Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN MENURUT

PANDANGAN ISLAM

Dosen Pengajar

H.Muhammad Ansori S.Sos.I.,M.Pd

DISUSUN OLEH : YULITA

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin dan ridha-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
KEBERSIHAN” dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari berbagai kelemahan,
kekurangan dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan
terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana sini dalam penulisan dan penyajian
makalah ini. Oleh Karena itu, dengan tangan terbuka, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca dalam rangka penyempurnaan
makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Palangka Raya, 9 Desember 2017

Penyusun
i

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3. Tujuan Masalah...........................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut Pandangan Islam...................3
2.2 Hubungan Islam Dengan Kesehatan Lingkungan .......................................4
2.3 Hubungan Dalil Dengan Kesehatan Lingkungan.........................................5
2.4 Pengertian Kebersihan Menurut Pandangan Islam......................................5
2.5 Cakupan Kebersihan Menurut Pandangan Islam.........................................5
2.6 Tuntunan Ajaran Islam Dalam Kebersihan Terhadap Pribadi dan
Keluar...........................................................................................................7

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13

3.2 Saran.................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan
lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup yang sehat, sejahtera
dan bahagia. Islam mengajarkan umatnya untuk melindungi dan menjaga alam
dan lingkungan. Pada masa kekhalifahan, peradaban Islam di Semananjung
Arab memiliki dan menjaga kawasan konservasi yang disebut Hima. Hima
merupakan zona yang tak boleh disentuh atau digunakan untuk apapun bagi
kepentingan manusia.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan
lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat
bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan
tetapi juga dapa tmenyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Begitu
pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga orang yang membersihkan diri
atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Ajaran kebersihan dalam agama Islam merupakan konsekuensi dari
keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, orang Islam membersihkan diri
untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kebersihan
itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian
kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral.
1
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan lingkungan ?
2. Bagaimana hubungan Islam dengan kesehatan lingkungan ?
3. Apa hubungan dalil dengan kesehatan lingkungan ?
4. Apa pengertian kebersihan menurut pandangan Islam ?
5. Apa saja cakupan kebersihan dalam ajaran Islam?
6. Bagaimanakah tuntunan ajaran Islam dalam kebersihan pribadi dan keluarga ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian kesehatan lngkungan
2. Untuk mengetahui hubungan Islam dengan kesehatan lingkungan
3. Untuk mengetahui hubungan dalil dengan kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui pengertian kebersihan
5. Untuk mengetahui cakupan kebersihan dalam ajaran Islam
6. Untuk mengetahui tuntunan ajaran Islam dalam kebersihan pribadi dan keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut Pandangan Islam

Islam merupakan agama sempurna dan komprehensif yang mengatur seluruh


aspek kehidupan manusia, untuk mengatur kemakmuran di bumi menuju
kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan sifatnya yang seperti ini maka aturan yang
ada dalam ajaran agama islam haruslah mencakup semua aspek yang diperlukan
oleh manusia dalam kehidupannya di dunia Salah satu penunjang kebahagian
tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, kita dapat beribadah dengan
lebih baik kepada Allah SWT. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan
(lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah
Iman. Dalam perjalanan hidupnya di dunia, manusia menjalani tiga keadaan
penting: sehat, sakit atau mati.
Kesehatan manusia sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang
bersih menjadikan diri kita selalu sehat dan terhindar dari segala macam penyakit.
Keberadaan alam beserta isinya merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Secara keseluruhan saling membutuhkan dan melengkapi.
Kelangsungan makhluk hidup di dalamnya tergantung bagaimana manusia tetap
menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga menjadi lingkungan yang sehat
untuk memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk lainnya.
Pelestarian dan penyehatan lingkungan merupakan tugas manusia sebagai
khalifah di bumi. Hakekat penciptaan manusia adalah menjadi khalifah fil al-ardi
sebagaimana firman Allah dalam Kitab Suci Al-Qur’an ( Qs. Al-Baqarah : 30 ).
3
4

