3, JUNI 2014
(Level of House wifes Satisfaction and Loyalty In Consuming Cooking Oil Packaging
In Bandar Lampung City)
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro
No.1 Bandar Lampung 35141, telp. 085768150111, e-mail: riska_qorima@yahoo.co.id
ABSTRACT
This research aims to analyze satisfaction level and loyalty housewifes inconsuming oil package, the factors
influencing the level of satisfaction level and loyalty housewifes inconsuming oil package in Bandar
Lampung City. This research used survey method to 53 households in Bandar Lampung City taken Simple
Random Sampling. This research was conducted in the Sub-district of South Teluk Betung at Bumi Waras
Village and Sub-district Kemiling at Beringin Raya selected purposive. The analysis used the analysis of
customer satisfaction index, the analysis of switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand,
and committed buyer and logit analysis . The results showed that the level of satisfaction housewifes was
76.40 %, the level of loyalty housewife with a value is 84.91 % buyer switcher, habitual buyers 81.13 %,
75.47 % satisfied buyer, liking the brand 69.8 % and 71.70% committed buyer. Factors that influence of
satisfaction level and loyaty housewifes were education, income, mother age, family members and the
location of purchase.
PENDAHULUAN
Minyak goreng yang beredar di pasaran ada dua
Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) macam yaitu minyak goreng curah dan minyak
yang sangat penting bagi kehidupan manusia, baik goreng kemasan. Minyak goreng kemasan lebih
secara fisiologis, psikologis, sosial, maupun memenuhi hak konsumen karena mencantumkan
antropologis. Pangan selalu terkait dengan upaya informasi produk seperti merek, label halal dan
manusia untuk mempertahankan kelangsungan sebagainya, sedangkan minyak goreng curah tidak
hidup dan kesehatannya di muka bumi. Makanan mencantumkan informasi produk. Berdasarkan
bukan hanya sekedar kebutuhan pokok saja, tetapi survei tahun 2013 di Kota Bandar Lampung
makanan banyak memiliki manfaat yaitu minyak goreng yang banyak beredar dipasaran
membangun fisik yang sehat, membangun nalar yaitu minyak goreng kemasan dengan berbagai
yang tinggi, membangun jiwa yang kokoh dan macam merek. Minyak goreng kemasan bermerek
moral yang baik. Oleh karena itu, makanan adalah minyak goreng yang ditawarkan ke pasar
merupakan kebutuhan manusia dari semua umur dengan menggunakan kemasan khusus (botol,
dan golongan yang penting bagi kehidupan jerigen, atau plastik) yang mempunyai merek
manusia (Seto 2001). perusahaan produsen, serta label mengenai segala
atribut mengenai produk.
Minyak goreng adalah salah satu produk turunan
dari minyak nabati dan sangat dibutuhkan dalam Keputusan konsumen rumah tangga dalam
kehidupan sehari-hari. Minyak goreng merupakan mengonsumsi produk minyak goreng kemasan
salah satu dari sembilan bahan pokok yang dipengaruhi berbagai faktor-faktor pertimbangan.
dikonsumsi hampir seluruh masyarakat Indonesia, Menurut Sumarwan (2004), faktor-faktor
baik yang berada di perkotaan, maupun di pertimbangan tersebut adalah usia, tingkat
pedesaan, karena termasuk komoditas yang sangat pendidikan, pendapatan, dan pengalaman
strategis. Berdasarkan pengalaman Indonesia mengonsumsi. Faktor-faktor tersebut diharapkan
selama ini, menunjukkan bahwa kelangkaan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan
minyak goreng dapat menimbulkan dampak loyalitas konsumen rumah tangga dalam
ekonomis dan politis yang cukup berarti bagi mengonsumsi minyak goreng kemasan.
perekonomian nasional (Amang et al 1996).
