Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN SOAL MATEMATIKA IPA SBMPTN 2013

KODE 234
1. 1
𝑐=− .
3
Persamaan lingkaran dengan pusat (−1,1) dan
Mencari lokasi persinggungan, yakni titik (x, y):
menyinggung garis 3𝑥 − 4𝑦 + 12 = 0 adalah?
4𝑥 1 3𝑥
a. 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝟐𝒙 − 𝟐𝒚 + 𝟏 = 𝟎 − − =𝑦= +3
3 3 4
b. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 2𝑦 − 7 = 0
c. 4𝑥 2 + 4𝑦 2 + 8𝑥 − 8𝑦 − 17 = 0 1 3𝑥 4𝑥 10 25𝑥
− −3= + ↔− =
d. 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 2𝑦 − 2 = 0 3 4 3 3 12
e. 4𝑥 2 + 4𝑦 2 + 8𝑥 − 8𝑦 − 1 = 0 −40
𝑥= .
PEMBAHASAN: 25
3 40 75 30 45
Jika suatu garis A menyinggung lingkaran pada Maka 𝑦 = − 4 ∙ 25 + 3 = 25 − 25 = 25.
suatu titik (x, y) maka dari titik (x, y) itu dapat
dibuat suatu garis B (yang tegak lurus garis A) Jari-jari lingkaran r ditentukan dari:
menuju titik pusat lingkaran, sebagaimana
𝑟 = √[𝑥 − (−1)]2 + (𝑦 − 1)2
dijelaskan gambar di bawah.
−40 25 2 45 25 2
𝑟 = √[ + ] +( − )
25 25 25 25

−15 2 20 2 225 400



𝑟= ( ) +( ) =√ + =1
25 25 625 625

Sehingga persamaan lingkaran pada soal menjadi


[𝑥 − (−1)]2 + (𝑦 − 1)2 = 12
(𝑥 + 1)2 + (𝑦 − 1)2 = 1
𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 − 2𝑦 + 1 + 1 = 1
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝟐𝒙 − 𝟐𝒚 + 𝟏 = 𝟎

Untuk mengetahui r, kita harus mencari c pada 2.


4𝑥
persamaan − 3 + 𝑐 = 𝑦 sehingga kita bisa
cot 105° tan 15° ?
mengetahui lokasi (x, y) tempat garis A
bersinggungan dengan lingkaran. a. −𝟕 + 𝟒√𝟑
b. 7 + 4√3
Mencari c, yang pertama adalah masukkan x=-1
4𝑥 c. 7 − 4√3
dan y=1 (lokasi titik pusat lingkaran) pada − 4 +
d. −7 − 4√3
𝑐 = 𝑦. e. −7 + 2√3
4(−1) 4 PEMBAHASAN:
− +𝑐 =1↔1− =𝑐
3 3
cot 105° tan 15° = tan 15°⁄tan(180 − 75)°
Dibuat oleh Alutsyah Luthfian aluthfian.blogspot.com

sin 15° − cos 75° e.


