Abstrak
Keywords: Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun sebuah panduan tipologi minat
Minat, Vokasi, kejuruan agar siswa memiliki guide dalam menentukan jurusan yang sesuai
Holland, tipologi dengan minat kejuruannya. Penelitian sebelumnya telah disusun skala
minat, RIASEC) minat kejuruan yang ditujukan untuk ekplorasi minat siswa Sekolah
Menengah Kejuruan di Indonesia, dengan hasil skala yang terbukti valid
dan reliabel untuk mengukur aspek minat siswa. Skala minat kejuruan
disusun dengan dasar teori “human environment interaction” yang
dikemukakan oleh Holland. Holland membagi tipe kepribadian menjadi 6
jenis yaitu tipe Realistik, Investigatif, Artististik, Sosial, Enterprising, dan
Konvensional (RIASEC). Penelitian tersebut dilanjutkan pada tahun
berikutnya dengan meyusun Skala Minat Kejuruan menjadi sebuah aplikasi
komputer yang lebih efisien digunakan untuk mengungkap minat siswa baik
secara biaya maupun durasi waktu pelaksaan tes. Skala minat kejuruan
ini belum memiliki norma tipologi minat untuk masing-masing paket
keahlian yang jumlahnya mencapai 141paket keahlian. Tipologi minat
diperlukan untuk menjadi acuan dari tiap paket keahlian, sebagai tipologi
standar minat dari orang-orang yang telah berhasil menempuh pendidikan
pada paket keahlian tertentu di Sekolah Menengah Kejuruan. Subjek
penelitian untuk menyusun profil minat diambil dari siswa kelas XII Sekolah
Menangah Kejuruan pada paket keahlian masing-,masing. Hasil dari
penelitian ini yaitu tersusun tipologi minat pada sebanyak 22 paket
keahlian.
Setiap individu lahir dibekali dengan potensi proses pendidikan beberapa semester merupakan
bawaan, yang jika dikembangkan serta dikelola kejadian yang terus menerus berulang. Setiap
secara maksimal maka akan tercipta individu- tahun hampir selalu ada siswa yang mengajukan
individu bertalenta dan sukses dalam bidangnya. pindah jurusan kepada pengelola sekolah di
Salah satu upaya memaksimalkan potensi SMK-SMK di Indonesia.
individu adalah dengan mengenali minat Pindah jurusan ditengah-tengah proses
individu. Minat individu merupakan sebuah akademik dapat mengganggu kelancaran proses
potensi karena dalam minat terdapat kemampuan pendidikan siswa dan menjadi masalah tersendiri
atau skill. Holland dalam teori vokasionalnya bagi pengelola sekolah. Sementara untuk
mengemukakan bahwa pengenalan minat dan memaksa siswa tetap di jurusan yang telah dipilih
karakteristik individu akan dapat diawal bukanlah pilihan yang bijak. Minat siswa
memprediksikan pekerjaan yang tepat dan dalam mengikuti proses pendidikan pada jurusan
memuaskan bagi individu tersebut (Holland, tertentu sangat berpengaruh terhadap motivasi
1985). Sehingga hal penting yang tidak bisa belajar siswa. Jika motivasi belajar siswa
diabaikan dalam mengoptimalkan sumber daya terganggu maka peluang untuk sukses dalam
manusia yaitu dengan mengenali minat individu belajar pun akan mengalami hambatan. Maka
yang nantinya akan membantu sistem pendidikan dari itu perlu adanya sebuah pemetaan awal
untuk membimbing individu dalam belajar untuk terhadap minat dan profil kepribadian siswa
dapat sukses dalam bidang minatnya. terkait dengan pekerjaan yang ingin ditekuninya
Instrument pengukuran minat individu yang dapat digunakan untuk mengambil
terutama terkait dengan minat terhadap bidang keputusan menyarankan jurusan pendidikan yang
pekerjaan, terkait langsung dengan jurusan dalam tepat bagi siswa.
