Anda di halaman 1dari 10

Edudharma Journal Vol 2 No.

2, September 2018

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN


TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
DI WILAYAH PUSKESMAS BAKTI JAYA
SETU TANGERANG SELATAN

Dewi Fitriani1, Primanti Sitepu2


Stikes Widya Dharma Husada Tangerang

e-mail respondensi : dewifitriani@wdh.ac.id

ABSTRAK
Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tergolong tidak dapat disembuhnkan, sehingga
penderita memerlukan perawatan untuk mengendalikan tekanan darah. Salah satu terapi nonfarmakologis yang
dapat dilakukan untuk hipertensi yaitu Massage effleurage. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
adakah Pengaruh Massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana metode penelitian yang
digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan Quasy Experimental Design dengan rancangan pre dan
post test with control group. Cara pengambilan data pada penelitian ini dengan lembar observasi. Jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 20 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Teknik analisis data menggunakan
uji Wilcoxon Rank Test dengan tingkat signifikasi α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada pengaruh
setelah diberikan massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan, dengan penurunan rata-rata nilai tekanan darah sistolik sebelum
dan setelah intervensi 19,4 mmHg dan tekanan darah diastolik 9,8 mmHg dengan nilai P value = 0,005 (<0,05).

Kata Kunci : Tekanan Darah, Hipertensi, Massage Effleurage.


Daftar Pustaka : 59 (2008 – 2018)

ABSTRACT

In general there are two components of blood pressure, namely systolic blood pressure and diastolic blood
pressure. Hypertension is a condition in which systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic blood pressure
≥ 90 mmHg. One of the non-pharmacological therapy that can be done for hypertension is Massage effleurage.
The purpose of this study is to know whether there is Effect Massage effleurage to decrease blood pressure in
hypertensive patients in Bakti Jaya Setu South Tangerang Health Center. This research is quantitative in which
research method used is analytical design with Quasy Experimental Design approach with pre and post test
with control group how to take in this research by way of observation sheet. The number of samples in this study
were 20 respondents divided into 2 groups. Data analysis technique using Wilcoxon Rank Test with significance
level α <0,05. The results showed that: there is influence after given massage effleurage to the decrease of blood
pressure in hypertension patient in health center of Bakti Jaya Setu South Tangerang, with value of P value =
0,005. The results showed that: there is influence after given massage effleurage to the decrease of blood
pressure in hypertension patient in health center of Bakti Jaya Setu South Tangerang, with value of P value =
0,005 (<0,05).

Password : Blood Pressure, Hypertension, Massage Effleurage


List library : 59 ( 2008 - 2018 )

50
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

LATAR BELAKANG
Memasuki abad ke-21 sekarang ini di Februari 2018 sampai bulan Maret 2018,
zaman generasi milenial, penyakit tidak menyatakan bahwa penyakit terbanyak
menular yang sudah tidak asing lagi di adalah penyakit hipertensi dengan jenis
telinga masyarakat dunia dan merupakan kelamin perempuan. Berdasarkan jumlah
salah satu penyakit yang sangat serius kasus lama dan kasus baru yang telah di
sampai saat ini adalah penyakit hipertensi. jumlahkan dengan rata-rata dua bulan
terakhir dan di bulatkan maka diperoleh
Menurut badan kesehatan dunia World
lah hasil pada penderita hipertensi berjenis
Health Organization (WHO) pada tahun
kelamin perempuan sebanyak 101 orang.
2012 dalam Haryono dkk pada tahun 2017
menunjukkan sekitar 982 juta orang atau Sebab akibat dari penyakit hipertensi
26,4% penduduk bumi menderita menurut Nuraif dan Kusuma pada tahun
hipertensi. Menurut Kemenkes pada tahun 2015, berdasarkan penyebabnya hipertensi
2013 dalam Kamarulloh pada tahun 2017 dibagi menjadi dua golongan yaitu
penderita hipertensi di Indonesia yang hipertensi primer (esensial) disebut juga
didapat melaui pengukuran pada umur ≥ hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
18 tahun sebesar 25,8%. Hasil Riset penyebabnya dan hipertensi sekunder
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada yaitu penggunaan estrogen, penyakit
tahun 2013 prevalensi hipertensi di ginjal, sindrom chusing dan hipertensi
Provinsi Banten yang di dapat melalui yang berhubungan dengan kehamilan. Bila
pengukuran pada umur ≥ 18 tahun mana tidak dilakukan penatalaksanaan
berdasarkan diagnosis nakes atau minum dengan baik dan benar serta tepat maka
obat sebesar 8,6% sedangkan berdasarkan akan menimbulkan komplikasi seperti
pengukuran sebesar 23,0%. Dan di Kota stroke, infark miokard, gagal ginjal,
Tangerang Selatan berdasarkan diagnosis ensefalopati (kerusakan otak), dan kejang
nakes atau minum obat sebesar 8,8% dapat terjadi pada wanita preeklamsi.
sedangkan berdasarkan pengukuran (Corwin, 2009).
sebesar 22,1%.
Menurut Muttaqin pada tahun 2009 dalam
Berdasarkan Studi pendahuluan yang telah
Ananto pada tahun 2017 terapi relaksasi di
dilakukan peneliti pada bulan Maret 2018
perlukan pada penderita hipertensi agar
yang diperoleh dari Puskesmas Bakti Jaya
membuat pembuluh darah menjadi relaks
Setu Tangerang Selatan dalam rentan
sehingga akan terjadi vasodilatasi yang
waktu dua bulan terakhir yaitu pada bulan