1
cot 105° tan 15° = ∙ 5
cos 15° sin 75°
PEMBAHASAN:
Karena sin 15° = cos(90 − 15)° = cos 75°,
maka Banyaknya tata urutan duduk untuk enam anak
sin2 15° 𝒮6 = 6! = 720 cara.
cot 105° tan 15° = − .
cos2 15° Banyaknya tata urutan duduk untuk enam anak
cos 15° = cos(45 − 30)° jika tiga orang perempuan harus selalu duduk
berdampingan
cos 15° = cos 45° cos 30° + sin 45° sin 30°
𝒮∗4 = 4! = 24 cara.
√6 √2
cos 15° = +
4 4 Per. A Per. B Per. C Lk. D Lk. E Lk. F
Dihitung sbg. satu 2 3 4
sin 15° = cos 75° = cos(45 + 30)°
Maka peluangnya dihitung sebagai
sin 15° = cos 45° cos 30° − sin 45° sin 30°
𝒮∗4 4! 1
𝒫= = =
√6 √2 𝒮6 6! 30
sin 15° = −
4 4
2
(√6 − √2) 4 2
cot 105° tan 15° = − 2 ∙ ( ) 4.
(√6 + √2) 4
1
2
Diketahui 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 3 + 𝑥 2 + 13. Jika 𝑔(𝑥) =
2
(√6 − √2) 𝑓(1 − 𝑥), maka kurva g naik pada selang?
cot 105° tan 15° = − [ ]
(√6 + √2)(√6 − √2) a. −3 ≤ 𝑥 ≤ 1
2 b. −1 ≤ 𝑥 ≤ 3
6 − 2√12 + 2 c. 𝟏≤𝒙≤𝟑
cot 105° tan 15° = − [ ]
4 d. −4 ≤ 𝑥 ≤ 0
2 e. −3 ≤ 𝑥 ≤ 3
√12
cot 105° tan 15° = − [2 − ] PEMBAHASAN:
2
1
cot 105° tan 15° = −(4 − 2 ∙ 2√3 + 3) 𝑔(𝑥) = 𝑓(1 − 𝑥) = (1 − 𝑥)3 + (1 − 𝑥)2 + 13
3
𝐜𝐨𝐭 𝟏𝟎𝟓° 𝐭𝐚𝐧 𝟏𝟓° = 𝟒√𝟑 − 𝟕 Naik turunnya kurva g ditentukan oleh
kemiringannya, apakah positif atau negatif.
Kemiringan kurva g pada titik tertentu diberikan
3. oleh turunan pertama fungsi g, yaitu 𝑔′(𝑥).
3
Enam anak, 3 laki-laki dan 3 perempuan, duduk 𝑔′ (𝑥) = − (1 − 𝑥)2 − 2(1 − 𝑥)
berjajar. Peluang 3 perempuan duduk 3
berdampingan adalah? 𝑔′ (𝑥) = −(1 − 2𝑥 + 𝑥 2 ) − 2 + 2𝑥

a.
1 𝑔′ (𝑥) = 4𝑥 − 3 − 𝑥 2
60
𝟏
b. Titik ekstrem kurva g (lokasi kurva g berbelok arah)
𝟑𝟎
1 memiliki nilai kemiringan 0.
c. 15
d.
1 0 = 4𝑥 − 3 − 𝑥 2
10

MATEMATIKA DASAR SBMPTN 2013 KODE 224


Dibuat oleh Alutsyah Luthfian aluthfian.blogspot.com

Nilai – nilai x yang membuat 4𝑥 − 3 − 𝑥 2 = 0 Diandaikan 𝑢 = sin 𝑥, sehingga 𝑑𝑢 = cos 𝑥 𝑑𝑥,


