Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ABRAHAM MASLOW
MATA KULIAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
DOSEN PENGAMPU: WENNY AIDINA S.Psi., M.Psi.,Psikolog

Disusun oleh:
Mita rizkina(190901018)
Brigita Niken engite (190901023)

UNIT 1
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS UIN AR RANIRY BANDA ACEH 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................

BAB I.............................................................................................................................

PENDAHULUAN.........................................................................................................

BAB II............................................................................................................................

TEORI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW DAN PEMETAAN TEORI

KEPRIBADIAN................................................................................................

A.Teori humanistik abraham maslow............................................................................

1.Biografi abraham maslow...........................................................................................

2.Konsep kepribadian.....................................................................................................

3.Struktur kepribadian....................................................................................................

4.Dinamikakepribadian .................................................................................................

5.Perubahan priamida dari tahun ketahun......................................................................

6.Meta patologi..............................................................................................................

B.Pemetaan teori kepribadian.........................................................................................

BAB III...........................................................................................................................

PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI

A.kesimpulan..................................................................................................................

B.kritik saran teori abraham maslow .............................................................................


BAB I

PRNDAHULUAN

A.Latar belakang

ABRAHAM MASLOW adalah seorang psikolog terkenal yang teman bekerja pada
psikologi humanistik telah melihat ketenaran menyebar ke berbagai mata pelajaran
kemanusiaan seperti geografi dan demografi. Ia terutama terkenal dengan Hierarchy-nya
‘Kebutuhan.

Abraham Harold Maslow lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York . Maslow adalah
anak sulung dari tujuh bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia. Relatif tidak
berpendidikan sendiri mereka melihat belajar sebagai kunci untuk anak-anak mereka
berhasil di tanah air baru mereka. Dengan demikian semua anak-anak mereka didorong
untuk belajar; Abraham anak tertua didorong sangat keras karena ia diakui sebagai seorang
intelektual di usia muda.sendiri merasa bahwa masa kecilnya relatif bahagia, sendirian di
lingkungan aneh dia berlindung dalam mempelajari dan buku-bukunya. Maslow
menghabiskan masa kecilnya di Brooklyn.

Di sekolah Maslow adalah murid ilmiah, dan berhasil mendapatkan tempat di City
College of New York . Maslow awalnya belajar hukum untuk memenuhi keinginan orang
tuanya, tapi ia menghadiri kuliah di Universitas Wisconsin. Di Wisconsin ia berubah tunduk
ke psikologi, menerima gelar BA pada tahun 1930, gelar MA pada tahun 1931 dan Ph.D pada
tahun 1934. Di Wisconsin ia dibimbing oleh Harry Harlow, seorang psikolog terkenal untuk
karyanya pada monyet rhesus dan perilaku. Maslow mengembangkan melihat perilaku
dominasi primata dan seksualitas.Selama periode tentang belajar di Wisconsin, Maslow
menikahi sepupunya, Bertha Goodman, dengan siapa Maslow mempunyai dua anak
perempuan.Setelah Ph.D, Maslow kembali ke New York pada tahun 1935, di mana ia
melanjutkan studi psikologinya di Universitas Kolombia. Bekerja dengan EL Thorndike,
Maslow terus mengembangkan minatnya pada seksualitas manusia.

Pada tahun 1937 Maslow mengambil sebuah posting mengajar di Brooklyn College , di
mana ia segera menemukan mentor lebih lanjut dalam Alfred Adler dan Erich Fromm. Adler
dan Fromm adalah psikolog terkemuka Eropa. juga belajar dari antropolog Ruth Benedict
dan psikolog Freudian Max Wertheimer Maslow. Maslow meskipun akan belajar dari
mencatat perilaku mereka.