51
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

menyebabkan tekanan darah kembali turun


dan normal. Untuk membuat tubuh METODE PENELITIAN
menjadi relaks dapat dilakukan dengan Penelitian ini merupakan penelitian
berbagai cara seperti terapi musik klasik, dengan menggunakan Quasy
yoga, teknik nafas dalam, dan terapi Eksperimental dengan rancangan pre test
massage. Sejumlah studi menunjukan and post test with control group. Pada
bahwa terapi message atau pijat yang penelitian ini terdapat test awal sebelum
dilakukan secara teratur dapat menurunkan diberikan intervensi dan juga dilakukan
tekanan darah sistolik dan diastolik, test akhir setelah intervensi dengan
menurunkan kadar hormone stress demikian hasil penelitian dapat diketahui
cortisol, menurunkan kecemasan sehingga lebih akurat karena dapat membandingkan
tekanan darah akan turun dan fungsi tubuh dengan sebelum diberikan intervensi
semakin membaik. Dalam melakukan (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini
massage terdapat banyak manipulasi atau massage effleurage dilakukan sebanyak
teknik yang bisa dilakukan salah satu enam kali intervensi dalam kurun waktu
teknik yang paling umum dan mudah selama 14 hari dengan durasi waktu satu
dilakukan yaitu teknik effleurage. kali intervensi selama 20 menit pada
bagian punggung dan eksremitas atas.
Menurut Arovah pada tahun 2012 dalam
Sedangkan pada kelompok kontrol tidak
Ananto pada tahun 2017 manipulasi
dilakukan intervensi.
massage effleurage merupakan manipulasi
pokok dalam sport massage. Tujuan Populasi dalam penelitian ini adalah
Massage effleurage adalah memperlancar penderita hipertensi berjenis kelamin
peredaran darah, cairan getah bening dan perempuan di wilayah Puskesmas Bakti
apabila dilakukan dengan tekanan yang Jaya Setu Tangerang Selatan yang
lembut akan memberikan efek berjumlah sebanyak 101 orang. Sampel
penenangan. yang didapatkan peneliti sebesar 20 orang
dengan metode purposive sampling yang
Berdasarkan data yang telah dipaparkan
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
diatas penulis tertarik untuk melakukan
kelompok intervensi dan kelompok
penelitian tentang “Pengaruh Massage
kontrol.
Effleurage Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Pengumpulan data dilakukan dengan cara
Wilayah Puskemas Bakti Jaya Setu mengukur tekanan darah sebelum dan
Tangerang Selatan”. setelah dilakukan intervensi pada sampel

52
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

menggunakan tensi meter air raksa dan pertambahan usia menyebabkan adanya
stetoskop. Selanjutnya data yang diperoleh perubahan fisiologis dalam tubuh seperti
ditulis pada lembar observasi pengukuran penebalan dinding arteri akibat adanya
tekanan darah. penumpukan zat kolagen pada lapisan otot,
sehingga pembuluh darah mengalami
Untuk menganalisis perbedaan sebelum
penyempitan dan menjadi kaku di mulai
dan setelah intervensi digunakan Wilcoxon
saat usia 45 tahun.
rank test dengan tingkat signifikansi p ≤
0.05 dan tingkat kepercayaan yaitu 95%, Tabel 2 : Distribusi frekuensi responden
berdasarkan kategori jenis kelamin pada
sedangkan untuk melihat perbedaan
penderita hipertensi di wilayah Puskesmas
tekanan darah pada kelompok intervensi Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan (n=20)
dan kontrol digunakan uji statistik Mann
No Jenis Kelamin N %
Whitney. Uji statistik tersebut dilakukan 1 Laki-Laki 0 0
dengan bantuan komputer. 2 Perempuan 20 100
Total 20 100