285
JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014
Sumarwan (2004) menjelaskan bahwa kepuasan habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand,
dan ketidakpuasan konsumen merupakan dampak dan committed buyer, serta analisis logit untuk
dari selisih antara harapan konsumen sebelum mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh mengonsumsi minyak goreng kemasan.
konsumen dari produk yang dibeli tersebut.
Menurut Griffin dan Ebert (2003), tingkat loyalitas Indeks Kepuasan Konsumen (Customer
konsumen terbentuk dari tercapainya tingkat Satisfaction Index)
kepuasan yang dirasakan oleh konsumen
sehubungan dengan kegiatan mereka mengonsumsi Metode ini digunakan untuk mendapatkan
atau menggunakan suatu barang dan atau jasa. informasi tentang tingkat kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan yang dilakukan produk minyak
Banyaknya kriteria produk minyak goreng goreng kemasan. Menghitung metode ini dengan
kemasan yang beredar di pasaran, dapat membuat cara mengukur atribut harapan dan kinerja yaitu
masyarakat bebas memilih produk minyak goreng merek, desain kemasan, kebersihan produk, ukuran
kemasan yang diinginkan. Hal ini akan berat, layanan konsumen, label halal, tanggal
berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam kadaluarsa, izin BPOM, promo penjualan, iklan,
mengonsumsi minyak goreng kemasan yang dapat kemudahan, dan harga dengan menggunakan skala
meningkat kepuasan dan loyalitas konsumen. linkert 5. Tahapan-tahapan CSI sebagai berikut:
Mengingat pentingnya pencapaian tingkat
kepuasan dan loyalitas konsumen dalam MIS
Weight Factor = TOTALMISx100%.......................(1)
mengonsumsi minyak goreng kemasan, maka
diperlukan studi untuk mengetahui tingkat Dimana:
kepuasan dan loyalitas konsumen rumah tangga MIS =Rata-rata skor tingkat kepentingan
serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen.
WS =MSS ×WF…………………............…..(2)
Dimana:
METODE PENELITIAN MSS = Rata- rata skor tingkat kinerja
Penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung WA
dengan lokasi penelitian di Kecamatan Teluk CSI = HS ×100% ………………......….......…(3)
Betung Selatan (Kelurahan Bumi Waras) Dimana:
merupakan kecamatan dalam kategori penduduk WA = Total rata-rata weight score
dengan jumlah pendapatan menengah bawah dan HS = Skala maksimal
Kemiling ( Kelurahan Beringin Raya) merupakan
kecamatan dalam kategori penduduk dengan Tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan
pendapatan menengah atas. Lokasi penelitian dapat dilihat dari criteria tingkat kepuasan
dipilih secara sengaja (purposive) dengan pelanggan menurut Supranto (2006) adalah :
pertimbangan Kota Bandar Lampung merupakan 0 – 20% = tidak puas
pusat perekonomian dan pemerintahan Propinsi 21 – 40% = kurang puas
Lampung. Sampel yang digunakan mengacu pada 41 – 60% = cukup puas
Sugiarto et al. (2003) dengan jumlah sampel 61 – 80% = puas
sebanyak 53 rumah tangga. Dimana sampel 81 – 100% = sangat puas
sebanyak 26 rumah tangga diteliti pada Kelurahan Analisis Tingkat Loyalitas
Beringin Raya dan 27 rumah tangga pada
Kelurahan Bumi Waras. Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat
loyalitas konsumen dalam mengonsumsi minyak
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah goreng kemasan. Menurut Durianto dkk (2004)
data primer dan data sekunder. Data primer analisis yang digunakan dalam mengukur tingkat
diperoleh melalui wawancara kepada konsumen loyalitas yaitu analisis switcher buyer, habitual
dengan menggunakan kuesioner (daftar buyer, satisfied buyer, liking the brand, dan
pertanyaan) yang telah disiapkan. Data sekunder committed buyer.
