Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMENTER

“Manipulative And Body- Based Therapies”

Dosen Pembimbing: Jaka Pradika,M.Kep., Ns

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1.Christoforus Pratama : SNR18213021

2. Iqbal Tri Putra : SNR18213029

PROGRAM STUDI S1 NON REGULER KEPERAWATAN


STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TAHUN AJARAN

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah dengan tema
“Manipulative And Body- Based Therapies” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang terus mendoakan
kami, Jaka Pradika, M.Kep., Ns selaku dosen yang telah membimbing kami dan
teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung kami dalam penyelesaian
makalah terapi komplementer yang telah memberikan informasi dan bimbingan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan.Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif dari pembaca untuk perbaikan dalam penyusunan makalah
berikutnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pontianak ,Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................... Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
A. Konsep Terapi Komplementer ................................................................ 3
1. Pengertian ......................................................................................... 3
2. Tujuan Terapi Komplementer ........................................................... 3
3. Jenis pelayanan pengobatan komplementer ...................................... 4
4. Jenis-jenis terapi komplementer ....................................................... 5

BAB 3 ............................................................................................................... 17
PENUTUP ......................................................................................................... 17
A. Kesimpulan............................................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

iiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang
direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry,
Potter, 2009).Terapi komplementer sering kita kenal dengan terapi tradisonal
atau juga terapi yang digunakan sebagai pendamping dari tindakanmedis terapi
pelangkap (Widyatuti, 2008).
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak
penyakit.Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah
berhasil, tetapi masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis,
masalah gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati,
dan banyak klien menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit
kepala.Peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan
dari praktisi pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi
kesehatan dimana tidak diketahui penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas,
2006).
Menurut data di Amerika Serikat pada tahun awal 1990-an, sepertiga dari
1.530 orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut.Dalam penelitian lebih
lanjut dari tahun 1990 sampai 1997, ternyata respondennya bertambah dari
34% menjadi 42%. Dari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang
menggunakan terapi ini adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang
tinggi dan penghasilan yang cukup serta usia berkisar antara 25-49 tahun. Hal
yang menarik dari penelitian ini bahwa pasien-pasien yang mencari terapi
pelengkap dan alternatif adalah mereka yang menderita nyeri pinggang
belakang (35,9% tahun 1990; 47,6% tahun 1997, arthritis (17,5%; 26,7%) dan
nyeri muskuloskeletal (22,3%; 23,6%) Hal ini sebanding dengan penelitian

1
2

yang dilakukan di beberapa negara lain seperti Australia, Canada,Inggris dan


Belanda (Perry, Potter, 2009).
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan
banyak negara.Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian
penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya
(Snyder &Lindquis, 2002).
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan
masyarakat.Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien
bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan
seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak dialog perawat untuk
penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2004).
Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai
dengan pilihannya sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada
kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat untuk berperan
memberikan terapi komplementer.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah konsep teori Manipulative And Body Based Therapies
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Manipulative And Body Based Therapies
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep teori komplementer
b. Untuk mengetahui definisi Manipulative And Body Based Therapies
c. Untuk mengetahui jenis pelayanan pengobatan komplementer
d. Untuk mengetahui jenis jenis terapi komplementer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Terapi Komplementer
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan
penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi,
bersifat menyempurnakan.
Menurut World Health Organization (WHO), Pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal
darinegara yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk
Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di negara
Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun
pada suatu negara.
WHO (2002) mendefinisikan terapi kompelementer adalah praktek
kesehatan dengan pendekatan pengetahuan dan keyakinan tentang
pengelolaan tanaman, hewan, mineral, dan spritual yang dikombinasi
untuk mempertahakan kesejahteraan dan mencegah penyakit.
Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan terapi
komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis
konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis yang konvensional.
2. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem –
sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh
dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena

3
4

tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan


dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan
respon dengan asupan nutrisi yang baik lengkap serta perawatan yang tepat
(WHO, 2002)
3. Jenis pelayanan pengobatan komplementer
Jenis pelayanan pengobatan komplementer – alternatif berdasarkan
Permenkes RI Nomor : 1109/Menkes/Per/2007 adalah :
Kategori Definisi Contoh
System Dibangun dengan system yang lengkap Pengobatan tradisional
medikal anatara teori dan praktek Cina,
alternative ayurveda,pengobatan
homeopati,pengobatan
naturopati,dan
akupuntur
Terapi Menggunakan tehnik yang dibuat untuk Terapi dansa, terapi
tubuh dan meningkatkan kapasitas pikiran guna musik, terapi
pikiran mempengaruhi fungsi tubuh dan gejala pernafasan, imajinasi
penyakit. terbimbing, meditasi,
yoga, usaha
pengembalian(doa), dan
psikologi.
Terapi Terapi menggunakan bahan alami yang Pengobatan herbal, diet
Biologi terbukti ilmiah. makanan, diet vitamin,
dan diet suplemen.

Manipulasi Gerakan yang didasari oleh salah satu Tai-chi, pengobatan


dan metode tubuh. kiropraktic, metode
yang feldenkrais, akupresure,
didasari terapi pijat dan
tubuh sentuhan ringan.
Terapi Mempengaruhi atau manipulasi energy Qigong, raiki, terapi
energi sekitar untuk dimasukan dalam tubuh sentuhan, dan
manusia elektromagnetik.

Tabel 1.2jenis-jenis Terapi komplementer


5

4. Jenis-jenis terapi komplementer


a. Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh (Manipulative And Body-
Based Therapies)
Merupakan terapi yang didasari pada manipulasi dari atau penggerakan
dari satu atau lebih bagian tubuh. Tipe tipe dari jenis terapi ini meliputi
Tai-chi, pengobatan kiropraktic, metode feldenkrais, akupresure, dan
terapi pijat (massage).
1). TAI- CHI
Terapi Tai Chi merupakan terapi alternatif yang menghubungkan
pernafasan pergerakan dan meditasi untuk membersihkan,
memperkuat dan sirkulasi energi dan darah kehidupan yang
penting.
Tai dan Chi. Tai mempunyai makna agung, dahsyat (luar biasa) dan
Chi mempunyai air hawa murni atau tenaga yang sangat halus yang
ada di dalam diri manusia dan dapat dihasilkan melalui latihan Qi
Gong (olah nafas). Jadi Tai-Chi adalah kekuatan jiwa yang muncul
dari hasil olah nafas dalam diri manusia sehingga keluar dalam
bentuk tenaga yang sangat dahsyat secara fisik. Pilihan olah tubuh
terbaik untuk lansia.Dapat menyembuhkan nyeri kronis.
a) Gerakan Taichi
Taichi pada tingkatan fisik adalah serangkaian gerakan yang
memang disengaja dilakukan dengan lambat dan hati-
hati.Latihan menekankan pada gerakan yang tepat, pernapasan,
dan juga kesadaran. Untuk memahami gerakan taichi sebaiknya
dipelajari dari instruktur yang sudah berpengalaman.
Pada zaman sekarang, taichi justru dikenal sebagai seni bela diri
yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Gerakan
yang perlahan dan berisiko rendah menjadikan taichi sebagai
latihan yang ideal bagi orang tua ataupun mereka yang kesulitan
secara fisik. Taichi dipraktekkan tak hanya sebatas olaharaga
tetapi juga kualitas estetika dengan komponen spiritual
6

