Anda di halaman 1dari 9

BAB I KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas laporan praktikum fisika radiasi tentang
kualitas (daya tembus) sinar-x.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi
laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen fisika radiasi kami Bapak Ardi Wibowo yang telah membimbing kami dalam
melaksanakan praktikum ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Wasalamu’alaikum


warahmatullahi wabarakatuh.
TUJUAN PRAKTIKUM

Menentukan Half Value Layer (HVL) dengan bahan Alumunium (Al) dan Tembaga
(Cu).

MANFAAT PRAKTIKUM

Dapat mengetahui HVL (Half Value Layer) atau satuan dari kualitas sinar-x dengan
menggunakan bahan Alumunium (Al) dan Tembaga (Cu).

BAB II TEORI

Berkas sinar-X dapat menembus tubuh pasien, sebagian besar sinar-X yang
berbenergi rendah diserap oleh tubuh pasien pada beberapa cm di permukaan kulit, dan
hanya sinar-X yang berenergi tinggi yang mampu menembus tubuh pasien untuk
membentuk gambaran radiografi. Karena dosis pasien dipengaruhi oleh jumlah sinar-X yang
diserap, maka beberapa cm jaringan tubuh menerima radiasi lebih banyak. Jaringan/tissue
dapat dilindungi dari penyerapan energi rendah dari berkas sinar-X sebelum berkas tersebut
mengenai pasien dengan menggunakan/meletakkan bahan material diantara pasien dan
tabung sinar-X. Filter biasanya berasal dari lempengan logam dan fungsi pokoknya di dalam
radiologi diagnostik adalah menekan dosis pasien yang berasal dari berkas sinar-X bernergi
rendah.

Half Value Layer (HVL) merupakan satuan dari kualitas sinar-X. Nilai HVL adalah
ketebalan material yang mampu mereduksi intensitas sinar-X menjadi ½ dari intensitas
mula-mula. Reduksi berkas sinar-X oleh bahan/filter terutama diharapkan terjadi pada sinar-
X dengan energi rendah. Tiap-tiap jenis bahan/filter memiliki nilai HVL masing-masing.
Dalam penggunaan sinar-X diagnostik nilai HVL bahan Alumunium adalah 3-5 mmAl setara
dengan 4-8 cm soft tissue. Intensitas sinar-X setelah menembus bahan akan berkurang
berdasarkan persamaan eksponensial :

It = Io.e-µx
dimana :

It : Intensitas setelah menembus bahan

Io : Intensitas awal sebelum menembus bahan

µ : Angka serap bahan (koefisien atenuasi)

x : Tebal bahan

e : Bilangan logaritma
Agar It = ½ Io maka diperlukan ketebalan material (x) = 1 HVL sehingga bila
disubtitusikan dalam rumus sbb :

It = Io.e-µx

½ Io = Io.e-µx

½ = Io.e-µ.HVL

In 1 – In 2 = e-µ.HVL

0-0693 = µ.HVL

-0693 = µ.HVL

HVL = 0,693/µ

Semakin besar nilai HVL maka akan semakin tinggi berkas sinar-X yang diserap.
Filter tambahan dihasilkan dari bahan penyerap yang diletakkan pada jalur berkas sinar.
Idealnya bahan filter, menyerap semua foton emergi rendah dan meneruskan semua energi
tinggi. Pemilihan bahan filter pada prinsipnya pada bahan yang mampu menyerap sinar-X
dengan energi rendah.

Alumunium dan Tembaga biasanya merupakan bahan filter yang sering digunakan
pada bidang radiologi diagnistik.

Tabel 1. Jenis bahan filter untuk variasi tegangan seerti tabel berikut ;

TEGANGAN JENIS BAHAN FILTER


30 – 120 kV Alumunium
100 – 250 kV Tembaga
200 – 600 kV Timah
600 – 2 MV Pb
>2 MV -
Tabel 2. Prosentase Penerapan Radiasi oleh Filter

ENERGY PENYERAPAN PHOTONS (%)


PHOTONS 1 mm 2 mm 3 mm 4 mm
10 100 100 100 100
20 58 82 92 100
30 24 42 56 93
40 12 23 32 73
50 8 16 22 57
60 6 12 18 48
80 5 10 14 48
100 4 8 12 35

Dewan Nasional Proteksi Radiasi dan pengukuran (National Council on Radiation Protection
and Measirement) memberikan rekomendasi sebagai pedoman menggunakan total filtrasi
pada radiologi diagnostik (Inherent dan additional filter) sbb :

Tabel 3. Penggunaan total Filtrasi pada kVp

kVp Total Flitrasi


< 50 kVp 0,5 mm Al
50 – 70 kVp 15 mm Al
>70 kVp 25 mm Al

Tabel 4. Ketentuan penambahan filter dan besarnya nilai HVL

Tegangan Tabung Additional Filter HVL


80 kV 0 3,2 mm Al
2,0 mm Al 3,2 mm Al
200 kV 0 3,2 mm Cu
15 mm Al 3,2 mm Cu
1,5 mm Cu 3,2 mm Cu
Gabungan Sn-Cu-Al 3,2 mm Cu
0,2 mm Pb 3,2 mm Cu
1000 kV 0 3,2 mm Pb
5 mm Pb 3,2 mm Pb
Menurut Biro Kesehatan untuk Radiologi nilai HVL untuk unit radiologi pada berbagai tingkat
tegangan tabung seperti berikut ini :