diperoleh dari instansi yang terkait dengan (1) Analisis Switcher Buyer
penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan
pada Juli 2013. Analisis yang digunakan yaitu Switcher adalah konsumen yang sensitif terhadap
analisis indeks kepuasan konsumen (customer perubahan harga, sehingga pada tingkatan loyalitas
satisfaction index), analisis switcher buyer, ditempatkan pada urutan paling bawah. Rumah
286
JIIA, VOLUME 2, No. 3, JUNI 2014
minyak goreng kemasan adalah sebesar 76,40%. Nilai rata-rata yang diperoleh untuk tingkat
Berdasarkan pada indeks tingkat kepuasan, nilai kepuasan rumah tangga per individu dapat
CSI minyak goreng kemasan terletak pada 0,61- dikategorikan dalam sakala “puas”. Berdasarkan
0,80. Secara umum, indeks tingkat kepuasan perhitungan tingkat kepuasan individu diperoleh
konsumen minyak goring kemasan berada pada rumah tangga yang puas dalam mengonsumsi
kriteria “puas”. Anggapan puas ini salah satunya
minyak goreng kemasan sebanyak 79,25% dan
disebabkan rumah tangga menganggap produk
minyak goreng kemasan sudah memenuhi tingkat tidak puas sebanyak 20,75% dapat dilihat pada
kinerja dan kepentingan atributnya. Berdasarkan Tabel 2.
hasil yang didapat produsen minyak goreng
kemasan harus meningkatkan kinerjanya sebesar Tingkat loyalitas Konsumen dalam
24,60% agar tingkat kepuasan konsumen Mengonsumsi Minyak Goreng Kemasan
meningkat sampai 100%. Hal ini sebanding dengan
penelitian Evita (2009) yang menyatakan bahwa Switcher adalah konsumen minyak goreng
index kepuasan konsumen untuk atribut produk kemasan yang menjadi rumah tangga yang
susu formula merek procald gold sebesar 70,7%. mengaku sering atau selalu beralih merek apabila
Dimana nilai CSI produk susu formula merek terjadi kenaikan harga produk, ini menandakan
Procald Gold masuk dalam kriteria “puas”. Hal ini bahwa konsumen tersebut tidak loyal atau tidak
menunjukan bahwa perusahaan sudah memenuhi tertarik dengan produk tersebut. Yang termasuk
tingkat kinerja dan kepentingan konsumen dalam Switcher Buyer adalah konsumen yang sensitif
mengonsumsi susu formula merek Procald Gold.
terhadap harga. Switcher adalah rumah tangga
yang menjawab „sering‟ dan „sangat sering‟ pada
Nilai rata-rata tingkat kepentingan diperoleh
atribut yang tinggi nilainya yaitu kebersihan kuisioner dengan menggunakan skala likert 5 Skor
produk, label halal, tanggal kadaluarsa, izin 1 untuk “tidak pernah”, skor 2 “jarang”, skor 3
BPOM, dan harga, dimana atribut tersebut dinilai “kadang-kadang”, skor 4 “sering”, dan skor 5
penting dalam memenuhi kepuasan rumah tangga. “sangat sering”.
Pada atibut tingkat kinerja nilai yang tinggi yaitu
kebersihan produk, izin BPOM, iklan, dan harga. Nilai switcher buyer yang diperoleh adalah 84,91%
Kepuasan rumah tangga dalam mengonsumsi artinya banyak dari rumah tangga yang akan
Minyak goreng kemasan disajikan pada Tabel 1. beralih produk minyak goreng kemasan ke non
kemasan jika terjadi perubahan harga minyak
Tabel 1. Perhitungan Customer Satisfaction Index goreng kemasan. Rumah tangga yang loyal
(CSI) atribut minyak goreng kemasan di terhadap merek dan tidak sensitif terhadap
Kota Bandar Lampung tahun 2013 perubahan harga adalah sebesar 15,09%. Nilai
menyatakan bahwa rumah tangga tidak akan
No Atribut RSP WF RSK WS berpindah produk, apabila terjadi kenaikan harga.
