Anda di halaman 1dari 14

BAB I

DEFINISI PENERIMAAN PASIEN


DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MELINDA

Penerimaan pasien di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Melinda adalah suatu kegiatan
menerima pasien yang akan menjalani proses rawat jalan, rawat inap, gawat daruat,
medical check up dan pasien langsung yang ingin mendapatkan pelayanan pemeriksaan
penunjang medik.

Menurut Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang rumah sakit, Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Menurut Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang rumah sakit menjelaskan definisi
pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di Rumah Sakit.

Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan
pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
menginap (opname).

Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan
di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini
dulunya sering hanya berupa bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini,
ruang rawat inap di banyak rumah sakit sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel.
Pasien yang berobat jalan di Unit Rawat Jalan dan UGD akan mendapatkan surat rawat
dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan di dalam rumah
sakit, atau menginap di rumah sakit.

Menurut Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang rumah sakit menjelaskan definisi
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.

Medical check up merupakan tindakan yang seharusnya bersifat rutinuntuk dilakukan


dengan mencakuppemeriksaan untuk layanan pencegahan klinis dan termasuk kepada
seseorang yang tidak memilikitanda ataupun gejala sakit hal ini adalah proses dari
pemeriksaan kesehatan secara rutin (Culica, 2002).

Pemeriksaan penunjang medik adalah pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan


laboratorium, radiologi, diagnostik electromedick seperti EEG, EMG, EKG, spirometri
tread mild dan lain sebagainya.
BAB II
RUANG LINGKUP PENERIMAAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MELINDA

Rumah sakit Bethsaida merupakan rumah sakit umum pertama yang berada di wilayah
Gading Serpong - Tangerang. Gading Serpong merupakan satu wilayah baru yang
perkembangan penduduknya sangat cepat. Keberadaan Rumah sakit Bethsaida merupakan
kelengkapan untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tangerang, khususnya Gading Serpong dan sekitarnya.
Keberadaan Bethsaida hospital sangat mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum karena terletak di pusat bisnis Gading Serpong - Tangerang.

Lingkup pasien yang dapat diterima di Rumah sakit Bethsaida adalah mengacu kepada
ketersediaan SDM seperti ketersediaan dokter, petugas kesehatan lainnya dan alat yang
menunjang prosedur tindakan medis. Ruang lingkup yang tersedia di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Melindaadalah :
1. Poliklinik :
a. Spesialis Penyakit dalam :
1) Penyakit dalam konsultan saluran cerna (Konsultan Gastro aentero
Hepatology)
2) Penyakit dalam konsultan ginjal & hiertensi
3) Penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik dan diabetes
4) Penyakit dalam konsultan kardio vaskuler
b. Spesialis Anak
c. Spesialis Jantung
d. Spesialis Paru
e. Spesialis Saraf
f. Spesialis Kulit &Kelamin
g. Spesialis Kesehatan Jiwa
h. Spesialis Akupuntur
i. Spesialis Rehab Medik
j. Spesialis Gizi Klinik
k. Spesialis Mata
l. Spesialis THT
m. Spesialis Kebidanan & Kandungan
 Konsultan Tumor & Kanker kandungan
n. Spesialis Orthopedi
o. Spesialis Bedah Plastik & Rekonstruksi
p. Spesialis Urologi
q. Spesialis Bedah Umum
r. Spesialis Bedah Digestive
s. Spesialis Bedah Saraf
t. Spesialis Bedah Thorax & Kardio Vaskuler
u. Spesilais Bedah Mulut
v. Poliklinik Gigi
1) Dokter gigi
2) Spesialis Kesehatan gigi anak
3) Spesialis Orthodontist
4) Spesialis Prosthodentis
w. Poliklinik Hyperbaric
x. Poliklinik Umum
y. Psikologi
z. Hemodialisa

2. Rawat Inap
a. Ruang Joppa, adalah ruang perawatan rawat inap VIP, SVIP dan president suite
yang terletak di lantai 8.
b. Ruang Derbe, adalah ruang perawatan rawat inap kelas III, II, I, VIP, SVIP yang
terletak di lantai 6 dan diperuntukan bagi pasien kebidanan dan kandungan.
c. Ruang Magdala, adalah ruang perawatan rawat inap kelas III, II, I, VIP, SVIP &
Isolasi yang terletak di lantai 6 dan diperuntukan bagi pasien anak.
d. Ruang Emmaus, adalah ruang perawatan rawat inap bagi bayi baru lahir dan
didalam nya terdapat pula ruangan perinatologi. Ruangan ini terletak di lantai 6.
e. Ruang Caesarea, adalah ruang perawatan rawat inap kelas III, II, I, VIP, SVIP &
Isolasi yang terletak di lantai 5 dan diperuntukan bagi pasien remaja, dewasa dan
lansia.
f. ICU / ICCU / PICU / NICU / HCU, adalah ruangan khusus bagi pasien yang
memerlukan pemantauan lebih intensive. Ruang tersebut terletak di lantai 3.