2.2 Hubungan Islam Dengan Kesehatan Lingkungan


Islam mengajarkan umatnya untuk melindungi dan menjaga alam dan
lingkungan. Pada masa kekhalifahan, peradaban Islam di Semenanjung Arab
memiliki dan menjaga kawasan konservasi yang disebut Hima. Hima merupakan
zona yang tak boleh disentuh atau digunakan untuk apapun bagi kepentingan
manusia. Tempat tersebut digunakan sebagai konservasi alam, baik untuk
kehidupan binatang liar maupun tumbuh-tumbuhan. Islam mempunyai konsep
yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan pelestarian
lingkungan.
Konsep Islam ini kemudian bisa digunakan sebagai dasar pijakan (moral dan
spiritual) dalam upaya penyelamatan lingkungan. Permasalahan lingkungan bukan
hanya masalah ekologi semata, tetapi menyangkut teologi.
Pengertian teologi dalam konteks ini adalah cara menghadirkan dalam setiap
aspek kegiatan manusia. Dalam bahasa lain, teologi dapat dimaknai sebagai
konsep berpikir dan bertindak yang dihubungkan dengan yang ghaib yang
menciptakan sekaligus mengatur manusia dan alam. Jadi, terdapat tiga pusat
perhatian (komponen) bahasan yakni Tuhan, manusia, dan alam, yang ketiganya
mempunyai kesatuan hubungan fungsi dan kedudukan.
Jadi, teologi hubungan antara manusia dan alam dengan Tuhan adalah konsep
berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup yang mengintegrasikan aspek
fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia dan Tuhan. Realitas alam ini
tidak diciptakan dengan ketidaksengajaan (kebetulan atau main-main)
sebagaimana pandangan beberapa saintis barat, tetapi dengan rencana yang benar
sebagaimana telah tercantum dalam (Q.S. Al-An’am: 73, Q.S. Shaad: 27 dan Q.S.
Al-Dukhaan: 38-39). Oleh karena itu, menurut perspektif Islam, alam mempunyai
eksistensi riil, objektif, serta bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku tetap
(qodar).
5

2.3 Hubungan Dalil Dengan Kesehatan Lingkungan


Beberapa poin pedoman dasar yang diajarkan Nabi Muhammad SAW antara lain:
1. Tidak mengotori sumber-sumber air.
2. Memebersihkan dan menyucikan halaman beserta pelataran rumah.
3. Menghilangkan dan melindungi atau mengusik jalan-jalan umum, pasar,
dan tempat-tempat umum.
4. Wajib bersuci secara khusus, dan bersunggung-sungguh dengan wudhu
dan mandi.
5. Menyukai wewangian, khususnya pada acara-acara keagaman dan
perkumpulan orang-orang muslim.
6. Mengaharamkan minuman dan makanan yang mengandung
kekejianseperti; khamar, darah, daging babi, mayat, dan lain
sebagainya.(Mahmud, 2007: 58)

2.4 Pengertian Kebersihan Menurut Pandangan Islam


Kebersihan adalah upaya manusia untuk memeliharadiri dan lingkungannya
dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan
kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi
terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan
kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor
yang mengakibatkan penderitaan.

2.5 Cakupan Kebersihan Menurut Pandangan Islam


Didalam kitab-kitab fiqih (ajaran Hukum Islam), masalah yang berkaitan
dengan kebersihan disebut “Thaharah”. Ath-Thaharah secara etimologi berarti
“kebersihan”. Kebersihan menurut syara mencakup kebersihan badan, busana, dan
tempat.
Makna “Thaharah” mencakup aspek bersih lahir dan bersih bathin. Bersih lahir
artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadas dan najis. Sedangkan bersih
6

bathin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela.


