Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siswa sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga,
ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat
pembelajaran, juga dapat menjadi tempat yang berpotensi terjadinya penularan
penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Jumlah siswa sekolah yang cukup besar
yaitu sepertiga jumlah penduduk dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk
menanamkan nilai-nilai PHBS. Oleh karena itu, siswa sekolah berpotensi sebagai
agen perubahan untuk mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di
lingkungan sekolahnya, keluarga dan masyarakat.
Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta
maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Dimana jumlah anak sekolah
diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 juta orang.
Dengan jumlah sebesar ini, maka anak usia sekolah merupakan modal utama
pembangunan dimasa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya. Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam kehidupan anak,
maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat
membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia
sekolah dengan upaya promotif dan preventif.
Berdasarkan laporan pusat promosi kesehatan diketahui bahwa 75% kesehatan
dibangun oleh lingkungan yang sehat dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Tidak
ada yang bisa dikerjakan pada kondisi sakit, bahkan aktivitas sehari-hari juga tidak
dapat dilakukan pada kondisi fisik, psikis dan lingkungan yang buruk. Pada usia anak
sekolah penyakit yang sering dihadapi anak sekolah dasar biasanya berkaitan dengan
kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong
kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan.

1
BAB II
PERENCANAAN PENANGGULANGAN MASALAH

2.1 Tujuan Penyuluhan


Kegiatan ini bertujuan agar warga sekolah baik siswa siswi dan para guru
SDN Satiung Salimuran, Desa UPT Karya Bakti mengetahui pengertian perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, apa saja yang merupakan PHBS sekolah,
dan manfaat dari melaksanakan PHBS.

2.2 Sasaran Penyuluhan


Sasaran kegiatan ini adalah warga sekolah khususnya siswa dan siswi SDN
Satiung Salimuran, Desa UPT Karya Bakti.

2.3 Metode penyuluhan


Metode penyuluhan PHBS di sekolah ini adalah:
a. Penyampaian materi dengan cara penyuluhan interaktif
b. Diskusi dan tanya jawab
Materi penyuluhan ditampilkan dengan alur cerita. Materi penyuluhan mencakup:
a. Pengertian PHBS di sekolah
b. Manfaat PHBS di sekolah
c. Indikator PHBS di sekolah

2.4 Materi Penyuluhan


2.4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
2.4.1.1 Definisi
Kebiasaan/perilaku positif yang dilakukan oleh setiap siswa, guru, penjaga
sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua siswa dan lain-lain untuk mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di
sekolah.

2.4.1.2 Manfaat PHBS di sekolah


1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga masyarakat sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan kesehatan dan ancaman penyakit.

2
2. Meningkatkan semangat belajar-mengajar sehingga prestasi belajar siswa
meningkat.
3. Meningkatnya citra sekolah.
4. Menjadi contoh Sekolah Ber-PHBS bagi sekolah lainnya.

2.4.1.3 Indikator PHBS di sekolah


1. Menkonsumsi jajanan sehat di warung/kantin sekolah
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
3. Menggunakan jamban
4. Olahraga teratur di sekolah
5. Memberantas jentik di sekolah
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
Indikator PHBS di sekolah akan memberikan indikasi keberhasilan atau
pencapaian kegiatan PHBS di sekolah. Indikator yang dikembangkan tentunya
meliputi indikator yang terkait dengan perilaku siswa di sekolah dan indikator yang
berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan di lingkungan sekolah
sebagai bentuk dukungan kebijakan. dimana indikator PHBS di sekolah dapat
dirincikan menjadi dua bagian antara lain : 1) indikator perilaku siswa 2) indikator
lingkungan sekolah. Agar indikator PHBS memenuhi persyaratan tersebut, perlu
dilakukan kajian dengan pemilihan responden atau informan masyarakat sekolah
terutama siswa sekolah. Dengan diketahuinya perkembangan pelaksanaan PHBS di
sekolah maka dapat dilakukan upaya promosi kesehatan lebih lanjut sehingga dapat
meningkatkan jumlah sekolah sehat di Indonesia.
Jika sebagian murid SD memahami PHBS bukan tidak mungkin dapat
menekan tingginya angka kesakitan seperti, penyakit diare, DBD dan penyakit ISPA
yang kerap kali datang pada musim panca roba.
Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning
muncul. Pasien juga diharapkan menjaga kebersihan. Dan lebih baik dirawat
dirumah sakit agar mendapat bantuan medis yang memadai.