bersahaja, menggabungkan konsep Cina yin-yang dan chi, atau


aliran energi.
b) Manfaat Taichi
Begitu banyaknya manfaat taichi bagi kesehatan, membuat
banyak rumah sakit besar membuka kelas untuk mempercepat
penyembuhan pasien. Studi independen yang dipublikasikan
melalui jurnal Plus One pada April 2013 menemukan bahwa
taichi mengurangi gejala rematik, meningkatkan fungsi fisik
pada pasien osteoarthritis, meningkatkan pernapasan, dan daya
tahan pasien penderita penyakit paru-paru obstruktif kronis sama
seperti pengobatan konvensional.
Jurnal Fisioterapi yang diterbitkan Maret 2012 juga
mengungkap bahwa latihan taichi dapat mengurangi gangguan
keseimbangan pada penderita parkinson. Tahun 2010 pada New
England Journal of Medicine, para dokter menulis bahwa taichi
adalah perawatan yang berguna untuk fibromyalgia, gangguan
saraf yang ditandai dengan nyeri otot luas dan kelelahan. Juga
pada tahun 2010, dokter melaporkan di BioMed Central bahwa
latihan teratur taichi meningkatkan kesejahteraan psikologis
termasuk mengurangi stres, kecemasan, depresi dan gangguan
mood, dan meningkatkan harga diri.
2). Pengobatan Chiropatic
Chiropractic (siropraktik) adalah suatu bentuk terapi koreksi tulang
baik menggunakan tangan saja atau menggunakan alat khusus,
yang berfokus pada hubungan antara struktur dan fungsi,
khususnya pada tulang belakang.
Chiropractor (Penerapi Chiropractic) melakukan manipulasi
terhadap sistem muskuloskeletal untuk mengurangi rasa sakit dan
mendorong tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Chiropractic, “Chiro” berasal dari kata Greek yang berarti
“tangan” dan “practor” yg berarti “dikerjakan dengan”.
7

Chiropractor menggunakan manipulasi dgn tangan atau alat untuk


memperbaiki struktur tulang belakang.
Seluruh tubuh manusia, baik otot, organ dan sel sekalipun dikontrol
oleh system saraf. Sedangkan system saraf (otak dan saraf tulang
belakang) dilindungi oleh tengkorak dan tulang belakang. Sehingga
jika pada tengkorak dan tulang belakang terjadi “subluksasi” atau
struktur tulang yg tidak pada tempatnya akan menyebabkan
gangguan pada system saraf manusia.
Maka tidak heran, bila terjadi subluksasi (partial dislocated yang
menyebabkan gerakan sendi tidak normal) pada tengkorak dan
tulang belakang, akan sangat menganggu kinerja otot dan organ.
Pada chiropractic, hubungan antara struktur tulang belakang dan
fungsi sistem saraf dipandang sebagai kunci untuk
mempertahankan atau memulihkan kesehatan. Metode utama untuk
mengoreksi hubungan ini adalah manipulasi tulang belakang.
Chiropractors juga dapat memberikan terapi fisik (seperti panas dan
dingin, stimulasi listrik, dan strategi rehabilitasi), pijat, atau
akupresur atau merekomendasikan latihan atau perubahan gaya
hidup.
Chiropractic sedang dipelajari secara aktif. Masalah yang diobati
dengan chiropractic meliputi nyeri punggung bawah, berbagai
gangguan sakit kepala (walaupun efektifitasnya tidak selalu jelas),
nyeri leher, dan rasa sakit yang disebabkan oleh saraf yang
terkompresi.
Uji klinis sebelumnya telah menunjukkan bahwa chiropractic
seefektif perawatan medis konvensional dalam memberikan
bantuan nyeri pinggang jangka pendek. Pedoman praktik medis
konvensional mencakup chiropractic sebagai pilihan pengobatan
untuk nyeri punggung bawah yang tiba-tiba yang bertahan
meskipun tindakan orang dilakukan sendiri.Perawatan berlanjut
lebih dari 3 bulan mungkin tidak memberi manfaat tambahan.
8