Pada tahun 1951 Maslow pindah ke Brandeis University, sebuah universitas riset
Massachusetts swasta, di mana mengambil kursi dari departemen psikologi. Posisi ini
memungkinkan dia untuk lebih fokus pada karya teoretisnya. Di Brandeis Maslow juga
menjadi berteman dengan Kurt Goldstein, yang memperkenalkan Maslow dengan teori
aktualisasi diri. Maslow tetap di Brandeis sampai 1969, sebelum yang singkat sebagai
sesama di Laughlin Institute di California.Kontribusi utama Maslow dengan psikologi adalah
tangga / piramida kebutuhan dasar, bukti menunjukkan bahwa ia awalnya datang dengan
ide di tahun 1940-an. Menampilkan piramida yang beberapa kebutuhan yang lebih kuat
daripada yang lain, mulai dari yang paling mendesak untuk yang paling canggih. Kelima
kategori yang fisiologis (jenis kelamin, tidur, air, dll makanan), keamanan (keamanan tubuh,
kesehatan, dll kerja), milik / cinta (persahabatan, keluarga dan keintiman seksual), harga diri
(rasa percaya diri, menghormati orang lain dan oleh orang lain ), dan aktualisasi diri
(moralitas, kreativitas dll).

Teorinya adalah bahwa meskipun tidak memenuhi syarat dari segmen bawah tangga /
piramid akan mencegah seseorang naik ke tingkat berikutnya. Mereka yang mencapai
puncak piramida adalah orang-actualising diri. Hirarki Kebutuhan Maslow menjadi gagasan
diterima di bidang psikologi dan antropologi, serta menyeberang ke bidang kemanusiaan
lainnya.Maslow tidak melakukan revisi teori dan ini berarti bahwa karya-karya besar lainnya
Motivation and Personality ‘(1954) dan Menuju Psikologi Menjadi’ (1962) telah diabaikan
untuk sebagian besar. Maslow juga mengkritik psikologi mainstream untuk overusing
patologi dan tidak melihat individu, ‘diri otentik.

Dalam tahun kemudian tahun 1960-an, Maslow masuk ke semi-pensiun dan mulai
menghabiskan lebih banyak waktu di rumahnya di California. kesehatan III meskipun
blighted semi-Nya-pensiun dan pada usia 62, Maslow meninggal pada 8 Juni 1970 dari
serangan-jantung.

Maslow adalah tokoh terkemuka dari psikologi humanistik sekolah, yang menjadi
kekuatan ketiga di belakang teori Freud dan behaviorisme. Salah satu pekerjaan utama,
hirarki kebutuhan, telah memastikan bahwa generasi mahasiswa psikologi dan kemanusiaan
telah menemukan kebutuhan dasar setiap manusia.
B.Ruang lingkup makalah

Makalah yang berjudul teori humanistik abraham Maslow membahas mengenai teori
humanistik dari abraham maslow ,baik itu drai konsep kepribadian, dinamika kepribadian,
implikasi teori humanistik abraham maslow bagi bimbingan dan konseling.makalah ini juga
mencantumkan pemetaan dari teori kepribadian.

C.Tujuan penulisan

Tujuan ditulisnya makalah ini ialah di harapkan agar pembaca maupun penulis dapat
memahami teori humanistik serta dapat memahami perbedaan dari teori teori kepribadian dari
setiap tokoh.
BAB II

TEORI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW DAN PEMETAAN TEORI


KEPRIBADIAN

A. Teori humanistik abraham maslow

1.Biografi abraham maslow

Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal


1 April 1908.Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orang tua yang
tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak
yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan bahwa
dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas
dihuni oleh non Yahudi.

Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia bertumbuh di


perpustakaan di antara buku-buku. Ia awalnya kuliah hukum, namun pada akhirnya, ia
memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin.Pada saat
ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan
desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu profesor Harry Harlow. Ia
memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934.
Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan
masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia bertemu dengan mentornya yang lain
yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.

Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn


College. Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict
seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi
secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi
perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia, kesehatan mental, dan potensi
manusia. Ia menulis dalam subjek-subjek ini dengan mendalam. Tulisannya banyak
meminjam dari gagasan-gagasan psikologi, namun dengan pengembangan yang
signifikan.Penambahan tersebut khususnya mencakup hierarki kebutuhan, berbagai
macam kebutuhan, aktualisasi diri seseorang, dan puncak dari pengalaman Maslow
menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950
hingga 1960-an.Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori
Freud dan behaviorisme.

Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969,


dan menjabat ketua departemen psikologi di sana selama 10 tahun. Di sinilah ia
bertemu dengan Kurt Goldstein (yang memperkenalkan ide aktualisasi diri
kepadanya) dan mulai menulis karya-karyanya sendiri. Di sini ia juga mulai
mengembangkan konsep psikologi humanistik.

2.Konsep kebribadian

Meskipun memiliki pengalaman yang buruk namun dalam teorinya Maslow


memandang manusia dengan optimis, memiliki kecendrungan alamiah untuk bergerak
menuju kearah aktualisasi diri. Hidayat (2011,hlm.165) mengungkapkan bahwa meskipun
memiliki kemampuan jahat dan merusak,tetapi bukan merupakan esensi dasar dari manusia.
Sifat-sifat jahat muncul dari rasas frustasi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar. contohnya
ketika kebutuhan akan makanan dan tempat tinggal tidak terpenuhi, maka untuk memenuhi
kebutuhannya dilakukan dengan cara mencuri agar dapat terpenuhinya kebutuhan
tersebut.Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadianyang sehat,
apabila ia telah mampu untuk mengaktualisaikan dirinya secara penuh.

3.Struktur kepribadian

Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia


dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat
dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan . Jenjang motivasi bersifat
mengikat, maksudnya ; kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan
sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi
kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman.
Sesudah kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa
aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan kasih
sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan baru akan muncul kebutuhan
meta.

Kebutuhan Dasar 1: Kebutuhan Fisiologis

Pada umumnya kebutuhan fisiologis bersifat homeostatic (usaha menjaga


keseimbangan unsure-unsur fisik) seperti makan minum, gula, garam, protein, serta
kebutuhan intirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat dalam keadaan absolute
(kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kebutuhan Dasar 2: Kebutuhan Keamanan (Safety)

Sesudah kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan,


stabilitas, proeksi, strukturhukum, keteraturan,batas, kebebasan dari rasa taku dan cemas.
Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan
kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek, sedangkan
keamanan adalah pertahanan hudup jangka panjang.
Menurut maslow gejala neurotic obsesi-kompulsif banyak dilator belakangi oleh kegagalan
memenuhi kebutuhan keamanan. Misalnya orang berulang-ulang meneliti pintunya sudah
terkunci atau belum , atau orang komplusif mencuci pakaian terus menerus agar kumannya
hilang.

Kebutuhan Dasar 3: Kebutuhan dimiliki dan cinta (belongin dan love)

Kebutuhan dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok social dan cinta menjadi
tujuan yang dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak
lingkunagan dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus
penting sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni eficiency atau D-love dan
Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itu D-love; orang yang mencintai
sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti hargadiri, seks atau seseorang yang membuat dirinya
menjadi tidak kesepian. Misalnya, hubgan pacar, hidup bersama ata perkawinan yang
membuat seseorang terpuaskan kenyamanannya dan keamanannya. D-love adalah cinta yang
mementingkan diri sendiri, lebih memperoleh daripada member. B-love didasarkan pada
penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan
orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan terutama bertujuan
member orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka
kesempatan orang untuk berkembang. Menurut maslow, kegagalan memenuhi kebutuhan
dimiliki dan cinta menjadi sebab hampir semua bentuk psikopatologi. Pengalaman kasih
saying anak-anak menjadi dasar perkembangan kepribadian yang sehat. Gangguan
penyesuaian bukan disebabkan oleh frustasi keinginan social, tetapi lebih karena tidak adanya
keintiman psikologik dengan orang lain.

