Pada tahap awal ampula, zigot tidak tinggal diam selama periode ini. Zigot cepat
mengalami sejumlah pembelahan sel secara mitosis untuk membentuk suatu bola padat sel-sel
yang disebut morula. Sementara itu peningkatan kadar progesteron dari korpus luteum yang baru
terbentuk setelah ovulasi merangsang pengeluaran glikogen dari endometrium ke dalam lumen
saluran reproduksi untuk digunakan sebagai energi oleh embrio muda. Konsentrasi nutrient yang
dikeluarkan meningkat lebih cepat di ampula yang kecil daripada di lumen uterus.
Penurunan morula ke dalam uterus sekitar tiga hingga empat hari setelah ovulasi,
progesterone di produksi dalam jumlah memadai untuk merelaksasi konstriksi oviduk sehingga
morula dapat dengan cepat terdorong ke dalam uterus oleh kontraksi peristaltic oviduk dan
aktivitas silia. Ketika turun ke uterus, morula mengapung bebas di dalam rongga uterus selama
tiga hingga empat hari lagi, hidup dari sekresi endometrium dan terus membelah. Kadang morula
gagal turun ke dalam uterus dan terus berkembangan dan tertanam di lapisan dalam oviduk hal
ini yang menyebabkan Kehamilan Ektopik Tuba yang harus diakhiri.
Referensi
1. Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Ed 9. Jakarta : Egc ; 2016