Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat
oleh pejabat Pembina Kepegawaian, diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU No.5 tahun 2014 tentang
ASN). Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan prakondisi
untuk mewujudkan Visi negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan undang-
undang dasar Negara Republik Indonesia, untuk mewujudkan hal tersebut, maka di
perlukan PNS yang profesional, yaitu mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien, maka perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan.
Dalam peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat
yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional
adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini di laksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai
dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk
karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional
dalam melayani masyarakat dan dapat menyelesaikan beberapa konflik dalam lingkup
kerja.
Menurut Undang-Undang nomor 44 tahun 2009, Rumah Sakit merupakan institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pada
pelaksanaan pelayanan kesehatan rumah sakit harus mengadakan rekam medis untuk
menunjang pelayanan dan pengolahan informasi pasien. Menurut Permenkes 269 tahun
2008, Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan.
Waktu penyediaan dokumen rekam medis yang cepat menjadi salah satu indikator
dalam mengukur kepuasan pasien dan mutu pelayanan. Standar penyediaan dokumen
rekam medis dihitung mulai saat pasien selesai registrasi (tracer tercetak) sampai

1
dokumen rekam medis tersebut sampai ke poliklinik yang dituju. Waktu penyediaan
dokumen rekam medis pasien rawat jalan berdasarkan standar pelayanan minimal rekam
medis adalah ≤ 10 menit. Semakin cepat penyediaan dokumen rekam medis sampai ke
poliklinik maka semakin cepat pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Pendistribusian berkas rekam medis di RSUD Bima masih menemukan banyak
kendala yang terdiri dari keterlambatan pengantaran / pendistribusian Berkas rekam
Rekam Medis (BRM) ke poliklinik karena waktu pencarian yang lumayan lama dengan
susunan dokumen di rak filing yang masih belum rapih, tenaga pengantar yang masih
belum tersedia yang mengakibatkan petugas filing merangkap menjadi petugas
pendistribusian, kemudian masih adanya pasien yang datang ke ruang filing untuk
menanyakan atau ingin mengambil berkas rekam medis dikarenakan sudah terlalu lama
menunggu pelayanan di poliklinik.

B. Tujuan
Tujuan dilakukannya aktualisasi nilai dasar ASN di tempat kerja untuk
mengoptimasisasi pendistribusian Berkas Rekam Medis ke poliklinik RSUD Bima.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam mengoptimalkan pendistribusian Berkas Rekam Medis (BRM) ke
poliklinik di RSUD Bima adalah dengan mengaktualisasi nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika profesi, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) didalam
kegiatan sehari-hari sesuai tugas pokok dan fungsi perekam medis.

D. Deskripsi Organisasi
1. Rumah Sakit Umum Daerah Bima
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima dibangun diatas tanah seluas
15.000 m2, sesuai SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
105/MENKES/SK/I/1995 tergolong klasifikasi tipe C dan telah terakreditasi 5
(lima) Pelayanan Dasar dengan 167 kapasitas tempat tidur yang tersebar pada 7
(tujuh) klasifikasi ruang rawat inap.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, disamping
memperhatikan kondisi lingkungan internal rumah sakit, RSUD Bima juga

2
memperhatikan kondisi lingkungan eksternal rumah sakit. Di lingkungan internal
rumah sakit, selain tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelayanan seperti
ruangan dan alat-alat kesehatan pendukung, RSUD Bima juga secara bertahap telah
menyediakan tenaga pemberi pelyanan sesuai kebutuhan masyarakat. Tenaga -
tenaga kunci seperti dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat,
bidan,Analis kesehatan dan manajemen rumah sakit secara bertahap telah dan akan
terus ditingkatkan jumlah maupun kualitasnya. Sedangkan pada lingkungan
eksternal, disamping melakukan kemitraan dengan stakeholder terkait seperti
Pemerintah Kabupaten Bima dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.

