Anda di halaman 1dari 1

Seringkali dokter gigi mendapatkan pasien dengan keluhan fraktur gigi.

Fraktur gigi adalah


suatu kondisi dimana memperlihatkan hilangnya / lepasnya fragmen dari suatu gigi yang utuh.
Fraktur gigi dapat dimulai dari ringan sampai berat (Mendoca, 2012). Berdasarkan Ellis dan
Davey, fraktur gigi dibedakan menjadi 9 kelas :
- Kelas 1 : fraktur mahkota sederhana yang hanya melibatkan jaringan enamel.
- Kelas 2 : fraktur mahkota yang telah melibatkan jaringan dentin.
- Kelas 3 : fraktur yang menyebabkan terbukanya pulpa.
- Kelas 4 : fraktur yang menyebabkan gigi non-vital dan / tanpa kehilangan struktur mahkota.
- Kelas 5 : fraktur pada gigi yang menyebabkan kehilangan gigi (avulsi).
- Kelas 6 : fraktur akar dengan / tanpa kehilangan struktur mahkota.
- Kelas 7 : fraktur gigi yang menyebabkan perubahan posisi (displacement)
- Kelas 8 : fraktur mahkota gigi sulung tetapi gigi tetap pada tempatnya dan akar tidak
mengalami perubahan.
- Kelas 9 : fraktur gigi sulung anterior. (Angelis,
2012)

Setelah dokter tersebut mengetahui bagaimana kondisi pasien, memahami kebutuhan


pasien, maka dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan dan rencana perawatan yang sesuai
dengan indikasi fraktur pasien.
Pasient dengan kondisi fraktur kelas 2 pada gigi anterior cenderung menginginkan
restorasi gigi dengan mengutamakan estetik pada giginya. Bahan yang cocok untuk kondisi
tersebut adalah Resin Komposit. Resin Komposit merupakan sala satu bahan tambalan sewarna
gigi yang banyak digunakan saat ini karena memiliki sifat estetik yang tinggi disbanding dengan
bahan tumpatan yang lain (sumawinata, 2013). Resin komposit memiliki sifat-sifat yang
mendukung keberhasilan restorasi gigi fraktur, beberapa sifat resin komposit yang mendukung
restorasi gigi ialah biocompatible, tensile strength yang tinggi, memiliki sifat adhesive dan
memiliki nilai estetik yang baik. Pada kasus fraktur gigi kelas 2 pada gigi anterior sifat-sifat pada
resin komposit ini terlebih sifat estetiknya ini jelas memenuhi kebutuhan pasien.

DiAngelis, A. J. et al. 2012. Guidelines For Management Of Traumatic Dental Injuries : 1.


Fractures And Luxations Of Permanent Teeth. Dental Traumatol. 2-12.
Mendoca, DaSaliva et al. 2012. Functional-aesthetic Treatment Of Crown Fracture Inanterior
Teeth With Severe Crowding. RSBO. 9(3) : 328-333.
Sumawinata.2013. Kamus kedokteran gigi. Jakarta :EGC

Anda mungkin juga menyukai