Imam Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumuddin (terjemahan) mengemukakan
bahwa thaharah atau bersuci mempunyai empat tingkatan yaitu :
- Tingkat Pertama
Membersihkan anggota-anggota lahiriah dari hadas, najis-najis atau kotoran-
kotoran serta benda-benda kelebihan yang tidak diperlukan.
- Tingkat Kedua
Membersihakn hati dan sifat-sifat tercela.
- Tingkat Ketiga
Membersihkan rahasia bathiniah dari sesuatu yang selain dari Allah, dan ini
adalah Thaharah-nya para nabi dan shiddiqin.
Didalam Al-Qur’an ayat yang menyebutkan tentang kebersihan lebih dari 33.
Ayat tersebut menyangkut berbagai masalah kebersihan, antara lain :
1. Kebersihan Rohani
Ajaran kebersihan mendasar adalah menyangkut kebersihan rohani.
2. Kebersihan Badan
Kebersihan badan dan jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan
kebersihan rohani, karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan bersih
badannya.
3. Kebersihan Tempat
Ajaran kebersihan juga menyangkut kebersihan tempat kita melaksanakan
ibadah atau sarana peribadatan. Mesjid sebagai tempat suci, dimana kaum
muslimin melakukan ibadah harus dipelihara kesucian dan kebersihannya
karena ibadah shalat tidak sah jika dikerjakan ditempat yang tidak bersih atau
kotor.
4. Kebersihan Pakaian
Kebersihan pakaian dipandang penting dalam Agama, mengingat pakaian
meleket pada badan yang berfungsi menutup aurat, melindungi badan dari
kotoran dan penyakit serta memperindah badan, maka ajaran Islam
menyatukan antara kebersihan badan dan kebersihan pakaian
7

5. Kebersihan Makanan
Ajaran Islam tentang kebersihan makanan menyatukan aspek kebersihan dari
segi kesehatan dan kebersihan dalam arti makanan yang halal.
Makanan yang halal adalah makan yang dibolehkan oleh Agama (tidak
diharamkan), sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan, termasuk makanan yang bersih, bergizi dan berprotein.
6. Kebersihan Lingkungan
Ajaran Islam memandang penting kebersihan lingkungan hidup,
menghindarkan pencemaran dari limbah atau sampah.
7. Kebersihan Dalam Rumah Tangga
Ajaran Islam tentang kebersihan juga menyangkut keberihan rumah tangga,
baik mengenai tempat tinggal maupun soal hubungan antara anggota keluarga
khusunya Suami-Istri.
8. Kebersihan Harta
Ajaraan Islam tentang kebersihan juga meliputi tentang kebersihan harta,
karena dalam harta itu terdapat hak Allah dan harta orang lain. Cara
membersihkan harta ialah dengan membayar zakat harta, zakat fitrah, infaq dan
sadaqah. Seperti firman Allah dalam surat AT-Taubah ayat 103.
Agama Islam menghendaki dari umatnya kebersihan yang menyeluruh.
Dengan kebersihan yang menyeluruh itu diharapkan akan terwujud kehidupan
manusia,
individu dan masyarakat yang selamat, sehat, bahagia dan sejahtera lahir dan
bathin.Untuk mencapai tujuan diatas, Agama Islam memberikan tuntutan dan
petunjuk tata cara berthaharah (bersuci) dan menjaga kebersihan.

2.6 Tuntunan Ajaran Islam Dalam Kebersihan Terhadap Pribadi dan Keluarga
Agama Islam memberikan tuntunan kebersihan terhadap pribadi dan
keluarga yang bersangkutan dengan pelaksanaan peribadatan maupun muamalah,
yang biasa disebut thaharah atau bersuci, yaitu membersihkan segala kotoran dari
badan, pakaian, tempat dan segala sesuatu yang dikenakannya, selain pelaksanaan
8