1 Merek 2,83 0,06 3,60 0,22
2 Desain 2,75 0,06 3,47 0,21 Tabel 2. Analisis tingkat kepuasan individu rumah
kemasan tangga terhadap minyak goreng kemasan
3 Kebersihan 4,49 0,10 4,34 0,43 di Kota Bandar Lampung tahun 2013
produk
4 Ukuran 3,66 0,08 3,66 0,29 Skor
Berat Jumlah (jiwa/skor)
5 Layanan 3,77 0,08 3,60 0,30
Variabel indikator rata-
konsumen 1 2 3 4 5 rata
6 Label halal 4,40 0,10 3,98 0,38 Tingkat kepuasan
7 Tanggal 4,36 0,10 3,92 0,38 terhadap produk 0 0 12 23 18 4,11
kadaluarsa Kesesuaian dengan
8 Izin BPOM 4,34 0,10 4,02 0,38 harapan 0 0 1 40 12 4,21
9 Promo 3,77 0,08 3,77 0,31 Merekomendasikan
penjualan kepada orang lain 0 2 12 31 7 3,85
10 Iklan 3,11 0,07 3,26 0,22
11 Kemudahan 3,77 0,08 3,77 0,31 Puas 79,25%
12 Harga 4,21 0,09 4,04 0,37 Tidak puas 20,75%
Total Skor 45,47 3,82
CSI (3,82:5) X 100% 76,4
289
JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014
Hasil perhitungan nilai rata-rata switcher buyer Rumah tangga yang terbiasa mengonsumsi minyak
diperoleh sebesar 3,85 nilai ini dapat dikategorikan goreng kemasan cenderung akan selalu membeli
dalam skala “sering” yang dapat diartikan bahwa produk tersebut setiap membeli. Hasil perhitungan
konsumen minyak goreng kemasan akan beralih nilai rata-rata habitual buyer diperoleh sebesar
produk minyak goreng kemasan ke non kemasan 4,02 nilai ini dapat dikategorikan dalam skala
jika terjadi perubahan harga. Rumah tangga yang
“setuju” yang dapat diartikan bahwa konsumen
sensitif terhadap perubahan harga dapat dilihat
pada Tabel 3. minyak goreng kemasan setuju untuk
mengonsumsi minyak goreng kemasan karena
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa rumah tangga faktor kebiasaan dapat dilihat pada Tabel 4.
yang rentan terhadap harga lebih besar
dibandingkan yang tidak rentan terhadap harga. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa rumah tangga
Hal ini menyatakan bahwa rumah tangga masih yang mengonsumsi minyak goreng kemasan
mementingkat faktor harga dalam pengambilan karena faktor kebiasan. Hal ini mengartikan
bahwa faktor kebiasaan sangat berpengaruh
keputusan dalam mengonsumsi minyak goreng
terhadap keputusan pembelian minyak goreng
kemasan. kemasan untuk dikonsumsi rumah tangga.
Satisfied buyer adalah rumah tangga yang masuk
Habitual buyer adalah rumah tangga yang membeli dalam kategori puas bila mereka mengonsumsi
minyak goreng kemasan karena faktor kebiasaan. produk minyak goreng kemasan. Pada penelitian
Rumah tangga yang membeli karena kebiasaan ini tingkat satisfied buyer dicirikan oleh mereka
menjawab „setuju‟ dan„sangat setuju‟ pada yang mengaku „puas‟ dan „sangat puas‟ terhadap
kuesioner dengan menggunakan skala likert 5. Minyak goreng kemasan pada kuesioner dengan
Skor 1 untuk “sangat tidak setuju”, skor 2 “setuju”, menggunakan skala likert 5. Skor 1 untuk “sangat
skor 3 “ragu-ragu”, skor 4 “setuju”, dan skor 5 tidak puas”, skor 2 “tidak puas”, skor 3 “cukup
“sangat setuju”. Rumah tangga minyak goreng puas”, skor 4 “puas”, dan skor 5 “sangat puas”.