Kebutuahan Dasar 4: Kebutuhhan Harga diri (self Esteem)

Ada dua jenis hargadiri:

Menghargai diri sendiri (self respect). Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi,


prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. Orang membutuhkan pengetahuan
tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan
hidup.

Mendapatkan penghargaan dari oaring lain(respect from others): kebutuhan prestise,


penghargaan dari orang lain, statu ketenaran,dominasi, menjadi orang penting, kehormatan,
diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan
dinilai baik oleh orang lain.

Kepuasan kebutuhan hargadiri menimbulkan perasaan sikappercaya diri, diri berharga, diri
mampu, dan perasaan berguan dan penting di dunia. Sebaliknya frustasi karena kebutuhan
hargadiri tak terpuaskan a kan menimbulkan perasaan dan sikap inferior, cangung ,
lemah,pasif, tergatung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri
dalam pergaulan. Menurut Maslow, penghargaan dari orang lain hendaknya diperoleh
berdasarkan penghargaan diri kepada diri sendiri . orang seharusnya memperolehhargadiri
dari kemampuan dirinya sendiri, bukan dari ketenaran eksternal yang tidak dapat
dikontrolnya, yang membuatnya tergantung kepada orang lain.

Kebutuhan Meta: Kebutuhan aktualisasi diri

Akhirnya setelah kebutuhan dasar terpenuhi, muncul kebutuhan meta ata aktualisasi
diri, kebutuhan meta atau kebutuhan aktulisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu
mampu mewujutkannya memakai (secara maksimal ) seluruh bakat-kemampuan-potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self
fulfiment), untuk menyadari semau potensi dirinya, untuk menjadi apasaja yang dia dapat
melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya.
Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh,
memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari
adanya kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan
secara alami, dan tidak mau ditekan oleh budaya.

Empat kebutuhan dasar, adalah kebutuhan karena kekurangan atu D-need(deficiency need),
sedangkan kebutuhan meta atau kebutuhan aktulisasi diri adalah kebutuhan karena keinginan
berkembang-ingin berubah, ingin mengalami transformasi menjadi lebih bermakna – atau B-
need (being Need). Menurut maslow kebutuhan dasar berisi kebutuhan konatif, sedangkan
kebutuhan meta berisi kebutuhan esetik dan kebutuhan kognitif.

4.Dinamika kepribadian

Maslow berpendapat bahwa kepribadian manusia dihasilkan dari motifasi manusia


diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki kebutuhan yaitu suatu susunan kebutuhan yang
sistematis, suatu kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan dasar yang lainya
muncul. Kebutuhan ini bersifat instinktif yang mengaktifkan atau mengarahkan prilaku
manusia. Meskipun kebutuhan tersebut bersifat instinktif namun prilaku yang digunakan
untuk memuaskan kebutuhan tersebut sifatnya dipelajari, sehingga terjadi variasi prilaku dari
setiap orang dalam cara memuaskannya. Kebutuhan itu mempunyai beberapa karakteristik
sebagai berikut.

1. Kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki merupakan kebutuhan yang kuat,
potensial, dan prioritas; sementara yang lebih tinggi dalam hirarki merupakan
kebutuhan yang paling lemah.
2. Kebutuhan yang lebih tinggi muncul terakhir dalam rentan kehidupan manusia.
Kebutuhan fisiologi (biologis) dan rasa aman muncul pada usia anak, kebutuhan akan
pengakuan dan penghargaan muncul pada usia remaja, sementara kebutuhan
akualisasi diri muncul pada usia dewasa.
3. Kebutuhan yang lebih tinggi kurang diperlukan dalam rangka mempertahankan hidup,
sehingga pemuasannya dapat diabaikan. Kegagalan dalam pemuasannya tidak akan
menimbulkankrisis, tidak seperti apabila gagal dalam menimbulkan krisis, tidak
seperti apabila gagal dalam memenuhi kepuasan kebutuhan yang lebih rendah.
Dengan alas an ini, maslow menyebut kebutuhan yang lebih rendah ini dengan
kebutuhan deficit atau defisien. Kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini akan
mengakibatkan defisiensi (ketidaknyamanan) dalam diri individu.
4. Walaupun kebutuhan yang lebih tinggi itu kurang begitu perlu dalam rangka survival,
namun kebutuhanitu memberikan kontribusi terhadap survival itu sendiri dan juga
perkembangan. Kepuasan yang diperoleh dari kebutuhanyang lebih tinggi itu dapat
meningkatkan kesehatan, panjang usia, dan efisien biologis. Dengan alasan ini
Maslow menamakan kebutuhan ini dengan kebutuhan perkembangan atau
berada(growor being needs).
5. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan terjadinya
dinamika atau pergerakan pada kepribadian dan prilaku manusia. Setiap kebutuhan
telah tercapai maka kebutuhan lainnya akan mendesak sehingga manusia terdorong
untuk melakukan suatu tindakan atau prilaku untuk memenuhi kebutuhan yag
bersangkutan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pilaku manusia timbul karena
adanya motivasi untuk memenuhi kebutuhan.

5.perubahan priamida dari tahun ketahun

Hirarki Maslow model asli dikembangkan antara Kebutuhan 1943-1954, dan pertama kali
dipublikasikan secara luas di Motivation and Personality tahun 1954. Pada saat ini model
Hierarki Kebutuhan terdiri dari lima kebutuhan. Versi asli tetap bagi kebanyakan orang
Hierarki Kebutuhan definitif.

Piramida Maslow menggambarkan motivasi manusia dari yang paling dasar hingga
yang teratas. Maslow mengklasifikasikan tingkatan kebutuhan manusia menjadi 5 besar
yaitu:

Dimulai dari dasar:

1.Kebutuhan akan Biologi dan Fisiologis (Basic Needs)

Seperti ; udara, makanan, minuman, tempat berteduh, kehangatan, seks, tidur, dll

2.Kebutuhan akan Keselamatan (Safety Needs)

Seperti ; perlindungan dari unsur-unsur, keamanan, ketertiban, hukum, batas, stabilitas, dll

3.Kebutuhan akan Kasih Sayang dan Cinta (Social Needs)

Seperti ; kerja kelompok, keluarga, kasih sayang, hubungan, dll

4.kebutuhan akan harga diri (Esteem Needs)

Seperti ; prestasi, penguasaan, kemerdekaan, status, dominasi, prestise, tanggung jawab


manajerial, dll

5.Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (Self-Actualization)


Seperti : menyadari potensi pribadi, pemenuhan diri, mencari pertumbuhan pribadi dan
pengalaman puncak.

Abraham Maslow menyebutkan bahwa kebutuhan tiap manusia tumbuh secara


progresif, yaitu jika kebutuhan tingkat terendah terpuaskan maka individu bersangkutan
mencari kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi lagi sampai yang tertinggi. Maslow
memandang setiap orang tidak pernah puas hanya dengan satu atau beberapa kebutuhan
saja. Hirarki kebutuhan individu mulai dari terendah yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa
aman social, harga diri, sampai yang tertinggi yaitu aktualisasi diri. Artinya, menurut
Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua
kebutuhannya terpenuhi. Sebaliknya seseorang tidak akan berespon positif untuk
mengerjakan yang terbaik ketika dirinya merasa terancam atau tidak dihargai walaupun
kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi.

