TINJAUAN PUSTAKA
2011).
2011).
tersebut berubah dari tidak tau menjadi tau atau sadar (aspek sikap
6
7
masyarakat, utamanya yaitu: bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas
tahun (baduta), di bawah lima tahun (balita), ibu hamil dan ibu
yang tetap, maka diberikan perhatian yang khusus bagi anak baduta
2.1.2. Tujuan
masyarakat.
dan AKABA.
a. Ibu hamil
mencakup :
3) Perawatan payudara.
puskesmas.
2. Keluarga berencana
3. Imunisasi
4. Gizi
poskesdes.
bulan atau 12 kali per tahun. Untuk batas minimal kunjungan balita
dengan status aktif diberi batasan 8 kali per tahun (Rosihan, 2011)
12
yang tercatat di kohort anak balita dan prasekolah, buku KIA atau
1. Usia ibu
Usia dari orang tua terutama ibu yang relative muda, maka
2. Pendidikan
3. Pengetahuan
maka ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku
4. Pekerjaan
masalah gizi buruk. Proporsi anak yang gizi kurang dan gizi
6. Dukungan keluarga
2013).
Maulana, 2013).
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai ukuran tubuh antara
lain: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak
tubuh manusia, antara lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal
18
1. Umur
badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan
(completed month).
2. Berat badan
apabila berat bayi lahir di bawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg.
3. Tinggi badan
keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak
status).
umum.
dibawah.
turun.
melakukannya.
indicator yang baik untuk menilai status gizi saat kini (sekarang).
terhadap umur.
23
dibawah ini.
kurus)
dipertimbangkan.
kelompok balita.
profesional.
24
menghasilkan energi. Definisi status gizi berasal dari zat gizi dan
definisi lain yang berkaitan dengan status gizi dan sangat penting
gizi dan unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi
3. Keadaan gizi
tubuh.
relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk
malnutrisi yaitu :
penyakit infeksi seperti diare, demam dan lain sebagainya. Hal ini
akan jatuh kedalam kondisi kurang gizi. Begitu juga pada anak
yang cukup baik tetapi sering mengalami diare atau demam, hal
tidak memadai.
penyakit tertentu.
Rumah Sakit dll), tidak didasarkan pada Berat Badan anak menurut
kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk). Pemantauan berat badan
yang dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Status gizi anak
Badan (BB/TB).
29
menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) (BB/PB atau
grafik WHO 2006 untuk anak kurang dari 5 tahun dan grafik CDC
2000 untuk anak lebih dari 5 tahun. Grafik WHO 2006 digunakan
Table 2. Penentuan Status Gizi Menurut Kriteria Waterlow, WHO 2006, CDC 2000.
terdapat potensi gizi lebih (>+1 SD) atau BB/TB>110%, maka grafik
WHO 2006 dengan kriteria overweight Z score > + 2, obesitas > +3,
30
parameter lain misalnya lingkar lengan atas, knee height, arm span
relatif terhadap umur anak pada kunjungan saat itu. Indikator ini
atau (BB/TB)
secara positif (1,2,3) atau negative (-1, -2, -3). Secara umum,
titik yang diplot yang jauh dari median (misalnya 3 atau -3 garis
atas 2”.
36
Keterangan:
hormone pertumbuhan.
IMT/U.
pada grafik BB/PB atau BB/TB dan BB/U seorang anak. Akan
apabila:
3. Jika BB/TB atau BB/PB tidak dapat diukur, gunakan tanda klinis
kedua bahu, lengan, pantat dan paha; tulang iga terlihat jelas,
Anak-anak dengan BB/U < 60% belum tentu gizi buruk, karena
2.4.5. Obesitas
mengevaluasi anak dan remaja obes dengan gizi lebih atau obesitas
1. Anamnesis
Table 2. Tabel Identifikasi Faktor Risiko Medis dan Perilaku Yang Berkaitan Dengan Obesitas
Table 1. Identifikasi Faktor Risiko Medis dan Perilaku Yang Berkaitan Dengan Obesitas
41
untuk menilai lemak tubuh dan diukur dengan cara berat badan
meter).
usia dan jenis kelamin. Saat ini ada tiga klasifikasi yang
digunakan untuk anak dan remaja yaitu CDC 2000 (Center for
3. Pemeriksaan penunjang
4. Penilaian komorbitas
dilihat dari anak BB rendah atau kurus, dengan indikator berat badan
kurang gizi tersebut dapat menjadi status gizi buruk dengan BB jauh
dibawah normal dan tanda klinis terdapat gejala atau tanda dari gizi
KEP Merupakan definisi gizi (energy dan protein) yang paling berat
(Supariasa, 2013).
yaitu:
1. Marasmus
terasa lapar
45
2. Kwashiorkor
muda dengan tepi hitam dan ditemukan pada bagian tubuh yang
kelainan kimia yaitu kadar albumin serum yang rendah dan kadar
3. Marasmus-Kwashiorkor
1. Atasi/cegah hipoglikemia
anak dengan Gizi buruk. Pada hipoglikemia, anak terlihat lemah, suhu
tubuh rendah. Jika anak sadar dan dapat menerima makanan usahakan
memberikan makanan saring/cair 2-3 jam sekali. Jika anak tidak dapat
48
makan (tetapi masih dapat minum) berikan air gula dengan sendok. Jika
segera rujuk.
2. Atasi/cegah hipotermia
36˚C. Pada keadaan ini anak harus dihangatkan. Cara yang dapat
dilakukan adalah ibu atau orang dewasa lain mendekap anak di dadanya
lalu ditutupi selimut (Metode Kanguru). Perlu dijaga agar anak tetap
ketiak) setiap setengah jam sekali. Jika suhu anak sudah normal dan
stabil, tetap dibungkus dengan selimut atau pakaian rangkap agar anak
3. Atasi/cegah dehidrasi
Tanda klinis yang sering dijumpai pada anak penderita Gizi buruk
c. Mata cekung
d. Nadi lemah
menyusui, teruskan ASI dan berikan setiap setengah jam sekali tanpa
berhenti. Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan rehidrasi oral
dengan sendok. Cairan rehidrasi oral khusus untuk gizi buruk disebut
ReSoMal. Jika tidak ada ReSoMal untuk anak dengan Gizi buruk dapat
diantaranya:
Terapi:
atau bila balita gizi buruk bisa makan berikan bahan makanan yang
5. Obati/cegah infeksi
seperti demam seringkali tidak tampak, oleh karena itu pada semua Gizi
mencapai 9 bulan
Catatan:
tidak menjadi lebih parah. Bila tidak ada perbaikan atau terjadi
Pemberian diet KEP berat/Gizi buruk dibagi dalam 3 fase, yaitu : Fase
Pada fase ini meliputi 2 fase yaitu fase transisi dan fase rehabilitasi
52
tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit. Yang termasuk zat gizi mikro
yaitu vitamin dan mineral. Semua pasien Gizi buruk, mengalami kurang
gesa memberikan preparat besi (Fe). Tunggu sampai anak mau makan
dan berat badannya mulai naik (biasanya pada minggu ke 2). Pemberian
mulai naik berikan zat besi dalam bentuk tablet besi folat atau sirup besi
perilaku, berikan:
dsb).
Bila berat badan anak sudah berada di garis warna kuning anak dapat
Puskesmas.
yang padat.
umur
54