Asti Eristiasa - F0317019 - RMK Bab 14 - Kelas D
Asti Eristiasa - F0317019 - RMK Bab 14 - Kelas D
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019
A. AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN SERTA
PENAGIHAN
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun akan dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Gambar berikut
menunjukkan akun-akun umum yang tercakup dalam siklus penjualan dan penagihan.
Laporan bulanan
Beban Piutang tak Beban piutang tak Penyediaan piutang Jurnal umum
Tertagih tertagih tak tertagih
Penyisihan untuk
piutang tak tertagih
C. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
Prenumbered Document
Hal ini mencegah penjualan atau pengihan lupa dicatat dan mencegah adanya
penomoran ganda dalam dokumen-dokumen penjualan.
Laporan bulanan
Laporan bulanan dapat membantu pelanggan dalam mengetahui jumlah
tagihan atau barang yang diterima sudah benar atau belum
• Dari segi materialitas, retur dan pengurangan penjualan sangat tidak material
sehingga auditor dapat mengabaikannya.
• Dari segi penekanan pada tujuan audit “Keterjadian”, auditor menekankan pada
pengujian transaksi yang tercatat untuk mengungkapkan adanya pencurian kas
dari piutang usaha tertagih yang ditutupi dengan retur atau alowance penjualan
fiktif.
Prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian subsantif atas transaksi
penerimaan kas dikembangkn dengan kerangka kerja yang sama dengan yang
digunakan unuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diteapkan bagi penerimaan kas.
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor menguji proses
berikut ini:
Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit
Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang
digunakan untuk mendukung pengurangan risiko pengendalian.
Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji
moneter bagi setiap tujuan.
Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi oleh auditor adalah ketika hal
tersebut terjadi sebelum kas dicatat di jurnal penerimaan kas atau listing kas lainnya,
terutama jika penjualan dan penerimaan kas dicatat secara serentak. Prosedur audit
yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang dicatat telah
disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas. Dalam
pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama
suatu periode tertentu, seperti satu bulan, akan direkonsiliasi dengan depisito atau
setoran aktual yang dilakukan ke bank selama periode yang sama. Biasanya prosedur
ini digunakan jika pengendaliannya lemah.
Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha
untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Penggelapan dilakukan oleh orang yang
menangani penerimaan kas dan kemudian memasukkannya ke dalam sistem
komputer. Penggelapan ini dapat dicegah dengan pemisahan tugas dan kebijakan cuti
wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus memasukkan penerimaan kas ke
dalam sistem.
F. PENGUJIAN AUDIT UNTUK MENGHAPUS PIUTANG TAK TERTAGIH
Selain persetujuan kredit oleh orang yang tepat, terdapat 2 pengendalian lainnya
yang dapat dilakukan, yaitu:
Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan
tindak lnjut oleh personil manajemen yang tepat.
Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin
lagi untuk ditagih.
Bagian dari audit yang paling dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah saldo
piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan untuk piutang tak
tertagih.