6.Meta patologi

Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti:

 Apatisme
 Kebosanan
 Putus asa
 Tidak punya rasa humor lagi
 Keterasingan
 Mementingkan diri sendiri
 Kehilangan selera dan sebagainya

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Maslow menyusun sejumlah kualifikasi yang


mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi :

1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya
dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias.
2. Memusatkan diri pada masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup
sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari.
3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta
tidak berpura-pura.
4. Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai
kesendirian dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namun
bersifat mendalam.
5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi pada
individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain orang-orang
yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima anda apa adanya ketimbang
berusaha mengubah anda.
6. Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile). Mereka lebih suka membuat lelucon
yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi),
ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
7. Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect)
8. Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu dengan sudut
pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. Kualitas inilah yang membuat
orang-orang yang telah beraktualisasi merupakan pribadi-pribadi yang kreatif dan
mampu menciptakan sesuatu yang baru.
9. Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience.

Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat
paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada
tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali
pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan
tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan
motivasi perkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk
mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan
motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan
berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia.

Maslow memiliki konsep fundamental unik dari teorinya, yaitu :

”Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh
spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.”
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Teori Humanistik Abraham Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi di


dalam dirinya untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau menerima tanggung
jawab untuk hidupnya sendiri, dia akan menyadari potensinya, mengatasi pengaruh kuat
dari pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan sosial lainnya.

B.kritik terhadap teori abraham maslow

Teori hierarki kebutuhan manusia yang dipopulerkan Maslow, menjadi landasan


motivasi bagi manusia untuk berperilaku dan dipelajari diberbagai perguruan tinggi. Namun
demikian ada beberapa hal yang perlu dikritisi keabsahannya, diantaranya :

1. Manusia makhluk yang serakah, individualis dan egois

Dari Teori Maslow ini terlihat bahwa manusia tidak pernah merasa puas. Ketika
kebutuhan yang satu telah terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan yang lainnya yang lebih
meningkat. Terlepas dari itu, masing-masing manusia punya standar khusus untuk tiap-tiap
kebutuhan itu bahkan standarnya akan terus bertambah seiring dengan perkembangan
zaman. Sehingga manusia tidak akan pernah puas akan kebutuhan-kebutuhan itu. Bila
mengikuti Teori Maslow maka manusia tidak akan pernah bisa meningkat ke kebutuhan
yang lainnya karena sepanjang hidup manusia tidak akan pernah puas dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Manusia sibuk untuk pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan yang tidak pernah bisa terpuaskan karena tidak pernah “cukup”.Akhirnya yang
tercipta adalah manusia-manusia yang serakah, individualisme, egoisme. Manusia-manusia
yang mempunyai motto “hidup untuk makan” bukan “makan untuk hidup”.Dan kalaupun ia
sudah mencapai kebutuhan yang lebih tinggi, tidak berarti bahwa manusia itu tidak akan
memikirkan lagi akan kebutuhan dasarnya.

2. Klasifikasi hierarki kebutuhan yang tidak tepat

Manusia makhluk yang dinamis dan multidimensional.Tidak perlu ada kasta


kebutuhan. Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, ada kebutuhan jasmani, ada kebutuhan
rohani. Tubuh membutuhkan udara, makanan, air, istirahat dan ini memang diperlukan
untuk menjaga agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Karena jika tubuh kekurangan nutrisi
bisa mengakibatkan tubuh menjadi lemah. Juga sampai saat ini belum cukup bukti yang jelas
yang menunjukkan bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dikategorikan ke dalam
lima kelompok yang berbeda atau berada pada suatu hierarki.

