2
= 0,097921 (0,195842)2
=3,75567× 10-3
Log K=-2,4253
b. Tentukan juga fluktuasi dalam T dan 1/T!
Jawab:
pada percobaan ini fluktuasi nilai T dan 1/T tidak dapat ditentukan hal ini dapat kita lihat dari
suhu yang dicatat setiap 15 menit yang menunjukan nilai berubah-ubah namun tidak berubah
terlalu jauh.Sedangkan nilai ralatnya diambil dari ralat thermometer dengan ketelitian 0,1oC.
Untuk T
1. Pada suhu 0OC =273,15 K
Ralat =(273,15±0,1)
o
2. Pada Suhu 20 C=293,15 K
Ralat =(293,15±0,1)
o
3. Pada Suhu 40 C=313,15 K
Ralat =(313,15±0,1)
o
4. Pada Suhu 50 C=323,15 K
Ralat =(323,15±0,1)
o
5. Pada Suhu 70 C=343,15 K
Ralat =(343,15±0,1)
o
6. Pada Suhu 80 C=323,15 K
Ralat =(353,15±0,1)
Untuk 1/T
e) Kumpulkan dalam sebuah tabel mulai untuk kelarutan PbCl2, log K, dan ralat
dalam nilai log K serta nilai untuk T, 1/T, dan fluktuasi dalam 1/T!
Kelarutan Log K Log K T (K) 1/T (1/K)
PbCl2 (mol/L)
(313,15±0,1)
(343,15±0,1)
(353,15±0,1)
3. a. Gambarkan sebuah grafik dari log K sebagai fungsi 1/T (gunakan skala
yang cocok). Untuk semua titik tunjukan juga persegi panjang ralat!
4. Apakah yang dapat disimpulkan tentang reaksi (1) dari nilai ∆H⁰, ∆S⁰, dan ∆G⁰
yang ditemukan?
Jawab:
5. Carilah nilai untuk ∆H⁰ dan ∆S⁰ dalam literatur (sebutkan sumbernya)!
Bandingkan nilai yang ditemukan dalam percobaan ini dengan nilai literatur! Beri
komentar!
6. Apakah mungkin kita menemukan nilai ∆H⁰ untuk reaksi (1) secara kalorimetri!
Kalau mungkin, gambarlah garis besar percobaan ini! Kalau tidak, beri alasan!
7. Bandingkan hasil yang anda temukan (volume NaOH pada masing-masing suhu)
dengan hasil yang ditemukan oleh kelompok bersama! Beri komentar tentang :
VII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini pertama-tama disiapkan larutan jenuh PbCl2 pada suhu yang berbeda-
beda yaitu pada suhu 0oC,20oC,40oC,50oC,70oC,dan 80oC kemudian diukur suhu nya setiap 15
menit,30 menit,45 menit dan 60 menit.Dari hasil yang diperoleh semuanya terjadi fluktuasi tetapi
tidak jauh berbeda atau cenderung konstan.
Setelah itu dilakukan standarisasi NaOH dengan cara larutan NaOH dititrasi dengan asam
oksalat secara triplo.Titrasi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya NaOH yang digunakan.