I. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mahasiswa dapat merencanakan kebutuhan alat dan wadah sesuai dengan
kegiatan preparasi sediaan steril yang akan dilaksanakan.
b. Mahasiswa dapat memahami cara pencucian, pengeringan dan pembungkusan
alat/wadah untuk pembuatan sediaan steril.
II. PENDAHULUAN
Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa
pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi. Sterilisasi dalam pengertian
medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil
akhir, yaitu semua bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi adanya
mikroorganisme hidup (Gruandemann dan Fernsebner, 2006).
Sterilisasi menjadi bagian penting dalam proses produksi sediaan steril
terutama dalam hal persiapan alat, wadah, bahan maupun personil untuk menjamin
sterilitas. Sebelum melakukan sterilisasi alat atau wadah, perlu dipersiapkan alat dan
wadah serta melakukan pencucian. Proses pencucian alat atau wadah dilakukan
dalam upaya membersihkan kotoran dan mengurangi kontaminasi dari
mikroorganisme maupun non mikroorganisme sehingga proses sterilisasi dapat
berjalan maksimal. Alat dan wadah yang digunakan misalnya berbahan gelas, karet
dan logam.
Bahan dasar alat atau wadah dapat mempengaruhi cara atau proses pencucian
sehingga masing-masing alat atau wadah memiliki cara pencucian yang berbeda.
Selain itu, alat atau wadah dapat dikeringkan dan dibungkus sebelum disterilisasi.
Pembungkusan juga menjadi penting agar dapat mengurangi kontaminasi dan
membantu proses sterilisasi. Pembungkus yang dapat digunakan misalnya bungkus
yang mudah ditembus uap air pada sterilisasi panas basah (autoclave) atau bungkus
yang dapat menghantarkan udara panas pada sterilisasi panas kering (oven).
(Risqika Tantri, 2019).
Bahan kemas yang kontak langsung dengan bahan yang dikemas, dinyatakan
sebagai bahan kemas primer, contohnya strip/blister, botol, ampul, vial, plastik dan
lain-lain. Sedangkan pembungkus selanjutnya seperti kotak terlipat karton dan
sebagainya dinamakan bahan kemas sekunder. Ada beberapa pengemas steril antara
lain : (Voight, 2004)
1. Ampul, adalah wadah berbentuk silindris terbuat dari gelas, yang memiliki
ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar ukuran normalnya adalah 1, 2, 5,
10, 20, kadang-kadang juga 25 atau 30 mL. Ampul adalah wadah takaran
tunggal, oleh karena total jumlah cairannya ditentukan pemakaiannya untuk satu
kali injeksi.
2. Vial, adalah salah satu wadah dari bentuk sediaan steril yang umumnya
digunakan pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5-100 mL.
Vial dapat berupa takaran tunggal atau ganda. Digunakan untuk mewadahi
serbuk bahan obat, larutan atau suspensi dengan volume sebanyak 5 mL atau
lebih besar. Bila diperdagangan, botol ini ditutup dengan sejenis logam yang
dapat dirobek atau ditembus oleh jarum injeksi untuk menghisap cairan injeksi.
3. Botol infus, keduanya merupakan wadah takaran tunggal ataupun takaran ganda.
b) Bahan
1. Sabun cuci detergen
2. Tissue
3. Alumunium foil
4. Kapas steril
5. Kertas warna cokelat
6. Aquadest
7. Natrium Karbonat (Na2CO3)
8. HCl
Periksalah kelengkapan (sesuai daftar yang ada) dan keutuhan/rusak tidaknya alat.
Laporkan kepada petugas laboratorium bila ada alat yang hilang atau rusak
3.
BBilas dengan air kran
Dibungkus menggunakan
6. alumunium foil/kertas + kapas
c) Alat/wadah Karet
No. Gambar Keterangan Gambar