Tingkatan-tingkatan di dalam teori Maslow bersifat relatif. Urutan hierarki spesifik


tidak sama bagi semua orang karena mungkin benar bagi satu orang, tetapi belum tentu
sesuai dengan orang lain. Misalnya apakah kita harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan
fisiologis sebelum kita membutuhkan cinta?. Lalu, apakah kita tidak membutuhkan cinta,
apabila kita tidak atau belum memenuhi kebutuhan akan rasa aman?. Padahal, seorang ibu
rela mati demi anaknya tanpa dia memikirkan apakah dia sedang lapar atau dia sedang
terancam keamanannya, Sahabat Ali bin Abi Thalib rela mempertaruhkan nyawa dengan
menggantikan posisi Rosulullah di pembaringan ketika peristiwa hijrah, begitu pula Abu
Bakar menemani Nabi berhijrah kemadinah. Juga tidak ada penjelasan kapan suatu
kebutuhan sudah cukup terpenuhi. Dan mungkin ada beberapa kebutuhan yang dominan
dalam diri seseorang pada saat yang sama. Ini berarti teori Maslow tidak berlaku, dan
kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak perlu untuk disusun secara hierarkis.

Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki lebih tinggi
tidak harus dipenuhi sebelum seseorang memenuhi kebutuhan yang lebih bawah
tingkatannya. Sebagai misal seorang yang lapar atau seorang yang secara fisik dalam bahaya
tidak begitu menghiraukan untuk mempertahankan konsep diri positif (gambaran terhadap
diri sendiri sebagai orang baik) dibandingkan untuk mendapatkan makanan atau keamanan.
Namun begitu, orang yang tidak lagi lapar atau tidak lagi dicekam rasa takut, kebutuhan
akan harga diri menjadi penting. Tetapi pertanyaan mendasar adalah apakah kebutuhan
tentang harga diri harus menunggu kebutuhan fisik dan rasa aman lebih dahulu?. Padahal
setiap individu dari strata apapun harga diri ditempatkan sebagai unsur yang utama. Itulah
hakekat dari pengertian manusiawi. Jangan hanya gara-gara kebutuhan fisik yang belum
terpenuhi maksimum lalu harga diri terkorbankan.

3. Hierarki yang tidak logis

Teori ini disusun secara hierarki. Berawal dari kebutuhan paling mendasar atau
primer sampai kepada tahap yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Pada hierarki 1sampai 4
tersusun secara urut, akan tetapi menjadi tidak logis pada kebutuhan mencapai aktualisasi
diri, seolah ada sebuah loncatan logika dari yang sebelumnya. Kebutuhan itu sama sekali
berbeda dengan keempat kebutuhan lainnya, yang secara logika mudah dimengerti.
Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4 dengan puncak piramida.

4. Teori hierarki maslow tidak ilmiah

Berdasarkan catatan sejarah, Maslow menggunakan penelitian kualitatif terhadap 18


orang terpilih dengan metode yang disebut sebagai Biographical Analysis. Metode tersebut
sangat rentan bias antara data yang diolah dengan opini subjektif sang peneliti, sehingga
banyak peneliti yang bertentang dengan Maslow. Selain itu, terdapat bias pada subjek yang
Maslow teliti, 18 cendikiawan pria kulit putih yang notabene pada masa tersebut
kesemuanya adalah golongan atas. Oleh karena itu Hierarki Kebutuhan masih diragukan
untuk dipakai untuk mewakili semua kalangan masyarakat. Pada beberapa kasus, seseorang
tentu saja dapat memperoleh rasa cinta dari orang lain walau dalam keadaan miskin (Safety
Needs). Dapat disimpulkan bahwa Hierarki Kebutuhan oleh Maslow bukanlah sebuah
hierarki namun sebuah hipotesa dimana seseorang dapat memenuhi setiap kategori
kebutuhan tanpa berurutan.

