Disusun Oleh
Kelompok Tiga:
2. Keadaan cuaca
Faktor cuaca sangat memengaruhi perjalanan kapal. Dari laporan KNKT
disebutkan, sejumlah peristiwa kapal tenggelam karena faktor cuaca buruk. Hempasan
ombak dan gelombang tinggi mengakibatkan badan kapal bocor sehingga berakibat fatal.
Kapal Motor (KM) Wahai Star tenggelam pada 10 Juli 2007 karena faktor cuaca sehingga
mengalami kebocoran di kamar mesin. Demikian pulang KM Samudra Makmur yang
tenggelam pada 17 Mei 2008.
3. Medan/Lintasan
Selain cuaca, medan lautan juga memengaruhi keselamatan perjalanan kapal.
Sementara itu, kondisi di lautan seperti adanya karang, batuan, dan gunung es juga
berisiko mengganggu perjalanan kapal. Oleh karena itu, penting untuk menentukan
posisi jalur aman yang bisa dilintasi kapal. Hal ini terjadi pada Kapal Dharma Kencana
VIII yang tenggelam pada 14 oktober 2016. Kapal ini bertolak ke Tanjung Perak
Surabaya. Dalam perjalanannya, KM Dharma Kencana VIII menyenggol karang
bawah air. Akibatnya, kapal mengalami kebocoran. Air laut masuk dengan cepat
sementara pompa air tak bisa bekerja maksimal.
4. Kondisi kapal
Kondisi kapal juga menjadi faktor penting yang menentukan keselamatan
berlayar. Saat berlayar, kapal harus dengan kondisi dan perawatan yang baik. Kebocoran
pada badan kapal menyebabkan air masuk ke dalam kapal. Oleh karena itu, perawatan
dan adanya pompa air bisa meminimalisir air yang masuk ke dalam kapal jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Pompa air harus dalam kondisi baik agar berfungsi ketika
air masuk ke kapal. Selain perawatan pompa, yang harus diperhatikan adalah perawatan
mesin, kondisi badan kapal, kemudi kapal, dan sistem komunikasi kapal. Tak primanya
kondisi kapal menyebabkan Kapal Sweet Istanbul tenggelam pada
21 Maret 2017. Minimnya perawatan kapal menyebabkan body kapal rentan bocor dan
akhirnya tenggelam.
KAPAL
TENGGELAM
Kurangnya
Kebakaran
kepiawaian
ABK
Piranti
Kelalaian Kondisi fisik
komunikasi Kendala
petugas pandu/ operator tidak
tidak dalam bahasa
operator prima
kondisi baik
Peralatan Kesalahan
komunikas itidak komunikasi
sesuai bridge to
SOLAS/ketentuan bridge
Alat navigasi
tidak lengkap
Tangki Bahan Ke
Tangki Bahan bakaran Car Blind flange
Bakar Bocor
Bakar Bocor deck tidak standar
Kondisikapal Tidak
Tidak adanya
yang buruk mematuhi
pengawasan pihak
klausul layak
terkait
laut dalam ISM
Code
Pompa tidak
berfungsi Tidak
dengan baik menjalankan
SOP dengan
baik
Pintu rampa
tidak kedap
Tidak dapat
air
berkomunikasi
dengan baik
dalam keadaan
darurat
Dapat mencegah
terjadinya
Peningkatan alat kecelakaan
pemadam
kebakaran Dapat diatasinya Tidak ada kerugian
keadaan darurat dengan Terpercayanya jasa
berlanjut ketika terjadi
Pelayaran menjadi
dan Peningkatan pelayaran tersebut lebih aman
baik kecelakaan
penyuluhan
pengamanan
kecelakaan
Tidak meluasnya
dampak kecelakaan
Terorganisirnya system
pelayaran pada perairan
tersebut
Menignkaatnya
Membenahi system Meningkatkan keselamatan Meningkatnya Menurunnya resiko kepercayaan
pelayaran dan alur dan keamanan pelayaran keamanan pelayaran pelayaran penumpang pada
komunikasi kapal perusahaan pelayaran
Menurunnya angka
misskomunikasi dari
kapal dengan kapal
lainnya maupun dengan
pelabuhan
Tidak rusaknya barang Tidak terjadinya Tata ruang dan Mengecilnya peluang
bawaan atau muatan kesalahan pemasukan barang terorganisir terjadinya kecelakaan
pelayaran muatan pada kapal dengan baik
Membenahi system
manifest
Meningkatnya keamanan
pelayaran