3. Fasilitas Penunjang
a. Unit Gawat Darurat
b. Kamar Operasi
c. Kamar Bersalin
d. MRI
e. CT Scan
f. FLUROSCOPY
g. HISTEROSCOPY
h. CATH LAB
i. ESWL
j. UROFLOMETRI
k. ENDOSCOPY, COLPOSCOPY, BRONCHOSCOPY
l. TCD
m. EMG
n. EEG
o. USG 4 Dimensi
p. MAMMOGRAFI
q. Echo Cardiography
r. Tread mild
s. Holter
t. EKG
u. Spirometri
v. Audiometri
w. Bera / BAEP
x. Laboratorium
y. Farmasi
z. Instalasi Gizi

Dari lingkup yang tersedia di Rumah Sakit Bethsaida, pasien dapat diterima melalui 5
sumber utama akses untuk mendapatkan pelayanan yaitu Unit Gawat Darurat, Rawat jalan,
Rawat inap (termasuk didalamnya VK dan ODC), Medical Check Up dan pasien langsung
yeng meminta pemeriksaan penunjang medis.

Dokumen panduan penerimaan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melindaini berlaku
untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Bethsaida, termasuk para
manajer, perawat, dokter, dan petugas kesehatan yang berhubungan atau siapapun yang
membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan penilaian mengenai kebutuhan
pasien tersebut.

BAB III
TATA LAKSANA PENERIMAAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MELINDA
Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap
orang yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu
kondisi medis. Skrining medis dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien
mempunyai kondisi medis yang emergensi. Suatu kondisi medis yang emergensi berarti
pasien dengan gejala akut yang cukup berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat
diperkirakan akan mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan
fungsi tubuh yang serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian.

Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang continue sesuai dengan status
klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan
diluar dari yang tersedia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda, mereka akan
dipindahkan/dirujuk ke fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai. Rumah Sakit Ibu dan
Anak Melinda mempunyai perjanjian dan hubungan dengan organisasi/fasilitas agar dapat
memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber daya yang dibutuhkan tidak
tersedia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda.

A. AKSES LAYANAN PERAWATAN

Ada 5 sumber utama akses untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Melinda yaitu :
1. Rawat Jalan (Poliklinik)
Pasien dapat mengakses layanan perawatan di rawat jalan (Poliklinik) dengan
membuat perjanjian atau dengan datang langsung. Rawat Jalan (poliklinik) dapat
diakses mulai dari senin sampai sabtu mulai dari jam 07.00 sampai 21.00

2. Unit Gawat Darurat


Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi 24 jam/hari, 7
hari/minggu, 52 minggu/tahun. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk
penilaian dan perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan. Untuk pasien
yang datang dengan penjemputan ambulance, pasien akan dilakukan penilaian
oleh dokter dan atau perawat sebelum dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak
Melinda.
Apabila ternyata pasien membutuhkan fasilitas kesehatan yang tidak dimiliki
Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda saat itu, maka pasien tetap dibawa ke Rumah
Sakit Ibu dan Anak Melinda untuk diberikan pertolongan dasar atas ijin
keluarga/pasien dan kemudian dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas
sesuai kebutuhan pasien pada saat itu.
Pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda jika tersedia
jenis layanan yang di butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai
atau tidak ada, maka pasien harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki
kebutuhan jenis layanan yang di butuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya
dilakukan test pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan
sesuai standard pelayanan medis. Pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain,
untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan
tersebut di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda atau jika pasien ingin untuk
dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan asuransi atau masalah lainnya (merujuk
kepada kebijakan transfer pasien). Pada pasien dengan
hambatan/keterbatasan/kendala fisik / komunikasi / bahasa / budaya, Rumah Sakit
Ibu dan Anak Melindamemfasilitasi untuk menyelesaikan kendala tersebut.

