Anda di halaman 1dari 10

A.

Tahap Perencanaan
IDENTITAS KELUARGA : Tn H
TANGGAL : 6 Desember 2019

STANDAR EVALUASI
NO DX KEP TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS INTERVENSI
KRITERIA STANDART
1 Kesiapan Setalah Setelah dilakukan tindakan - Respon Edukasi kesehatan Edukasi
peningkatan dilakukan keperawatan selama 4x psikomotor Observasi kesehatan
manajemen asuhan pertemuan keluarga - Respon - Identifikasi kesiapan dan
kesehatan keperawatan mampu : kognitif kemampuan menerima
berhubunga selama 4 x - Melakukan informasi
n dengan pertemuan menjelaskan masalah - Identifikasi faktor-faktor yang
ketidakmam diharakan kesehatan yang dialami dapat meningkatkan dan
puan keluarga dapat meningkat motivasi prilaku hidup bersih
keluarga meningkatkan - Aktivitas keluarga dan sehat
dalam manajemen mengatasi masalah Terapeutik
kesehatan kesehatan tepat - Sediakan materi dan media
keluarga meningkat pendidikan kesehatan
- Melakukan tindakan - Jadwalkan pendidikan
untuk mengurangi kesehatan sesuai kesepakatan
- Berika kesempatan untuk
faktor resiko meningkat
bertanya
- Verbalisasi kesulitan
Edukasi
menurun
- Jelaskan faktor resiko yang
- Menjalankan perawatan
dapat mempengarruhi
yang ditetapkan
kesehatan
- Gejala penyakit anggota
- Ajarkan prilaku hidup bersih
keluarga menurun
dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan prilaku hidup
bersih dan sehat
2 Kesiapan Setalah Setelah dilakukan tindakan - Respon Promosi kesiapan penerimaan - Edukasi
peningkatan dilakukan keperawatan keluarga 4x psikomotor informasi kesehatan
pengetahua kunjungan pertemuan mampu : - Respon Observasi
n rumah selama 1. Prilaku sesuai anjuran kognitif - Identifikasi informasi yang
4x pertemuan meningkat akan disampaikan
diharapkan 2. Verbalisasi minat dalam - Identifikasi pemahaman
tingkat belajar meningkat tentang kondisi kesehatan
pengetahuan 3. Kemampuan saat ini
meningkat menjelasakan Terapeutik
pengetahuan tentang - Lakukan penguatan potensi
suatu topic (hipertensi) pasien dan keluarga untuk
meningkat menerima informasi
4. Kemampuan - Libaatkan pengambilan
menggambarkan keputusan dalam keluarga
pengalaman untuk menerima informasi
sebelumnya yang sesuai - Fasilitasi mengenali kondisi
dengan topic tubuh mengenai kondisi
(hipertensi) tubuh yang membutuhkan
5. Prilaku sesuai dengan layanan keperawatan
pengetahuan - Dahulukan menyampaikan
meningkat informasi baik sebelum
6. Pertanyaan tentang menyampaikan informasi
masalah yang dihadapi kurang baik terkait kondisi
menurun pasien
7. Persepsi yang keliru - Berikan nomor kontak yang
terhadap masalah dapat dihubungi jika pasien
menurun membutuhkan bantuan
8. Menjalani pemeriksaan - Catat identitas dan nomor
yang tidak tepat kontak pasien untuk
menurun mengingatkan ataua follow
up kondisi pasien
- Pasilitasi akses pelayanan
pada saat dibutuhkan
Edukasi
- Berikan informasi alur, leaflet
atau gambar untuk
memudahkan pasien
mendapat informasi
kesehatan
- Anjurkan keluraga
mendampingi pasien selama
fase akut progresif terminal
jika memungkinkan
B. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) Dan Evaluasi
Identitas keluarga : Tn. A
NO EVALUASI
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TT
DX
11/9/2019 I Pendidikan kesehatan
tentang hipertensi
11/9/2019 II Pendidikan kesehatan
tentang merokok
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

1. Manajemen kesehatan tidak efektif (D.0116)


a. Definisi
Pola pengaturan dan pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke dalam
kebiasaan hidup sehari-hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan
yang diharapkan.
b. Penyebab
1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan
2. Kompleksitas program perawatan/pengobatan
3. Konflik pengambilan keputusan
4. Kurang terpapar informasi
5. Kesulitan ekonomi
6. Tuntutan berlebih
7. Konflik keluarga
8. Ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga
9. Ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak
10. Kekurangan dukungan sosial
c. Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif
1. Mengungkapkan kesulitan dalam menjalani program perawatan/pengobatan
Objektif
1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
2. Gagal menerapkan program
3. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
(tidak tersedia)
e. Kondisi Klinis Terkait
1. Kondisi kronis (mis: kanker, penyakit paru obstruktif kronis, sklerosis multipel,
arthritis, gagal ginjal, hati atau jantung kronis)
2. Diagnosis baru yang mengharuskan perubahan gaya hidup.

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0099)


a. Definisi : Hambatan kemampuan dalam mengubah hidup/perilaku untuk
memperbaiki status kesehatan
b. Penyebab :
1. Kurang terpapar informasi
2. Ketidakadekuatan dukungan sosial
3. Self Efficacy yang rendah
4. Status sosio-ekonomi rendah
5. Stresor berlebihan
6. Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan
7. Pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis: merokok, konsumsi alkohol berlebih)
c. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
1. Menunjukan penolakan terhadap perubahan status kesehatan
2. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan
3. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal
d. Gejala dan tanda minor
Subjektif
(Tidak tersedia)
Objektif
1. Gagal mencapai pengendalian yang optimal
e. Kondisi klinis terkait
1. Kondisi baru terdiagnosis penyakit
2. Tumor otak
3. Kondisi perubahan gaya hidup baru akibat penyakit
4. Penyalahgunaan zat
5. Gangguan kepribadian dan psikotik
6. Depresi/psikosis pasca persalinan
C. Intervensi

D. Implementasi

E. Evaluasi
Pathway

Faktor predisposisi usia, janis kelamin, merokok, stress, Aliran darah makin cepat keseluruh tubuh
kurang olahraga,genetic, alcohol, konsentrasi garam, obesitas sedangkan nutrisi dalam sel sudah mencukupi
Beban kerja jantung
kebutuhan

Kerusakan vaskuler pembuluh darah Hipertensi Tekanan sistemik darah

Krisis situasional Metode koping tidak efektif


Perubahan Perubahan
struktur situasi

Penyumbatan pembuluh Informasi yang minim Defisiensi pengetahuan Ketidakefektifan koping


darah

Nyeri kepala
Restensi pembuluh darah
vasokontriksi otak
Resiko ketidakefektifan perfusi
Gangguan sirkulasi otak jaringan otak
Suplai o2 keotak

ginjal retina Pembuluh


darah
Vasokontriksi pemb darah Spasme
arteriol sistemik koroner
ginjal
Resiko cidera Vasolontriksi Iskemia miokard
Blood flow darah

Respon RAA Penurunan curah Afterload Nyeri


jantung

Meransang Kelebihan volume cairan Fatigue


aldosteron

Retensi Na Edama Intoleransi aktifitas

(Nuraarif & Kusuma, 2015)

Anda mungkin juga menyukai