Berdasarkan table 1 diperoleh hasil


PEMBAHASAN
berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil
Tabel 1 : Distribusi frekuensi berdasarkan
dari 20 responden dengan presentase 100%
kategori usia responden di wilayah
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang dimana seluruh responden adalah
Selatan (n=20)
perempuan yang mengalami hipertensi.
No Umur (tahun) N % Menurut Pery dan Potter dalam Putri pada
1 26-35 6 30 tahun 2017 secara klinis tidak ada
2 36-45 14 70
Total 20 100 perbedaan yang signifikan dari tekanan
darah yang terdapat pada laki-laki dan
Berdasarkan table 1 diperoleh hasil tekanan darah yang terdapat pada
tertinggi terdapat pada kelompok umur 36- perempuan.
45 tahun sebanyak 14 orang (70%) yang
dapat di interpretasikan lebih dari setengah
responden berada pada kelompok umur
36-45 tahun. Tabel 3 : Distribusi frekuensi nilai tekanan
darah sistolik sebelum intervensi pada
Menurut Pramana pada tahun 2016 kelompok intervensi dan kelompok
kontrol di wilayah Puskesmas Bakti Jaya
hipertensi merupakan penyakit multifaktor Setu Tangerang Selatan (n=20)
yang disebabkan oleh interaksi berbagai
Kategori Jenis N % Mi Ma
faktor resiko yang dialami oleh seseorang, Klp Hipertensi n x
Pre-Ht 2 20 136 158

53
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

Interve Ht derajat 8 80 pada tahun 2018 hipertensi merupakan


nsi 1
Kontrol Pre-Ht 3 30 suatu keadaan dimana tekanan darah
Ht derajat 7 70 130 152
1 sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
Total 10 diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi
0
merupakan penyakit kelainan jantung yang
Tabel 4 : Distribusi frekuensi nilai tekanan ditandai oleh meningkatnya tekanan darah
darah diastolik sebelum intervensi pada
kelompok intervensi dan kelompok dalam tubuh seseorang (Rusdi dan
kontrol di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Nurlaila, 2009 dalam Taviyanda dan
Setu Tangerang Selatan (n=20)
Palupi, 2017).
Kategori Jenis N % Mi Ma
Menurut Price dalam Nuraif dan Kusuma
Klp Hipertens n x
i pada tahun 2015 hipertensi adalah sebagai
Intervensi Pre-Ht 2 20
Ht derajat 8 80 86 99 peningkatan tekanan darah sistolik
1
Kontrol Pre-Ht 2 20 sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
Ht derajat 8 80 88 99
diastolik sedikitnya 90 mmHg.
1
Total 100 2 Tabel 5 : Distribusi frekuensi nilai tekanan
darah sistolik setelah intervensi pada
Berdasarkan table 3 dan 4 dapat di lihat kelompok intervensi dan kelompok
presentase sebelum dilakukan intervensi kontrol di wilayah Puskesmas Bakti Jaya
Setu Tangerang Selatan (n=20)
massage effleurage pada kelompok
Kategor Jenis N % Mi Ma
intervensi presentase terbesar sebanyak i Hipertensi n x
80% atau sebagian besar responden Klp
Interve Pre-Ht 9 90
memiliki hipertensi derajat 1 pada nilai nsi Ht derajat 1 10 120 140
1
tekanan darah sistolik dan diastolik. Kontrol Pre-Ht 6 60
Ht derajat 4 40 130 152
Pada kelompok kontrol presentase terbesar 1
sebanyak 80% atau sebagian besar Total 100

responden memiliki hipertensi derajat 1


pada nilai tekanan darah sistolik dan
hampir setengahnya atau 70% memiliki
Tabel 6 : Distribusi frekuensi nilai tekanan
nilai tekanan darah diastolik hipertensi
darah diastolik setelah intervensi pada
derajat 1. kelompok intervensi dan kelompok
kontrol di wilayah Puskesmas Bakti Jaya
Menurut The Eighth Report Of The Joint
Setu Tangerang Selatan (n=20)
National Committee on detection,
Kategor Jenis N % Mi Ma
education, and treatment of high blood
i Hipertensi n x
pressure (JNC VII) dalam Rahmah dkk Klp
Pre-Ht 9 90 80 90

54
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

Interve Ht derajat 1 1 10 merupakan penyakit yang tergolong tidak


n
Si dapat disembuhkan, sehingga penderita
Kontrol Pre-Ht 6 60 memerlukan perawatan untuk
80 90
Ht derajat 1 4 40
Total 20 100 mengendalikan tekanan darah (Rohatami,
2015).
Di dari table 5 dan 6 bisa kita lihat
presentase setelah dilakukannya massage Menurut Bryce pada tahun 2002 dalam
effleurage presentase terbesar sebanyak Wardani Dan Herlina pada tahun 2017
90% atau sebagain besar responden massage merupakan sentuhan yang
memiliki tekanan darah pre-hipertensi dilakukan pada bagian tubuh yang dapat
pada nilai tekanan darah sistolik dan mengurangi ketegangan otot dan dapat
diastolik dimana terdapat penurunan memperlancar tekanan darah. Teknik
presentase dari hasil sebelum diberikan relaksasi memiliki pengaruh yang sama
intervensi, artinya terdapat perubahan dan dengan obat anti hipertensi dalam
pengaruh sebelum dan setelah diberikan menurunkan tekanan darah. Prosesnya
massage effleurage pada penderita yaitu dimulai dengan membuat otot-otot
hipertensi Diwilayah Puskesmas Bakti polos pembuluh darah arteri dan vena
Jaya Setu Tangerang Selatan. menjadi rileks bersama dengan otot-otot
lain didalam tubuh. Efek dari relaksasi
Pada kelempok kontrol setelah
otot-otot dalam tubuh ini akan
pemeriksaan hari ke 14 terdapat 60% atau
menyebabkan kadar norepinefrin dalam
lebih dari setengah responden memiliki
darah menurun (Mils, 2012 dalam Arianto
nilai tekanan darah pre hipertensi pada
dkk, 2018).
sistolik dan diastolik dimana terdapat
penurunan presentase dari hasil Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
pemeriksaan awal, artinya terdapat Saputro dkk pada tahun 2017
perubahan pada pemeriksaan awal dan menunjukkan ada pengaruh yang
pemeriksaan setelah 14 hari pada penderita signifikan antara pemberian terapi masase
hipertensi diwilayah Puskesmas Bakti Jaya punggung terhadap penurunan tekanan
Setu Tangerang Selatan. darah.

Menurut Shep dalam Khaolya pada tahun Menurut Udani pada tahun 2016 ada
2017 Hipertensi adalah Gangguan tekanan pengaruh masase pada penderita hipertensi
darah sistolik maupun diastolik yang naik di UPTD Panti Tresna Werdha Lampung
diatas tekanan darah normal. Hipertensi Selatan sedangkan menurut Andjani pada

55
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

tahun 2016 terdapat penurunan tekanan diastolik sebelum dan setelah intervensi
darah sistolik dan diastolik setalah yaitu 9,8 mmHg.
diberikan masase punggung yaitu dari Perbedaan nilai tekanan darah sistolik
152/87,40 mmHg menjadi 135,60/81,80. terdapat pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol dengan penurunann
Adapun keselarasan hasil diatas dengan
rata-rata nilai tekanan darah sistolik yaitu
penelitian yang telah dilakukan oleh
13,4 mmHg dan perbedaan nilai tekanan
Ananato pada tahun 2017 yang dilakukan
darah diastolik yang terdapat pula pada
di Desa Kalirejo Kabupaten Purworejo
kelompok intervensi dan kelompok
didapatkan penurunan tekanan darah
kontrol dengan penurunann rata-rata nilai
setelah dilakukan massage effleurage pada
tekanan darah diastolik pada kelompok
bagian punggung dan eksremitas atas
intervensi dan kelompok kontrol yaitu 5,3
selama 20 menit sebanyak tiga kali
mmHg. Dengan demikian maka hasil
perlakuan selama satu minggu.
penelitian menyatakan bahwa terdapat
HASIL ANALISIS BIVARIAT perbedaan nilai takanan darah yang
terdapat pada kelompok intervensi yang
Tabel 7 : Pengaruh massage effleurage
terhadap penurunan tekanan darah sistolik diberikan perlakuan massage effleurage
pada kelompok intervensi di wilayah
dengan kelompok kontrol yang tidak
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang
Selatan (n=10) diberikan perlakuan massage effleurage.

