Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan galian industri dapat ditentukan berdasarkan asal bahan tersebut


didapat. Berdasarkan sumber nya bahan galian tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis yaitu : bahan galian berdasarkan dengan batuan sedimen,
bahan galian berdasarkan dengan batuan gunung api, bahan galian berdasarkan
ubahan hidrotermal dan bahan galian berdasarkan batuan malihan.

Bahan galian ini dapat diperoleh secara langsung dari alam. Proses pengambilan
bahan galian ini pun dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan alat
seadanya atau dengan menggunakan alat yang lengkap.

Bahan galian ini digunakan dalam industri, sebagai bahan baku dalam suatu
proses industri kimia serta di manfaatkan untuk kehidupan manusia sehari-hari.

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana cara mendapatkan bahan galian :

- Granit & Granodiorit

- Gabro

- Bauksit

- Mika

- Asbes

2. Bagaimana pemanfaatan nya ?

1
1.3 Tujuan dan manfaat

1. mengetahui cara mendapatkan batuan :

(granit, granodiorite, gabro, peridotite, bauksit, mika dan asbes)

2. mengetahui manfaat dan kegunaan dari batuan :

(granit, granodiorite, gabro, peridotite, bauksit, mika dan asbes)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penambangan Granit & Granodiorit

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak

ditemukan. Sebagian besar granit bertekstur keras dan kuat, dan oleh karena itu

banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit

adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal

dari bahasa Latin granum.

Quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan untuk

menambang endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara

lain: penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya. Quarry

dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken

materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.

Dimensi batuan yang diproduksi pada sistem penambangan quarry, pada

umumnya adalah mineral yang berbentuk prismatik pendek atau balok-balok yang

memiliki ukuran dan bentuk yang kasar. Quarry pada dasarnya sama dengan open

pits, namun yang membedakannya adalah material yang ditambang. Open pit pada

3
dasarnya merupakan tambang terbuka yang menambang mineral logam.

Sedangkan quarry pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang

menambang mineral non logam atau batuan, contoh material yang biasanya

ditambang pada quarry yaitu : marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang

lainnya.

Produk yang dihasilkan pada system quarry pada umumnya merupakan dimensi

batuan nonlogam (Barton, 1968). Pada umumnya, dimensi batuan granit, marmer,

batu gamping, batu pasir, batu ubin besar, dan slate yang diperkirakan semakin

lama semakin turun atau semakin susah untuk dipotong. Karena kesulitan atau

kendala dan biaya yang berasosiasi dengan proses pemotongan batuan, quarry

pada umumnya lebih mahal dibandingkan dengan metode lain di tambang terbuka,

dengan square set stoping, merupakan biaya terbesar dalam penambangan. Quarry

juga memiliki selektifitas yang tinggi, metode dalam skala kecil.

Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini,

berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yaitu :

• Dimension stone, biasa pada penambangan batu mamer, dimana dipergunakan

gergaji atau dengan peledakan khusus, sehingga dihasilkan bongkah-bongkah

yang baik dan teratur. Produksinya sangat selektif dengan jumlah yang terbatas.

Pada metode penambangan ini muka dari jenjang (bench face) adalah hampir

vertical.

4
• Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan pada

umunya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan ini, muka

dari jenjang (face bench) tidak pasti harus vertical, tetap diusahakan.

2.1.1 Pemanfaatan granit & granodiorite

Batuan ini banyak digunakan sebagai bahan batu alam yang digunakan

sebagai hiasan di dinding rumah, sebagai jembatan, paving, bahan dasar

monument, untuk ubin lantai, tapak tangga, sebagai agregat pembangunan jalan,

rel kereta api dan sebagai pondasi bangunan.

Batuan granit dan granodiorite


sebagai ubin rumah.

2.2 Penambangan Gabro & peridotite

5
Gabro merupakan batuan beku plutonik yang berwarna gelap. Batuan ini
berasal dari magma yang bersifat basa. Batuan ini membeku di permukaan atau
didekat permukaan bumi. Umunya batuan ini memiliki kekerasan yang cukup
keras dan bersifat massif. Selain itu karena batuan ini membeku didekat atau
dipermukaan bumi, maka batuan ini memiliki tekstur yang bersifat afanitik, yaitu
batuan yang memiliki butiran yang halus karena proses pembekuan yang sangat
cepat (Anonim5). Peridotite merupakan batuan beku ultra basa yang terbentuk
didalam bumi atau yang biasa disebut dengan batuan beku plutonik. Batuan ini
merupakan karakteristik kerak samudra bagian bawah. Jika dilihat sekilas batuan
ini memiliki warna yang kehijau-hijauan, dimana batuan ini mengandung mineral
olivine (Anonim6) . Batuan ini banyak terdapat di mantel bumi, tepatnya di dekat
batas kerak dan mantel bumi, di pegunungan di tengah laut. Peridotit merupakan
sumber dari bijih kromium, deposit logam platinum serta sumber utama magnesit
(Anonim 7). Selain itu hasil pelapukan peridotite akan membentuk nikel.

