Tesis – TF142320
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN REKAYASA ENERGI TERBARUKAN
JURUSAN TEKNIK FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
i
BAB I
PENDAHULUAN
Konsumsi energi dunia semakin lama semakin meningkat sejalan dengan pertambahan
penduduk dan kemajuan ekonomi. Konsumsi energi ini di Indonesia dan juga dunia, yang
kecepatan pertumbuhan emisinya tertinggi di dunia, sehingga apabila sekarang terjadi banyak
perubahan iklim di dunia, salah satu penyumbang terbesarnya adalah sektor energi.
Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini hasil dari pembakaran bahan bakar pada
mesin yang berupa exhaust gas dan memiliki temperatur tinggi dapat dimanfaatkan kembali
dengan menggunakan waste heat recovery system.
Waste heat recovery system sendiri merupakan proses yang digunakan untuk
memanfaatkan kembali panas yang terbuang pada sebuah sistem yang menghasilkan waste heat
sehingga dapat dimanfaatkan kembali [1]. Pada mesin yang menghasilkan energi panas akibat
pembakaran yang terjadi pada ruang bakar banyak dari energi panas tersebut yang dibuang melalui
muffler. Waste heat recovery system ini menggunakan heat exchanger yang berguna untuk
menagkap energi panas tersebut yang kemudian diubah menjadi bentuk energi lain sehingga dapat
dimanfaatkan.
Tunjungan Plaza Surabaya (TP 1-6) memiliki 5 buah genset dengan 4 genset beroperasi
dan 1 genset standby. Panas buang yang dihasilkan yang dihasilkan oleh 4 genset ini dipergunakan
untuk mempergunakan untuk memproduksi Steam Hotel Seraton Surabaya melalui rekayasa
termal WHRG (waste heat recovery generator). Namun hingga saat ini belum ada kajian kinerja
WHRG ini apakah cukup efisien atau tidak. Untuk itu pada tesis ini akan dilakukan kajian kinerja
WHRG melalui simulasi dengan CFD. Dari simulasi ini diharapkan dapat diketahui efektifitas
pemanfaatkan panas buang melalui WHRG.
2
1. Akan dilakukan analisa kinerja WHRG dalam memproduksi steam sehingga akan
dapat diketahui jumlah steam yang diproduksi terhadap panas buang yang
dipergunakan.
2. Dari perhitungan ini maka akan diketahui efiensi dari WHRG sehingga ada potensi
untuk mengoptimalkan guna meningkatkan kapasitas uap yang digunakan atau untuk
pemanasan solar dan udara pada sistem pembakaran genset.