Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Mengidentifikasi bahan bahan kimia berbahaya ang


pernah dijumpai ditempat lingkungan beserta
akibat,bahan yang ditimbulkan,dan penangananya.
Disusun untuk memenuhi tugas

Matkul: Kimia Analitik

Dosen pengampu : Vista Dwi Setyarini S. Tr. Kes

Oleh:

Dimas Taufiqur Rohman (1907003)

JURUSAN D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

STIKES dr.SOEBANDI JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Kimia Analitik”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kimia Analitik di program studi
D4 Teknologi Laboratorium Medis di Stikes dr. Soebandi Jember.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 29 Oktober 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................………………………………………………. i

KATA PENGANTAR …………………………....................……………………. ii

DAFTAR ISI ……………..................……………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN ……............................……………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………...........................………….. 2


B. Rumusan Masalah ………………………………………............................ 2
C. Tujuan Penulisan ……………………............................………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN ……............................…………………………………. 4

A. Bahan Kimia Berbahaya………...........................................……...............… 4


B. Bahan kimia yang berada di lingkungan rumah ……….............................. 8

BAB III PENUTUP ………………………………………………........................ 36

A. Kesimpulan ……………………………………………………................... 36
B. Saran ……………………………………………………………................. 38

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………......................... 40


1. KATA PENGANTAR

1. BAHAN KIMIA BERBAHAYA


Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas,
serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan
dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang
berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-
barang
_Penggunaan Bahan Kimia
Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tiga
kelompok besar yaitu :

1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia,
diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen,
dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai
dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau
fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan
komposisi suatu zat.
2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia
sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan
listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan
serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga
penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.
2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiman masyarakat bisa mengetahui mana bahan kimia ang mudah


meledak,korosif,beracun dll ?
2. Bagaimana cara penanganan bahan bahan kimis tsb ?
3. Bahaya apa yang akan terjadi ?

3. TUJUAN

Tujuan Saya menyusun makalah ini adalah agar pembaca dan masyarakat sekitarnya bisa
mngetahui bahan bahan kimia berbahaya yang ada dilingkungan serta akibat bahaya yang
didapat serta cara penangananya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. BAHAN KIMIA BERBAHAYA


Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas,
serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan
dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang
berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-
barang.
B. Bahan kimia berbahaya yang dapat dijumpai di rumah beserta akibat serta
penangangunaan :
1. Aseton

Ketika terekspos udara, aseton menguap dengan sangat cepat dan mudah sekali
terbakar. Aseton dapat menyebabkan keracunan fatal yang mengancam nyawa, namun sangat
jarang terjadi karena tubuh mampu memecah aseton dalam jumlah besar yang terserap ke
dalam sistem. Untuk sampai bisa keracunan, Anda harus mengonsumsi atau menelan porsi
aseton dalam jumlah luar biasa besar dalam waktu singkat. Gejala keracunan aseton ringan
termasuk sakit kepala, bicara cadel, lesu, kurang koordinasi indera gerak, dan rasa manis di
mulut. Oleh karena itu, penggunaan aseton untuk menghapus kuteks warna-warni di kuku
Anda harus dilakukan di ruangan terbuka dan jauh dari nyala api. Selalu jauhkan produk-
produk yang mengandung aseton dari jangkauan anak.
Alternatif: Gunakan produk penghapus kuteks yang mencantumkan label bebas aseton.
Hal yang sama berlaku untuk pemoles furnitur; pelicin furnitur berbasis air bekerja sama
efektifnya dengan produk yang mengandung aseton.

2. Benzena

Ditemukan di: cat, lem, gas yang dilepaskan dari karpet, wax, deterjen, emisi dari
pembakaran bahan bakar gas, asap rokok, kapur barus, alat penghilang bau Benzena menguap
ke udara dengan sangat cepat. Massa jenis uap benzena lebih berat daripada udara biasa dan
bisa tenggelam ke daerah dataran rendah. Udara luar ruangan mengandung benzena dalam
jumlah kecil dari asap tembakau, SPBU, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri.
Udara dalam ruangan umumnya mengandung kadar benzena yang lebih tinggi daripada di
udara luar dari paparan harian produk rumah tangga.Benzena bekerja dengan mengacaukan
kerja sel dalam tubuh. Sebagai contoh, paparan benzena jangka panjang dapat menyebabkan
sumsum tulang untuk tidak memproduksi cukup sel darah merah. Benzena juga dapat
merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah kadar antibodi dan menyebabkan
hilangnya sel darah putih — yang dapat menyebabkan anemia, atau lebih buruk lagi,
leukimia dari paparan berat dan berkepanjangan. Beberapa wanita yang menghirup benzena
dalam jumlah besar selama berbulan-bulan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur dan
penurunan ukuran indung telur mereka.