dapat dicari melalui persamaan berikut.
16 ∫(sin2 𝑥 − sin4 𝑥) cos 𝑥 𝑑𝑥 = 16 ∫(𝑢2 − 𝑢4 )𝑑𝑢
−𝑎2 ± √𝑎22 − 4𝑎1 𝑎3
𝑥1,2 = 𝑢3 𝑢5
2𝑎1 16 ∫(𝑢2 − 𝑢4 )𝑑𝑢 = 16 ( − ) + 𝐶
3 5
−4 ± √42 − 4 ∙ (−1)(−3)
𝑥1,2 = Kembalikan bentuk u ke sin 𝑥.
2(−1)
𝑢3 𝑢5 sin3 𝑥 sin5 𝑥
−4 ± √16 − 12 16 ( − ) + 𝐶 = 16 ( − )+𝐶
𝑥1,2 = 3 5 3 5
−2
Maka secara otomatis,
𝑥1 = 2 − 1 = 1
sin3 𝑥 sin5 𝑥
𝑥2 = 2 + 1 = 3 ∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 16 ( − )+𝐶
3 5
Di antara nilai-nilai x=1 dan x=3, kita coba
masukkan nilai x=2 ke 𝑔′ (𝑥) = 4𝑥 − 3 − 𝑥 2 . Nilai Namun nyatanya jawaban itu tidak ada di dalam
𝑔′ (2) = 1 > 0 sehingga dapat langsung diketahui pilihan. Hal yang perlu dilakukan adalah
bahwa nilai 𝑔′(𝑥) di antara nilai x=1 dan x=3 mengubahnya ke bentuk lain.
positif. Implikasinya, kemiringan 𝑔(𝑥) di antara Rumus umum:
nilai x=1 dan x=3 juga positif dan kurva 𝒈(𝒙) naik
pada selang nilai 𝟏 ≤ 𝒙 ≤ 𝟑. sin2n+1 𝑥
𝑛
−1 𝑛 (−1)𝑘 (2𝑛 + 1)! sin[(2𝑛 + 1 − 2𝑘)𝑥]
=( ) ∑
4 (2𝑛 + 1 − 𝑘)! 𝑘!
𝑘=0
5.
Rumus-rumus lainnya bisa dilihat di
∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = ⋯ http://mathworld.wolfram.com/TrigonometricPo
werFormulas.html
1 1
a. 2 sin 𝑥 − 5 sin 5𝑥 + 3 sin 3𝑥 + 𝐶
1 1
http://mathworld.wolfram.com/topics/Trigonom
b. −2 sin 𝑥 + 5 sin 5𝑥 + 3 sin 3𝑥 + 𝐶 etricIdentities.html
1 1
c. −2 sin 𝑥 + 5 sin 5𝑥 − 3 sin 3𝑥 + 𝐶 maka dari itu,
𝟏 𝟏
d. 𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝒙 − 𝟓 𝐬𝐢𝐧 𝟓𝒙 − 𝟑 𝐬𝐢𝐧 𝟑𝒙 + 𝑪
sin5 𝑥 = sin2∙2+1 𝑥
1 1
e. 2 sin 𝑥 + 5 sin 5𝑥 − 3 sin 3𝑥 + 𝐶 −1 2
2
(−1)𝑘 (2 ∙ 2 + 1)! sin[(2 ∙ 2 + 1 − 2𝑘)𝑥]
=( ) ∑
PEMBAHASAN: 4 (2 ∙ 2 + 1 − 𝑘)! 𝑘!
𝑘=0
1
∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 4(2 sin 𝑥 cos 𝑥)2 cos 𝑥 𝑑𝑥 = (sin 5𝑥 − 5 sin 3𝑥 + 10 sin 𝑥).
16
Lalu
∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 16 ∫ sin2 𝑥 cos3 𝑥 𝑑𝑥
sin3 𝑥 = sin2∙1+1 𝑥
1
∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 16 ∫ sin2 𝑥 cos2 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 −1 1 (−1)𝑘 (2 ∙ 1 + 1)! sin[(2 ∙ 1 + 1 − 2𝑘)𝑥]
=( ) ∑
4 (2 ∙ 1 + 1 − 𝑘)! 𝑘!
𝑘=0
∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 16 ∫ sin2 𝑥 (1 − sin2 𝑥) cos 𝑥 𝑑𝑥 −1
= (sin 3𝑥 − 3 sin 𝑥).
4
∫ 4 sin2 2𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥 = 16 ∫(sin2 𝑥 − sin4 𝑥) cos 𝑥 𝑑𝑥 Karena sebab-sebab di atas, maka:

MATEMATIKA DASAR SBMPTN 2013 KODE 224


sin3 𝑥 sin5 𝑥 −1 1
16 ( − ) + 𝐶 = 16 [ (sin 3𝑥 − 3 sin 𝑥) − (sin 5𝑥 − 5 sin 3𝑥 + 10 sin 𝑥)] + 𝐶
3 5 4∙3 16.5
sin3 𝑥 sin5 𝑥 4 1
16 ( − ) + 𝐶 = − sin 3𝑥 + 4 sin 𝑥 − sin 5𝑥 + sin 3𝑥 − 2 sin 𝑥 + 𝐶
3 5 3 5
sin3 𝑥 sin5 𝑥 𝟏 𝟏
∫ 𝟒 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝟐𝒙 𝐜𝐨𝐬 𝒙 𝒅𝒙 = 16 ( − ) + 𝐶 = 𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝒙 − 𝐬𝐢𝐧 𝟓𝒙 − 𝐬𝐢𝐧 𝟑𝒙 + 𝑪
3 5 𝟓 𝟑