2. Visi Misi
a) Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima adalah sebagai berikut :
“Terselenggaranya Pelayanan Prima pada Tahun 2021”
Sesuai dengan visi tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Bima akan
mewujudkan pelayan prima yaitu dengan melakukan pelayanan yang sebaik
mungkin kepada pasien sehingga menimbulkan rasa puas.
b) Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima
1. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu
2. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien
3. Menyelenggarakan pelayanan yang terjangkau
4. Menyelenggarakan pelayanan yang bersahabat berpedoman pada 4 S
(Senyum, Salam, Sapa, dan Sabar)

3. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi


Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari Rumah Sakit, yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
tambahan
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi

3
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial
8. Melaksanakan pelayanan penyuluha kesehatan
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi)
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap
11. Melaksanakan pelayanan administratif
12. Melaksanakan pendidikan para medis
13. Membantu pendidikan tenaga medis umum
14. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
15. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi

4. Pokok dan Fungsi Penulis


Berikut merupakan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perekam medis
terampil Rumah Sakit Umum Daerah Bima :
1. melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar rekam
medis dan informasi kesehatan;
2. melaksanakan evaluasi isi rekam medis;
3. melaksanakan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang
berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis sesuai terminologi medis
yang benar;
4. melaksanakan indeks dengan cara mengumpulkan data penyakit, kematian,
tindakan dan dokter yang dikelompokkan pada indeks;
5. melaksanakan sistem pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan pelayanan
kesehatan;
6. merancang struktur isi dan standar data kesehatan, untuk pengelolaan
informasi kesehatan;
7. melaksanakan evaluasi kelengkapan isi diagnosis dan tindakan sebagai
ketepatan pengkodean;
8. melaksanakan pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu statistik
rumah sakit;
9. melakukan pencatatan dan pelaporan data surveilans

4
BAB II
PENETAPAN ISU

A. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada suatu instansi aakibat dari
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para
stakeholder).
Adapun beberapa isu yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi sebagai perekam
medis terampil. Berikut masalah yang terkait :
1. Keterlambatan pendistribusian / pengantaran Berkas Rekam Medis (BRM) ke
Poliklinik RSUD Bima
2. Kesalahan letak penyimpanan Berkas Rekam Medis (BRM) rawat jalan di rak
filing RSUD Bima
3. Kekeliruan penulisan nomor rekam medis dan penulisan diagnosa pada sensus
harian rawat jalan yang akan diinput di RSUD Bima
4. Duplikasi (double) nomor rekam medis di berkas rekam medis rawat jalan
RSUD Bima.
Dari beberapa masalah diatas maka akan dipilih isu. Dalam penetapan isu
digunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak).

B. Analisis dan Pemilihan Isu


Dari beberapa isu yang diperoleh penulis kemudian melakukan analisis isu
menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik,
kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk
dipecahkan masalahnya.

5
Tabel 2.1 Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
Kriteria APKL Total
No. Isu Rangking
A P K L Skor
1. Keterlambatan pendistribusian /
pengantaran Berkas Rekam Medis 1
5 5 5 5 20
(BRM) ke Poliklinik
RSUD Bima
2. Kesalahan letak penyimpanan Berkas
Rekam Medis (BRM) rawat jalan di 4 5 4 4 17 2

rak filing RSUD Bima


3. Kekeliruan penulisan nomor rekam
medis dan penulisan diagnosa pada 4
4 4 4 3 15
sensus harian rawat jalan yang akan
diinput di RSUD Bima
4. Duplikasi (double) nomor rekam
medis di berkas rekam medis rawat 4 4 4 4 16 3

jalan RSUD Bima.


Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak

C. Dampak Isu
Adapun dampak yang ditimbulkan dari isu tersebut jika tidak diatasi yaitu :
a. Tidak baiknya kualitas pelayanan rawat jalan di RSUD Bima.
b. Tidak efisiennya waktu pelayanan pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan
c. Tidak efektifnya pelayanan yang diberikan oleh perawat karena berkas rekam medis
yang belum ada.

D. Pemecahan isu :
1. Melakukan konsultasi hasil seminar rencangan aktualisasi kepada kepala ruangan
2. Mengusulkan penambahan petugas pendistribusi Berkas Rekam Medis rawat jalan

6
3. Penambahan map tempat penyimpanan Berkas rekam medis sementara sebelum
didistribusikan ke poliklinik.
4. Penetapan target jumlah berkas rekam medis yang akan segera didistribusikan
setelah ditemukan dari rak filing.
5. Sosialisasi Standar Pelayanan Minimal terkait waktu pelayanan penyediaan berkas
rekam medis rawat jalan
6. Mencatat pengendalian waktu tunggu penyediaan Berkas Rekam Medis rawat jalan.
7. Melakukan dokumentasi laporan pelaksanaan kegiatan

7
BAB III
RANCANGAN AKTUALUSASI

A. Nilai – nilai dasar profesi ASN


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai dasar
profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus di implementasikan oleh seluruh ASN,
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu Whole Of Government,
Managemen ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan
dan peran ASN dalam NKRI yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Whole Of Government, Managemen ASN
dan Pelayanan Publik :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup
beberapa hal antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

8
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain :
a. Jujur
b. Transparan
c. Integritas
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan target
i. Konsisten
j. Partisipatif
2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu
identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-
nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan
lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan
pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Religius
b. Amanah
c. Disiplin
d. Non Diskriminasi
e. Saling Menghormati
f. Persamaan Derajat
g. Mencintai sesama manusia
h. Rela Berkorban

9
i. Menjaga Ketertiban
j. Kerja Sama
k. Cinta Tanah Air
l. Musyawarah
m. Kekeluargaan
n. Kepentingan Bersama
o. Hidup Sederhana
p. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q. Kerja Keras
r. Menghargai karya orang Lain
s. Menghormati Keputusan Bersama
t. Tenggang Rasa
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c. Profesional
d. Tidak berpihak
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f. Non diskriminatif
g. Beretika luhur
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j. Berdaya guna dan berhasil guna
k. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l. Transparan
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir

10
4. Komitmen Mutu
Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka dari itu
untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah
mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan
kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
h. Efektif dan efisien dalam bekerja
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk memperkaya diri
sendiri maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
6. Whole of government
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. WOG juga memiliki pemahaman yakni
suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya

11
kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas
di pemerintahan.
7. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari comfort zone
ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
a. Independensi dan netralitas
b. Kompetensi
c. Kinerja atau produktifitas kerja
d. Integritas
e. Kesejahteraan
f. Kualitas pelayanan publik
g. Pengawasan
8. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a. Passionate (bersemangat)
b. Progressive (memakain cara terbaik)
c. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d. Promth (positif, tanpa curiga)
e. Patience (sabar)
f. Proporsional (tidak mengada-ada)
g. Functional (tepat waktu)

12
B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
a. Isu yang diangkat “ keterlambatan pendistribusian Berkas Rekam Medis (BRM) ke Piliklinik ”
b. Judul “ Mengoptimalkan Pendistribusian Berkas Rekam Medis (BRM) ke Poliklinik di Rumah Sakit Umum Daerah Bima ”

NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ NILAI-NILAI TEKNIK KONTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN HASIL DASAR AKTUALISASI TERHADAP NILAI-NILAI
KEGIATAN VISI MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan konsultasi hasil a. Menghadap ke Mendapatkan Akuntabilitas :  Melaksanakan Mengkonsultasi Meningatkan
seminar rencangan ruangan kepala persetujuan dan Tanggung Jawab arahan kepala kan isu pada kualitas
aktualisasi kepada kepala rekam medis. masukan dari Kejelasan target ruangan dengan rancangan hubungan dan
ruangan reakam medis b. Memberi salam kepala rekam tangung jawab komunikasi
aktualisasi
ketika masuk ke medis mengenai integritas yang tinggi dengan kepala
ruangan kepala isu Nasionalisme kepada kepala ruangan agar
untuk mencapai
rekam medis. keterlambatan Kerja sama kejelasan target ruangan terkait tercapainya
c. melakukan pendistribusian Kepentingan rancangan yang keterlambatan pelayanan
koordinasi berkas rekam bersama konsisten. pendistribusian prima paa
dengan kepala medis ke Etika Publik :  Melaksanakan berkas rekam tahun 2021.
ruangan poliklinik. Sopan dan kerja sama dan medis ke
d. Konfirmasi isu santun komunikasi poliklinik.
mengenai Komitmen yang baik
keterlambatan Mutu : Kegiatan ini
dengan kepala
pendistribusian Komunikasi ruangan untuk mendukung
berkas rekam efektif mencapai misi organisasi
medis ke kepentingan Memberikan
poliklinik bersama pelayanan
e. melakukan  Menyampaikan kesehatan yang
diskusi dan isu pada
meminta arahan bermutu.
rancangan
kepala ruangan aktualisasi