Alternatif: Cari produk rumah tangga yang berlabel bebas benzena, dan sebisa mungkin
kurangi penggunaan kapur barus untuk meredam bau tak sedap di rumah. Bunga lavender
segar, selain dapat mempercantik rumah, harumnya ampuh untuk usir bau apek dan serangga
pengganggu.

3. Etanol

Ditemukan di: parfum, cologne, produk tata rambut, deodorant, shampo, obat kumur, hand
sanitizer, penyegar ruangan, pemoles furnitur, sabun cuci piring, deterjent, pelembut
pakaianPaparan terhadap etanol yang masih dalam batas wajar tak selalu membawa dampak
bagi kesehatan. Kebanyakan orang akan terpapar etanol dari mengonsumsi minuman keras
dengan tingkat konsentrasi etanol bisa bervariasi dari 4-45%. Namun, jika Anda terkena
kontak dengan etanol murni dalam jumlah besar (oral, kulit, maupun hirup) gejala keracunan
bisa bervariasi, mulai dari mual muntah, reaksi alergi kulit, kejang, bicara melantur,
koordinasi tubuh kacau, mata terasa panas terbakar, hingga dalam kasus ekstrim, koma.

Namun, paparan konsentrasi tinggi lebih mungkin terjadi dalam lingkungan kerja
seperti di industri atau laboratorium, di mana etanol murni kadang digunakan. Paparan etanol
di udara dan air di lingkungan umum terbilang sangat rendah karena senyawa ini mudah
dipecah oleh sinar matahari.

Alternatif: Ketika menggunakan produk pembersih rumah tangga yang mengandung


etanol, pastikan untuk membuka jendela lebar-lebar atau membuat sistem penyaringan udara
yang efektif yang akan menyerap bahan kimia.
4. Formalin

Ditemukan di: asbes dan beton, asap rokok, kompos gas atau minyak tanah yang
menyala, furnitur yang terbuat dari pressed wood dengan perekat yang mengandung resin
urea-formaldehida (UF), kantung plastik

Formaldehida adalah senyawa kimia turunan dari pembakaran dan proses alam tertentu
yang umum digunakan secara luas oleh industri untuk memproduksi bahan bangunan dan
berbagai produk rumah tangga. Dengan demikian, mungkin ada jejak formalin dalam
konsentrasi yang cukup besar baik di dalam maupun luar ruangan.

Ketika formaldehida hadir di udara pada tingkat yang melebihi 0,1 ppm, beberapa orang
mungkin mengalami efek samping seperti mata berair; sensasi terbakar di mata, hidung, dan
tenggorokan; batuk; suara mengi; mual; iritasi kulit; dan sakit dada. Paparan konsentrasi
tinggi dapat memicu serangan asma pada orang yang memilikinya, juga dapat menyebabkan
bronkitis. Formalin telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan dan dicurigai dapat
menyebabkan kanker pada manusia.

Alternatif: Jangan merokok, dan terutama jangan merokok di dalam ruangan. Buka
jendela selebar mungkin untuk membiarkan udara segar masuk, terutama ketika Anda
menggunakan produk oembersih dan insektisida. Cobalah untuk menjaga suhu di dalam
rumah pada pengaturan suhu rendah dan nyaman. Juga, habiskan banyak waktu di luar
ruangan mencari udara segar sebanyak mungkin. Hal ini sangat penting untuk keluarga
dengan anak-anak, orang tua atau anggota keluarga dengan penyakit kronis seperti asma.

5. Toluena

Ditemukan dalam: cat, karet, pewarna, lem, percetakan. Toluena adalah agen pelarut yang
sangat baik untuk cat, lak, pengencer, dan perekat. rute yang paling umum dari paparan
melalui inhalasi. Gejala keracunan toluena termasuk efek CNS (sakit kepala, pusing, ataksia,
mengantuk, euforia, halusinasi, tremor, kejang, dan koma), aritmia ventrikel, pneumonia
kimia, depresi pernapasan, mual, muntah, dan ketidakseimbangan elektrolit. Orang yang
terkena paparan ringan dari uap toluena tidak menimbulkan risiko keracunan akut.

