Anda di halaman 1dari 7

BCG, I-E, GS,

& QSP
Matrix
Dosen Pembimbing :

Drs. Heri Yanto, Mba, Phd


Retnoningrum Hidayah, S.e., M.si., Msc

Disusun Oleh :

Utami Jaya Putri (7211415046)


Devi Sonia (7211415054)
Ayu Puspitasari (7211415059)
Devi Ratnasari (7211415122)

MANAJEMEN STRATEJIK
Analisis BCG, I-E, SG, & QSP Matrix Page 1
A. Matriks Boston Consulting Group (BCG)

Suatu perusahaan dapat memiliki beberapa dengan pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing
divisi dengan industri yang berbeda. Divisi yang terbesar dalam industri yang sama dengan divisi
merupakan divisi otonom atau divisi yang tersebut. Tingkat pertumbuhan industri dihitung
merupakan pusat laba dari suatu perusahaan dengan menggunakan persentase dan merupakan
membentuk portofolio bisnis. Matriks Boston tingkat pertumbuhan penjualan dari divisi suatu
Consulting Group adalah salah satu upaya untuk perusahaan yang dianalisis. Dalam Matriks BCG,
mendorong perusahaan multidivisi dalam posisi pangsa pasar relatif berada di sumbu x dan
menyusun dan mengembangkan strategi tingkat pertumbuhan industri berada di sumbu y.
bisnisnya. BCG merupakan perusahaan konsultan Matriks BCG memiliki kelemahan yaitu
manajemen swasta yang berdiri di Boston, menempatkan berbagai Divisi hanya dalam empat
Amerika Serikat. Perusahaan ini sudah sangat kategori di kuadran ini sangat menyederhanakan
berkembang dan memperkerjakan sekitar 4400 karena bisa saja tidak sesuai dengan
konsultan di berbagai negara. Matriks ini dapat kenyataannya. Banyak divisi yang berada di
digunakan untuk melihat dan membandingkan posisi tengah matriks dan sulit untuk
posisi pangsa pasar relatif dan tingkat klasifikasikan. Selain itu, matriks ini hanya
pertumbuhan industri di masing-masing divisi menggunakan dua kategori yaitu Posisi Pangsa
yang ada di perusahaan. Pasar Relatif dan Tingkat Pertumbuhan Industri.
Posisi pangsa pasar relatif didefinisikan Hal ini membuat kategori yang lain di luar ini
sebagai rasio dari pangsa pasar suatu divisi perlu dipertimbangkan setelah melihat hasil dari
tertentu dalam perusahaan bila dibandingkan Matriks BCG.

Terdapat empat kuadran yang terdapat di matriks BCG yaitu:


1. Kuadran I (Tanda Tanya/Question Marks)
Divisi yang berada di posisi kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
mereka berada dalam persaingan yang ketat. Kebutuhan kas untuk divisi ini tinggi dan berbanding
terbalik dengan pendapatan kasnya yang rendah. Divisi dalam kuadran ini disebut sebagai tanda tanya
karena munculnya berbagai pertanyaan mengenai hal yang harus dilakukan untuk divisi tersebut.
2. Kuadran II (Bintang/Star)
Divisi ini merupakan bisnis paling baik di perusahaan. Divisi dalam kuadran II yang juga disebut
sebagai bintang ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi dan juga tingkat pertumbuhan industri
yang tinggi pula. Hal ini membuat divisi ini dapat menerapkan strategi seperti pengembangan pasar,
pengembangan produk, dan mendapat investasi yang besar dari perusahaan.
3. Kuadran III (Sapi Perah/Cash Cows)
Divisi yang diposisikan di kuadran ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing
dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Divisi ini memperoleh kas yang lebih dari yang
dibutuhkannya. Divisi sapi perah perlu dikelola dengan baik agar dapat mempertahankan posisi kuatnya
selama mungkin.
4. Kuadran IV (Anjing/Dogs)
Divisi kuadran IV dari suatu perusahaan memiliki posisi paling rendah, dengan pangsa pasar relatif
yang rendah dan bersaing dalam industri yang lemah atau bahkan tidak berkembang. Posisi internal dan
eksternalnya lemah dan solusi yang sering dilakukan adalah pemangkasan biaya dan aset secara besar-
besaran.