Kegunaan manipulasi untuk kondisi yang tidak terkait langsung


dengan sistem muskuloskeletal belum dilakukan.
Komplikasi serius akibat manipulasi tulang belakang, seperti nyeri
punggung bawah, kerusakan pada saraf serviks, dan kerusakan
pada arteri di leher, jarang terjadi. Efek samping lainnya meliputi
ketidaknyamanan, sakit kepala, dan kelelahan, yang biasanya
hilang dalam waktu 24 jam.
3). Akupresur
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum
dan menekan.Akupresur merupakan istilah yang digunakan untuk
memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik
penekanan atau teknik mekanik.Penekanan dilakukan sebagai
pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur
dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada
seluruh tubuh.
Akupresur adalah suatu teknik penyembuhan dengan menekan,
memijat, mengurut bagian tubuh untuk mengaktifkan peredaran
energy vital atau qi.Akupresure juga disebut akupuntur tanpa
jarum, sebab teori akupunkture yang mendasari dasar praktek
akupresure (Sukanta, 2008).
a) Manfaat
Sejarah telah membuktikan bahwa akupresur dapat bermanfaat
mencegah penyakit yang bertujuan untuk mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi, dan promotif (Dibble, et al,
2007). Menurut Tournaire & Theau-Yonneau (2007) dengan
merangsang titik-titik tertentu disepanajng meridian, yang
ditransmisikan melalui serabut syaraf besar ke formation
reticularis, thalamus, dan system limbic tubuh melepaskan
endorphin. Endorphin adalah zat penghiang rasa sakit yang
secara alami diproduksi didalam tubuh, memicu respon
9

menenangkan dan membangkitkan semangat dalam tubuh,


memiliki efek positif pada emosi, dapat menyebabkan relaks dan
normalisasi fungsi tubuh dan sebagian dari pelepasan
endorphine akan menurunkan tekanan darah dan meningkatkan
sirkulasi darah.
b) Teori dasar akupresur
Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berlandaskan
pada teori keseimbangan yang bersumber dari ajaran Taoisme
yang mengajarkan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya
dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok
yin dan yang (Sukanta, 2008). Akupresur berdasar pada tiga
komponen dasar yaitu energy vital, system meridian, dan
lintasannya serta titik akupresur.
4). Massage
a) Pengertian Massage
Berdasarkan istilahnya massage berasal dari bahasa Arab dari
kata Mass yang berarti menekan, dan imbuhan Age dari bahasa
prancis. Sedangkan dari bahasa Yahudi Maschesch yang berarti
meraba. Menurut Anastasia, H (2007), Massage adalah tindakan
perawatan yang dilakukan terapis dengan melakukan gerakan –
gerakan seperti mengusap dengan telapak tangan, meremas
dengan jari, menekan dengan ibu jari atau dengan kepalan
tangan, meremas dengan menggunakan kedua tangan, mencubit,
meninju, menetap dengan sisi tangan, menakup, menepuk
dengan punggung tangan, menggetarkan, memutar dan
menggosok. Sedangkan menurut Konggidinata, (2007). Massage
merupakan terapi yang efektif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kelenturan dan rentang gerak persendian karena
suplai darah ke dalam sel – sel di area tersebut lebih banyak
sehingga rasa sakit dan ketegangan berkurang.
10

b) Sejarah Massage
Sejarah massage menemukan bahwa massage berasal dari
kebiasaan manusia yaitu suka mengelus-elus, menggosok-gosok
atau mengurut-urut bagian tubuh yang sakit. Dengancara
demikian ternyata rasa sakit itu berkurang.Berdasarkan
pengalaman itu orang yang arifmenemukan penyembuhan yang
sekarang dikenal dengan massage. Yang menarik ialah bahwa
cara penyembuhan seperti itu telah ada di berbagai belahan
dunia ini, seperti di Tiongkok dalam kitab KONG FU(2700 SM)
terdapat tulisan yang berhubungan dengan massage dan senam
penyembuhan.
Waktu itu telah dikenal cara pemijatan (Petrissage) dan gosokan
(Frictions).Bangsa India kuno yang terkenal telah memiliki
peradaban yang tinggi telah mengenal massage dengan hygiene
seperti mandi, menggosok badan dan senam.Hal ini tedapat
dalam kitab suci VEDA. Bangsa Mesir dan Persia Kuno juga
telah mengenal massage dan senam. Walaupun peninggalan
dalam bentuk tulisan tidak ditemukan tetapi dapat dilihat pada
benda-benda relief peninggalan mereka (Konggidinata, 2007).

c) Manfaat Massage
Secara umum manfaat massage yaitu memperlancar peredaran
darah dangetah beningkarena massage membantu memperlancar
metabolisme dalam tubuh sehingga menyebabkan vasodilatasi
pada pembuluh darah dan getah bening. Hasilnya aliran oksigen
dalam darah meningkat, pembuangan sisa metabolise semakin
lancar sehingga memicu hormon endhoprinyang dapat
memberikan rasa nyaman (Hadibroto & Alam, 2006). Adapun
manfaat massage yang lain yaitu :
11

(1) Mengurangi ketegangan otot.