kemasan rata-rata setuju bahwa mereka adalah
seorang pembeli yang berdasarkan faktor Perhitungan tingkat loyalitas diperoleh nilai
kebiasaan. satisfied buyer sebesar 75,47% dengan jumlah
rumah tangga sebanyak 40 orang. Hal ini
Perhitungan tingkat loyalitas nilai habitual buyer menunjukan bahwa produk minyak goreng
sebesar 81,13%, artinya sebagian besar dari rumah kemasan mampu memenuhi kebutuhan konsumen
tangga membeli minyak goreng kemasan dan memberikan kepuasan terhadap rumah tangga.
dikarenakan faktor kebiasaan. Rumah tangga yang Rumah tangga yang merasa tidak puas setelah
membeli produk minyak goreng kemasan bukan membeli produk minyak goring kemasan sebesar
karena kebiasaan sebesar 18,87%. 24,53%.
Tabel 3. Rumah tangga yang sensitif terhadap Tabel 4. Rumah tangga yang mengonsumsi
perubahan harga (switcher buyer) dalam minyak goreng kemasan karena faktor
mengonsumsi minyak goreng kemasan di kebiasaan (habitual buyer) di Kota
Kota Bandar Lampung, tahun 2013 Bandar Lampung, tahun 2013
290
JIIA, VOLUME 2, No. 3, JUNI 2014
Pada perhitungan satiesfied buyer dapat dilihat Pada analisis liking the brand hasil perhitungan
bahwa tingkat loyalitas rumah tangga dipengaruhi nilai rata-rata liking the brand diperoleh sebesar
oleh tingkat kepuasan dalam mengonsumsi minyak 4,13 nilai ini dapat dikategorikan dalam skala
goreng kemasan. Nilai rata-rata satisfied buyer “suka” yang dapat diartikan bahwa konsumen
diperoleh sebesar 3,98 nilai ini dapat dikategorikan minyak goreng kemasan benar-benar menyukai
dalam skala “puas” yang dapat diartikan bahwa produk tersebut. Rumah tangga yang membeli
konsumen minyak goreng kemasan merasa puas minyak goreng kemasan karena benar-benar
dengan produk minyak goreng kemasan. Rumah menyukai minyak goreng kemasan dapat dilihat
tangga yang membeli minyak goreng kemasan pada Tabel 6.
karena tingkat kepuasan dapat dilihat pada Tabel 5.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa rumah tangga
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa tingkat loyalitas membeli produk yang benar-benar disukai untuk
rumah tangga yang dipengaruhi oleh faktor dikonsumsi dilihat pada hasil perhitungan liking
kepuasan lebih besar dibandingkan faktor the brand yang diperoleh. Hal ini menyatakan
ketidakpuasan. Hal ini menyatakan bahwa faktor bahwa produk yang benar-benar disukai yang
kepuasan dalam sangat berpengaruh dalam dipilih rumah tangga untuk dikonsumsi.
mengambil keputusan untuk mengonsumsi minyak
goreng kemasan. Committed buyer adalah merupakan pelanggan
yang setia. Cara untuk mengidentifikasi Committed
Liking the brand adalah pembeli yang benar-benar buyer adalah dengan menanyakan kesediaan
menyukai produ minyak goreng kemasan. Pembeli mereka dalam mendukung produk, yaitu dengan
yang masuk dalam ketegori ini merupakan pembeli tindakan merekomendasikan dan mempromosikan
yang sunguh-sungguh menyukai produk tersebut. produk tersebut kepada orang lain. Rumah tangga
Rasa suka pembeli bisa saja didasari oleh asosiasi yang termasuk committed buyer adalah yang
yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman menjawab „setuju‟ dan „sangat setuju‟dengan
penggunaan sebelumnya. Rumah tangga yang menggunakan skala likert 5. Skor 1 untuk “sangat
benar-benar menyukai produk tersebut menjawab tidak setuju”, skor 2 “setuju”, skor 3 “ragu-ragu”,
„suka‟ dan „sangat suka‟dengan menggunakan skor 4 “setuju”, dan skor 5 “sangat setuju”.