6. Kemudian, analisa −6 − 𝑥 2 > −5|𝑥| pada nilai


x<0.
Luas daerah di bawah kurva 𝑦 = −6 − 𝑥 2 dan di
atas y=-5|x|adalah.... −6 − 𝑥 2 > −5|𝑥| = 5𝑥
−𝟐 0 > 6 + 𝑥 2 + 5𝑥
a. 𝟐 ∫−𝟑 (−𝒙𝟐 − 𝟓𝒙 − 𝟔)𝒅𝒙
−2
b. 2 ∫−3 (−𝑥 2 + 5𝑥 − 6)𝑑𝑥 0 > (𝑥 + 3)(𝑥 + 2)
−2
c. ∫−3 (−𝑥 2 − 5𝑥 − 6)𝑑𝑥 0 > (𝑥 + 3)(𝑥 + 2) jika salah satu faktor ada
−2 yang negatif. Hal tersebut terjadi pada nilai
d. ∫−3 (−𝑥 2 + 5𝑥 − 6)𝑑𝑥
−2
-3 < x < -2, karena di sana nilai (𝑥 + 2) < 0.
e. ∫−3 (𝑥 2 − 5𝑥 + 6)𝑑𝑥 Implikasinya, −6 − 𝑥 2 > −5|𝑥| pada 𝑥 < −2
dan 𝑥 > −3 . Luas area B, yaitu area di bawah
PEMBAHASAN:
kurva 𝑦 = −6 − 𝑥 2 dan di atas y=-5|x|pada x<0
Dari soal, diberikan keterangan “luas daerah di adalah
bawah kurva 𝑦 = −6 − 𝑥 2 dan di atas y=-5|x|”, −2 −2
hal ini membuat kita harus mencari lokasi tempat − ∫ 5𝑥 − (−6 − 𝑥 2 )𝑑𝑥 = ∫ −5𝑥 − 6 − 𝑥 2 𝑑𝑥
−6 − 𝑥 2 > −5|𝑥|. Untuk diingat, bahwa −3 −3

Kurva 𝑦 = −6 − 𝑥 2 dan 𝑦 = −5|𝑥| merupakan


𝑏(𝑥 + 𝑎) , jika x > −a
kurva yang memiliki simetri lipat. Dengan
𝑏|𝑥 + 𝑎| = { 0 , jika x = −a
mengetahui sifat kurvanya:
−𝑏(𝑥 + 𝑎) , jika x < −a.
2
 𝑦 = −6 − 𝑥 2 sumbu simetri lipatnya terletak
Pertama-tama, analisa −6 − 𝑥 > −5|𝑥| pada pada x=0, karena 𝑦 ′ (0) = −2 ∙ 0 = 0. Kurva
nilai x>0.
𝑦 = −6 − 𝑥 2 membuka ke bawah karena
−6 − 𝑥 2 > −5|𝑥| = −5𝑥 𝑦 ′′ = −2 < 0.
 Kurva 𝑦 = −5|𝑥| memiliki sumbu simetri
−6 − 𝑥 2 + 5𝑥 > 0 lipat di x=0 (karena |𝑥| = |𝑥 + 0|) dan
(−𝑥 + 3)(𝑥 − 2) > 0 membuka ke bawah (karena koefisiennya -5,
kurang dari 0).
(𝑥 − 2) > 0 dan (−𝑥 + 3) > 0
Pengetahuan simetri lipat ini penting, karena jika
Maka −6 − 𝑥 2 > −5|𝑥| pada 𝑥 > 2 dan 𝑥 < 3 . kurva suatu fungsi memiliki sumbu simetri pada
Maka dari itu, luas area A, yaitu area di bawah x = a maka nilai f(𝑥) = f(2𝑎 − 𝑥). Karena sumbu
kurva 𝑦 = −6 − 𝑥 2 dan di atas y=-5|x|pada x>0 simetri kedua kurva berada di x = 0, maka otomatis
adalah f(𝑥) = f(−𝑥), sehingga luas A = luas B. Luas total
3 3 area di bawah kurva 𝒚 = −𝟔 − 𝒙𝟐 dan di atas
− ∫ −5𝑥 − (−6 − 𝑥 2 )𝑑𝑥 = ∫ 5𝑥 − 6 − 𝑥 2 𝑑𝑥. y=-5|x| adalah
2 2
−𝟐
𝑳 = 𝟐 ∫−𝟑 −𝟓𝒙 − 𝟔 − 𝒙𝟐 𝒅𝒙.
Dibuat oleh Alutsyah Luthfian aluthfian.blogspot.com