(2) Meningkatkan sirkulasi darah.
(3) Meningkatakan mobilitas dan rentang kemampuan gerak
persendian.
(4) Merangsang dan mengaktifkan siste saraf.
(5) Meningkatkan kondisi kulit.
(6) Memperbaiki pencernaan dan fungsi usus, mengatasi nyeri
akut dan kronis.
(7) Mengurangi pembengkakan, engurangi stres, menimbulkan
elaksasi, memperbaiki sistem imunitas dan meningkatkan
kualitas hidup secara umum.
Ada beberapa jenis pijat antara lain:
(1) Pijat relaksasi
Cara pemijatan yang lembut dan ‘mengalir’ untuk
menimbulkan efek relaksasi, meningkatakan dan
memperbaiki sirkulasi, serta rentang gerak tubuh dan
mengatasi ketegangan otot.
(2) Pijat pengobatan
Tindakan paramedik yang membantu pemulihan fungsi
jaringan lunak yang terluka atau cedera.
(3) Pijat olahraga
Mengkombinasikan berbagai teknik pijat untuk eningkatkan
performa olahraga dan pemulihan akibat cedera karena
olahraga
(4) Pijat aromaterapi
Memadukan unsur terapeutik dari minyakt esensial dengan
teknik pemijatan khusus, untuk pengobatan, meningkatakn
kesehatan, dan kesejahteraan secara umum.
12

(5) Refleksologi
Teknik pemijatan dengan menggunakan terakan jari pada
titik-titik refleksi di kaki, untuk memabantu keseimbangan
energi di dalam tubuh.
(6) Pijat oriental (untuk pengobatan)
Pemijatan yang dilakukan disepanjang garis eridian untuk
menyeimbangkan energi dalam tubuh. Pemijatan ini
berdasar pada sisten oriental seperti akupresur, shiatsu, dan
tui na.
d) Mekanisme Massage
Mekanisme massage atau pijat yaitu dimulai dari tekanan
berirama dan gerakan- gerakan dalam pijat yang memberikan
rangsangan pada reseptor saraf mengakibatkan pembuluh darah
melebar secara refleks sehingga peredaran darah dan aliran
getah beninglancar (Hadibroto & Alam, 2006). Sedangkan untuk
pengaruh yang ditimbulkan dari proses massage diantaranya:
(Purnawan, R. 2012)
(1) Terhadap Otot
Mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-
jaringan lunak dalam tubuh sehingga mengurangi
ketegangan otot, dengan meknisme mempercepat
pengosongandan pengisian cairan dan mempelancar sirkulas
dan pembesan sisa-sisa pembakaran.
(2) Saraf
Massage dapat memberikan rasa ringan pada saraf yang
terganggu oleh ketidaknyamanan seperti tegang, dan sakit
dimana massage akan menstimulasi aktivitas ototdan aliran
darah sehingga akan memelihara kondisi saraf terutama
saraf perifer.
13

(3) Rangka
Memperkuat sistem rangka karena massage akan
memperbaiki sirkulasi darah dan getah bening atau saluran
limfe di otot sehingga akan menghasilkan sirkulasi yang
lebih baik dalam tulang.
(4) Peredaran darah dan lympe
Massage dapat menghilangkan sumbatan pada arteri dan
vena sehingga mempelancar peredaran darah. Sedangkan
untuk lympe dipengaruhi oleh sistem kerja otot dan aliran
darah yang lancar sehingga keadaan ini membantu
penyerapan cariran lympe terhadap jaringan.
(5) Pernafasan
Pengaruh massge terhadap pernapasan dapat meningkatkan
aktivitas paru-paru sehingga akan terjadi pendorongan pada
sirkulasi darah yang akan membawa karbon dioksida
melalui pembuluh balik atau vena kejantung dan diteruskan
ke paru-paru melalui pulmonalis kemudian diproses
sehingga menghasilkan O2 yang banyak untuk diedarkan ke
seluruh jaringan atau sel.

