TERAPI KOMPLEMENTER
Disusun Oleh:
Kelompok 5
TAHUN AJARAN
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah dengan tema
“Manipulative And Body- Based Therapies” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang terus mendoakan
kami, Jaka Pradika, M.Kep., Ns selaku dosen yang telah membimbing kami dan
teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung kami dalam penyelesaian
makalah terapi komplementer yang telah memberikan informasi dan bimbingan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan.Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif dari pembaca untuk perbaikan dalam penyusunan makalah
berikutnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
A. Konsep Terapi Komplementer ................................................................ 3
1. Pengertian ......................................................................................... 3
2. Tujuan Terapi Komplementer ........................................................... 3
3. Jenis pelayanan pengobatan komplementer ...................................... 4
4. Jenis-jenis terapi komplementer ....................................................... 5
BAB 3 ............................................................................................................... 17
PENUTUP ......................................................................................................... 17
A. Kesimpulan............................................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
iiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang
direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry,
Potter, 2009).Terapi komplementer sering kita kenal dengan terapi tradisonal
atau juga terapi yang digunakan sebagai pendamping dari tindakanmedis terapi
pelangkap (Widyatuti, 2008).
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak
penyakit.Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah
berhasil, tetapi masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis,
masalah gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati,
dan banyak klien menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit
kepala.Peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan
dari praktisi pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi
kesehatan dimana tidak diketahui penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas,
2006).
Menurut data di Amerika Serikat pada tahun awal 1990-an, sepertiga dari
1.530 orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut.Dalam penelitian lebih
lanjut dari tahun 1990 sampai 1997, ternyata respondennya bertambah dari
34% menjadi 42%. Dari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang
menggunakan terapi ini adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang
tinggi dan penghasilan yang cukup serta usia berkisar antara 25-49 tahun. Hal
yang menarik dari penelitian ini bahwa pasien-pasien yang mencari terapi
pelengkap dan alternatif adalah mereka yang menderita nyeri pinggang
belakang (35,9% tahun 1990; 47,6% tahun 1997, arthritis (17,5%; 26,7%) dan
nyeri muskuloskeletal (22,3%; 23,6%) Hal ini sebanding dengan penelitian
1
2
3
4
b) Sejarah Massage
Sejarah massage menemukan bahwa massage berasal dari
kebiasaan manusia yaitu suka mengelus-elus, menggosok-gosok
atau mengurut-urut bagian tubuh yang sakit. Dengancara
demikian ternyata rasa sakit itu berkurang.Berdasarkan
pengalaman itu orang yang arifmenemukan penyembuhan yang
sekarang dikenal dengan massage. Yang menarik ialah bahwa
cara penyembuhan seperti itu telah ada di berbagai belahan
dunia ini, seperti di Tiongkok dalam kitab KONG FU(2700 SM)
terdapat tulisan yang berhubungan dengan massage dan senam
penyembuhan.
Waktu itu telah dikenal cara pemijatan (Petrissage) dan gosokan
(Frictions).Bangsa India kuno yang terkenal telah memiliki
peradaban yang tinggi telah mengenal massage dengan hygiene
seperti mandi, menggosok badan dan senam.Hal ini tedapat
dalam kitab suci VEDA. Bangsa Mesir dan Persia Kuno juga
telah mengenal massage dan senam. Walaupun peninggalan
dalam bentuk tulisan tidak ditemukan tetapi dapat dilihat pada
benda-benda relief peninggalan mereka (Konggidinata, 2007).
c) Manfaat Massage
Secara umum manfaat massage yaitu memperlancar peredaran
darah dangetah beningkarena massage membantu memperlancar
metabolisme dalam tubuh sehingga menyebabkan vasodilatasi
pada pembuluh darah dan getah bening. Hasilnya aliran oksigen
dalam darah meningkat, pembuangan sisa metabolise semakin
lancar sehingga memicu hormon endhoprinyang dapat
memberikan rasa nyaman (Hadibroto & Alam, 2006). Adapun
manfaat massage yang lain yaitu :
11
(5) Refleksologi
Teknik pemijatan dengan menggunakan terakan jari pada
titik-titik refleksi di kaki, untuk memabantu keseimbangan
energi di dalam tubuh.