skala likert 5. Skor 1 untuk “sangat tidak suka”,
skor 2 “tidak suka”, skor 3 “cukup suka”, skor 4 Perhitungan tingkat loyalitas nilai committed buyer
“suka”, dan skor 5 “sangat suka”. sebesar 71,70% merupakan pelanggan setia dan
bersedia merekomendasikan produk minyak
Perhitungan tingkat loyalitas diperoleh nilai liking goreng kemasan ke orang lain. Rumah tangga
the brand sebesar 69,81% menyatakan bahwa yang tidak mau merekomendasikan ke orang lain
mereka menyukai produk minyak goreng kemasan. menyatakan bahwa tidak mau mencampuri urusan
Rumah tangga yang menjawab biasa sebesar orang lain sebesar 28,30%.
30,19% dengan jumlah rumah tangga sebanyak 3
orang. Tabel 6. Rumah tangga yang membeli minyak
goreng kemasan karena menyukai produk
Tabel 5. Rumah tangga yang membeli minyak (liking the brand) di Kota Bandar
goreng kemasan karena tingkat kepuasan Lampung, tahun 2013
(satisfied buyer) di Kota Bandar
Lampung, tahun 2013 Liking the brand
Merek Jawaban X F f.X %
Satisfied Buyer Sangat
Merek Jawaban X F f.X % 1 0 0 0,00
tidak suka
Sangat Minyak Tidak suka 2 1 2 1,89
1 0 0 0,00
tidak puas goreng Cukup suka 3 15 45 28,30
Minyak
Tidak puas 2 0 0 0,00 kemasan
goreng Suka 4 29 116 54,72
Cukup puas 3 13 39 24,53
kemasan Sangat
Puas 4 28 112 52,83 5 8 40 15,09
Sangat puas 5 12 60 22,64 Suka
Total 53 211 100,00 Total 53 203 53
Rata-rata 3,98 Rata-rata 3,83
Satisfied Buyer 75,47% Liking the Brand 69,81%
291
JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014
Pada analisis commited buyer hasil perhitungan Hal ini sebanding dengan penelitian Ariani, dkk
nilai rata-rata commited buyer diperoleh sebesar (2012), dimana konsumen steak masuk dalam
3,83 nilai ini dapat dikategorikan dalam skala kategori loyal. Hasil perhitungan loyalitas yang
“setuju” yang dapat diartikan bahwa konsumen diperoleh yaitu committed buyer sebesar 51%,
minyak goreng kemasan setuju merekomendasikan liking the brand sebesar 61%, satisfied buyer
kepada orang lain untuk mengonsumsi minyak sebesar 61%, habitual buyer sebesar 29%, dan
goreng kemasan. Rumah tangga yang bersedia switcher buyer sebesar 73%. Piramida yang
merekomendasikan kepada orang lain dapat dilihat diperoleh belum cukup baik, karena nilai switcher
pada Tabel 7. buyer lebih besar dibandingkan nilai commited
buyer. Piramida loyalitas dalam mengonsumsi
Setelah semua elemen dari tingkat loyalitas minyak goreng kemasan di Kota Bandar
dihitung maka dapat dirangkum dalam satu Lampung dapat dilihat pada Gambar 1.
kesatuan berbentuk piramida tingkat loyalitas.