3. Rawat inap (termasuk didalamnya VK dan ODC)

4. Medical Check Up

5. Pasien langsung yeng meminta pemeriksaan penunjang medis.

B. REGISTRASI UNTUK PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP


1. Tujuan utama meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan pelayanan
kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di dalam satu
catatan rekam medis pasien yang sama.
2. Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan
mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi
baru lahir), pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen
(contoh: sample darah) diregisterkan sebagai pasien.
3. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka duplikasi registrasi. Jika
pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal ini dapat
mengganggu pelayanan pasien.
4. Proses registrasi pasien yang menerima pelayanan kesehatan, terdiri dari langkah-
langkah:
a. Pasien datang langsung ke bagian registrasi atau admission
b. Pasien baru mengisi formulir data pasien sesuai kartu identitas
c. Mempertimbangkan apabila orang tersebut sudah pernah terdaftar atau
mempunyai nomor rekam medis di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda
dengan mencarinya di dalam data dan melihat kembali kemungkinan
kecocokan data yang ada.
d. Memasukkan informasi pasien ke dalam sistem bila sudah memastikan data
pasien belum pernah ada.
e. Mengkonfirmasi semua rincian untuk pasien yang sudah pernah mendaftar,
dan memperbaharui data jika diperlukan.
5. Merujuk ke prosedur registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap untuk informasi
proses yang lebih rinci.

C. PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP


1. Pasien dapat didaftarkan masuk rawat inap ke rumah sakit oleh dokter spesialis
yang memiliki Surat Ijin Praktek di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda. Dokter
spesialis akan menjabarkan kondisi pasien dan diagnosis sementara kepada
admission dalam Surat Permohonan Rawat Inap dan berlaku tidak lebih dari 3
hari. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus di kaji ulang.
2. Penerimaan pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke Rumah Sakit Ibu dan
Anak Melinda harus dilakukan verfikasi terlebih dahulu mengenai kelayakan
pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien untuk dirawat di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda. Keluarga pasien atau penelopon akan
disambungkan dengan bagian UGD untuk verifikasi.
3. Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar
kerja admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari
dokter spesialis, yaitu:
a. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat)
b. Diagnosis saat datang
4. Jenis-jenis pendaftaran
a. Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah
direncanakan merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah
direncanakan sebagai tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap.
Semua data akan dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan.
Pasien diinstruksikan untuk melapor ke bagian pendaftaran.
b. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: Pasien mungkin didaftarkan secara
langsung dari poliklinik Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda. Dokumen yang
diperlukan akan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan
mendapatkan kamar perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat inap.
c. Pendaftaran dari Unit Emergensi: Pasien dari Unit Emergensi memerlukan
pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari pendaftaran dan
dikirimkan bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang
tersedia di ruang rawat inap.
d. Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi dan VK
maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus
memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan RS, Rujuk ke rumah
sakit lain atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau
keluarga. Selama observasi pasien di monitor secara berkala. Ketika pasien
diobservasi dan diputuskan oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap,
harus melengkapi formulir dan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien
akan diberikan kamar rawat yang tersedia di ruang rawat inap.
e. Pasien transfer dari rumah sakit lain : Ketika permintaan transfer diterima
oleh bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit
Emergensi. Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer
pasien dengan bagian admission dan mengumpulkan data yang diperlukan.
Pasien dengan indikasi rawat ICU dari luar Rumah Sakit Ibu dan Anak
Melinda, harus dilakukan konfirmasi dengan petugas ICU yang in charge
mengenai ketersediaan bed dan tenaga.

D. PENGATURAN KAMAR RAWAT


1. Alokasi kamar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda dibedakan berdasarkan:
a. Ruang Joppa, adalah ruang perawatan rawat inap VIP, SVIP dan president
suite yang terletak di lantai 8.
b. Ruang Derbe, adalah ruang perawatan rawat inap kelas III, II, I, VIP, SVIP
yang terletak di lantai 6 dan diperuntukan bagi pasien kebidanan dan
kandungan.
c. Ruang Magdala, adalah ruang perawatan rawat inap kelas III, II, I, VIP, SVIP
& Isolasi yang terletak di lantai 6 dan diperuntukan bagi pasien anak.
d. Ruang Emmaus, adalah ruang perawatan rawat inap bagi bayi baru lahir dan
didalam nya terdapat pula ruangan perinatologi. Ruangan ini terletak di lantai
6.
e. Ruang Caesarea, adalah ruang perawatan rawat inap kelas III, II, I, VIP, SVIP
& Isolasi yang terletak di lantai 5 dan diperuntukan bagi pasien remaja,
dewasa dan lansia.
f. ICU / ICCU / PICU / NICU / HCU, adalah ruangan khusus bagi pasien yang
memerlukan pemantauan lebih intensive. Ruang tersebut terletak di lantai 3.
2. Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan
untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan
kebutuhan R. Isolasi atau pelayanan intensive setelah dikaji /assessment oleh
dokter.
3. Kamar tidak tersedia
Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia. Jika
pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada Manajemen
untuk ditindaklanjuti.
4. Kamar bayi
Kamar bayi dibedakan menjadi 2 yaitu kamar bayi normal dan kamar bayi sakit.
Untuk bayi sakit (umur 0-28 hari) / bermasalah post discharged dari Rumah Sakit
Ibu dan Anak Melindadirawat di kamar bayi sakit.