Penambangan batu gabro dimulai dari tahap eksplorasi, yaitu dengan


melalui tahap pemboran pada suatu daerah. Jika coring hasil pemboran
menyatakan bahwa daerah tersebut banyak mengandung gabro, maka tahap
selanjutnya adalah dengan melakukan penambangan dengan system tambang
terbuka atau tambang yang dilakukan dipermukaan bumi, dengan menggunakan
system quarry. System quarry merupakan salah satu system penambangan terbuka
yang banyak digunakan untuk mengeksploitasi bahan galian industri (Sugama,A.
Y, 2012).

Penambangan batu peridotite hampir sama dengan system penambangan


batuan gabro, yaitu menggunakan system penambangan quarry. Tahapan
eksplorasi untuk mencari tahu dimana dan berapa banyak cadangan batuan
tersebut dilakukan dengan melihat data yang tercantum didalam peta topografi,
kemudian dilakuka pembuatan sumur uji. Pembuatan sumur uji dilakukan untuk
mengetahui ketebalan OverBurden. Bahan galian dieksploitasi dengan bantuan
alat berat seperti escavator (Anonim8, 2009).

6
2.2.1 Pemanfaatan gabro dan peridotite

Batu gabro memiliki nilai ekonomis hampir sama dengan batuan yang
telah dijelaskan sebelumnya, yaitu seperti digunakan untuk ornament lantai dan
dinding, sebagai batu hias, batu nisan, serta digunakan untuk pondasi bangunan,
baik gedung maupun jalan.

2.3 Penambangan Bauksit

Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari
hydrous aluminium oksida dan aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite
Al (OH) 3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH), bersama-sama
dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah liat kaolinit dan
sejumlah kecil anatase Tio 2 .

Penambangan bijih bauksit dilakukan dengan cara penambangan terbuka


(open pit). Setelah pohon-pohon dan semak disingkirkan dengan bulldozer, maka
dengan alat yang sama diadakan pengupasan tanah penutup yang tebalnya antara 5
– 50 cm. Lapisan bijih bauksit yang tebalnya berkisar antara 2-5 meter kemudian
digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih tersebut kedalam dump
truck untuk diangkut ke instalasi pencucian. Proses pencucian bijih bauksit
dimaksudkan untuk menaikkan kualitasnya dengan cara mencuci dan memisahkan
(desiming) bijih bauksit tersebut dari komponenkompoen yang tidak diinginkan
seperti butir-butir kuarsa, clay serta material-material pengotor lain yang pada

7
umumnya berbutiran kurang dari 2 mm. Partikel halus ini dapat terbebaskan dari
yang kasar antara lain dengan pancaran air (screening), kemudian sekaligus
melakukan proses pemecahan (size reduction) ari butiran-butiran yang berukuran
lebih dari 3 inci dengan jaw crusher.

2.3.1 Pemanfaaatan bauksit


Manfaat bauksit dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

 Membuat aluminium dalam pembuatan badan pesawat terbang dan


perabotan rumah tangga.
 Membuat kemasan makanan dalam tin.
 Membuat struktur atap pabrik, rumah dan gedung.
 Sebagai bahan baku pembuatan besi.
 Sebagai bahan dasar pembuat keramik.

2.4 Penambangan Mika

Mika adalah nama golongan dari mineral-mineral hydrous potassium


alumunium silicate yang bersifat kompleks dan berbeda-beda dalam komposisi
kimia dan sifat fisiknya. Mika dapat terbelah-belah dalam lembaran-lembaran
tipis,liat,fleksibel,elastic,dan sukar terbakar.

Dialam mika umumnya berbentuk Kristal-kristal kecil,tetapi kadang-kadang ada


juga Kristal mika yang lebar nya 10-20cm ataupun diatas 50cm.Warna mika
umumnya: putih,kuning,merah,jingga,hijau,abu-abu,hitam,dan ambar.

8
Beberapa contoh mineral mika antara lain: muscovite, paragonne, lepidolite,
zinnwaldite, biotite, vermiculite (H2KAl3(SiO4)3), dan phlogopite
(H2KMg3Al(SiO4)4).

