Anda di halaman 1dari 8

KAPAL TENGGELAM

Disusun Oleh
Kelompok Tiga:

Imanuel Tito Samosir (1819.1070.1010)


Ardhi Surya H. (1819.1070.1026)
M. Dwi Ferdianto (1819.1070.1032)

Teknik Konstruksi Perkapalan


UNIVERSITAS JEMBER
2019
Problem and solution trees adalah salah satu cara yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengatasi masalah masyarakat. Problem and solution trees mirip
dengan main map. Alat ini banyak digunakan oleh organisasi masyarakat untuk
memahami masalah masyarakat, dan mengembangkan solusi. Kami akan
menggunakan metode ini untuk merencanakan tindakan untuk membuat perubahan yaitu
dalam identifikasi kapal tenggelam. Untuk menggunakan metode ini, kita terlebih dahulu
memilah bagian-bagian permasalahannya.
1. Causes = Apa akar penyebab masalah ini?
2. Problem = Apa masalah utamanya?
3. Effect = Apa efek negatif yang dimiliki masalah ini
Masalah yang akan kita identifikasi adalah kecelakaan kapal tenggelam. Peristiwa
tenggelamnya kapal diduga karena sejumlah faktor. Jika dilihat dari laporan investigasi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) atas sejumlah peristiwa kapal
tenggelam, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Berikut faktor-faktor
penyebab kapal tenggelam berdasarkan laporan investigasi KNKT dari laman resmi
KNKT:
1. Kelebihan muatan
Setiap kapal yang beroperasi mempunyai kapasitas tertentu mengenai jumlah
muatan yang bisa ditampung dalam kapal tersebut. Oleh karena itu, agar tetap aman,
jumlah muatan kapal harus sesuai dengan manifes normalnya. Kelebihan muatan akan
menyebabkan overdraft atau tidak leluasanya pengendalian kapal. Kapal tenggelam
karena kelebihan muatan, di antaranya terjadi pada peristiwa tenggelamnya KM
Wimala Dharma pada 7 September 2003. Kapal tersebut tenggelam karena membawa
muatan yang melebihi kapasitas.

2. Keadaan cuaca
Faktor cuaca sangat memengaruhi perjalanan kapal. Dari laporan KNKT
disebutkan, sejumlah peristiwa kapal tenggelam karena faktor cuaca buruk. Hempasan
ombak dan gelombang tinggi mengakibatkan badan kapal bocor sehingga berakibat fatal.
Kapal Motor (KM) Wahai Star tenggelam pada 10 Juli 2007 karena faktor cuaca sehingga
mengalami kebocoran di kamar mesin. Demikian pulang KM Samudra Makmur yang
tenggelam pada 17 Mei 2008.

3. Medan/Lintasan
Selain cuaca, medan lautan juga memengaruhi keselamatan perjalanan kapal.
Sementara itu, kondisi di lautan seperti adanya karang, batuan, dan gunung es juga
berisiko mengganggu perjalanan kapal. Oleh karena itu, penting untuk menentukan
posisi jalur aman yang bisa dilintasi kapal. Hal ini terjadi pada Kapal Dharma Kencana
VIII yang tenggelam pada 14 oktober 2016. Kapal ini bertolak ke Tanjung Perak
Surabaya. Dalam perjalanannya, KM Dharma Kencana VIII menyenggol karang
bawah air. Akibatnya, kapal mengalami kebocoran. Air laut masuk dengan cepat
sementara pompa air tak bisa bekerja maksimal.
4. Kondisi kapal
Kondisi kapal juga menjadi faktor penting yang menentukan keselamatan
berlayar. Saat berlayar, kapal harus dengan kondisi dan perawatan yang baik. Kebocoran
pada badan kapal menyebabkan air masuk ke dalam kapal. Oleh karena itu, perawatan
dan adanya pompa air bisa meminimalisir air yang masuk ke dalam kapal jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Pompa air harus dalam kondisi baik agar berfungsi ketika
air masuk ke kapal. Selain perawatan pompa, yang harus diperhatikan adalah perawatan
mesin, kondisi badan kapal, kemudi kapal, dan sistem komunikasi kapal. Tak primanya
kondisi kapal menyebabkan Kapal Sweet Istanbul tenggelam pada
21 Maret 2017. Minimnya perawatan kapal menyebabkan body kapal rentan bocor dan
akhirnya tenggelam.

5. Kepiawaian nahkoda kapal


Nahkoda, orang yang mengemudikan kapal, mempunya peran penting.
Pengalaman dan kecekatan nahkoda menentukan keselamatan perjalanan kapal. Nahkoda
harus mengetahui kapasitas maksimal kapal sebelum berlayar. Selain itu, kecepatan
nakhoda dalam mengambil keputusan juga berpengaruh terhadap kapal yang
dikemudikannya.

Identifikasi permasalahan kapal tenggelam sudah kami rangkum dalam metode


ini. Ditinjau dari segi waktu metode ini juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu
dalam mempelajari suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini
dapat menyajikan gambaran menyeluruh atas suatu hal, dalam waktu yang lebih
singkat. Dengan kata lain, Problem and Solution Trees mampu memangkas waktu belajar
dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang
efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.
PHK Karyawan
Hilangnya
lapangan Gangguan
pekerjaan Kejiwaan
Kerugian

Pendapatan Banyaknya Izin beroperasi Trauma


berkurang pengeluaran dicabut

Armada Gantirugi Pencemaran Kompensasi Dikenai


kapal Korban Jiwa
muatan lingkungan penumpang sanksi
berkurang

KAPAL
TENGGELAM

Kebocoran Overload Cuaca buruk


Tabrakan

Kurangnya
Kebakaran
kepiawaian
ABK

Pengelolaan Alur Tidak ada Gagal nya


lalu lintas transportasi proses Salah Manuver
tanda navigasi
bermasalah sempit komunikasi

Piranti
Kelalaian Kondisi fisik
komunikasi Kendala
petugas pandu/ operator tidak
tidak dalam bahasa
operator prima
kondisi baik

Peralatan Kesalahan
komunikas itidak komunikasi
sesuai bridge to
SOLAS/ketentuan bridge

Alat navigasi
tidak lengkap
Tangki Bahan Ke
Tangki Bahan bakaran Car Blind flange
Bakar Bocor
Bakar Bocor deck tidak standar

Konstruksi Korsleting listrik


tangka tidak
pemeriksaan
sesuai kaidah

Buruknya sistem Tidak


Maintenance manifest Memiliki
yang buruk
sertifikasi
resmi

Kondisikapal Tidak
Tidak adanya
yang buruk mematuhi
pengawasan pihak
klausul layak
terkait
laut dalam ISM
Code
Pompa tidak
berfungsi Tidak
dengan baik menjalankan
SOP dengan
baik
Pintu rampa
tidak kedap
Tidak dapat
air
berkomunikasi
dengan baik
dalam keadaan
darurat
Dapat mencegah
terjadinya
Peningkatan alat kecelakaan
pemadam
kebakaran Dapat diatasinya Tidak ada kerugian
keadaan darurat dengan Terpercayanya jasa
berlanjut ketika terjadi
Pelayaran menjadi
dan Peningkatan pelayaran tersebut lebih aman
baik kecelakaan
penyuluhan
pengamanan
kecelakaan
Tidak meluasnya
dampak kecelakaan

Terorganisirnya system
pelayaran pada perairan
tersebut

Menignkaatnya
Membenahi system Meningkatkan keselamatan Meningkatnya Menurunnya resiko kepercayaan
pelayaran dan alur dan keamanan pelayaran keamanan pelayaran pelayaran penumpang pada
komunikasi kapal perusahaan pelayaran

Menurunnya angka
misskomunikasi dari
kapal dengan kapal
lainnya maupun dengan
pelabuhan

Terkuranginya kecelakaan akibat human error

Penumpang merasa nyaman dan aman Perusahaan kapal dapat


Terkuranginya kecelakaan akibat
buruknya cuaca dengan menggunakan jasa pelayaran mengurangi resiko terjadinya
Meningkatkan tersebut kecelakaan
analisis jalur
pelayaran dan
Meningkatkan
Segala permasalahan pada kapal dapat
kepiawaian ABK diatasi dengan baik dan cepat

Perusahaan pelayaran memiliki kualitas ABK


yang baik
Tidak masuknya barang
asing yang merugikan atau
membahayakan pelayaran

Tidak rusaknya barang Tidak terjadinya Tata ruang dan Mengecilnya peluang
bawaan atau muatan kesalahan pemasukan barang terorganisir terjadinya kecelakaan
pelayaran muatan pada kapal dengan baik

Membenahi system
manifest

Tidak terjadi overload

Muatan kapal dapat


dikontrol

Meningkatnya keamanan
pelayaran

Terdeteksinya peralatan Kapal tidak perlu


Peningkatan kualitas menunggu kerusakan Penumpang merasa
atau bagian mesin yang
maintenance butuh diperbaiki atau parah untuk nyaman
diganti memperbaiki

Terjaminnya kualitas kapal


dan peralatannya

Keterangan : Kolom Hitam = Output

Kolom biru = Outcome

Kolom hijau = Impact

Anda mungkin juga menyukai