menempuh pendidikan. Pada tingkat perguruan Di dunia pengukuran psikologis, telah
tinggi, penentuan jurusan pendidikan biasanya banyak dikembangkan instrument untuk
berhubungan dengan minat terhadap pekerjaan mengukur minat individu. Minat individu dapat
yang ingin ditekuni oleh individu. Pengetahuan diketahui dengan melakukan prosedur
mengenai minat individu nampaknya masih pengukuran psikologis tertentu, sehingga dapat
sangat kurang, baik oleh individu yang diambil keputusan tertentu terkait informasi
bersangkutan maupun orang-orang di sekitarnya mengenai minat tersebut. Namun di Indonesia
terutama orang tua yang sering kali memilihkan sendiri pengembangan instrument pengukuran
jurusan dengan pandangan bahwa pekerjaan psikologis masih tergolong minim. Mengingat
untuk jurusan pilihan memiliki banyak peluang konstruk psikologis merupakan sesuatu yang
sukses. Fenomena pindah jurusan oleh sangat dipengaruhi oleh budaya maka idealnya
mahasiswa yang merasa tak sesuai dengan perlu dikembangkan instrument ukur yang
jurusan pilihan awalnya merupakan hal yang memang sesuai untuk kondisi di Indonesia. Jika
hingga saat ini masih terjadi. mengadaptasi alat ukur yang dikembangkan di
Kejadian serupa juga banyak terjadi di level Negara lain pun, perlu dilakukan pengembangan
pendidikan yang lebih dasar misalnya tingkat norma yang sesuai untuk kondisi masyarakat
sekolah menengah atas baik di SMA atau Indonesia.
SMK yang sudah ada penjurusan. Sekolah Kumaidi, Taufik, Prihartanti, & Restu
menengah Kejuruan memiliki 141 paket (2014) mengembangkan Skala Minat Kejuruan
keahlian atau jurusan yang merupakan wadah untuk eksplorasi minat siswa Sekolah Menengah
dari berbagai bidang pekerjaan karena lulusan Kejuruan. Skala Minat Kejuruan telah diuji
SMK disiapkan untuk siap bekerja. Persoalan kualitasnya dengan uji validitas dan reliabilitas
tidak cocok dengan jurusan dan siswa yang menggunakan 1.400 siswa Sekolah Menengah
mengajukan pindah jurusan setelah mengikuti Kejuruan dan telat menghasilkan tipologi minat
Artistik, Sosial, Enterpreneur, dan Konvensional. pengukuran minat pada tiap kelompok subjek
Skala juga dilengkapi dengan beberapa dapat dilihat pada tabel 1.
pertanyaan mengenai data umum atau demografi Hasil analisis tipologi minat pada paket
subjek.[5] keahlian Teknik Elektronika Industri
Penelitian dilakukan dibeberapa Sekolah menunjukan bahwa tipologi standar yaitu
Menengah Kejuruan di Surakarta, Sukoharjo, Enterpresing (E), Sosial (S) dan Realistik (R).
Yogyakarta, Semarang, Purwokerto, Bandung, Diagram spiderweb untuk hasil analisis tersebut
dan Cilegon dengan melibatkan 12 SMK. Subjek adalah sebagai berikut:
dalam penelitian ini adalah sebanyak 927 siswa
pada 22 pakaet keahlian di Sekolah Menengah
Kejuruan. Data minat kejuruan diperoleh dengan
melakukan pengetesan menggunakan Skala
Minat Kejuruan yang bersifat Online test.
Analisis data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu dengan analisis deskriptif
untuk memaparkan data yang diperoleh dari hasil
penelitian. Analisis deskriptif dipilih karena
peneliti ingin menampilkan hasil olah data yang
berupa profil tipologi minat siswa untuk masing- Gambar 1. Spiderweb paket keahlian Teknik
masing paket keahlian. Profil tipologi minat Elektronika Industri
diperoleh dengan melihat rata-rata skor
pengukuran minat pada tiap kelompok subjek. Tipologi minat untuk paket keahlian
Skor rata-rata kelompok kemudian diolah Teknik Gambar Mesin adalah Sosial (S),
menjadi sebuah spider web yang secara visual Enterpresing (E), dan Realistik (R). hasil
akan menampilkan tipologi minat dengan analisis disajikan dalam gambar sebagai
dilengkapi skor pada tiap dimensi minat. Tiga berikut:
skor tertinggi pada dimensi skala minat kejuruan
ditentukan sebagai profil dari paket keahlian.