Implementasi Matriks BCG di PT Mayora Indah Tbk

Analisis BCG, I-E, SG, & QSP Matrix Page 1


Perseroan memiliki 6 (enam) divisi yaitu :
1. Divisi biskuit: Roma Marie Susu, Roma kelapa, Roma Kelapa Sandwich, Roma Malkist, Roma
Malkist Abon, Roma Malkist Seaweed, Roma Malkist Coklat, Roma Malkist Garlic Butter, Cream
Creakers, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O Lai, Slai O Lai Twice, Sari Gandum,
Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees'kress, Roma Cookies Coklat, Roma Cookies Pineapple.
2. Divisi kembang gula: Kopiko, Kopiko Cappuccino, KIS, KIS Chewy, Tamarin, Juizy Milk.
3. Divisi wafer: beng beng, beng beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer Coklat, Roma
Zuperrr Keju.
4. Divisi coklat: Choki-choki
5. Divisi kopi: Torabika Duo, Torabika Duo Susu Full Cream, Torabika Moka, Torabika 3 in One,
Torabika Cappucino, Torabika Jahe Susu, Torabika Creamy Latte, Kopiko Brown Coffee, Kopiko
White Coffee, Kopiko White Mocca.
6. Divisi makanan kesehatan: Energen Cereal, Energern Oatmilk, Energen Go Fruit.

Pada tahun 2016, divisi kopi memberikan kontribusi paling besar bagi Perseroan. Disusul kemudian
oleh konstribusi dari divisi biskuit, divisi makanan kesehatan, divisi wafer, divisi kembang gula, dan
divisi coklat.

Persen
Pendapatan Persen Laba Persen Tingkat
Divisi Persen Laba Pangsa
(Triliun) Pendapatan (Triliun) Pertumbuhan
Pasar
1 4,25 23,16 0,26 18,70 60 +18
2 1,8 9,81 0,16 11,50 45 +15
3 2,21 12,05 0,23 16,54 60 +10
4 1,5 8,17 0,15 10,79 30 -5
5 4,78 26,05 0,42 30,25 75 +20
6 3,81 20,76 0,17 12,22 80 -13
Total 18,35 100 1,39 100

Analisis BCG, I-E, SG, & QSP Matrix Page 1


Berdasarkan Matriks BCG yang
dibuat, dapat dilihat bahwa Divisi 2
(Kembang Gula) menempati kuadran I
atau disebut sebagai Tanda Tanya.
Solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan menjalankan strategi intensif
untuk mengembangkan atau justru
menjualnya. Divisi 1 (Biskuit), Divisi 3
(Wafer) dan Divisi 5 (Kopi) menempati
kuadran II atau disebut sebagai
Bintang. Divisi ini berhak memperoleh
investasi yang besar dari perusahaan
karena posisinya yang sangat
menguntungkan. Pengembangan
produk adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan posisi bintang. Divisi 6
(Makanan Kesehatan) menempati posisi Kuadran III (Sapi Perah). Pengembangan produk juga perlu
dilakukan agar posisi Divisi ini menguat dan bisa berpotensi menjadi Bintang. Namun bila posisi lemah,
lebih baik dilakukan pengurangan investasi di Divisi ini. Divisi 4 (Coklat) berada di kuadran IV yaitu
Anjing. Posisi Divisi ini cukup lemah. Namun dengan pengelolaan yang baik, pemangkasan biaya bisa
saja Divisi ini lebih berkembang dan bertahan.

B. Matriks Internal-External (IE)

Matriks Internal-Eksternal memosisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Ada
beberapa kesamaan antara Matriks IE dengan Matriks BCG, yaitu sebagai berikut:
1. Keduanya menempatkan divisi organisasi dalam diagram skematis yang disebut juga matriks portofolio.
2. Ukuran dari masing-masing lingkaran menggambarkan persentase kontribusi penjualan dari masing-
maisng divisi.
3. Potongan dalam lingkaran mengungkapkan persentase kontribusi laba untuk masing-masing divisi.

Tetapi terdapat juga perbedaan antara Matriks tertimbang EFE (External Factor Evaluation)
BCG dengan Matriks IE. Pertama, sumbunya pada sumbu y. Total rata-rata tertimbang yang
berbeda. Kedua, Matriks IE membutuhkan lebih diturunkan dari masing-masing divisi
banyak informasi tentang divisi dibanding memungkinkan pembuatan Matriks IE tingkat
Matriks BCG. Ketiga, implikasi strategis dari korporasi. Pada sumbu x dari Matriks IE, total
masing-masing matriks berbeda. Terdapat dua rata-rata tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 adalah
dimensi kunci yang mendasari Matriks IE, yaitu rendah, nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah
total rata-rata tertimbang IFE (Internal Factor menengah, dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah
Evaluation) pada sumbu x dan total rata-rata tinggi.