Alternatif: Periksa label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung toluena.
Jika ya, buka setiap ventilasi udara lebar-lebar guna memungkinkan kelancaran pertukaran
udara segar. Poles cat untuk setiap mebel atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara
terbuka (taman atau jalanan depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya
yang bisa mengendap dalam rumah.

6. Xylene

Ditemukan di: emisi gas buang kendaraan bermotor, cat, pernis, cat kuku, perekat,
semen karet Paparan ringan hingga sedang terhadap uap xylene dapat menyebabkan mata
panas memerah, bengkak, berair, penglihatan kabur; dan/atau iritasi kulit ringan, seperti ruam
kemerahan dan bengkak, kulit terasa kering dan gatal; iritasi pada hidung dan tenggorokan.
Paparan terhadap xylene dalam jumlah besar sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan
depresi sistem saraf pusat yang menyebabkan mual dan muntah serta sakit kepala, dan
berkunang-kunang; hingga kerusakan hati dan ginjal, hilang kesadaran, kegagalan sistem
pernapasan, bahkan kematian.

Alternatif: Periksa label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung xylene.
Jika ya, buka setiap ventilasi udara lebar-lebar guna memungkinkan kelancaran pertukaran
udara segar. Poles cat untuk setiap mebel atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara
terbuka (taman atau jalanan depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya
yang bisa mengendap dalam rumah. Jangan pernah membiarkan mesin mobil menyala di
garasi tertutup.

7. Phtalate

Ditemukan di: ubin, tirai shower, kulit sintetis, perkakas rumah tangga yang dibuat dari PVC
vinyl (untuk membuat plastik fleksibel dan liat), produk pengharum ruangan (phtalate
digunakan untuk menjaga parfum tidak menguap); cat kuku, cat tembok, pernis mebel; cling
wrap dan wadah makanan plastik

Studi mengungkapkan bahwa anak laki-laki yang lahir dari ibu dengan konsentrasi phthalate
tinggi dalam sistemnya menderita kelainan pada alat kelamin mereka. Bahan kimia ini
mengganggu testosteron dan estradiol, hormon yang memengaruhi perkembangan payudara.
Studi telah menemukan bahwa wanita yang menderita kanker payudara memiliki tingkat
phthalate yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak memiliki kanker.
Alternatif: Hindari pengharum ruangan apapun yang mengandung pewangi sintetik,
misalnya kapur baru atau semprotan aerosol. Hindari perkakas rumah tanggan yang berbahan
dasar vinyl, dan selalu simpan makanan Anda di wadah kaca, keramik, atau stainless steel.

8. Bisphenol A (BPA)

Ditemukan di: wadah makanan kaleng, perkakas rumah tangga yang terbuat dari plastik,
botol minum plastik produksi lama (sebelum tahun 2012), botol susu bayi model lama
(sebelum 2011), bon belanja

Produksi BPA sebenarnya dimulai pada tahun 1930 sebagai estrogen sintetik yang
diberikan pada wanita. Jadi, tidak mengherankan bahwa paparan terhadap bahan kimia ini
mengarah ke perubahan hormon, seperti penurunan produksi sperma, pubertas dini pada
anak-anak perempuan, dan kemandulan pada orang dewasa. Studi lab juga mencurigai bahwa
paparan BPA dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keguguran. BPA juga
mengganggu metabolisme tubuh dan memainkan peran dalam penyakit jantung, obesitas, dan
diabetes.

Alternatif: Selalu prioritaskan membeli bahan pangan segar atau beku daripada makanan
kaleng. Anda juga dapat membatasi risiko paparan tambahan dengan menolak bon belanjaan
yang tidak perlu-perlu amat.

Polusi dalam rumah tangga bisa Anda siasati dengan menempatkan tanaman hias penyegar
ruangan di tempat-tempat strategis. Untuk cari tahu tanaman hias pembersih udara terbaik,
klik di sini.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil
menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila
terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.

keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan
racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ
tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan
menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik
masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-
organ tubuh tertentu.

Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,


pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu,
kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan,
korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan
bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan
pada barang-barang.

B. Saran

Saran yang dapat kami berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan
merupakan investasi, juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu, siapapun, kelompok
manapun, dimanapun, harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://biologirendy.blogspot.com/2016/04/makalah-bahan-berbahaya-
dan-beracun.html
2. https://www.google.com/search?q=BAHAN+KIMIA+ANG+PERNAH+
DITEMUI+DITEMPAT+LINGKUNGAN&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en
3. http://husnirafikha.blogspot.com/2013/11/bahan-kimia-berbahaya-pada-
k3-1.html

Anda mungkin juga menyukai