13
f. persetujuan dengan etika dan
terkait rancangan prilaku yang
isu yang sopan dan
disampaikan. satun
 Menjelaskan isu
di rancangan
aktualisasi
kepada kepala
ruangan dengan
komunikasi
efektif
2. Mengusulkan penambahan a. Melakukan Keluarnya sk Akuntabilitas :  Melaksanakan Mengkoordinasi Meningkatkan
petugas pendistribusi Berkas diskusi dengan penempatan dari Tanggung jawab tanguggung kan usulan kesadaran dan
Rekam Medis rawat jalan kepala rekam direktur untuk Nasionalisme : jawab dalam penambahan kepatuhan
dengan melibatkan kepala medis terkait tenaga Adil pengusulan petugas petugas dalam
rekam medis dan staf rekam usulan pendistribusi Kerjasama penambahan pendistribusi mematuhi tugas
medis. penambahan rawat jalan amanah tenaga berkas rekam baru di instalasi
tenaga berjumlah 2 Etika Publik : pendistribusi. medis rawat rekam medis
pendistribusi (dua) orang. transparan  menjalankan jalan tersebut misi :
berkas rekam Komitmen tugas dan terkait dengan terselenggaran
medis rawat Mutu : kegiatan yang misi ya pelayanan
jalan. Efektif dan telah disepakati Menyelenggara yang
b. Menentukan efisien dalam dengan displin, kan pelayanan terjangkau.
bersama kepala bekerja amanah, dan yang
rekam medis Anti Korupsi : dibutuhkan terjangkau.
terkait jumlah Displin kerjasama
tenaga dengan staf
pendistribusi lainnya.
yang  Melakukan
dibutuhkan komunikasi
efektif dengan
kepala rekam
medis terkait
14
penentuan
jumlah
pendistribusi
yang dibutuhkan
3 Penambahan map tempat a. Menulis tanggal, Mendapatkan Akuntabilitas :  Melaksankan Mengkoordinasi Meningkatkan
penyimpanan Berkas rekam jenis barang yang map yang telah Kejelasan target tanggung kan penambahan kecepatan waktu
medis sementara sebelum dibutuhkan dianfrah pada Nasionalisme : jawab dalam map tempat pelayanan
didistribusikan ke poliklinik. (Map), jumlah bagian umum kerjasama melakukan penyimpanan penditribusian
yang dibutuhkan dengan jumlah Etika Publik : anfrah bahan berkas rekam rawat jalan
pada buku yang dituliskan Santun dalam yang medis sementara dengan
anfrah. pada buku berkomunikasi. dibutuhkan. sebelum didukung oleh
b. Membawa buku anfrah, sesuai  Menetukan didistribusikan sarana dan
anfrah kebagian jumlah poli jumlah bahan ke poliklinik. prsarana yang
bagian umum. yaitu 10 yang dibutuhkan Terkait dengan tersedia. Visi
c. Mengambil (sepuluh). dengan jujur. misi :tercapainya
barang yang telah  Melakukan terselenggaran pelayanan
dianfrah dengan komunikasi ya pelayanan prima paa
membubuhi efektif dengan yang bermutu. tahun 2021.
tanda tangan pihak terkait
serah terima (bagian umum).
barang pada buku
anfrah
d. Menuliskan nama
poli pada bagian
depan map
dengan spidol
hitam.
4. Penetapan target jumlah a. Melakukan Tercapainya Akuntabilitas :  Menjaga Mengkoordinasi Meningatkan
berkas rekam medis yang koordinasi standar jumlah Tanggung jawab tanggung Penetapan target kualitas
akan segera didistribusikan dengan kepala berkas rekam Konsisten jawab yang jumlah berkas komunikasi dan
setelah ditemukan dari rak rekam medis dan medis yang Kejelasan target telah disepakati rekam medis pelayanan
filing dengan melibatkan staf rekam medis akan segera Nasionalisme : serta konsisten yang akan dengan kepala
mengenai didistribusikan Amanah dengan segera ruangan dan staf