7. 0 − (−3) 0 − (−3)
⃗⃗⃗⃗⃗ ⋅ ⃗⃗⃗⃗⃗
|AC AB| = |[ 0 − 0 ] ⋅ [ 3 − 0 ]|
Jika sin 𝛼 − sin 𝛽 = √𝐴 dan cos 𝛼 + cos 𝛽 = √𝐵 2−0 0−0
maka cos(𝛼 + 𝛽) =.... 3 3
⃗⃗⃗⃗⃗ ⋅ ⃗⃗⃗⃗⃗
|AC AB| = |[0] ⋅ [3]|
a. A + B − 1
A+B−1 2 0
b. 2 ⃗⃗⃗⃗⃗ ⋅ ⃗⃗⃗⃗⃗
c. A + B − 2 |AC AB| = |(3 ∙ 3) + (0 ∙ 3) + (2 ∙ 0)| = 9
𝐀+𝐁−𝟐
d. 𝟐
⃗⃗⃗⃗⃗ | = √[0 − (−3)]2 + (3 − 0)2 + (0 − 0)2
|AB
A+B−2
e. ⃗⃗⃗⃗⃗ | = 3√2
4 |AB
PEMBAHASAN: ⃗⃗⃗⃗⃗ ⋅ ⃗⃗⃗⃗⃗
|AC AB| 𝟗 𝟑√𝟐
|proj⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
cos(𝛼 + 𝛽) = cos 𝛼 cos 𝛽 − sin 𝛼 sin 𝛽 AB AC| = ⃗⃗⃗⃗⃗ |
= =
𝟐
|AB 𝟑√𝟐
1
cos(𝛼 + 𝛽) = [(cos2 𝛼 + 2 cos 𝛼 cos 𝛽 + cos2 𝛽)
2
+ (sin2 𝛼 − 2 sin 𝛼 sin 𝛽 + sin2 𝛽)
− 2] 9.
1 Transformasi T merupakan pencerminan terhadap
cos(𝛼 + 𝛽) = [(cos 𝛼 + cos 𝛽)2 + (sin 𝛼 − sin 𝛽)2 x
2 garis y = 4 dilanjutkan pencerminan terhadap
− 2]
garis y = −4x. Matriks penyajian T adalah ....
1 2 2
cos(𝛼 + 𝛽) = [(√𝐵) + (√𝐴) − 2]
2 −1 0
a. ( )
𝑨+𝑩−𝟐 0 1
𝐜𝐨𝐬(𝜶 + 𝜷) = 1 0
𝟐 b. ( )
0 −1
−𝟏 𝟎
c. ( )
𝟎 −𝟏
0 1
8. d. (
−1 0
)
0 −1
Diketahui A(-3,0,0), B(0,3,0), dan C(0,0,2). Panjang e. ( )
−1 0
⃗⃗⃗⃗⃗ ke vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
vektor proyeksi AC AB adalah ...
PEMBAHASAN:
√2
a. Terlebih dahulu, uji hubungan antara kedua garis
3
√2 y tersebut, dengan perkalian dot (mengandaikan
b. 2
√3
kedua garis y adalah sebuah vektor).
c. 2 𝑥
d. √2 y2 = (𝑥 ∙ 𝑥) + ( ∙ −4𝑥) = 𝑥 2 − 𝑥 2 = 0
y⃗⃗⃗1 ⋅ ⃗⃗⃗
4
𝟑√𝟐
e. Karena ⃗⃗⃗
y1 ⋅ ⃗⃗⃗
y2 = 0 maka kedua garis tersebut
𝟐
x
PEMBAHASAN: saling tegak lurus. Garis y = 4 dapat diartikan
sebagai sumbu x’ dan garis y = −4x dapat
Panjang vektor proyeksi proyeksi ⃗⃗⃗⃗⃗
AC ke vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
AB, diartikan sebagai sumbu y’. Semua pencerminan
dapat dirumuskan sebagai terhadap sumbu x’ yang dilanjutkan
⃗⃗⃗⃗⃗ ⋅ ⃗⃗⃗⃗⃗ pencerminan terhadap sumbu y’ dapat diwakili
⃗⃗⃗⃗⃗ |AC AB|
|projAB
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ AC| = ⁄ . oleh matriks
⃗⃗⃗⃗⃗ |
|AB
−𝟏 𝟎
𝑻=( ) , 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐱 ′ ⊥ 𝐲 ′ .
𝟎 −𝟏