5. Apabila terjadi disaster:


a. Manajemen berhak mengambil alih kamar dari pasien yang cuti rawat tanpa
harus memberitahu pasien terlebih dahulu.
b. Direktur Rumah Sakit pada setiap saat dapat mengadakan pertemuan tim Bed
Emergency agar menyetujui tindakan yang akan diambil untuk menempatkan
pasien dengan aman dan sesuai. Tim Bed Emergency terdiri dari:
1) GM Medis
2) Manajer Medis
3) Manajer Perawat
4) Manajer PDS
5) Manager Penunjang Medis
6) Manager GA
7) Kepala Unit / Ruangan
8) Dokter yang relevant
c. Peran dari tim ini adalah menyetujui tindakan yang akan diambil dalam
waktu 24 jam kedepan atau lebih untuk mengakomodasi penerimaan dan
mendukung kebijakan akut eskalasi rumah sakit. Tim Bed Emergency akan
berusaha menyeimbangkan resiko klinis bagi semua pasien di semua
pelayanan, dengan memberi perhatian khusus untuk memprioritaskan
perawatan yang sesuai dari pasien di unit emergensi, dan pemulangan awal
pada pasien setelah dilakukan pertimbangan dengan DPJP.
d. Pasien yang sudah tidak ada indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan
dari RS untuk berobat Jalan.
6. Rawat Gabung
Pasien rawat gabung hanya bisa dilakukan di suite dan VIP dan salah satu dari
pasien akan dikenakan tarif 1 level dibawah
7. Pasien dengan suspek atau penyakit menular
a. Di dalam kebijakan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan
dengan penyakit menular harus (ketika dalam prakteknya) dirawat di satu
ruangan dengan tanda isolasi.
b. The Negative Pressure Isolation terdapat di lantai 5, lantai 6 dan ICU (kriteria
masuk ruang isolasi merujuk pada Kebijakan Isolasi).
c. Semua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan
kepada tim infection control secepatnya.
d. Jika jumlah pasien dengan diare dan/atau muntah- muntah meningkat di
dalam satu area bangsal, pertama tama harus dilaporkan ke tim infection
control dan dilakukan rapat tentang berjangkitnya penyakit tersebut mungkin
diperlukan.

8. Pasien cuti dari perawatan


a. Pasien cuti harus mengisi formulir ijin meninggalkan rumah sakit. Formulir
ditandatangani oleh pasien, dokter (DPJP), saksi dari rumah sakit dan saksi
dari pasien. Formulir yang sudah diisi lengkap difile dalam rekam medis
pasien. Formulir ijin meninggalkan rumah sakit tersebut berisi bahwa pasien
telah meminta cuti dan telah diberitahu sebelumnya mengenai risiko terkait
dengan meninggalkan rumah sakit serta memahami bahwa rumah sakit atau
dokter yang merawat tidak bertanggung jawab segala akibat yang disebabkan
dari sakit yang di derita saat berada di luar rumah sakit .
b. Surat ijin tersebut harus di setujui oleh dokter penanggung jawab pelayanan.
c. Pasien dapat di berikan ijin keluar rumah (Patient cuti) pada keadaan yang
tertentu atau mendesak menurut pertimbangan pasien.
d. Waktu maksimal pasien cuti yang diberikan adalah 4 jam. Pasien yang tidak
kembali dalam waktu tersebut maka pasien di anggap pulang paksa.
e. Perawat yang bertugas di kamar perawatan harus menginformasikan kepada
bagian pendaftaran dan kasir ketika pasien pulang.
f. Pasien akan diberikan petunjuk tentang kapan harus kembali ke rumah sakit,
saat jika terjadi emergensi serta tindakan apa yang harus dilakukan mengenai
apapun yang berkaitan kondisi pasien saat cuti dari rumah sakit.
g. Tidak diperbolehkan pada pasien yang melakukan cuti perawatan dan sudah
kembali lagi ke rumah sakit setelah 4 jam dan kemudian melakukan cuti
pulang ke rumah kembali.
h. Jika pasien memerlukan perpanjangan waktu cuti perawatan di rumah, maka
harus dipulangkan.
i. Pasien juga harus diberitahukan untuk menghubungi ruang perawatan
sebelum kembali untuk mengkonfirmasi apakah ruangan masih kosong

BAB IV
DOKUMENTASI
Pendokumentasian penerimaan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Melinda adalah pada
formulir :
1. Formulir data pasien
2. Surat Pengantar Rawat
3. File status rekam medis.

Anda mungkin juga menyukai