DISUSUN OLEH:
Dwinur Aini
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Diabetes Mellitus Tipe 1”. Penulis juga berterima kasih kepada
dr.Deinike wanita marwan M.Kes selaku dosen mata kuliah PATOFISIOLOGI
yang memberikan tugas tentang Diabetes Mellitus Tipe 1 kepada penulis. Penulis
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai alkalosis. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa saja bentuk gejala klinis DM?
5. Bagaimana diagnosis DM?
6. Bagaimana fungsi tata laksana DM?
7. Bagaimana cara pengobatan DM?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Diabetes Mellitus Tipe 1
2. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab DM
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi DMT 1
4. Untuk mengetahui apa saja bentuk gejala klinis DM
5. Untuk mengetahui bagaimana diagnosis DM
6. Untuk mengetahui bagaimana fungsi tata laksana DM
7. Untuk mengetahui bagaimana cara pengobatan DM
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal ini disebabkan
jumlah atau kadar insulin oleh sel β pankreas mempunyai kapasitas
maksimum untuk disekresikan.
b. Obesitas
c. Faktor genetik
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya,
seseorang yang menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena
juga.
3
tidak berfungsi secara optimal dalam mensekresikan hormone yang
diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh, termasuk hormone insulin.
2.3 Patofisiologi
4
2.5 Diagnosis
3. Kadar glukosa plasma ≥ 200 mg/dl pada 2 jam sesudah makan atau beban
glukosa 75 gram pada TTGO. Cara diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai
rutin di klinik. Untuk penelitian epidemiologis pada penduduk dianjurkan
memakai kriteria diagnosis kadar glukosa darah puasa.
Ketiga kriteria diagnosis tersebut harus dikonfirmasi ulang pada hari yang
lain atau esok harinya, kecuali untuk keadaan khas hiperglikemia yang jelas
tinggi dengan dekompensasi metabolik akut, seperti ketoasidosis, berat badan
yang menurun cepat. Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan seperti:
e. Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram atau abortus
berulang
g. Dislipidemia ( HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl )
5
tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM
(PERKENI, 2011).
2.7 Pengobatan
5. Campuran (Pre-mixed).
6
dosis malam, sering diberikan pada waktu tidur, dititrasi untuk puasa glucoses
darah, untuk menghindari hipoglikemia nokturnal. Long acting insulin,
Glargine (Lantus) memiliki durasi aksi sekitar 24 jam. Hal ini dapat
digunakan sebagai "basal" insulin di kedua tipe 1 dan diabetes tipe 2. Hal ini
sering diresepkan dengan dosis awal 20 unit pada waktu tidur dan dititrasi
oleh 2 sampai 4 unit setiap 2-3 hari untuk gula darah puasa> 130 mg / dl.
Campuran dari NPH dan insulin bertindak pendek tersedia dalam berbagai
bentuk. Dua campuran yang paling sering digunakan adalah 75/25 NPH /
lispro (Humalog mix) dan 70/30 NPH / aspart (Novolog mix). Suntikan dua
kali sehari (sebelum sarapan dan makan malam) campuran ini dapat
memberikan kontrol yang baik untuk pasien dengan diabetes tipe 2. Namun,
penggunaannya jarang berhasil pada pasien dengan diabetes tipe 1.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Pulungan, A. B., Mansyoer, R., Batubara, J. R., & AAP, B. T. (2016). Gambaran Klinis dan
Laboratoris Diabetes Mellitus tipe-1 pada Anak Saat Pertama Kali Datang ke Bagian
IKA-RSCM Jakarta. Sari Pediatri, 4(1), 26. https://doi.org/10.14238/sp4.1.2002.26-
30
*علي بركة األمة عبد, ح. ع. ف. م. ص. ش. (2008). No Titleالنباتات لبعض المائية الخالصات تأثيي رسة ا د
والمزمن الحاد اللثة التهاب عالج في. ققققققققق قققققققق ققق- قققق
قققققق- ققققق ققققق. قق ق ققق ق ققققق, قققققق49(المجلة
)للعلوم رقية ا الع, 69–73.