Piramida tingkat loyalitas meliputi switcher buyer,
habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand
dan committed buyer. Piramida yang dikatakan comitted
baik adalah piramida yang terbentuk terbalik, buyer
dimana pada level commited buyer yang diperoleh (71,70%)
lebih besar dibandingkan level switcher buyer yang liking the
brand
diperoleh. Commited buyer merupakan konsumen (69,81%)
yang setia bersedia merekomendasikan kepada
orang lain, sedangkan switcher buyer merupakan satiesfied buyer
konsumen yang rentan akan harga dan akan (75,47%)
berpindah produk jika harga naik.
habitual buyer (81,13%)
Konsumen minyak goreng kemasan termasuk
kedalam konsumen yang loyal. Hal ini dapat
switcher buyer (84,91%)
dilihat dari nilai commited buyer sebesar 71,70%
(kemasan), liking the brand 69,81%, satisfied
buyer 75,47%, habitual buyer 81,13% dan Gambar1. Piramida tingkat loyalitas minyak
switcher buyer 84,91% (merek). Piramida loyalitas goreng kemasan di Kota Bandar
minyak goreng kemasan secara umum belum Lampung, tahun 2013
dikatakan baik, karena pada level switcher buyer
masih lebih besar dibandingkan nilai commited Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa rumah tangga
buyer. minyak goreng kemasan masih banyak yang rentan
terhadap perubahan harga dilihat dari nilai switcher
Tabel 7. Rumah tangga yang bersedia buyer yang diperoleh. Pada piramida loyalitas
merekomendasikan minyak goreng rumah tangga benar- benar menyukai produk
kemasan kepada orang lain minyak goreng kemasan untuk dikonsumsi dapat
(committed buyer) di Kota Bandar dilihat dari jumlah persentase yang diperoleh pada
Lampung tahun 2013 piramida loyalitas yang terbentuk. Tingkat
loyalitas individu rumah tangga minyak goreng
Committed Buyer kemasan, dapat dilihat dari nilai rata tingkat
Merek Jawaban X F f.X % loyalitas berdasarkan tiga indikator yaitu
Sangat pembelian ulang minyak goreng kemasan,
1 0 0 0,00
tidak setuju merekomendasikan kepada orang lain dan
Tidak memiliki komitmen yang kuat tidak akan
Minyak 2 4 8 7,55
setuju berpindah produk dari minyak goreng kemasan ke
goreng minyak goreng curah.
Ragu-ragu 3 11 33 20,75
kemasan
Setuju 4 17 68 32,08
Sangat Perhitungan tingkat loyalitas menggunakan skala
5 21 105 39,62 likert 5 yaitu skor “1” sangat tidak setuju, skor “2”
setuju
Total 53 214 100,00 tidak setuju, skor “3” ragu-ragu, skor “4” setuju,
Rata-rata 4,04 dan skor “5” sangat setuju. Nilai rata-rata variabel
Committed Buyer 71,70% pembelian ulang diperoleh sebesar 4,11,
merekomendasikan kepada orang lain sebesar 3,83
292
JIIA, VOLUME 2, No. 3, JUNI 2014
dan memiliki komitmen yangkuat sebesar 4,04 Tabel 8. Analisis tingkat loyalitas individu
dapat dimasukkan pada kriteria “setuju”. terhadap minyak goreng kemasan di Kota
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata individu, Bandar Lampung, tahun 2013
konsumen masuk dalam kriteria “loyal”. Hal ini
menyatakan bahwa rumah tangga akan selalu Jumlah (jiwa/skor) Rata-
mengonsumsi minyak goreng kemasan dan akan
Variabel 1 2 3 4 5 Rata
selalu melakukan pembelian ulang terhadap
produk minyak goreng kemasan. Perhitungan Pembelian ulang 0 1 9 26 17 4,11
tingkat layolitas individu diperoleh sebagian besar Merekomendasikan 0 2 21 23 7 3,83
rumah tangga yang menyatakan loyal dalam Komitmen yang kuat 0 4 11 17 21 4,04
mengonsumsi minyak goreng kemasan sebanyak Loyal: 73,58%
73,58% dan tidak loyal sebanyak 26,42%. Hal ini
Tidak loyal: 26,42%
berarti bahwa konsumen loyal dalam mengonsumsi
minyak goreng kemasan. Analisis tingkat loyalitas
Usia ibu berpengaruh nyata terhadap tingkat
per individu dalam mengonsumsi minyak goreng
kepuasan pada tingkat 95% dan 85% pada tingkat
kemasan dapat dilihat pada Tabel 8.
loyalitas. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi
peningkatan usia ibu, peluang rumah tangga untuk
Analisis Logit
mencapai tingkat kepuasan semakin besar.