Matriks IE dibagi menjadi tiga daerah utama, yaitu sebagai berikut:


1. Divisi yang masuk sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) menjadi paling sesuai untuk divisi ini.
2. Divisi yang masuk sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan strategi jaga dan pertahankan. Penetrasi
pasar dan pengembangan produk menjadi strategi yang umum digunakan untuk divisi ini.
3. Divisi yang masuk sel VI, VIII, dan IX adalah tuai atau divestasi.

Analisis BCG, I-E, SG, & QSP Matrix Page 1


C. Matriks Grand Strategy

Grand strategy matrix atau matrik strategi di tangan manajer dan para pimpinan.Keempat
utama merupakan alat dalam bisnis yang elemen matriks strategi besar pada umumnya
digunakan untuk memperkirakan dan menyusun dianggap sebagai dimensi evaluatif dari posisi
strategi alternative dalam suatu bisnis. Dalam kompetitif dan pertumbuhan pasar .Biasanya
grand strategy matrix terdiri dari empat elemen dalam suatu bisnis menggunakan metode ini
yang membuat empat kuadran di mana setiap untuk merencanakan strategi yang efektif. Dalam
organisasi atau divisi perusahaan ditempatkan mengembangkan grand strategy matrix kita harus
untuk memudahkan identifikasi strategi terbaik menilai kekuatan dan kelemahan suatu
berdasarkan keadaan dan pertumbuhan kompetitif perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar.
perusahaan.Tugas memilih strategi yang tepat ada

Analisis BCG, I-E, SG, & QSP Matrix Page 1


Berikut ini gambar dan penjelasan mengenai empat kuadran dalam grand strategy matrix :

Penjelasan :
1. Kuadran 1 mewakili strategi perusahaan yang memiliki pasar yang berkembang dan posisi kompetitif
yang kuat.Disini perusahaan dituntut untuk berfikir lebih keras dan kreatif agar usahantya tetap
berjalan,
2. Kuadran 2 mewakili strategi perusahaan yang berada pada pasar yang lebih mudah berkembang namun
persaingannya kurang.Disini perusahaan dituntut untuk tetap mengatur manajemen nya agar tidak
tergerus oleh perkembangan pasar yang pesat,
3. Kuadran 3 strategi yang relevan untuk perusahaan yang tumbuh perlahan dan dengan persiapan kurang.
4. Kuadran 4 sementara kuadran keempat mencantumkan strategi bagi perusahaan dengan posisi
kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh perlahan.
Umumnya, strategi yang tercantum dalam kuadran pertama dimaksudkan untuk mempertahankan daya
saing perusahaan dan mendorong pertumbuhan yang cepat, sementara tiga kuadran lainnya merupakan
tindakan tepat yang harus diambil untuk mencapai posisi terbaik, yaitu kuadran pertama. Meningkatnya
pangsa pasar, memperluas pasar baru dan menciptakan produk baru merupakan strategi yang umum.
Cara Membuat Grand Strategy Matrix :
1. Menyiapkan Kuadran
Anda akan memiliki empat kuadran untuk matriks strategi besar Anda. Yang pertama merupakan
strategi untuk mempertahankan pertumbuhan yang cepat bila Anda memiliki posisi kompetitif yang
kuat. Yang kedua menawarkan strategi pertumbuhan cepat saat Anda memiliki posisi persaingan yang
lemah. Yang ketiga memberikan strategi yang berhubungan dengan posisi persaingan yang lemah dan
pertumbuhan yang lamban. Kuadran akhir mencantumkan strategi yang sesuai dengan atribut kompetitif
yang kuat dengan pertumbuhan pasar yang lambat.
2. Menyiapkan Tujuan Strategi Anda
Strategi yang anda cantumkan di kuadran pertama adalah strategi yang akan mempertahankan daya
saing anda dan membantu anda terus menciptakan pertumbuhan yang cepat.Strategi di kuadran lainnya
mewakili tindakan yang akan anda lakukan untuk mendapat posisi terbaik di kuadran 1.
3. Saran untuk strategi
Strategi Anda akan unik untuk bisnis Anda, namun diperlukan beberapa saran untuk
mengembangkan strategi anda . beberapa saran termasuk "meningkatkan pangsa pasar, menemukan
pasar baru, mengembangkan produk baru, menjual aset" dan "menjual bisnis".
4. Bisnis Anda mungkin bergerak melalui empat kuadran sepanjang hidupnya,
Jika Anda meluangkan waktu untuk mengembangkan matriks strategi besar Anda di awal
pembentukan bisnis Anda, Anda akan siap jika Anda kehilangan kelebihan kompetitif atau melihat
pertumbuhan melambat. