STEP 1
1. SDG’s : Program tujuan pembangunan berkelanjutan, yang terdiri dari 17 tujuan. Merupakan
pengganti MDG’s. Berlaku dari 2015-2030 di negara maju dan berkembang
2. K4 : Cakupan dari ANC yang meliputi 4 kunjungan ibu hamil ke tempat pelayanan kesehatan.
- K1 : <14 minggu
- K2 : 14-28 minggu
- K3 : 28- 36 minggu
- K4 : >36 minggu
3. Administrasi kesehatan : Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,
pengarahan, dan penilaian thp sumber dan tata cara dan kesanggupan dalam kebutuhan
tuntutan kesehatan perorangan, kelompok, dan keluarga.
4. Managemen pelayanan kesehatan : kegiatan utk mengatur petugas kesehatan utk
meningkatkan kesehatan melalui program kesehatan.
STEP 2
STEP 3
Berdasarkan sifat :
Berdasarkan bentuk :
a. Perseorangan
b. Masyarakat
STEP 7
- Manfaat
a. Dapat dikelola sumber tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
b. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang sesuai
c. Dapat disediakan dan diselenggrakan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya
2. Apa saja fungsi dari administrasi kesehatan?
a. P1 : fungsi perencanaan, seperti pengambilan keputusa, pemahaman masalah, penetapan
prioritas
b. P2 : hal pelaksanaan, seperti pengkoordinasian, komunikasi, dan kepimpinan
c. P3 : pengarahan, pengendalian, dan penilaian . Bisa dari pengawasan, pencatatan sampai
pelaporan dan supervisi sebagai pemantuan pelaksanaan agar nantinya tidak menyimpang.
JAWABAN :
4P=
Perencanaan (Planning)
o Suatu kegiatan atau proses penganalisisan, pemahaman sistem,
penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan demi masa depan yang lebih baik.
o Langkah yang sering digunakan dalam perencanaan program kesehatan
adalah mengikuti prinsip lingkaran pemecahan masalah (problem solving
cycle), secara umum tersusun sebagai berikut :
Melakukan Pengumpulan Data
Menetapkan Prioritas Masalah
Menyusun Alternatif Jalan Keluar
Memilih Prioritas Jalan Keluar
Menyusun Rencana Kerja Selengkapnya
Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan
Dalam membuat suatu perencanaan ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu Spesific, Measurable, Achiveable, Realistic, dan Time
yang biasa di singkat SMART.
1) Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya,
tidak terlalu melebar dan idealis.
2) Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
3) Achievable artinya dapat dicapai, jadi bukan hanya sebuah khayalan.
4) Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yangada,
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit akan tetapi tetap ada tantangan.
5) Time artinya ada batas waktu yang jelas baik mingguan, bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
macam-macam perencanaan
A. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
i. Rencana jangka panjang (Long term planning), yang berlaku antara 10-25 tahun
ii. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara 5-7
tahun.
iii. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlalu hanya untuk 1
tahun.
B. Dilihat dari tingkatannya
i. rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan organisasi.
Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup
yang luas.
ii. Rencana operasional (operational planning), lebih menitik beratkan pada pedoman
atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program
iii. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat rutin.
C. Ditinjau dari ruang lingkupnya
i. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakn tujuan
jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model rencana ini sulit untuk
diubah.
ii. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang bersifat
jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak
berubah.
iii. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), ialah rencana yang mengandung
uraian secara menyeluruh dan lengkap.
iv. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian
yang mnyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain di luar kesehatan.
(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar, soekidjo Notoatmojo)
Pengorganisasian (Organizing)
o Langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan, dan mengatur
berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang
serta pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
o Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
o Pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam perencanaan program
kesehatan ialah:
Bagaimana bentuk tindakan pemberantasan panyakit tidak menular
yang akan dilakukan dan siapa yang akan melakukannya?
Mengordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan
pemberantasan penyakit tidak menular dimasyarakat.
JAWAB :
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
1). Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2). Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3). Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil,
daerah perbatasan
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah
transmigrasi.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
279/MENKES/SK/IV/2006
Langkah-langkah perencanaan :
Langkah-langkah pengorganisasian :
a. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf.
b. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan2 pokok untuk mencapai tujuan. Dalam hal
ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan visi dam misi oranisasi.
c. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam suatu kegiatan yang praktis. Pembagian tugas
kelompok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh staf
d. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
pendukung yang dioperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
e. Penugasan personel yang cakap yaitu memilih dan menempatkan staf yang dipandang mampu
melaksanakan tugas
f. Mendelegasikan wewenang
(Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan)
Langkah2 penilaian :
Berdasarkan sifat :
Berdasarkan bentuk :
a. Perseorangan
b. Masyarakat
1. Deniston
Deniston menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu program
kesehatan dibedakan ke dalam empat jenis yakni :
a. Kelayakan program
b. Kecukupan program
c. Efektivitas program
d. efisiensi
2. george James
a. upaya program
b. penampilan program
c. ketepatan penampilan program
d. efisiensi program
3. milton R. Roemer
membedakan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas enam jenis :
a. Pelaksanaan program
b. Pemenuhan kriteria yang telah diterapkan
c. Efektivitas program
d. Efisiensi program
e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program
Samuel Levey dan Paul Loomba seperti yang dikutip Azwar (1996), menyebutkan
bahwa pekerjaan administrasi hanya melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan,
sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan kebijakan tersebut.
(Administrasi adalah suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap
penentuan tujuan, yang didalamnya organisasi dan manajemen digariskan....dan
sebagainya)
(Manajemen adalah suatu proses dan badan yang secara langsung memberikan
petunjuk, bimbingan kegiatan dari suatu organisasi dalam merealisasikan tujuan yang
telah ditetapkan...dan sebagainya).
Macam-macam Manajemen
Adapun macam-macam manajemen adalah sebagai
berikut (Amsyah,1989):
Keburukannya adalah kalau bapaknya berlaku tidak baik, maka bawahannya pun
akan berlaku seperti bapaknya, maka lambat laun perusahaan/
organisasinya akan hancur. Keburukan lainnya adalah kalau
kalau bapaknya sudah mampu memimpin dan diganti dengan
bapak yang baru (tidak mengikuti cara lama), maka akan
mengalami hambatan dalam memimpin bawahannya.
a. Manajemen Pasien/Klien
yaitu rangkaian proses pengambilan keputusan-keputusan dalammenghadapi
masalah kesehatan (penyakit dan lain-lain) yang diderita oleh
seseorang,sekelompok orang, atau masyarakat. Tujuannya adalah agar
pasien/klien tersebut dapatterhindar atau terbebas dari masalah kesehatan, dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada.Dalam hal ini manajer atau pengambil
keputusannya adalah setiap petugas kesehatan yangmelayani pasien/klien (disebut
petugas fungsional dokter, perawat, bidan, sanitarian, dan lain-lain), baik yang
bertugas di Puskesmas dan jaringannya maupun yang bertugas di Rumah Sakitdan
sarana-sarana kesehatan lain.2.
Menteri Kesehatan dan pejabat terasnya, Kepala Dinas Kesehatan dan staf
intinya, Direksi Rumah Sakit, KepalaPuskesmas, dan lain-lain
PROGRAM UNGGULAN
1. Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan
profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan dirumah sakit .
Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hanya berupa
bangsal yang dihuni oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap di banyak rumah sakit
sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang berobat jalan di Unit Rawat Jalan,
akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan
perawatan di dalam rumah sakit, atau menginap di rumah sakit
ketentuan – ketentuan :
a •Pasien yg telah dirujuk dari pelayanan umum Rawat jalan.
•Pasien rujukan dari dokter swasta disertai hasil laboratorium.
•Pasien yang langsung berobat ke UGD 24 jam.
b. Sarana Prasarana Rawat Inap
. Jumlah Tempat Tidur : 14 buah
. Peralatan medis cukup lengkap, spt: EKG, Nebulizer, Oksigen, Sterilisator, Bedah minor.
. Ambulance / Puskesmas keliling.
. Pelayanan Spesialis Anak.
2. Rawat Bersalin
Pelayanan Rawat Bersalin merupakan pelayanan kesehatan perorangan bagi ibu yang baru
melahirkan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,keperawatan, rehabilitasi medik dengan
menginap di ruang rawat bersalin.
Persalinan yang baik adalah harapan dari setiap ibu yang ingin melahirkan buah hatinya.
Persalinan sangat didukung oleh tenaga medis yang ahli, fasilitas dan rungan yang memadai untuk
menunjang pelayanan proses persalinan tersebut.
4. Pemeriksaan IVA
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher
rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Berawal dari leher rahim,
apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh
tubuh.
- Menkes menambahkan terkait strategi keempat yaitu kegiatan akselerasi dan inovasi
tahun 2011 :
1) Pertama, kerjasama dengan sektor terkait dan pemerintah daerah telah
menindaklanjuti Inpres no. 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional dan Inpres No. 3 tahun 2010 Tentang Program
Pembangunan Yang Berkeadilan melalui kegiatan sosialisasi, fasilitasi dan advokasi
terkait percepatan pencapaian MDGs. Akhir tahun 2011, diharapkan propinsi dan
kabupaten/kota telah selesai menyusun Rencana Aksi Daerah dalam percepatan
pencapaian MDGs yaitu mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan,
mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi
HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.
2) Kedua, pemberian Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), mulai tahun 2011 setiap
Puskesmas mendapat BOK, yang besarnya bervariasi dari Rp 75 juta sampai 250 juta
per tahun. Dengan adanya BOK, pelayanan outreach di luar gedung terutama
pelayanan KIA-KB dapat lebih mendekati masyarakat yang membutuhkan
4) Keempat, penempatan tenaga strategis (dokter dan bidan) dan penyediaan fasilitas
kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTPK), termasuk dokter
plus, mobile team.