15
kepala rekam medis dan staf penetapan jumlah setelah Disiplin kejelasan didistribusikan agar tercapainya
rekam medis. status yang ditemukan dari kerjasama target jumlah dengan pelayanan prima
diantarkan ke rak filing atas Etika Publik : yang telah melibatkan pada tahun 2021.
poliklinik setelah kesepakatan Santun dalam ditetapkan kepala rekam
ditemukan dari bersama. berkomunikasi, upaya perbaikan medis dan staf
rak berkonsultasi mutu pelayanan rekam medis.
b. Menetapkan dan peningkatan Kegiatan
dan bekerjasama
target jumlah kinerja tersebut terkait
Berkas Rekam Komitmen  menjalankan dengan misi
medis yang Mutu : tugas dan Menyelenggarak
terkumpul Membangun kegiatan yang an pelayanan
sebelum komitmen telah disepakati yang bermutu
didistribusi pegawai untuk dengan displin,
c. Mensosialisasika jangka panjang amanah, dan
n standar yang dibutuhkan
telah ditetapkan kerjasama
dengan staf
lainnya.
 Mengkoordinasi
agar target yang
telah ditetapkan
bisa menjadi
komitmen
pegawai untuk
jangka panjang
5. Sosialisasi Standar 1. Melakukan Petugas rekam Akuntabilitas :  Bertanggung Mengkoordinasi Meningatkan
Pelayanan Minimal (SPM) koordinasi staf medis menjadi Bertanggung jawab dalam sosialisasi agar kualitas
terkait waktu pelayanan rekam medis lebih paham jawab melaksanakan dapat mencapai komunikasi dan
penyediaan berkas rekam mengenai standar waktu Nasionalisme : sosialisasi pelayanan sesuai pelayanan
medis rawat jalan. sosialisasi penyediaan Menghargai dengan baik. standar yang dengan kepala
2. Menyediakan berkas rekam pendapat,  Dalam hal telah ditetapkan. ruangan dan staf
media sebagai medis rawat masukan dan sosialisasi Kegiatan agar tercapainya
bahan sosialisasi jalan saran dari forum menghargai tersebut terkait

16
3. Pelaksanaan Etika Publik : pendapat, misi pelayanan prima
sosialisasi sopan dan masukan, dan Menyelenggarak pada tahun 2021.
cermat saran dari an pelayanan
forum sangat yang terjangkau
diperlukan
untuk
memajukan
mutu
pelayanan
 Sopan dan
satun saat
menyampaikan
sosialisasi
kepada teman
sejawat.

6. Mencatat pengendalian 1. Membuat form Mengetahui Akuntabilitas :  Menjaga Menimplementa Meningkatkan


waktu tunggu penyediaan pengendalian waktu yang Tanggung jawab kepercayaan sikan pencatatn komunikasi
Berkas Rekam Medis rawat waktu dibutuhkan Kejelasan target setelah diberi pada form efektif dan
jalan. penyediaan dalam mencari Nasionalisme : amanah agar pengendali kerjasama antara
berkas rekam berkas rekam Kerjasama dapat waktu teman sejawat
medis rawat jalan medis sampai Komitmen dilaksanakan penyediaan agar
yang berisi no, dengan Mutu :Bekerja sesuai arahan berkas rekam terselenggaranya
tanggal, nama, no didistribusikan dengan  Menerima medis agra dapat pelayanan prima
rm, waktu daftar, ke poliklinik berorientasi masukan , saran diketahui 2021
waktu ditemukan serta dapat pada mutu dan kritik dari penyebab
berkas rekam melakukan teman sejawat terlambatnya.
medis, lama perbaikan setiap agar mencapai Misi
tunggu. harinya. kualitas mutu :Menyelenggar
2. Mencatat yang baik akan pelayanan
penyebab yang bermutu
terlambat
ditemukannya