Massage Effleurage Menurut Wardani dan Herlina pada tahun


Kategori p-value 2017 massage merupakan sentuhan yang
kelompok Rerata Rerata Penuru
Pre Post nan dilakukan pada bagian tubuh yang dapat
Rerata
0,005 mengurangi ketegangan otot dan dapat
Kelompo
k 149,20 129,80 19,4
Intervensi memperlancar tekanan darah. Teknik
relaksasi memiliki pengaruh yang sama
Tabel 8 : Pengaruh massage effleurage dengan obat anti hipertensi dalam
terhadap penurunan tekanan darah diastolik
pada kelompok intervensi di wilayah menurunkan tekanan darah. Prosesnya
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan yaitu dimulai dengan membuat otot-otot
(n=10)
polos pembuluh darah arteri dan vena
Massage Effleurage
Berdasarkan tebel 7 dan 8 didapatkan hasil Kategori p-value
kelompok Rerata Rerata Penuru
penurunan rata-rata nilai tekanan darah Pre Post nan
Rerata
sistolik sebelum dan setelah intervensi 0,005
Kelompo
k 93,60 83,80 9,8
yaitu 19,4 mmHg dan nilai tekanan darah Intervensi

56
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

menjadi rileks bersama dengan otot-otot intervensi massage effleurage tekanan


lain didalam tubuh kadar norepinefrin darah sistolik lebih dari setengah
dalam darah menurun (Mils, 2012 dalam responden memiliki hipertensi derajat
Arianto dkk, 2018). 1 dengan presentase 70% dan
Menurut Wahyuni dkk pada tahun 2017 sebagian besar responden memiliki
penurunan hipertensi dapat dilakukan nilai tekanan darah diastolik hipertensi
dengan terapi relaksasi yang bermanfaat derajat 1 dengan presentase 80%.
untuk menurunkan resistensi perifer dan 3. Teridentifikasi hasil penelitian yang
menaikan elastisitas pembuluh darah. telah dilakukan pada penderita
Otot-otot dan peredaran darah akan lebih hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti
sempurna dalam mengambil dan Jaya Setu Tangerang Selatan, setelah
mengedarkan oksigen serta relaksasi otot dilakukan intervensi massage
progresif dapat bersifat vasodilator yang effleurage hampir seluruh responden
efeknya memperlebar pembuluh darah dan memiliki tekanan darah pre-hipertensi
dapat menurunkan tekanan darah secara dengan presentase 90%.
langsung. Salah satau terapi non- 4. Teridentifikasi hasil penelitian yang
farmakologis yang dapat menurunkan telah dilakukan pada penderita
tenkanan darah yaitu dengan melakukan hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti
massage (Ananto, 2017). Jaya Setu Tangerang Selatan, pada
kelompok kontrol saat pemeriksaan
KESIMPULAN tekanan darah setelah 14 hari lebih
1. Teridentifikasi hasil penelitian yang dari setengah responden memiliki
telah dilakukan pada penderita tekanan darah pre hipertensi 1 pada
hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti tekanan darah sistolik dan diastolik
Jaya Setu Tangerang Selatan, sebelum dengan presentase 60%.
dilakukan intervensi massage 5. Teridentifikasi hasil penelitian
effleurage sebagian besar responden penurunan rata-rata tekanan darah
memiliki hipertensi derajat 1 dengan sistolik pada kelompok intervensi
presentase 80%. yaitu 19,4 mmHg dan pada kelompok
2. Teridentifikasi hasil penelitian yang kontrol yaitu 6 mmHg dengan
telah dilakukan pada penderita penurunan rata-rata kedua kelompok
hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti yaitu 13,4 mmHg, sedangkan hasil
Jaya Setu Tangerang Selatan, pada penelitian penurunan rata-rata tekanan
kelompok kontrol sebelum dilakukan darah diastolik pada kelompok

