Nama ; Khaiunnisa

Nim ; 70600116027

 Hubungan Dokter-Pasien
Seorang dokter melekukan anemnesis dan pemeriksaan pada pasien perempuan berusia 18
tahun dengan gangguan panik .pasien datang di temani oleh ibunya.
mengeluhkan gejala yang khas pada serangan panic.
Sebagai seorang dokter ,hal yang paling tepat di lakukan pada pertemuan pertama adalah
a. Berusaha mencari gejala sebanyak –banyaknya
b. Menciptakan suasana wawancara yang nyaman untuk pasien dan dokter
c. Memberikan alternative pemeriksaan
d. Memberiakan latar belekang keluarga pesien
e. Mengarahkan ibu pasein untuk itut memberiakan informasi tembahan
 Psikoterapi
Dalam hubungan dokter pasien ,kemampuan seorang dokter yang mampu mengerti apa
yang di rasakan oleh pasiennya tetepi tidak ikut larut di dalamnya.
Disebut apakah kemempuan yang dokter tersebu miliki
a. Simpati
b. Empati
c. Transference
d. Emosional release
e. Counter transference
 Gangguan disfungsi seksual
Seorang yang memiliki ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar atau aktifitas
seksual yang tidak pada umumnya seperti benda mati atau pakaian dalam ,anak-anak
atausuka menyakiti dan disakiti.
Dinamakan apakah kelompok disfungsi seksual berdasarkan kasus di atas
a. Paraphilia
b. Pedofilia
c. Fetishme
d. Voyaurisme
e. sadomasokisme
 Gangguan emosional
Seorang anak laki-laki ,berusia 11 tahun dengan keluhan tidak mampu manerima
pembelajaran di sekolahnya . pasien tidak mampu mengguntig, melakukan keterampilan lain
seperti melakukan keterampilan lain seperti yang dilakukan teman-temanya. Sulit
beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Setelah di lakukan pemerisaan IQ , didapatkan
nilai 55.
Disebut apakah kondisi pada kasus di atas/
a. Gangguan autistic
b. Syndrome asperger
c. Retardasi mental
d. Syndrome rett
e. Autism tidak khas
 Feview fisiologi ssp

Sistem saraf otonom menyediakan jalur eferen untuk kontrol involunter segian besar organ
visceral.salah satu jenis meliki kemampuan merangsang pelepasanneurotransmiter khusus.
Neurontrasmiter apakah yang di maksud

a. Acetylcholine
b. Dopamin
c. Histamin
d. Norepinephrine
e. glukago
 Epidemilogi penyakit neuropsikiatri