3
BAB III
PELAKSANAAN PENYULUHAN

3.1 Judul Penyuluhan


Judul kegiatan penyuluhan:
“PHBS di SEKOLAH”

3.2 Waktu dan Tempat Penyuluhan


Hari dan Tanggal : Senin, 21 Januari 2013
Waktu : 10.30-11.30 WITA
Tempat : SDN Satiung Salmuran, Desa UPT Karya Bakti

3.3 Susunan Acara

4
Tabel 3.2 Susunan Acara Penyuluhan

Susunan acara Kegiatan


09.00 – 10.30 Persiapan Penyuluhan
10.30 - 10.00 Pemberian materi
10.00 – 11.30 Diskusi Interaktif (tanya jawab)

3.4 Alat dan Bahan Penyuluhan

Alat dan bahan yang digunakan pada penyuluhan ini adalah:

 Infocus : 1 buah

 Laptop : 1 buah

BAB IV
EVALUASI PENYULUHAN

4.1 Evaluasi Keberhasilan


4.1.1 Unsur Masukan (Input)
a. Persetujuan pihak sekolah untuk diadakan penyuluhan.
b. Tersedianya tempat untuk dilakukan penyuluhan yaitu di ruangan kelas SDN
Satiung Salimuran

4.1.2 Proses
a. Acara dilaksanakan sesuai dengan jadwal acara yang telah ditentukan.
b. Jumlah peserta yang hadir mengikuti penyuluhan cukup banyak yaitu sebanyak
30 orang.

5
c. Respon peserta terhadap kegiatan penyuluhan terlihat baik. Terlihat dari
aktifnya peserta menanyakan mengenai materi yang telah diberikan.

4.1.3 Unsur Keluar (Output)


a. Seluruh peserta penyuluhan yang datang, mengikuti penyuluhan sampai acara
selesai.
b. Sebagian besar sasaran memahami materi penyuluhan.

4.1.4 Evaluasi Terhadap Dampak


Evaluasi terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya program ini
dapat dilihat dari adanya kesadaran warga sekolah SDN Satiung Salimuran untuk
mulai melaksnakan PHBS di sekolah.

6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Program penyuluhan yang telah dilaksanakan berjalan dengan lancar tanpa
kendala yang cukup berarti. Respon dari siswa dan siswi cukup baik dan sebagian
dari mereka terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti penyuluhan yang dapat
terlihat dengan adanya beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang telah
diberikan kepada penyuluh dan juga dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
penyuluh.

5.2 Saran
Sebaiknya ketika sedang melaksanakan kegiatan penyuluhan ke sekolah dasar
agar pengelola UKS Puskesmas mengikuti kegiatan penyuluhan agar konsentrasi dari
tujuan dari penyuluhan dapat tercapai.

7
LAMPIRAN

1. Mengapa tidak boleh jajan sembarangan?


2. Apa ciri-ciri kantin yang sehat?
3. Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih mengalir dan
sabun?
4. Bagaimana cara mencuci tangan dengan benar?
5. Mengapa harus memakai jamban saat BAB dan BAK?
6. Bagaimana ciri jamban sehat?
7. Mengapa harus mengikuti kegiatan olahraga secara teratur?
8. Apa manfaat mengikuti olahraga secara teratur?
9. Mengapa perlu memberantas jentik nyamuk?
10. Bagaimana cara memberantas jentik nyamuk?
11. Mengapa tidak boleh merokok?
12. Apa bahaya merokok?
13. Mengapa perlu mengetahui berat dan tinggi badan?
14. Apa tanda-tanda gizi normal, kurang, dan lebih?
15. Mengapa harus membuang sampah pada tempatnya?
16. Apa akibat jika membuang sampah sembarangan?

Anda mungkin juga menyukai