kebersihan dalam arti thaharah juga dikenal pelaksanaan kebersihan


khusus yang diistilahkan dengan khamsatul fitrah, yaitu pelaksanaan
kebersihan terhadap lima perkara yang bersifat khusus.
1. Macam-Macam Najis Dan Cara Membersihkannya
Adapun pengertian kotoran dalam ajaran Islam secara khusus dikenal
dengan nama najis, yaitu kotoran yang bagi setiap orang muslim wajib
menyucikan diri dari padanya dan menyucikan apa yang dikenalnya.
1. Macam-Macam Najis Dan Cara Membersihkannya
Adapun pengertian kotoran dalam ajaran Islam secara secara khusus
dikenal dengan nama najis, yaitu kotoran yang bagi setiap muslim wajib
menyucikan diri dari padanya dan menyucikan apa yang dikenai. Najis
harus di suci-kan/dibersihkan, karena ia adalah sumber segala penyakit,
najis terdiri dari :
a. Bangkai
Bangkai ialah binatang yang mati secara begitu saja, artinya mati
tanpa disembelih menurut ketentuan Agama, termasuk apa yang di
potong dari binatang hidup atau yang terlepas dari padanya. Bangkai harus
di bersihkan sehingga tidak meningalkan bekas, misalnya di kuburan,
karena bangkai mengandung darah yang busuk yang dapat menjadi tempat
timbulnya penyakit dan penularannya.
b. Darah
Yakni darah yang dapat mengalir atau tertumpah, misalnya darah
binatang yang disembelih, darah haid dan nifas. darah ini harus
dibersihkan hingga tidak berbekas dan tidak berbau, sebab didalam darah
itu mungkin ada berbagai bakteri yang menyebabkan penyakit tertentu.
c. Daging Babi
Daging babi tidak boleh dimakan dan bila menyentuhnya harus
dibersihkan.
d. Muntahan
Muntahan adalah kotoran yang keluar dari mulut manusia, muntah
9
ini harus dibersihkan karena mungkin didalamnya mengandung vibrio
kholera atau bakteri lain yang membahayakan.
e. Air Kencing
Air kencing harus dibersihkan hingga hilang zat-nya, warna-nya dan
bau-nya, karena didalam air kemih mungkin ada baksil typhus, parathypus,
tuberculosis dan gonococcum (penyakit kelamin).
Air kemih bayi laki-laki yang belum diberi makan tetapi hanya minum air
susu Ibunya cukup buat menyucikannya dengan jalan memercikkan air
atau mengelapnya dengan kain basah, sedangkan air kemih bayi
perempuan tetap disucikan seperti air kemih orang dewasa.
f. Kotoran manusia
Kotoran manusia atau tinja (feces) adalah kotoran berupa zat padat yang
keluar dari dubur. Kotoran manusia harus dikubur hingga tidak
mengganggu pemandangan, karena mungkin mengandung bakteri typhus,
parathypus, dysentri, vibrio kholera, telur cacing dan cacing perut. Untuk
mengubur kotoran manusia ini hendaknya dibuat penamp[ungan tertutup
(cubluk).
g. Wadi
Wadi yaitu cairan (air putih kental yang keluar dari kubul
mengiringi air kencing.
h. Madzi
Madzi adalah cairan jernih bergetah yang keluar sewaktu mengingat
senggama atau ketika sedang bercanda, baik laki-laki maupun perempuan.
i. Mani
Mani adalah cairan putih bergetah yang keluar waktu bersenggama
atau mimpi bersenggama.
j. Kencing dan Kotoran Binatang
Keduanya merupakan najis yang harus dibersihkan seperti kencing dan
kotoran manusia.
k. Khamar
Khamar atau arak adalah minuman keras yang memabukan. Khamar
10

adalah najis, hukumnya haram dan harus dibersihkan karena menimbulkan


berbagai penyakit baik jasmani maupun rohani.
l. Anjing
Anjing adalah najis, khususnya air liurnya dan wajib mencuci segala apa
yang dijilatnya sebanyak tujuh kali, mula-mulanya dengan tanah kemudian
dengan air suci menyucikan.Dahak dan nanah, Air dahak dan nanah harus
dibersihkan hingga hilang zat-nya, warna-nya dan bau-nya, karena
didalamnya mungkin ada bakteri yang menimbulkan penyakit.
2. Ruang Lingkup Objek Kebersihan atau Thaharah
Hal-hal yang harus dibersihkan dari najis adalah meliputi ghal-hal sebagai
berikut:
a. Menyucikan Badan dan Pakaian
Bila badan dan pakaian terkena najis, hendaklah dicuci dengan air
sehingga hilang zat-nya, rasa-nya, warna-nya dan bau-nya.
b. Menyucikan Tanah
Bila tanah ditimpa najis, maka disucikan dengan menumpahkan air
kepadanya. Bisa juga dengan mengeringkannya, baik tanah itu sendiri
maupun apa yang berhubungan erat denganya seprti pohon dan bangunan.
c. Menyucikan Terampah/sepatu
Terompah/sepatu yang bernajis, menyucikannya dengan menggosokannya
ketanah.
d. Menyucikan Kulit Binatang
Kulit binatang baik luar maupun dalamnya, disucikan dengan jalan
menyamakannya.
3. Qadhaul Hajah (buang air)
Bagi orang yang hendak melakukan buang air besar ada adab atau tat
tertib, yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Tidak membawa barang yang membuat nama Allah
b. Menjauhkan dan menyembunyikan diri dari manusia