MATEMATIKA DASAR SBMPTN 2013 KODE 224


Dibuat oleh Alutsyah Luthfian aluthfian.blogspot.com

10. dan terakhir mempunyai selisih tiga dan ada angka


yang sama adalah....
Diketahui 𝐹(𝑥) = 𝑏𝑥 3 − 3(1 + 𝑎)𝑥 2 − 3𝑥 . Jika
F’’(x) habis dibagi (x-1) dan kurva y = F(x) a. 32
mempunyai titik ekstrem lokal, maka.... b. 30
c. 𝟐𝟔
a. 0≤b≤1 d. 16
b. 𝒃 < 𝟎 atau 𝒃 > 𝟏 e. 15
c. −1 ≤ b ≤ 0
PEMBAHASAN:
d. 𝑏 ≤ −1 atau 𝑏 ≥ 0
e. −1 < 𝑏 < 1 Suku ke-1 Suku ke-2 Suku-3
PEMBAHASAN: 1
1 4
4
𝐹(𝑥) = 𝑏𝑥 3 − 3(1 + 𝑎)𝑥 2 − 3𝑥 2
2 5
𝐹′(𝑥) = 3𝑏𝑥 2 − 3 ∙ 2(1 + 𝑎)𝑥 − 3 5
0
Titik ekstrem lokal, ketika F’(x) bernilai nol di dua 0
3
tempat. 3
3
6
0 = 3𝑏𝑥 2 − 3 ∙ 2(1 + 𝑎)𝑥 − 3 6
4 sampai 6 12 angka ...
3 = 3𝑏𝑥 2 − 3 ∙ 2(1 + 𝑎)𝑥 4
7 4
1 = 𝑏𝑥 2 − 2(1 + 𝑎)𝑥 7
8
𝑏𝑥 2 − 2(1 + 𝑎)𝑥 − 1 = 0 9
4 angka 5 dan 6

2(1 + 𝑎) ± √4(1 + 𝑎)2 + 4𝑏 10+4+12 = 26


𝑥1,2 = angka
2𝑏
4(1 + 𝑎)2 > 4𝑏 sehingga terdapat dua
penyelesaian x1 dan x2. 12.
𝐹 ′ ′(𝑥) = 6𝑏𝑥 − 6(1 + 𝑎) Jika L(a) adalah luas daerah yang dibatasi oleh
F’’(x) habis dibagi oleh (𝑥 − 1), agar hal itu dapat sumbu X dan parabola 𝑦 = 2𝑎𝑥 − 𝑥 2 , 0 < a < 1,
9
dilakukan (1 + 𝑎) harus sama dengan b. Karena maka peluang nilai a sehingga 𝐿(𝑎) ≥ 16 adalah....
(1 + 𝑎) = 𝑏 maka 4(1 + 𝑎)2 = 4𝑏 2 > 4𝑏. 3
a. 4
4𝑏 2 > 4𝑏 dapat disamakan dengan 𝑏 2 > 𝑏 . 1
b.
Bagilah kedua sisi dengan b maka solusi pertama 2
3
didapatkan; 𝒃 > 𝟏. Solusi kedua, c. 8
1
2 d.
𝑏 > 𝑏 ⇒ (−𝑏 ∙ −𝑏) − 𝑏 = −𝑏(−𝑏 + 1) > 0 3
𝟏
−𝑏(−𝑏 + 1) > 0 ⇒ −𝑏 > 0 ⇔ 𝒃 < 𝟎 e. 𝟒

𝑢 = 𝑓(𝑎) = 2 − 𝑎 ↔ 𝑎 = 𝑓 −1 (𝑢). PEMBAHASAN:


𝑥
𝑦 = 2𝑎𝑥 − 𝑥 2 = 2𝑎𝑥 (1 − )
2𝑎
11. Pembuat nol persamaan y adalah x1= 0 dan x2= 2a.
Banyak bilangan ratusan dengan angka pertama Maka L(a) dapat dirumuskan dengan

MATEMATIKA DASAR SBMPTN 2013 KODE 224


Dibuat oleh Alutsyah Luthfian aluthfian.blogspot.com

2𝑎 (2𝑎)3
2 2
kita cari panjang PQ, yaitu
𝐿(𝑎) = ∫ 2𝑎𝑥 − 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑎(2𝑎) −
0 3 √(𝑃𝑄 ′ )2 + (𝑄𝑄 ′ )2 = √(32 + 32 ) + 42 = √34.

3
8𝑎3 4𝑎3
𝐿(𝑎) = 4𝑎 − =
3 3
9
𝐿(𝑎) = 16 pada nilai

3 9 3 3
𝑎=√ ∙ = .
16 4 4

Sedangkan semakin tinggi nilai a maka nilai L(a)


9
otomatis meningkat; nilai 𝐿(𝑎) ≥ 16 dicapai saat
3
nilai 𝑎 ≥ 4. Nilai L(a) maksimum dicapai saat nilai
a mencapai batas tertingginya, yaitu
a = 1. Maka dari itu, peluang nilai a sehingga
𝟗 𝟑 𝟏
𝑳(𝒂) ≥ adalah 𝟏 − = .
𝟏𝟔 𝟒 𝟒

13.
Diketahui kubus ABCD.EFGH mempunyai sisi 4 cm. Pada gambar segitiga PRQ di atas, S merupakan
Titik P pada AB sehingga AP = 1 cm, titik Q pada FG jarak antara titik R dan garis PQ. Jarak S ini dapat
sehingga QG = 1 cm, R titik tengah DH. Jarak R ke dihitung dengan cara seperti berikut.
PQ adalah....
𝐒 = 𝑅𝑄 ∙ sin 𝑄
a. 5
b. 5√2 𝐒 = 𝑅𝑄 ∙ √sin2 𝑄 = 𝑅𝑄 ∙ √1 − cos 2 𝑄
5
c. 2 Sementara,
5
d. √3
3 −𝑃𝑅 2 + 𝑅𝑄 2 + 𝑃𝑄 2 −21 + 21 + 34
e.
𝟓
√𝟐 cos 𝑄 = =
𝟐 2 ∙ 𝑅𝑄 ∙ 𝑃𝑄 2 ∙ √21 ∙ √34
PEMBAHASAN: √17 17
cos 𝑄 = → cos 2 𝑄 = .
Keadaan yang digambarkan soal dapat kita √42 42
rangkum dalam gambar kubus di atas, beserta Maka,
teknik pengerjaannya. 42 17 5∙√21
𝐒 = 𝑅𝑄 ∙ √1 − cos 2 𝑄 = √21 ∙ √42 − 42 =
Diketahui, panjang PD = panjang HQ = √2∙21