17
berkas rekam
medis sebagai
bahan evaluasi
esok harinya.
7. Melakukan dokumentasi Mencatat laporan Terdapat laporan Akuntabilitas :  Bertanggung Melakukan Meningkatkan
laporan pelaksanaan kegiatan yang berisi kegiatan Bertanggung jawab dalam dokumentasi pendokumentasi
kegiatan materi, waktu, jawab melaksanakan dengan an laporan
tempat, sasaran dan Nasionalisme : kegiatan serta menerapkan kegiatan
tanggapan. Kerjasama pembuatan nilai-nilai dasar pelaksana
Komitmen laporan. akuntabilitas, sebagai bahan
Mutu :efektif  Melakukan nasionalisme, evaluasi agar
Anti korupsi : kerjasama etika publik, terselenggaranya
jujur antara unit komitmen mutu pelayanan prima
terkait untuk dan anti korupsi 2021
mencapai dengan visi rsud
kegiatan yang yaitu
telah disusun. terselenggaranya
 Mengoptimalk pelayanan prima
an kegiatan 2021 dan misi
yang telah “menyelenggara
dirancang agar kan pelayanan
efektif yang bermutu,
 Menyusun menyelenggarak
laporan an pelayanan
kegiatan yang terjangkau,
dengan menyelenggarak
menguraikan an pelayanan
hasil yang yang bersahabat
jujur berpedoman
pada 4S
(Senyum,
Salam, Sapa, dan
Sabar)

18
Tabel 3.1 Rancangan kegiatan ak

19
BAB IV
CAKUPAN AKTUALISASI

A. Targer Rancangan
Tabel 4.1 Target Rancangan
No Waktu Kegiatan Output
1. 08 Oktober 2019 Melakukan konsultasi dengan persetujuan dan masukan dari
kepala rekam medis terkait kepala rekam medis mengenai isu
dengan rancangan aktualisasi keterlambatan pendistribusian
‘’aktualisasi nilai-nilai ASN berkas rekam medis ke poliklinik
dalam mengoptimalkan
pendistribusian berkas rekam
medis ke poliklinik di RSUD
2. 08 - 12 Oktober Bima’’
Mengusulkan penambahan Keluarnya sk penembatan dari
2019 petugas pendistribusi Berkas direktur untuk tenaga
Rekam Medis rawat jalan di pendistribusi rawat jalan
RSUD Bima. berjumlah 2 (dua) orang di
instalasi rekam medis RSUD
3. 14 Oktober 2019 Penambahan map tempat Mendapatkan
Bima. map yang telah
penyimpanan Berkas rekam dianfrah pada bagian umum
medis sementara sebelum dengan jumlah sesuai poli yaitu
didistribusikan ke poliklinik 10 (sepuluh).
4. 15 Oktober 2019 Penetapan target jumlah berkas Tercapainya standar jumlah
rekam medis yang akan segera berkas rekam medis yang akan
didistribusikan setelah ditemukan segera didistribusikan setelah
dari rak filing. ditemukan dari rak filing atas
kesepakatan bersama.
5. 16 Oktober 2019 Sosialisasi Standar Pelayanan Petugas rekam medis menjadi
Minimal (SPM) terkait waktu lebih paham standar waktu
pelayanan penyediaan berkas penyediaan berkas rekam medis
rekam medis rawat jalan. rawat jalan.

20
6. 16 Okt – 02 Nov Mencatat pengendalian waktu Mengetahui waktu yang
2019 tunggu penyediaan Berkas Rekam dibutuhkan dalam mencari berkas
Medis rawat jalan. rekam medis sampai dengan
didistribusikan ke poliklinik serta
dapat melakukan perbaikan setiap
harinya.

7 08 Okt – 02 Nov Melakukan dokumentasi laporan Mencatat laporan kegiatan yang


2019 pelaksanaan kegiatan berisi materi, waktu, tempat,
sasaran dan tanggapan.

B. Pembahasan Dan Realisasi Kegiatan Aktualisasi


1. Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan Mentor yang diwakilkan oleh kepala rekam
medis terkait dengan kegiatan Rancangan Aktualisasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 08 Oktober 2019, dari kegiatan ini
mendapatkan persetujuan dari kepala rekam medis untuk melaksanakan kegiatan
Aktualisasi. kemudian Menjelaskan kepada kepala rekam medis terkait judul aktualisasi
yang diangkat yaitu mengoptimalkan pendistribusian berkas rekam medis ke poliklinik,
Kepala rekam medis memberikan persetujuan dengan rancangan aktualisasi dan
menyarankan agar gagasan ini bisa segera dilaksanakan dan bisa diselesaikan sesuai
dengan target rencana dan merubah urutan point kegiatan agar berkesinambungan.