12

c. Membaca basmalah dan isti’adzah secara keras (jahar) diwaktu hendak


masuk kakus
d. Menghindarkan bicara sama sekali baik berupa dizkir atau pun lainnya.
Maka tidak perlu menyahuti ucapan salam atau adzan
e. Hendaklah menghargai kiblat, hingga tidak menghadap atau
membelakangi kiblat
f. Agar menghindari lobang supaya tidak menyakiti hewan-hewan yang
mungkin ada disana
g. Hendaklah menjauhi tempat orang berenang, jalanan dan tempat
pertemuan mereka
h. Tidak buang air ditempat mandi, kolam atau bak, air tergenang dan air
mengalir
i. Tidak kencing sewaktu berdiri
j. Wajib menghilangkan najis yang terdapat pada kedua jalan
(membersihkan kubul dan dubur)
k. Tidak bersuci dengan tangan kanan demi menjaga kebersihannya dari
menyentuh kotoran
l. Supaya mencuci tangan dengan sabun atau menggosok tangan ketanah
setelah bersuci, agar hilang bau busuk yang melekat disana
m. Agar memakai alas kaki seperti terompah/sendal memriksa kemaluan
dan selamanya dengan air bila kencing
n. Mendahulukan kaki kiri sewaktu hendak masuk, kemudian bila keluar
melangkah dengan kaki kanan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Kewajiban setiap muslim dalam menjaga lingkungan yang baik telah


termasuk di dalam Al-Qur’an dan juga diberikan contohnya dalam
beberapa hadis Nabi, termasuk ganjaran atau hukuman bagi yang tidak
mengindahkan kewajiban tersebut.
2. Usaha yang terus menerus masih harus dilakukan guna menyadarkan
mereka sehingga pengelolaan lingkungan yang baik dan terpadu menjadi
bagian dari hidup mereka
3. Menyadari hukuman berat Allah SWT akan diberikan pada mereka apabila
melakukan kerusakan, akan menjauhkan mereka dari perbuatan ysng
merusak tersebut
4. Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan
lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan
dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman
5. Ajaran Agama Islam sangat erat kaitannya dengan kebersihan, hal ini dapt
dilihat dari banyaknya ayat-ayat al-Qur’an maupun hadits-hadits nabi
Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam yang menjelaskan tentang
pentingnya hidup bersih. Kebersihan itu bersumber dari iamn dan
merupakan bagian dari iman
6. Ajaran kebersihan dalam Agama Islam berpangkal atau merupakan
konsekuensi dari pada iman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
13

14

3.2 Saran

Sebagai umat Islam, kita harus bisa mengaplikasikan konsep kesehatan

lingkungan dan kebersihan atau pola hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari,

baik menurut aj aran Islam maupun dari segi kesehatan. Selain itu kita juga harus

bisa membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang kesehatan serta

menyehatkan lingkungan hidup manusia. Hidup bersih harus menjadi sikap hidup

umat Islam dan menjadi budaya dilingkungan masyarakat Muslim.


DAFTAR PUSTAKA

http://lettre-de-raphael.blogspot.co.id/2013/06/islam-hubungannya-dengan-
kesehatan.html

http://www.mirajnews.com/2013/09/kebersihan-dan-kesehatan-lingkungan-
dalam-islam.html

http://sandrapitaloka.blogspot.co.id/2013/03/kebersihan-menurut-ajaran-
islam.html

Anda mungkin juga menyukai