PENDAHULUAN
PERMASALAHAN
3.1 Kendala
Berdasar informasi dari responden, bahwa yang menjadi hambatan dalam
perlindungan bagi penyandang cacat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
keadaan yang miliki para penyadang cacat adalah bahwa, pertama, jangkauan
pelayanan belum merata. Kedua, sebagian penyandang disabilitas belum memiliki
kompetensi yang memadai untuk memperoleh pekerjaan. , ketiga, adanya masih
pandangan sebagian masyarakat terhadap kompetensi penyandang disabilitas masih
meragukan dan keempat adanya sebagian penyandang disabilitas belum memperoleh
kesempatan mengembangkan potensinya dan berpartisapasi dalam pembangunan
Dilain sisi, banyak aksesibiltas yang terkesan menyulitkan para penyandang cacat
untuk memperoleh haknya. Pertama di lingkungan keluarga, ada keluarga yang
memberikan kemudahan anggota keluarganya yang mengalami kekurangan itu untuk
mengembangkan diri, bersosialisasi, membri motivasi dan sebagainya. Namun, dilain
hal juga ada beberapa keluarga yang tidak memberikan kemudahan-kemudahan
tersebut. Di masyarakat umumnya masih ada anggapan bahwa penyandang cacat tidak
memiliki kemampuan kerja, masih menganggap rendah dan kurang menerima
keberadaan para penyandang cacat dengan cara dikucilkan, dianggap lemah dan perlu
dikasihani.
Sementara kemudahan yang diberikan pemerintah dalam bentuk sarana dan
prasarana umum belum maksimal. Hal tersebut bisa kita lihat dari anggaran yang
pemerintah yang terkesan stag dan tidak naik setiap tahunnya. Sementara disisi lain
jumlah penyandang cacat semakin banyak. Tercatat pada tahun 2008 adalah sebanyak
299.203 jiwa (hasil pendataan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS)
penyandang cacat berdasarkan klasifikasi ICF tahun 2008). Dalam hal ini, tentunya
upaya untuk melaksanakan rehabilitasi menjadi tidak maksimal hasilnya.
Sedangkan hambatan secara eksternal dari perusahaan dalam penyaluran kerja
bagi penyandang disabilitas, berdasarkan hasil rekomendasi Kajian Pasaran Kerja Bagi
Penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh Bidang Penelitian&Pengembangan
BBRVBD Cibinong, terdapat beberapa hambatan dalam penyaluran kerja dari
perusahaan, antara lain :
A. Ketidaksesuaian keterampilan tenaga kerja penyandang disabilitas dengan
persyaratan jabatan dan kondisi kerja yang ada
B. Kurangnya kesadaran dan sikap penerimaan masyarakat dalam dunia kerja
terhadap tenaga kerja penyandang disabilitas
C. Munculnya underestimate terhadap tenaga kerja penyandang disabilitas karena
kondisi kecacatannya
D. Belum adanya standar dalam menerima pekerja baru, apakah standar bagi
penyandang disabilitas disetarakan dengan orang yang tidak memiliki
kedisabilitasan atau tidak.
E. Belum ada kesepakatan dari perusahaan mengenai penyaluran kerja untuk
penyandang disabilitas
B. Tidak efektiifnya ketentuan pada nomor satu di atas karena karena dari 463 daerah
tingkat dua di Indonesia baru lima deaerah saja yang sudah membuat peraturan
daerah tentang kewajiban mempekerjakan satu penyandang cacat setiap 100
karyawan.
C. Kendala yang dihadapi bagi penyandang cacat untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai dengan keadaan yang dimiliki para penyadang cacat adalah jangkauan
pelayanan belum merata, sebagian penyandang disabilitas belum memiliki
kompetensi yang memadai untuk memperoleh pekerjaan, adanya masih pandangan
sebagian masyarakat terhadap kompetensi penyandang disabilitas masih meragukan
dan adanya sebagian penyandang disabilitas belum memperoleh kesempatan
mengembangkan potensinya dan berpartisapasi dalam pembangunan
4.2 Saran
A. Agar daerah tingkat dua di seluruh Indonesia membuat peraturan daerah tentang
kewajiban mempekerjakan satu penyandang cacat setiap 100 karyawan.