Gamabar 4.1 konsultasi dengan kepala rekam medis

21
2. Kegiatan 2 : Mengusulkan penambahan petugas pendistribusian Berkas Rekam
Medis rawat jalan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 08-12 Oktober 2019, dimulai dari diskusi
dengan kepala rekam medis terkait usulan penambahan tenaga pendistribusi berkas
rekam medis rawat jalan kemudian menentukan bersama kepala rekam medis terkait
jumlah tenaga pendistribusi dengan pertimbangan rata- rata jumlah kunjungan
pasien rawat jalan dalam sehari. Kepala rekam medis mengajukan usulan
penambahan pegawai pendistribusi berkas rekam medis ke bagian kepegawaian
RSUD Bima. Setelah diajukan ke bagian kepegawaian, maka Keluarlah sk
penempatan dari direktur untuk tenaga pendistribusi rawat jalan berjumlah 2 (dua)
orang.

Gambar 4.2 Pengusulan penambahan tenaga pendistribusi

Dari kegiatan ini ditemukan kendala waktu tunggu yang cukup lama terkait
pengeluaran SK untuk tenaga pendistribusi yang diajukan ke bagian kepegawaian
RSUD Bima.

3. Kegiatan 3 : Penambahan map tempat penyimpanan Berkas rekam medis


sementara sebelum didistribusikan ke poliklinik.

22
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019, dari kegiatan ini
Mendapatkan map yang telah dianfrah pada bagian umum dengan jumlah yang
dituliskan pada buku anfrah, sesuai jumlah poli yaitu 10 (sepuluh) yang berfungsi
sebagai penyimpanan sementara berkas rekam medis sebelum dibawakan ke
poliklinik.

Gambar 4.3 Penambahan map penyimpanan sementara

4. Kegiatan 4 : Penetapan target jumlah berkas rekam medis yang akan segera
didistribusikan setelah ditemukan dari rak filing
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2019. Dengan tercapainya standar
jumlah berkas rekam medis yang akan segera didistribusikan setelah ditemukan
dari rak filing atas kesepakatan bersama yaitu 10 (sepuluh) berkas rekam medis,
berdampak pada waktu penyediaan berkas rekam medis rawat jalan yang dapat
diminimalisir. Semakin didukung oleh konsisten pegawai dalam mentaatinya.

23
Gambar 4.4 Penetapan jumlah berkas rekam medis

Kendala yang ditemukan pada kegiatan ini yaitu belum konsistennya tenaga
pendistribusi terhadap jumlah Berkas Rekam medis yang diantakan ke poliklinik, masih
terlihat tumpukan berkas rekam medis yang lebih dari 10 (sepuluh) berkas rekam medis.

5. Kegiatan 5 : Sosialisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) terkait waktu


pelayanan penyediaan berkas rekam medis rawat jalan.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2019, kegiatan ini dilakukan
bertujuan agar petugas rekam medis menjadi lebih paham standar waktu penyediaan
berkas rekam medis rawat jalan, sehingga dapat menyediakan berkas sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan yang akan mempengaruhi pada kualitas
pelayanan.

Gambar 4.5 Sosialisasi standar pelayanan minimal

24
6. Kegiatan 6 : Mencatat pengendalian waktu tunggu penyediaan Berkas Rekam Medis
rawat jalan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober – 02 November 2019.
Kegiatannya terdiri dari Membuat form pengendalian waktu penyediaan berkas
rekam medis rawat jalan yang berisi no, tanggal, nama, no rm, waktu daftar, waktu
ditemukan berkas rekam medis, lama tunggu dan Mencatat penyebab terlambat
ditemukannya berkas rekam medis sebagai bahan evaluasi esok harinya. Adapun
manfaatnya yakni Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam mencari berkas rekam
medis sampai dengan didistribusikan ke poliklinik serta dapat melakukan perbaikan
setiap harinya.