Teknik yang digunakan untuk masase merupakan bentuk dari manipulasi


pada tubuh, sesuai dengan pengertian masase yang merupakan bentuk
manipulasi pada tubuh.Manipulasi ini meliputi effluerage (mengusap),
friction (menggosok), petrissage (memijit/meremas), vibration
(menggetar), dan percussion (mengetik/menepuk).Effluerage adalah
gerakan mengusap yang dilakukan secara lembut dan berirama serta bisa
juga dibarengi dengan tekanan (Snyder & Lindquist, 2002).Bagian tubuh
yang dapat digunakan untuk melakukan effleurage adalah telapak tangan,
ibu jari, dan jari tangan.Penggunaan telapak tangan bisa menggunakan satu
tangan maupun dua tangan yang berfungsi untuk mengusap bagian
ektremitas, leher, dada, dan punggung (Ostrom, 2000).
14

a. Friction adalah gerakan menggosok yang sedang, berpindah, dan


dengan tekanankonstan yang bisa dilakukan dengan ibu jari, jari
tangan maupun satu telapak tangan (Snyder& Lindquist, 2002).
Friction (menggerus) adalah gerakan menggerus yang arahnya naik
dan turun secara bebas. Friction (menggunakan ujung jari atau ibu jari
dengan menggeruskan melingkar seperti spiral pada bagian otot
tertentu. Tujuannya adalah membantu menghancurkan myloglosis,
yaitu timbunan sisa-sisa pembakaran energi (asam laktat) yang
terdapat pada otot yang menyebabkan pengerasan pada otot. Friction
dengan ibu jari dan jari tangan bisa digunakan pada ekstremitasdan
wajah, sedangkan friction satu telapak tangan digunakan untuk lengan
dan punggung (Ostrom, 2000).
b. Effeurage(menggosok) adalah gerakan ringan berirama yang dilakukan
pada seluruh permukaan tubuh. Effleurage menggunakan seluruh
permukaan telapak tangan dan jari-jari untuk menggosok daerah tubuh
tertentu. Tujuan aplikasi ini adalah memperlancar peredaran darah dan
cairan getah bening (limfe).
c. Petrissage adalah gerakan memijit atau meremas untuk menjepit
bagian kulit padasuatu otot atau jaringan (Snyder & Lindquist, 2002).
Petrissage ini bisa dilakukan dengan duaibu jari, ibu jari dan jari
tangan, serta dua telapak tangan (Ostrom, 2000). Petrissage merupakan
manipulasi yang terdiri dari perasan, tekanan, atau pengangkatan otot
dan jaringan dalam. Efek petrissage dapat mempengaruhi saraf
motorik. Efek petrissage sangat berguna pada saat terjadi kelelahan
otot. Petrissage (memijat) yaitu dilakukan dengan memeras atau
memijat otot-otot serta jaringan penunjangnya, dengan gerakan
menekan otot kebawah dan kemudian meremasnya, yaitu dengan jalan
mengangkat seolah-olah menjebol otot keatas. Tujuan dari petrissage
yaitu untuk mendorong aliran darah kembali kejantung dan mendorong
keluar sisa-sisa pembakaran.
15