Penambangan mika dapat dilakukan dengan cara open pit mining(penambangan


terbuka) dan pengambilannya dapat dilakukan dengan bucket. Tetapi,
penambangan dengan cara underground juga sering dilakukan di Kanada dengan
kedalaman lebih dari 500 feet.Dalam penambangan ini harus dijaga supaya mika
jangan sampai terbuka, misalnya hati-hati melakukan pemboran dan peledakan
deposit mika.

2.4.1 Pemanfaatan Mika

Berikut ini berbagai macam manfaat mika yang harus diketahui :

1. Digunakan dalam Industri Mesin. ...


2. Diperlukan dalam Industri Listrik. ...
3. Pembuatan Pasta Gigi. ...
4. Membuat Gigi Berkilauan. ...
5. Riasan Wajah. ...
6. Berguna untuk Membuat Jendela. ...
7. Kondensator Frekuensi Radio. ...
8. Komponen pada Peralatan Listrik.

2.5 Penambangan Asbes

9
Asbestos ("asbes") adalah sebuah grup mineral metamorfis
berfiber. Nama ini berasal dari dari penggunaannya di lampu wick, karena tahan
api dia telah digunakan dalam banyak aplikasi, selain itu lebih tahan terhadap zat
asam.Asbestos adalah bentuk serat mineral silika termasuk dalam
kelompok serpentine dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan,
termasuk: actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite),
anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau
campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral
tersebut.

Asbes merupakan istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang


dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan
komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan
serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat
dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral
krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral
asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral
asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul
Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-
silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam
industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena
panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat
asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari
serat yang berukuran panjang hingga yang halus.

Asbes adalah nama umum yang berlaku untuk beberapa jenis mineral
silikat berserat. Secara historis, asbes terkenal karena ketahanan terhadap api dan
kemampuannya untuk ditenun menjadi kain. Karena sifat ini, asbes digunakan
untuk membuat tirai tahan api panggung untuk teater, serta tahan panas pakaian
untuk pekerja logam dan petugas pemadam kebakaran. Aplikasi yang lebih
modern dari asbes memanfaatkan ketahanan kimia dan sifat penguat serat untuk

10
menghasilkan produk asbes semen yang diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan
herpes zoster yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Asbes juga digunakan
sebagai isolasi untuk mesin roket di pesawat luar angkasa dan sebagai komponen
dalam sel elektrolitik yang membuat oksigen di kapal selam nuklir
terendam.Sebagian besar klorin untuk pemutih, pembersih, dan desinfektan
diproduksi menggunakan produk asbes.

Asbes digiling dalam mesin giling. Pada instalasi yang biasa, dipakai 3
macam mesin giling. Jaw atau gyratory crusher, cone dan hammer mill. Pada
penggilingan asbes ini harus diusahakan supaya sebanyak mungkin diperoleh
serabut yang panjang karena hargannya akan menjadi tinggi dan pemakaiannya
banyak, hasilnya serabut panjang, pendek serta yang halus akan dipisahkan
dengan jalan menyaring dan jalan penghisapan dengan udara, setelah itu serabut
yang panjang diatas belt diambil dengan tangan sebelum masuk kepada
pengolahan selanjutnya. Dan kegunaan berikutnya akan diolah sebagai bahan
baku dari bahan dasar serabut asbes ini.

Penambangan asbes dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka


maupun tambang bawah tanah, adapun tahapannya meliputi:
o pemboran
o peledakan
 pemisahan batuan yang mengandung asbes dengan batuan lainnya

2.5.1 Pemanfaatan Asbes


1. Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk:

 Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes,


pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis
rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.

2. Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:

11
 Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai,
alat-alat kimia dan listrik.
 Asbes untuk atap.
 Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas
dan listrik.
 Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi,
gasket, ketel, dan tanur.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahan Galian Industri Merupakan Semua Mineral dan Batuan kecuali


mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir
industri. Bahan galian idustri yang kita ketahui saat ini sangatlah membawa
banyak manfaat untuk kehidupa manusia.

Dan bahan galian industri yang di bahas dalam makalah ini adalah bahan galian
Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam & ultra
basa.

3.2 saran

Penambangan atau pengolahan mineral yang baik adalah buktik kecintaan


kita pada tempat kita berada yaitu bumi , dan sekiranya pembaca dapat
memberikan kritik dan saran pada tulisan ini jika terdapat kesalahan untuk
perbaikan penulisan berikutnya dan semoga tulisan ini bisa menjadi inpirasi untuk
siapa saja

13

Anda mungkin juga menyukai