Gambar 4.6 Pencatatan pengendalian waktu tunggu penyediaan

Tabel 4.2 Contoh form pengisian pengendalian waktu penyedian berkas rekam medis
Total lama keterangan
Jam Jam
waktu
No Nomor Rm Nama pendaftara ditemuka
tunggu
n loket n BRM
penyediaan
1

25
7. Kegiatan 7 : Melakukan dokumentasi laporan pelaksanaan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 08 oktober s/d 02 november 2019.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencatat laporan kegiatan yang berisi materi, waktu,
tempat, sasaran dan tanggapan.

Gambar 4.7 Pendokumentasian kegiatan

C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Aktualisasi nilai-nila dasar profesi ASN telah dilaksanakan oleh penulis selama off kampus
yakni dari tanggal 08 Oktober sampai dengan 02 November 2019.

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Oktober Nov
No. Kegiatan
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 P1 2
1. Melakukan konsultasi hasil
seminar rencangan aktualisasi
kepada kepala ruangan reakam
medis
2. Mengusulkan penambahan
petugas pendistribusi Berkas
Rekam Medis rawat jalan
medis.
3. Penambahan map tempat
penyimpanan Berkas rekam
medis sementara sebelum
didistribusikan ke poliklinik.

26
4. Penetapan target jumlah berkas
rekam medis yang akan segera
didistribusikan setelah
ditemukan dari rak filing
5. Sosialisasi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) terkait waktu
pelayanan penyediaan berkas
rekam medis rawat jalan.
6. Mencatat pengendalian waktu
tunggu penyediaan Berkas
Rekam Medis rawat jalan.
7. Melakukan dokumentasi
laporan pelaksanaan kegiatan

27
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara telah
terlaksana 7 kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang dibuat sebelumnya.
Nilai-nilai ANEKA meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi telah dapat teraktualisasi dengan 7 kegiatan yang
dilaksanakan tersebut.
2. Pengaktualisasian nilai-nilai ANEKA mampu memberikan dampak positif kepada
peserta latihan dasar untuk lebih profesional dan berdedikasi dalam proses
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban sebagai abdi negara di bidang tugas
rekam medis dan informasi kesehatan RSUD Bima
3. Penulis mampu melaksanakan 7 kegiatan dan meminimasilisir waktu penyediaan
berkas rekam medis guna mengoptimalkan pendistribusian berkas rekam medis ke
poliklinik.
4. Penambahan tenaga/pegawai pendistribusi sangat berdampai baik untuk kelancaran
pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan.
5. pencatatan waktu penyediaan berkas rekam medis yang berfungsi sebagai bahan
evaluasi letak keterlambatan berkas rekam medis.
6. Keterlambatan penyediaan berkas rekam medis memiliki beberapa faktor yakni
belum dikembalikan dari poli, berkas rekam medis diserahkan oleh perawat ke pusat
informasi jika pasien dinyatakan MRS, kesalahan letak berkas rekam medis dirak
filing, ada SEP namun tidak terdaftar ditracer untuk dicarikan berkas rekam medis.

B. Saran
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi sebagai rekam medis dan
informasi kesehatan Terampil di RSUD Bima ada beberapa saran terkait kegiatan yang
dilaksanakan.
Aktualisasi nilai ANEKA sangat baik untuk diterapkan oleh seluruh pegawai di
RSUD Bima sebagai pemberi pelayanan prima kepada masyarakat. Peran komunikasi
dalam berkoordinasi sangat vital untuk setiap kegiatan yang melibatkan berbagai pihak.

28
Oleh karena itu, menjaga komunikasi yang baik dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA
sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di RSUD Bima.

29
DAFTAR PUSTAKA

Undang –Undang No.5. 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Pemerintah No 101. 2000. Tentang Pendidikan dan Diklat Jabatan Pegawai Negeri
Sipil

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur


Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta: Direktur Jendral Pelayanan
Medis.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 71/MENKES/PER/2008 Tentang Rekam Medis.

Kementrian kesehatan No 129. 2008. Tentang Standar Pelayanan Minimal Rekam Medis.
Jakarta. Tahun 2008.

30
31

Anda mungkin juga menyukai