d. Vibration adalah gerakan menggetar untuk memberi energi pada tubuh


dengan cara merangsang atau menenangkan tubuh dengan
menggunakan telapak tangan, jari tangan, atau alat vibrasi mekanik.
Sementara percussion adalah gerakan mengetik atau menepuk dengan
cepat yang meliputi tapping dan klapping (Snyder & Lindquist, 2002).
Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang
dilakukan secara manual juga mekanik.Tujuannya adalah untuk
merangsang saraf secara halus dan lembut agar mengurangi atau
melemahkan rangsang yang berlebihan pada saraf yang dapat
menimbulkan ketegangan.Vibration (menggetar) yaitu manipulasi
dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari, getaran yang
dihasilkan dari kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan
lengan atas, yaitu kontraksi tanpa pemendekan atau pengerutan serabut
otot.Tujuan vibration yaitu untuk merangsangi saraf secara halus dan
lembut, dengan maksud untuk menenangkan saraf (Potter & Perry,
2005).
e. Tapotement
Tapotement merupakan gerakan pukulan ringan berirama yang
dibarikan pada bagian yang berdaging.Tujuannya adalah mendorong
atau mempercepat aliran darah dan mendorong keluar sisa-sisa
pembakaran dari tempat persembunyiannya.Tapotement (memukul)
yaitu dengan kepalan tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan
telapak tangan yang mencekung, dengan dipukulkan ke bagian otot-
otot besar seperti otot punggung.
Tujuannya yaitu untuk merangsang serabut saraf tepi dan merangsang
organ-organ tubuh bagian dalam.
Prosedur masase punggung: (Potter & Perry, 2005)
a. Mengkaji apakah ada fraktur atau luka, karena jika hal ini terjadi maka
masase punggung dapat memperparah cedera.
16

b. Mengkaji denyut nadi dan tekanan darah pada klien dengan riwayat
hipertensi dan disritmia karena masase dapat menstimulus saraf
otonom.
c. Menjelaskan prosedur dan mempersiapkan alat yang meliputi handuk,
selimut, dan lotion serta mengatur lingkungan seperti cahaya, suhu, dan
suara.
d. Mengatur posisi klien (pronasi atau sims) yang nyaman pada tempat
tidur dengan posisi tempat tidur lebih tinggi dari pinggang perawat
sehingga posisi perawat nyaman dan tidak mencederai.
e. Membuka pakaian atas klien, dan menutup bagian tubuh klien (dari
bawah bokong sampai kaki) dengan selimut kemudian menutup bagian
bawah bokong klien dengan handuk.
f. Mencuci tangan dengan air hangat untuk menghangatkan lotion karena
lotion akan terasa dingin pada kulit klien, atau dengan merendam botol
lotion pada air hangat.
g. Memasase bokong dengan gerakan mengusap melingkar dari bokong ke
punggung kemudian ke bahu dan kembali lagi ke punggung sampai
bokong.
h. Meremas kulit dengan mengguanakan antara ibu jari dan jari tangan
pada daerah tulang belakang mulai dari bokong sampai bawah leher.
i. Mengakhiri masase dengan gerakan memanjang
j. Membersihkan bagian tubuh yang dimasase dengan handuk dari sisa
lotion yang menempel.
k. Membereskan alat dan mencuci tangan.
l. Mengkaji respon klien setelah masase serta mencatat kondisi kulit, dan
setiap daerah atau otot yang nyeri atau tegang.
m. Mengkaji kembali denyut nadi dan tekanan darah.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Ada beberapa teori komplementer salah satunya yaitu,
Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh (Manipulative And Body- Based
Therapies) yang merupakan terapi yang didasari pada manipulasi dari atau
penggerakan dari satu atau lebih bagian tubuh. Tipe tipe dari jenis terapi ini
meliputi Tai-chi, pengobatan kiropraktic, metode feldenkrais, akupresure, dan
terapi pijat (massage).
B. Saran
Penulis menyarankan untuk menggunakan lebih banyak lagi sumber referensi
serta mencari sumber-sumber terbaru mengenai Manipulative And Body-
Based Therapiesdan menerapkan terapi koplementer ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ostrom, K.W. (2000). Massage and the Original Swedish Movements.


Philadelphia: Royal University of Upsala
Potter, P.A., Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume 2.
Jakarta: EGC.
Purnawan, R. (2012). Perbandingan pengaruh massage dan akupesur terhadap
recovery perenang Bandung Internasional Swim. Universitas Pendidikan
Indonesia: repository.upi.edu
Sa’diah, H. (2010). Profesi Tukang Pijat dalam Hukum Islam .Fakultas Syari’ah
dan Hukum.Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.
Sukanta, P.O.(2008). Akupresure & Minuman untuk Mengatasi Gangguan
Kesehatan Reproduksi.PT.Eka Media Komputindo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai