OLEH:
RAHMAH
2112501010094
Pencegahan Kanker 1. Mulailah dengan melihat payudara dicermin dengan bahu lurus dan tangan diletakkan
Payudara (Irianto, 2015)
dipinggul. Amatilah ukuran , bentuk dan warna payudara , apakah ada perubahan yang
mudah terlihat , benjolan.
KANKER PAYUDARA 2. Angkat lengan dan lihat perubahan yang mungkin terjadi. Sambil melihat cermin, perlahan-
lahan tekan puting susu antara ibu jari dan jari telunjuk serta lakukan cek terhadap
pengeluaran puting susu.(dapat berupa air susu, atau cairan kekuningan atau darah ).
3. Lakukan perabaan terhadap payudara anda sambil berbaring..Sentuh payudara dari atas ke
bawah, sisi ke sisi dari tulang selangka ke bagian atas perut dan dari ketiak ke belahan dada.
4. Terakhir, lakukan perabaan terhadap payudara dengan gerakan yang sama sambil berdiri atau
Pemeriksaan SADARI (Irianto, 2015) duduk. Kebanyakan wanita lebih mudah merasakan payudaranya dalam kondisi basah
sehingga sering dilakukan saat mandi.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Anamnesis. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika telah teraba, oleh wanita
itu sendiri. Pasien datang dengan keluhan rasa sakit, tidak enak atau tegang
didaerah sekitar payudara .
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,
bengkak dan nyeri.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat karsinoma mammae sebelumnya atau ada kelainan pada
mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian
dada sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
Pemakaian obat-obatan, hormon, termasuk pil kb jangka waktu yang lama.
Riwayat menarche, jumlah kehamilan,abortus, riwayat menyusui.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami karsinoma mammae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami karsinoma mammae atau pun keluarga klien
pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.
d. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi, palpasi
- Kepala : normal, mesochephal , tulang kepala umumnya bulat dengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
- Rambut : tersebar merata, warna, kelembaban
- Mata : tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Konjungtiva agak
anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
- Telinga : bentuk normal , posisi imetris , tidak ada sekret tidak ada
tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
- .Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
- Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kelainan
- Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange,ulserasi atau tanda-
tanda radang.
- Hepar : tidak ada pembesaran hepar.
- Ekstremitas : tidak ada gangguan pada ektremitas.
e. Persepsi dan manajemen
f. Pola nutrisi
g. Pola eleminasi
h. Pola aktivitas sehari-hari
i. Pola istirahat dan tidur.
j. Persepsi dan konsep diri
k. Peran dan hubungan
l. Reproduksi dan seksual
m. Koping dan stress
n. Nilai dan Keyakinan.
Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi (SIKI)
(SLKI)
Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
efektis (D.0005) keperawatan 3x24 jam Obervasi:
diharapkan pola napas dapat 1. Monitor frekuensi, irama,
membaik, dengan kriteria kedalaman dan upaya napas
hasil: 2. Monitor pola napas
1. Ventilasi semenit 3. Monitor kemampuan batuk
meningkat efektif
2. Dispnea menurun 4. Palpasi kesimetrisan ekspansi
3. Penggunaan otot bantu paru
napas menurun 5. Auskultasi bunyi napas
4. Frekuensi napas membaik 6. Monitor saturasi oksigen
5. Kedalaman napas membaik 7. Monitor AGD
Terapeutik:
1. Atur intervasl pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil
pemanatauan
Jurnal Terkait
Menurut penelitian Putri & Rahayu (2019), telah dilakukan pengkajian hingga
intervensi serta evaluasi pada salah satu pasien post operasi biopsy kanker payudara
di Rumah Sakit Garut, didapatkan data bahwa setelah operasi pasien mengalami
nyeri, tidak berdaya, tampak pucat, lemah, dan pasien tidak memahami terkait
penyakitnya sehinggal muncul masalah keperawatan nyeri akut, hambatan mobilitas
fisik, dan kurangnya pengetahuan pasien terkait masalah kesehatan yang dialami
pada pasien saat ini. Peneliti memberikan intervensi berupa tindakan asuhan
keperawatan berdasarkan evidence based yaitu dengan pemberian terapi yoga dan
aromaterapi mawar sebagai intervensi nyeri, dan kelelahan pada kanker juga aman,
efektif dan bermanfaat dalam mengurangi intensitas nyeri, kelelahan, berkurang rasa
sakitnya, mual dan kecemasan dan melaporkan peningkatan kualitas hidup
Jurnal Terkait
Menurut penelitian Hasibuan (2018), kanker payudara merupakan jenis kanker
yang sering dialami oleh wanita. Salah satu terapi yang dapat diberikan adalah
kemoterapi, namun juga memiliki efek samping seperti perubahan fisik, kognitif,
gangguan kesejahteraan emosional, penurunan kekuatan otot, energi dan kemampuan
untuk Activity Daily Living (ADL). Peneliti memberikan salah satu intervensi yang
dapat diberikan untuk mengatasi gangguan pemenuhan kebutuhan ADL sebanyak 35
responden yang mengalami kanker payudara di Murni teguh Memorial Hospital
dengan memberikan Activity Daily Living Training. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat pengaruh sebelum dan sesudah diberikan intervensi selama satu bulan
dengan durasi waktu pelaksanaan 30 menit setiap latihan seperti.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, K. (2015). Kesehatan Reproduksi, Teori dan Praktikum. Bandung: Alfabeta CV.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta:EGC.
Pudiastuti., R., D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijaya & Putri. (2013). KMB 2, Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Dewasa
Dilengkapi Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.