Kenyataan ini sejalan dengan loyalitas rumah
Analisis ini digunakan untuk menganalisi faktor-
tangga dimana semakin tinggi usia ibu, peluang
faktor yang mempengaruhi tingakt kepuasan dan
rumah tangga untuk mecapai loyalitas rumah
loyalitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tangga semakin besar.
tingkat kepuasan dan loyaitas rumah tangga yaitu
pendidikan, pendapatan, usia ibu, anggota keluarga
Lokasi pembelian berpengaruh positif terhadap
dan lokasi pembelian.
tingkat kepuasan pada tingkat kepercayaan 95%
Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap dan 90% pada tingkat loyalitas. Peluang lokasi
tingkat kepuasan dan loyalitas rumah tangga pada pembelian ber-AC untuk mencapai tingkat
tingkat kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan kepuasan dan loyalitas rumah tangga dalam
bahwa tingkat pendidikan formal sangat mengonsumsi minyak goreng kemasan semakin
dibutuhkan untuk merubah pola pikir konsumen besar dibanding dengan lokasi pembelian non-AC.
dalam mengonsumsi minyak goreng kemasan. Jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata
Dimana semakin tinggi tingkat pendidikan terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas rumah
konsumen, maka peluang rumah tangga untuk tangga dalam mengonsumsi minyak goreng
mencapai tingkat kepuasan dan loyalitas semakin kemasan. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi
besar. peningkatan anggota keluarga, peluang rumah
tangga untuk mencapai tingkat kepuasan semakin
Pendapatan berpengaruh positif terhadap tingkat besar. Kenyataan ini sejalan dengan tingkat
kepuasan dan tingkat loyalitas konsumen pada loyalitas, dimana setiap terjadi peningkatan
tingkat kepercayaan 90%. Hal ini berarti bahwa anggota keluarga, peluang rumah tangga untuk
semakin tinggi pendapatan rumah tangga, peluang mencapai loyalitas semakin besar. Hasil analisis
rumah tangga untuk mencapai tingkat kepuasan dapat dilihat pada Tabel 9.
dan loyalitas semakin besar.
Tabel 9. Hasil analisis regresi logit faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan dan tingkat loyalitas
ibu rumah tangga dalam mengonsumsi minyak goreng kemasan di Kota Bandar Lampung, 2013
Tingkat kepuasan Tingkat loyalitas
Variabel
Koefisien Prob. Koefisien Prob.
Konstanta -41,7960 0,0175 -22,9369 0,0442
Pendidikan ibu (X1 ) 0,7329** 0,0419 0,5904** 0,0149
Pendapatan rumah tangga (X2 ) 0,0000* 0,0635 0,0000* 0,0641
Usia ibu (X3 ) 0,4957** 0,0161 0,1263°° 0,1025
Anggota keluarga (X4 ) 1,7486* 0,0725 0,8086° 0,1867
Harga minyak goreng per liter (X5 ) 0,0007 0,6259 0,0011 0,4438
Lokasi pembelian (X6 ) 6,0912** 0,0197 2,7697* 0,0759
Keterangan: ° = nyata pada tingkat kepercayaan 80%, °° = nyata pada tingkat kepercayaan 85%,
* = nyatapada tingkat kepercayaan 90%, ** = nyata pada tingkat kepercayaan 95%.
293
JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014
294