57
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

intervensi yaitu 9,8 mmHg dan pada Haryono, R dkk.2017. Pengaruh


Kombinasi Pijat Punggung Dan
kelompok kontrol yaitu 4,5 mmHg Dzikir Terhadap Tekanan Darah.
dengan penurunan rata-rata kedua Jurnal Keperawatan Notokusumo
Volume V No 1 Agustus. Di
kelompok yaitu 5,3 mmHg. Dengan Unduh Pada Tanggal 19 April
2018 Pukul 05:00 WIB
demikian terdapat perbedaan nilai
Kamarulloh, B.2017. Analisis Hubungan
tekanan darah pada kelompok
Antara Aktifitas Fisik, Obesitas Dan
intervensi dan kelompok kontrol. Perilaku Dengan Kejadian Hipertensi
Di Puskesmas Labuha Kabupaten
6. Teridentifikasi setelah penelitian Halmahera Selatan Provinsi Maluku
bahwa ada pengaruh setelah diberikan Utara. Vol 2 No.2 2017. Diunduh
Pada Tanggal 08 April 2018 Pukul
massage effleurage terhadap 07:00 WIB
penurunan tekanan darah pada Khaolya, S.2017. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan
penderita hipertensi di wilayah
KejadianHipertensi Pada
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang WanitaUmur > 45 Tahun Di Desa
Merak Rt.02/Rw.02
Selatan, dengan nilai p-value 0,005 KecamatanSukamulya Kabupaten
(<0,05) yang artinya terdapat Tangerang

pengaruh massage effleurage terhadap Nuraif, A & Kusuma, H.2015. AplikasiAsuhan


KeperawatanBerdasarkan Diagnosis
penurunan tekanan darah pada Medis & Nanda Jilid 2.
Jogjakarta: Mediaction.
penderita hipertensi di wilayah
Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Pramana.2016. Fakto-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tingkat
Selatan. Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Demak.

DAFTAR PUSTAKA Putri, A.2017. Perbandingan AntaraRendam


Kaki Air Hangat Dan Masase Kaki
Ananto, D.2017. Pengaruh Massage Terhadap Penurunan Tekanan
Teknik Effeurage Terhadap Darah Penderita Hipertensi Di
Penurunan Tekanan Darah Pada Wilayah Kerja Puskesmas
Penderita Hipertensi Di Desa Suradita Kabupaten
Kalirejo Kabupaten Purworejo. Tangerang.
Di unduh pada tanggal 05 April
2018,Pukul 06:10 WIB Rahmah dkk.2018. Hubungan Gaya
Hidup Dengan Hipertensi Guru
Arianto, A dkk.2018. Pengaruh Terapi Pijat Sekolah Menengah Yang
Refleksi Telapak Kaki Terhadap Mengalami Gula Gula Darah
Perubahan Tekanan Darah Pada Puasa Terganggu Di Makasar.
Penderita Hipertensi. Nursing JKMM, Januari 2018 Vol, 1 No 1
News.Volume 3 Nomor 1. Diunduh : 79 87. Diunduh Pada Tanggal 10
Pada Tanggal 05 April 2018 Pukul April 2018 Pukul 08:00 WIB
07:00 WIB
Riset Kesehatan Dasar
Corwin, E.2009. Buku Saku Patofisiologi (Riskesdas).2013.Provinsi Banten
Edisi Revisi 3.Jakarta: EGC.

58
Edudharma Journal Vol 2 No.2, September 2018

Rohatami, O.2015. Efektivitas PemberianTerapi 1 Kediri. Jurnal Stikes. Vol.10


Bekam Dan Terapi PijatRefleksi No.2, Desember 2017.
terhadap Tekanan Darah Pada Diunduh Pada Tanggal 07
Penderita Hipertensi.Diunduh Pada April 2018 Pukul 08:05 WIB
Tanggal 05 April 2018 Pukul
05:00 WIB Udani, G.2016. Pengaruh Masase Pada
Penderita Hipertensi di
Saputro, F dkk.2017. Pengaruh Pemberian UPTD Panti Tresna Werdha
Masase Punggung Terhadap Lampung Selatan.Jurnal
Tekanan Darah Pada Pasien Kesehatan, Volume VII, Nomor
Hipertensi. Diunduh PadaTanggal 20 3, November 2016, Hlm 503-
April 2018 Pukul 11:00 WIB 507. Diunduh Pada Tanggal 07
April 2018 Pukul 07:40 WIB
Sugiyono.2016. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kalitatif Dan R&D. Wardani&Herlina.2017. EfektifitasMasase
Bandung: Alfabeta Effleurage Dan Masase
Counterpressure TerhadapPenurunan
Taviyanda, D & Palupi, K.2017. Jumlah Nyeri Persalinan. Jurnal
konsumsi air putih pada Keperawatan dan Kebidanan.
kejadian tekanan Darah Diunduh Pada Tanggal 07 April
Lansia Di Puskesmas Pesantren 2018 Pukul 08:30 WIB

59

Anda mungkin juga menyukai