Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Dandy Dwi Setiaji

NIM : 181910701002

MATA KULIAH : TBK 2

REVIEW FILM CAPTAIN PHILIPS BERDASAR NAVAL ARCHITECTURE

Film Captain Philips merupakan sebuah film yang menceritakan tentang


perompakan yang dilakukan oleh bajak laut somalia terhadap kapal kargo dari amerika,
film ini menceritakan seorang captain yang melawan para perompak dari laut somalia

Dalam film ini kebanyakan hanya bercerita pada latar cerita film ini berada pada
kapal kargo yang bernama  MV Maersk Alabama yang merupakan kapal jenis kapal
kargo. Kapal kargo yang digunakan pada film ini adalah kapal yang dibuat oleh  China
Shipbuilding Corporation, Keelung, Taiwan, pada tahun 1988. Kapal ini pertama kali
dibeli oleh perusahaan Denmark dan berbendera Denmark, Lalu kapal ini dibeli oleh
perusahaan Maersk di Negara Amerika. Kapal kargo ini memiliki beberapa ciri ciri
sebagai berikut yaitu memiliki panjang 155m LOA dan 145m pada LBP kapal,
berkecepatan 18 knots berkapasitas 1902 TEU dan memiliki jumlah 21 kru kapal yang
bekerja. Pada tahun 2009 lalu kapal MV Maersk Alabama memiliki pengalaman yang
buruk beserta para krunya yang sedang bekerja dalam pengiriman barang ke Benua
Afrika, karena tanpa keamanan yang mencukupi, kapal ini dinaiki oleh 4 perompak
Somalia yang berusaha mengambil barang yang diangkut oleh kapal MV Maersk
Alabama baik berupa uang maupun barang mewah lainnya. Pada kapal yang dipimpin
oleh Kapten Philip ini memiliki keberuntungan yang sangat tinggi karena kapal yang
hampir tidak memiliki persiapan untuk menangani kedatangan perompak ini dapat
bertahan menghadapi berbagai ancaman yang diberikan oleh 4 perompak Somalia ini.

Menurut Chief Engineer Mike Perry, para insinyur menenggelamkan speedboat


bajak laut tak lama setelah naik dengan terus mengayunkan kemudi Maersk Alabama
sehingga mengganggu perahu yang lebih kecil. Ketika para perompak naik ke kapal,
anggota kru mengunci diri di ruang mesin sementara kapten dan dua anggota kru
lainnya tetap berada di jembatan. Para insinyur kemudian mengambil kendali kapal dari
bawah, membuat jembatan mengendalikan tidak berguna. Para perompak dengan
demikian tidak dapat mengendalikan kapal. Para kru kemudian menggunakan
"kekuatan brutal" untuk mengalahkan salah satu perompak,Abduwali Muse, dan
membebaskan salah satu sandera, Abu Thair Mohd Zahid Reza.
Frustrasi, para perompak memutuskan untuk meninggalkan kapal, dan
mengambil Phillips dengan mereka ke sekoci sebagai chip tawar mereka. Para kru
berusaha menukar bajak laut yang ditangkap ini, yang telah mereka ikat selama dua
belas jam, untuk Kapten Phillips. Perompak yang ditangkap dibebaskan tetapi para
perompak menolak untuk membebaskan Phillips sebagai imbalan. Karena baterainya
telah mati di kapal terbuka, mereka pergi dengan sekoci yang diselimuti kapal,
membawa Phillips bersamanya. Sekoci membawa jatah makanan, air, dan persediaan
untuk bertahan hidup selama sepuluh hari. Pada 8 April, kapal perusak USS Bainbridge
dan fregat USS Halyburton dikirim ke Teluk Aden sebagai tanggapan atas situasi
penyanderaan, dan mencapai Maersk Alabama lebih awal pada 9 April.
Maersk Alabama kemudian berangkat dari daerah itu dengan pengawalan
bersenjata, menuju tujuan awalnya di Mombasa, Kenya, dengan Kepala Kapten kapal
Shane Murphy yang bertanggung jawab. Pada hari Sabtu, 11 April, Maersk Alabama
tiba di pelabuhan Mombasa, Kenya, masih di bawah pengawalan militer AS, di mana
C / M Murphy dibebaskan oleh Kapten Larry Aasheim, yang sebelumnya menjadi
kapten Maersk Alabama sampai Richard Phillips membebaskannya delapan hari
sebelum serangan bajak laut. Tim keamanan kelautan beranggotakan 18 orang ada di
kapal. FBI mengamankan kapal sebagai tempat kejadian perkara.

Anda mungkin juga menyukai