(6) Pijat oriental (untuk pengobatan)
Pemijatan yang dilakukan disepanjang garis eridian untuk
menyeimbangkan energi dalam tubuh. Pemijatan ini
berdasar pada sisten oriental seperti akupresur, shiatsu, dan
tui na.
d) Mekanisme Massage
Mekanisme massage atau pijat yaitu dimulai dari tekanan
berirama dan gerakan- gerakan dalam pijat yang memberikan
rangsangan pada reseptor saraf mengakibatkan pembuluh darah
melebar secara refleks sehingga peredaran darah dan aliran
getah beninglancar (Hadibroto & Alam, 2006). Sedangkan untuk
pengaruh yang ditimbulkan dari proses massage diantaranya:
(Purnawan, R. 2012)
(1) Terhadap Otot
Mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-
jaringan lunak dalam tubuh sehingga mengurangi
ketegangan otot, dengan meknisme mempercepat
pengosongandan pengisian cairan dan mempelancar sirkulas
dan pembesan sisa-sisa pembakaran.
(2) Saraf
Massage dapat memberikan rasa ringan pada saraf yang
terganggu oleh ketidaknyamanan seperti tegang, dan sakit
dimana massage akan menstimulasi aktivitas ototdan aliran
darah sehingga akan memelihara kondisi saraf terutama
saraf perifer.
13
(3) Rangka
Memperkuat sistem rangka karena massage akan
memperbaiki sirkulasi darah dan getah bening atau saluran
limfe di otot sehingga akan menghasilkan sirkulasi yang
lebih baik dalam tulang.
(4) Peredaran darah dan lympe
Massage dapat menghilangkan sumbatan pada arteri dan
vena sehingga mempelancar peredaran darah. Sedangkan
untuk lympe dipengaruhi oleh sistem kerja otot dan aliran
darah yang lancar sehingga keadaan ini membantu
penyerapan cariran lympe terhadap jaringan.
(5) Pernafasan
Pengaruh massge terhadap pernapasan dapat meningkatkan
aktivitas paru-paru sehingga akan terjadi pendorongan pada
sirkulasi darah yang akan membawa karbon dioksida
melalui pembuluh balik atau vena kejantung dan diteruskan
ke paru-paru melalui pulmonalis kemudian diproses
sehingga menghasilkan O2 yang banyak untuk diedarkan ke
seluruh jaringan atau sel.
b. Mengkaji denyut nadi dan tekanan darah pada klien dengan riwayat
hipertensi dan disritmia karena masase dapat menstimulus saraf
otonom.
c. Menjelaskan prosedur dan mempersiapkan alat yang meliputi handuk,
selimut, dan lotion serta mengatur lingkungan seperti cahaya, suhu, dan
suara.
d. Mengatur posisi klien (pronasi atau sims) yang nyaman pada tempat
tidur dengan posisi tempat tidur lebih tinggi dari pinggang perawat
sehingga posisi perawat nyaman dan tidak mencederai.
e. Membuka pakaian atas klien, dan menutup bagian tubuh klien (dari
bawah bokong sampai kaki) dengan selimut kemudian menutup bagian
bawah bokong klien dengan handuk.
f. Mencuci tangan dengan air hangat untuk menghangatkan lotion karena
lotion akan terasa dingin pada kulit klien, atau dengan merendam botol
lotion pada air hangat.
g. Memasase bokong dengan gerakan mengusap melingkar dari bokong ke
punggung kemudian ke bahu dan kembali lagi ke punggung sampai
bokong.
h. Meremas kulit dengan mengguanakan antara ibu jari dan jari tangan
pada daerah tulang belakang mulai dari bokong sampai bawah leher.
i. Mengakhiri masase dengan gerakan memanjang
j. Membersihkan bagian tubuh yang dimasase dengan handuk dari sisa
lotion yang menempel.
k. Membereskan alat dan mencuci tangan.
l. Mengkaji respon klien setelah masase serta mencatat kondisi kulit, dan
setiap daerah atau otot yang nyeri atau tegang.
m. Mengkaji kembali denyut nadi dan tekanan darah.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional
atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional. Ada beberapa teori komplementer salah satunya yaitu,
Manipulasi Dan Metode Didasari Tubuh (Manipulative And Body- Based
Therapies) yang merupakan terapi yang didasari pada manipulasi dari atau
penggerakan dari satu atau lebih bagian tubuh. Tipe tipe dari jenis terapi ini
meliputi Tai-chi, pengobatan kiropraktic, metode feldenkrais, akupresure, dan
terapi pijat (massage).
B. Saran
Penulis menyarankan untuk menggunakan lebih banyak lagi sumber referensi
serta mencari sumber-sumber terbaru mengenai Manipulative And Body-
Based Therapiesdan menerapkan terapi koplementer ini.
17
DAFTAR PUSTAKA