Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SENI BUDAYA

Ragam Budaya Nusantara

Disusun oleh; ALWAN FADHILLAH

Kelas: X TEI A

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT tidak lupa kepada Nabi besar Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat nya.Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan
tentang Ragam Budaya yang ada di Nusantara,ada banyak sekali Ragam Budaya yang ada di Bumi
Nusantara ini diantaranya Rumah Adat,Senjata,Pakaian Ada.

2
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………….02

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………03

Ragam Budaya Kalimantan Utara…………………………………………………………………………….04

Ragam Budaya Sumatera Utara………………………………………………………………………………..05

Ragam Budaya BALI…………………………………………………………………………………………….…07

3
Kalimantan utara

Baloy Mayo
Di dalam baloy mayo terdapat empat ruang utama, yaitu ambir kiri (tempat untuk menerima
masyarakat yang mengadukan perkara atau masalah adat), ambir tengah (tempat pemuka adat
bersidang), ambir kanan (ruang istirahat), dan lamin dalom (singgasana pemimpin adat).
Rumah ini termasuk jenis panggung.

Pakaian Adat Tradisional Kulavi (Donggala)


Provinsi Kalimantan Utara dapat dikatakan provinsi yang paling muda dalam sejarah berdirinya negara
Indonesia. Provinsi ini juga sekaligus provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

4
Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional suku Dayak, semacam golok dan berbentuk panjang,
terbuat dari bahan pilihan yang diambil dari batu gunung yang mengandung besi. Hiasan
senjata ini berupa bulu burung enggang atau rambut manusia, ditaruh di hulu mandau yang
terbuat dari tanduk atau kayu

Sumatera Utara
Jabu Bolon
Nama rumah adat Sumatera Utara adalah rumah bolon. Rumah ini ditempati 4-6 keluarga, dengan bentuk
persegi memanjang.

5
"Ulos"
Pakaian tradisional Sumatera Utara biasa disebut dengan Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh
masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu

Piso gaja dompak adalah senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara. Nama “Piso Gaja
Dompak” diambil dari kata “piso”, yang berarti pisau yang berfungsi untuk memotong atau menusuk,
berbentuk runcing, dan tajam. Sedangkan “gaja dompak” bearti sebutan bagi ukiran berpenampang gajah
ditangkai senjata tersebut.

Kebudayaan Bali
Rumah adat Bali
Rumah adat Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada
kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan yang hampir mirip dengan ilmu
Feng Shui dalam ajaran Budaya China. Rumah adat Bali harus memenuhi aspek pawongan
(manusia / penghuni rumah), pelemahan (lokasi / lingkungan) dan yang terahir parahyangan.

6
Pada umumnya rumah Bali di penuhi dengan pernak-pernik hiasan, ukiran serta warna
yang alami lalu patung-patung symbol ritual. Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi
banyak bangunan-bangunan kecil - kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang
mengelilinginya. Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan pada bangunan dimana
bangunannya tidak lagi terpisah-pisah.

Senjata Tradisional
Keris

Secara historis, keris Bali adalah bagian dari peninggalan kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Konon, pengaruh kebudayaan Majapahit sangat kuat sehingga alat peperangan seperti keris
diadopsi pula oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Dewata. Secara filosofis, keris Bali dipandang
sebagai perlambang dari nilai ajaran kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka memiliki hari
tertentu untuk bersembahyang saat akan merawat kesucian dari keris pusaka miliknya. Keris juga
dipandang sebagai benda yang memiliki estetika di dalam kehidupan masyarakat di sana. Hingga
kini keris malah masih dipandang sebagai perlambang kekuatan dan simbol kekuasaan.
Biasanya, penganut Hindu yang menyimpan keris pusaka Bali menentukan pembersihan
berdasarkan perputaran bulan terhadap bumi. Sedangkan penentuan hari ritual pencucian
disesuaikan dengan penanggalan kuno Hindu Bali. Perlakuan terhadap keris pun bersifat sakral.
Maklum, keris dianggap memiliki kekuatan magis. Mereka percaya keris adalah manifestasi dari
roh para leluhur. Biasanya, keris seperti itu disebut Keris Tayuhan, yang pembuatannya
mementingkan tuah ketimbang keindahannya, pemilihan bahan besi, dan pembuatan pamornya.
Keris semacam itu biasanya wingit, angker, memancarkan perbawa dan kadang menakutkan.
Karena itu, sebagian masyarakat Bali rela bersusah payah untuk sekadar memperoleh keris yang
bertuah.

Anda mungkin juga menyukai