KOMITE KEPERAWATAN
RSUD ASEMBAGUS
2017
DAFTAR ISI
ii
BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
2.2. TUJUAN
2.2.1. Tujuan Umum :
Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk melindungi keselamatan
pasien melalui mekanisme kredensial Perawat di rumah sakit
2.2.2. Tujuan Khusus :
a. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi teaga
Perawat di rumah sakit
b. Memberikan panduan bagi komite Keperawatan untuk menyusun jenis jenis
kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap Perawat yang
melakukan tindakan medis / Keperawatan di rumah sakit.
c. Memberikan panduan bagi kepala rumah sakit untuk menerbitkan
kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap Perawat untuk
melakukan tindakan medis / Keperawatan di rumah sakit.
d. Meningkatan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga Keperawatan di
rumah sakit.
e. Meningkatkan reputasi dan kredibilitas perawat dan institusi rumah sakit
dihadapan pasien, penyandang dana, dan stake holder rumah
sakitlainnya.
3
kembali kompetensi seseorang untuk melakukan tindakan perawat dalam
lingkup spesialisasi tersebut, hal ini dikenal dengan istilah credentialing. Proses
credentialing ini dilakukan dengan dua alasan utama.Alasan pertama,
banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi setelah seseorang
mendapatkan pendidikan.Perkembangan ilmu dibidang keperawatan untuk
suatu tindakan medi dan / Keperawatan tertentu sangat pesat, sehingga
kompetensi yang diperoleh dapat berubah sewaktu waktu, bahkan dapat dianggap
sebagai tindakan yang tidak aman bagi pasien.. Alasan kedua, kesehatan
seseorang dapatsaja menurun akibat penyakit tertentu atau bertambahnya usia
sehingga mengurangi keamanan tindakan medis yang dilakukan. Kompetensi
fisik dan mental dinilai melalui uji kelayakan kesehatan baik fisik maupun
mental.Tindakan verifikasi kompetensi profesi medis tersebut oleh rumah
sakit disebut sebagai mekanisme Re-credentialing, dan hal ini dilakukan demi
keselamatan pasien. Tindakan verifikasi kompetensi ini juga dilakukan pada
profesi lain untuk keamanan kliennya. Misalnya kompetensi profesi
penerbang (pilot) yang senantiasa diperiksa secara teratur dalam periode tertentu
oleh perusahaan penerbangan.
2.4. PERANAN KOMITE KEPERAWATAN DAN SUB KOMITE
KREDENSIAL PERAWAT RUMAH SAKIT.
Komite keperawatan memiliki peran sentral dalam mekanisme kredensial para
perawat karena tugas utamanya menjaga profesionalisme tenaga perawat
dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal hal yang berkaitan dengan tindakan
medis dan / keperawatan.Ketua komite keperawatan bekerjasama dengan sub
komite kredensial membentuk panitia khusus yang berguna menyeleksi dan
melakukan proses kredensial dan re kredensial terhadap perawat di rumah
sakit.evaluasi setiap 3 tahun dilakukan oleh panitia kredensial untuk mengetahui
perkembangan secara skill maupun attitude seorang perawat.Setiap keputusan
yang diambil akan dilakukan persetujuan langsung oleh direktur rumah sakit.
Lingkup kerja komite keperawatan dan sub komite kredensial ini langsung
dibawah pengawasan direktur.Setiap kegiatan yang dilakukan harus
6
3.3. Tahap Ketiga : Penerbitan Surat Penugasan.
Kepala rumah sakit menerbitkan surat penugasan kepada tenaga paramedic
pemohon berdasarkan rekomendasi tesebut. Kepala rumah sakit dapat saja
meminta komite keperawatan untuk mengkaji ulang rekomendasi tersebut
bersama pihak manajemen rumah sakit bila dianggap perlu. Surat penugasan
tersebut memuat daftar sejumlah kewenangan klinis untuk melakukan tindakan
keperawatan bagi tenaga paramedis yang memohon.
Daftar kewenangan klinis seorang tenaga paramedis dapat dimodifikasi setiap
saat.Seorang tenaga paramedis dapat saja mengajukan tambahan kewenangan
klinis yang tidak dimiliki sebelumnya dengan mengajukan permohonan kepada
kepala rumah sakit. Selanjutnya komite keperawatanakan melakukan proses
kredensial khusus untuk tindakan tersebut, dan akan memberikan rekomendasinya
kepada kepala rumah sakit.Namun sebaliknya, kewenangan klinis tertentu dapat saja
dicabut, baik untuk sementara atau seterusnya karena alasan tertentu seperti akan
diuraikan pada bab berakhirnya kewenangan klinis. Kewenangan klinis akan
berakhir bila surat penugasan (clinical appointment) habis masa berlakunya atau
dicabut oleh kepala rumah sakit. Surat penugasan untuk setiap tenaga paramedis
memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya dua tahun.Pada akhir
masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan
rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal
sebagaimana diuraikan diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap
perawat yang melakukan tindakan keperawatan dirumah sakit tersebut. Penerbitan
ulang surat penugasan (reappointment). Surat penugasan dapat berakhir setiap saat
bila tenaga paramedis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan
tindakan keperawatan tertentu.Walaupun seorang tenaga paramedis pada awalnya
telah memperoleh kewenangan klinis untuk melakukan tindakan keperawatan
tertentu, namun kewenangan itu dapat dicabut oleh rumah sakit berdasarkan
pertimbangan komite keperawatan.Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis
tertentu tersebut didasarkan pada kinerja profesi dilapangan, misalnya tenaga
paramedis yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun
7
mental.Selain itu, pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila
terjadi kecelakaan medis yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan
disiplin dari komite keperawatanNamun demikian, kewenangan klinis yang
dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila tenaga paramedis tersebut dianggap
telah pulih kompetensinya.Dalam hal kewenangan klinis tertentu seorang tenaga
paramedis diakhiri, komite keperawatan akan meminta subkomite peningkatan
mutu profesi untuk melakukan berbagai upaya pembinaan agar
merekomendasikan kepada kepala rumah sakit pemberian kembali kewenangan
klinis tertentu setelah melalui proses pembinaan. Pada dasarnya kredensial tetap
ditujukan untuk menjaga keselamatan pasien, sambil tetap membina kompetensi
seluruh tenaga paramedis di rumah sakit. Dengan demikian jelaslah bahwa komite
keperawatan dan staf keperawatan memegang peranan penting dalam proses
kredensial dan pemberian kewenangan klinis untuk setiap tenaga keperawatan.