5. Pengalaman Puncak Maslow bersifat ‘alami’

Maslow berpendapat bahwa orang yang telah berhasil melewati empat tahapan
hierarki kebutuhan dasar akan sampai pada tingkat aktualisasi diri, dan bisa mencapai
pengalaman puncak (peak experience), yaitu suatu pengalaman keterpesonaan, perasaan
bahagia dan sensasi yang mendalam, kegembiraan yang mendalam. Pengalaman puncak
tidak mesti berhubungan dengan agama. Setiap orang bisa mengalaminya, dalam intensitas
dan kadar yang berbeda-beda. Pengalaman puncak bisa didapatkan misalnya ketika asyik
bekerja, mendengarkan musik, memenangkan lomba, membaca cerita, bahkan saat
mengamati matahari terbenam. Dengan demikian pengalaman puncak yang dimaksud
Maslow adalah kebersatuan manusia (makhluk) dengan alam (makhluk) bukan dengan
Tuhan atau sang pencipata sebagai mana yang diungkap oleh para ulama, seperti Abu Yazid
Al-Busthami, Abu Bakar Al-Kalabazi, Imam Ghazali, serta Sahabat nabi Imam Ali ra.

6. Tiadanya kebutuhan spiritual atau agama

Di dalam teori ini aspek spiritual tidak mendapatkan perhatian sama sekali. Padahal
sejatinya manusia adalah makhluk yang memiliki dua unsur, yaitu unsur jasmani dan rohani.
Keduanya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus berjalan sinergis sehingga
keduanya dapat berjalan secara seimbang. Jika manusia hanya mengedepankan aspek
lahiriah saja, maka ia tidak berbeda dengan binatang. Hubungan antara keduanya harus
seimbang, sehingga dapat tercipta relasi yang harmonis.Keduanya tidak bisa berjalan
sendiri-sendiri karena akan menimbulkan kegagalan dalam mencapai kehidupan yang
diharapkannya. Sehingga rohani atau jiwa menjadi aspek yang penting dalam kehidupan
manusia.

Orang bersedekah, menunaikan sholat, zakat, ibadah haji dan jihad berperang adalah suatu
kebutuhan ‘spiritual’ semata-mata karena motivasi agama, penyerahan terhadap Tuhannya.
Kebutuhan itulah yang tidak terkategorikan di dalam hierarki teori Maslow. Tubuh dan jiwa
saling berkaitan, keduanya tidak bisa dipisahkan bila manusia mau disebut utuh.Kelemahan
dalam tubuh dapat mempengaruhi jiwa, kekurangan dalam jiwa pasti akan mempengaruhi
tubuh. Ini tidak berarti bahwa kesehatan tubuh dapat diabaikan. Baik aspek rohani maupun
aspek jasmani harus berada dalam keseimbangan, namun bila mau diurut memelihara jiwa
harus didahulukan daripada memelihara tubuh. Beraktualisasi diri tidak perlu menunggu
kebutuhan dasar, rasa aman, rasa cinta, dan percaya diri terpenuhi.

Stephen R.Covey dalam bukunya First Things First mengatakan bahwa Maslow sendiri pada
tahun-tahun terakhirnya merevisi teorinya tersebut. Katanya, Maslow mengakui bahwa
aktualisasi diri bukanlah kebutuhan tertinggi namun masih ada lagi yang lebih tinggi yaitu
self transcendence yaitu hidup itu mempunyai suatu tujuan yang lebih tinggi dari
dirinya.Mungkin, yang dimaksud Maslow adalah kebutuhan mencapai tujuan hidup
beragama. Sekarang lebih dikenal sebagai kebutuhan spiritual. Namun demikian Maslow
tetap tidak mengakui adanya Tuhan.

Daftar pustaka

Dila rahmawati (TEORI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW)

Diakses melalu:
https://www.academia.edu/28803293/TEORI_HUMANISTIK_ABRAHAM_MASLOW.docx

Icuk Sugiarto Sesa ( Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia)

Diakses melalui: http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2016/08/makalah-hierarki-kebutuhan-dasar-


manusia.html

wikipedia (abraham maslow)

Diakses melalui: https://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow

wulandari775 (Makalah Teori Kepribadian Humanistik Abraham Maslow)

Diakses melalui: https://retnowulandarii.wordpress.com/2015/07/02/makalah-teori-kepribadian-


humanistik-abraham-maslow/

Anda mungkin juga menyukai