Enterpresing (E), hasil analisis disajikan dalam (R), Enterpresing (E), dan Sosial (S) hasil
gambar sebagai berikut: analisis disajikan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 9. Spideweb paket keahlian Seni Teater Gambar 12. Spideweb paket keahlian Nautika
Kapal Penangkap Ikan
Tipologi minat untuk paket keahlian Seni
Pedalangan adalah Artistic (A), Sosial (S) dan Tipologi minat untuk paket keahlian Teknik
Enterpresing (E), hasil analisis disajikan dalam pelayaran Niaga adalah dan Realistic (R), Sosial
gambar sebagai berikut: (S), dan Enterpresing (E), hasil analisis disajikan
dalam gambar sebagai berikut:
(S), dan Convensional (C) hasil analisis R), Sosial (S), dan Enterpresing (E), hasil analisis
disajikan dalam gambar sebagai berikut: disajikan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 14. Spideweb paket keahlian Teknologi Gambar 18. Spideweb paket keahlian Teknik
Pengolahan Hasil Perikanan Pemeliharaan Mekanik Industri
Tipologi minat untuk paket keahlian Tipologi minat untuk paket keahlian
Broadcash adalah Enterpresing (E), Sosial (S), Keperawatan adalah Sosial (S), Artistic (A), dan
dan Artistic (A), hasil analisis disajikan dalam Enterpresing (E) hasil analisis disajikan dalam
gambar sebagai berikut: gambar sebagai berikut:
Gambar 15. Spideweb paket keahlian Broadcash Gambar 19. Spideweb paket keahlian
Keperawatan
Tipologi minat untuk paket keahlian Seni
Musik Non Klasik adalah Artistic (A), Sosial (S), Tipologi minat untuk paket keahlian
dan Enterpresing (E), hasil analisis disajikan Farmasi
dalam gambar sebagai berikut: adalah Sosial (S), Investigative (I), dan
Enterpresing (E) hasil analisis disajikan dalam
gambar sebagai berikut:
(S), dan Enterpresing (E), hasil analisis disajikan paket keahlian seni memiliki kecendrungan untuk
dalam gambar sebagai berikut: bersosialisasi dengan orang lain dan terdapat
unsur performing art, menghasilkan karya seni
yang dapat menghasilkan pendapatan.
Terdapat 5 tipologi kepribadian yang
didominasi oleh Enterpresing (E), berdasarkan 5
tipologi tersebut terbagi menjadi 7 paket keahlian
diantaranya adalah paket keahlian Broadcash
(Penyiaran) dengan kombinasi ESA (enterprising,
social dan artistic) hal ini menunjukan bahwa
Gambar 21. Spideweb paket keahlian Teknika tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial
Kapal Niaga dapat dilakukan dengan melakukan kontak sosial
dan menciptakan satu karya seni.
Tipologi minat untuk paket keahlian Analis Pada paket keahlian geologi
Kesehatan adalah Sosial (S), Investigative (I), pertambangan dan pengolahan hasil perikanan
dan Artistic (A) hasil analisis disajikan dalam diketahui tipologi minatnya adalah ESC
gambar sebagai berikut: (enterprising, social dan confentional) yang
membedakan dari tipologi sebelumnya adalah
tipe confentional yang memiliki preferensi pada
aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi
data yang eksplisit, teratur, dan sistematik. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa keteraturan sangat
diperlukan dalam kedua paket keahlian tersebut.
Pada teknik pengelahan migas dan petrokimia
kombinasi yang ketiga adalah adanya unsur tipe
Gambar 22. Spideweb paket keahlian Analis infestigatif. Sedangkan pada teknik otomasi
Kesehatan industry dan teknik body dan cat kombinasi
tipologi yang ketiga adalah tipe Realistik, yang
Berdasarkan pada tipologi yang muncul preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang
terhadap 22 paket keahlian dapat digolongkan memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau
menjadi 14 macam kombinasi tipologi. Pada sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat,
tipologi ASE (Artistic, Sosial dan Enterpresing) mesin-mesin, dan binatang-binatang.
dimiliki oleh Seni Karapitan, Seni Pendalangan Pada tipologi yang didominasi oleh tipe
dan juga Seni Musik non-klasik. Tipe infestigatif dimiliki oleh paket keahlian analis
kepribadian yang dominan adalah Artistik, tipe kimia, dengan kombinasi ISE (infestigatif, social
ini memiliki preferensi pada aktivitas-aktivitas dan enterprising) seperti yang telah diketahui
yang beragam, bebas, dan tidak tersistematisasi bahwa tipe infestigatif memiliki untuk aktivitas-
untuk menciptakan produk-produk artistik, aktivitas yang memerlukan penyelidikan
seperti lukisan, drama, karangan. Tidak observasional, simbolik, sistematik, dan kreatif
menyukai aktivitas-aktivitas yang sistematik, terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural
teratur, dan rutin. Hal ini terbukti dengan hasil agar dapat memahami dan mengontrol fenomena
yang didapat dari penelitian bahwa paket tersebut.
keahlian yang bersifat kesenian akan didominasi Tipologi yang didominasi oleh Realistik
oleh tipe Artistik. Selain artistic juga terdapat terdapat pada paket keahlian teknika kapal
kombinasi social dan enterprising. Hal ini dapat penangkap ikan dan nautika pelayaran niaga
disimpulkan bahwa orang-orang yang mengambil dengan kombinasi RSE (Realistik, Social dan
Enterprising) tipe realistic biasanya aktifitasnya [2] Annastasi, A., & Urbina, S. Tes Psikologi
memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau (edisi tujuh). Jakarta: Indeks; 2007. 1-534.
sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, [3] Gottfredson, G.D.,& Johnstun, M.L. John
mesin-mesin, dan binatang-binatang., cenderung Holland’s contributions: A theory-ridden
untuk teratur sesuai dengan instruksi. Dan approach to career assistance. The Career
ditambah dengan kombinasi dari tipe social dan Development Quarterly. 2009; 58 (2): 23-37.
enterprising, sehingga kegiatan niaga masuk
[4] Holland, J.L. Making vocational choices: A
dalam melakukan komunikasi dengan banyak
theory of vocational personalities and work
orang untuk menghasilkan keuntungan financial.
environments. second Edition. Englewood
Terdapat 5 tipologi minat kejuruan yang
Cliffs, NJ: Prentice-Hall; 1985. 1-365.
didominasi oleh tipe kepribadian social, yaitu
SAE untuk seni tari, SER untuk teknik gambar [5] Kumaidi, Taufik, Prihartanti, N., & Restu, Y.
S. Kajian Minat Kejuruan Sebagai Panduan
mesin, SIA untuk analis kesehatan, SIE untuk
Pengukuran Perkembangan Potensi Belajar
farmasi dan SRE untuk nautika kapal penangkap
ikan. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.
4. KESIMPULAN [6] Kumaidi, Taufik, Prihartanti, N., Restu, Y.
S., & Kurniawan, Y. I. Pengembangan
Bedasarkan hasil penelitian dapat diketahui
Aplikasi Pengukuran Minat Kejuruan Siswa
terdapat 22 paket keahlian yang diambil datanya
SMK. Universitas Muhammadiyah
mengenai tipologi kepribadian, terdapat 14
Surakarta; 2015.
macam kombinasi tipologi kepribadian. Pada tipe
Enterprising dan social selalu muncul dalam [7] Liao, H., Armstrong, P., & Round, J.
semua paket keahlian. Berdasarkan teori person Development and Initial Validation of Public
enfironment interaction oleh Holland (1985) Domain Basic Interest Makers. Journal of
bahwa lingkungan mempengaruhi corak dan Vocational Behavior. 2008; 12 (2):
suasana kehidupan yang khas, sehingga dapat [8] Savickas. M. L., & Spokane. A. R.
diketahui bahwa di Indonesia memiliki Vocational Interests (First edition).
kecendrungan yang tinggi untuk bersosialisasi California: Davies-Black Publishing; 1999.
sehingga akan menjadi aneh apabila tidak 1-107.
menjauh dari lingkungan, selain itu juga tepi [9] Strauser. D.R., Lustig. D. C., & Ciftci. A.
enterprising cukup sering muncul karena Psychological Well-Being: Its Relation to
latarbelakang aktifitas yang akan dilakukan Work Personality, Vocational Identity, and
dikarenakan adanya unsure keuntungan financial. Career Thoughts. The Journal of Psychology.
. 2008; 142(1): 21-35,
REFERENSI [10] Wong, C.S., & Wong, P.M. Validation
[1] Aiken, L. R. Personality assessment: of the measurement scale and the vocational
Methods and practices (second edition). orientation model in Hong Kong.
Seattle, WA: Hogrefe & Huber Publisher; Educational Research Journal. 2002; 17(2):
1996. 1-96 235-252
LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Analisis RIASEC