Tabel 5. Nilai HVL dari berbagai tingkat tegangan tabung

Tegangan Tabung (kVp) HVL Untuk unit Radiografi HVL Untuk dental unit
30 0,3 1,5
40 0,4 1,5
49 0,5 1,5
50 1,2 1,5
60 1,3 1,5
70 1,5 1,5
71 2,1 2,1
80 2,3 2,3
90 2,5 2,5
100 2,7 2,7
110 3,0 3,0
120 3,2 3,2
130 3,5 3,5
140 3,8 3,8
150 3,1 3,1

BAB III PROSEDUR PERCOBAAN

ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

1) Pesawat sinar-X
2) Survey meter babyline 81
3) Lembaran Alumunium (Al)
4) Lembaran Tembaga (Cu)
5) Meteran
6) Penyangga filter (Filter Stand)
7) Alat tulis
PROSEDUR PERCOBAAN

1) Catat data pesawat dan tabung sinar-X yang akan dilakukan uji coba.

2) Susun alat percobaan seperti gambar dibawah ini :

Tabung sinar-X

Filter
Detetektor Survey meter

3) Atur Fokus Film Distance (FFD) 100 cm, dengan luas lapangan seluas lapangan detektor
survey meter, dan pusat berkas sinar-X diatur tepat pada detektor survey meter.

4) Tentukan faktor eksposi pada kV 85 dengan mAs 30.

5) Lakukan eksposi dan catat hasil pengukurannya.

6) tempatkan Al dengan ketebalan 0,22 mm, lalu lakukan eksposi dan catat hasil
pengukurannya.

7) Ulangi langkah no 4 sampai dengan intensitas menjadi setengah dari intensitas mula-
mula.

8) Ulangi dengan mengganti filter Cu seperti langkah diatas.

9) Buatlah grafik hubungan antara intensitas dengan ketebalan filter Al dan Cu dengan sosis
radiasi untuk mendapatkan nilai HVL.
HASIL PERCOBAAN

No Tebal Pengukuran Paparan Sinar-X (mGy) Transmisi


Alumunium Intensitas Sinar-X
I II III Mean
(Al) (%)
1 Non Filter 950 950 950 950 100%
2 1,1 850 850 850 850 89,47%
3 2,2 800 800 800 800 84,21%
4 3,3 740 740 740 740 77,89%
5 4,4 700 700 700 700 73,68%
6 5,5 650 650 650 650 68,42%
7 6,6 600 600 600 600 63,16%
8 7,7 560 560 560 560 58,95%
9 8,8 530 530 530 530 55,79%
10 9,9 500 500 500 500 53,63%
11 11 470 470 470 470 49,47%
12 12,1 450 450 450 450 47,37%

No Tebal Pengukuran Paparan Sinar-X (mGy) Transmisi


Tembaga (Cu) Intensitas Sinar-X
I II III Mean
(%)
1 Non Filter 960 960 960 960 100%
2 0,22 600 600 600 600 62,5%
3 0,44 420 420 420 420 43,75%

10) Data yang diperoleh kemudian masukkan tabel berikut :

Jumlah Lembar Al Tebal filter (mm) Intensitas paparan radiasi Log Intensitas
(mGy)
Non filter 0 950 -
5 lembar 1,1 850 -0,0483
10 lembar 2,2 800 -0,0263
15 lembar 3,3 740 -0,0338
20 lembar 4,4 700 -0,0241
25 lembar 5,5 650 -0,0321
30 lembar 6,6 600 -0,0347
35 lembar 7,7 560 -0,0299
40 lembar 8,8 530 -0,0239
45 lembar 9,9 500 -0,0253
50 lembar 11 470 -0,0368
55 lembar 12,1 450 -0,0188
Jumlah Lembar Cu Tebal filter (mm) Intensitas paparan radiasi Log Intensitas
(mGy)
Non filter 0 960 -
1 lembar 2,2 600 -0,2041
2 lembar 4,4 420 -0,1549

11) Plot data diatas pada kertas grafik / dengan soft ware excell.

Grafik Al
14

12

10

Grafik Al
6

0
0 200 400 600 800 1000
Grafik Cu
5
4.5
4
3.5
3
2.5
Grafik Cu
2
1.5
1
0.5
0
0 200 400 600 800 1000 1200

12) Buat persamaan regresinya.

13) Analisa hasil pengukuran filter.

Dari pengamatan grafik diatas, dapat terlihat jika semakin tebal filter maka daya
tembus sinar-x semakin melemah. Semakin tinggi nomor atom, daya tembus sinar-x
semakin rendah. Seperti contohnya Al dengan nomor atom 13 dan Cu dengan nomor atom
29 terlihat pada tabel untuk mendapatkan Intensitas sinar-x setelah menembus bahan (It)
=600mGy, membutuhkan 30 lembar Al (6,6 mm) dan 1 lembar Cu (0,22 mm).

BAB IV REFERENSI

Modul Praktek Laboratorium Fisika Radiasi Tingkat I Semester I Program Studi D-IV
Teknik Radiologi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Semarang 2018.

Anda mungkin juga menyukai