√42 + 12 = √17. Panjang RP = panjang RQ = 𝟓√𝟐


2 𝐒 = 𝟓⁄ =
√(√17) + 22 = √17 + 4 = √21. Selanjutnya, √𝟐 𝟐

MATEMATIKA DASAR SBMPTN 2013 KODE 224


Dibuat oleh Alutsyah Luthfian aluthfian.blogspot.com

14. e. −2

𝑥 ∙ tan 𝑥 PEMBAHASAN:
lim 2
=⋯
𝑥→0 sin 𝑥 − cos 2𝑥 + 1 Bagilah 𝑥 4 + 𝑎𝑥 3 + (𝑏 − 10)𝑥 2 + 15𝑥 − 6
a. 1 dengan (𝑥 − 1) menggunakan cara Horner.
𝟏
b. 𝟑 1 1 a (𝑏 − 10) 15 -6
2
c. 1 (𝑎 − 1) (𝑎 + 𝑏 − 11) (𝑎 + 𝑏 + 4)
3
1
d. − 2 1 (𝑎 + 1) (𝑎 + 𝑏 − 11) (𝑎 + 𝑏 + 4) (𝑎 + 𝑏 − 2)
e. −1 Karena 𝑥 4 + 𝑎𝑥 3 + (𝑏 − 10)𝑥 2 + 15𝑥 − 6 habis
PEMBAHASAN: dibagi (𝑥 − 1), maka sisa (𝑎 + 𝑏 − 2) = 0. Hal ini
mengimplikasi bahwa 𝑎 + 𝑏 = 2. Hasil
𝑥 ∙ tan 𝑥 4 3 2
pembagian 𝑥 + 𝑎𝑥 + (𝑏 − 10)𝑥 + 15𝑥 − 6
lim =
𝑥→0 sin2 𝑥
− cos 2𝑥 + 1 dengan (𝑥 − 1) pada akhirnya menjadi
𝑥 ∙ tan 𝑥
lim 2 = 𝑥 3 + (𝑎 + 1)𝑥 2 − 9𝑥 + 6.
𝑥→0 sin 𝑥 − (cos 2 𝑥 − sin2 𝑥) + 1
Kemudian 𝑥 3 + (𝑎 + 1)𝑥 2 − 9𝑥 + 6 dibagi
𝑥 ∙ tan 𝑥 𝑥 ∙ tan 𝑥
lim = lim dengan (𝑥 − 1) dan habis (sisa = 0).
2
𝑥→0 2 sin 𝑥 + 1 − cos 𝑥 2 𝑥→0 3 sin2 𝑥

𝑥 ∙ tan 𝑥 𝑥 1 1 (𝑎 + 1) -9 6
lim = lim
𝑥→0 3 sin2 𝑥 𝑥→0 3 sin 𝑥 cos 𝑥 1 (𝑎 + 2) (𝑎 − 7)
𝑥 𝑥 1 1 (𝑎 + 2) (𝑎 − 7) (𝑎 − 1)
lim = (lim ) (lim )
𝑥→0 3 sin 𝑥 cos 𝑥 𝑥→0 sin 𝑥 𝑥→0 3 cos 𝑥
𝑥 𝑥
Kerjakan lim sin 𝑥 dengan cara L’Hopital ( Sisa pembagian (𝑎 − 1) = 0, mengimplikasi a = 1.
𝑥→0 sin 𝑥
diturunkan hingga limitnya bisa dikerjakan secara Karena 𝑎 + 𝑏 = 1 + 𝑏 = 2, maka b = 1.
normal) karena hasil limit langsungnya 0/0.
𝑥 1
lim = lim =1 DAFTAR PUSTAKA
𝑥→0 sin 𝑥 𝑥→0 cos 𝑥
1 1 http://en.wikipedia.org/wiki/Horner's_method
Karena lim 3 cos 𝑥 = 3, maka
𝑥→0 http://mathworld.wolfram.com/LawofCosines.html
𝒙 𝟏 𝟏
𝐥𝐢𝐦 =𝟏∙ = http://khairulfaiq.files.wordpress.com/2011/11/jarak-
𝒙→𝟎 𝟑 𝐬𝐢𝐧 𝒙 𝐜𝐨𝐬 𝒙 𝟑 𝟑 titik-garis-dan-bidang-dalm-ruang.pdf
http://www.saylor.org/site/wp-
content/uploads/2011/11/4-
15. 1MaximumsMinimums1.pdf
Jika https://www2.bc.edu/~reederma/llinalg5.pdf
𝑥 4 + 𝑎𝑥 3 + (𝑏 − 10)𝑥 2 + 15𝑥 − 6 = 𝑓(𝑥)(𝑥 − 1)
dengan 𝑓(𝑥) habis dibagi (𝑥 − 1), maka nilai b http://mathworld.wolfram.com/topics/Trigonom
adalah.... etricIdentities.html

a. 2 http://www-
b. 𝟏 rohan.sdsu.edu/~pwbrock/files/UNIT11.3.pdf
c. 0
http://mathworld.wolfram.com/Projection.html
d. −1

MATEMATIKA DASAR SBMPTN 2013 KODE 224

Anda mungkin juga menyukai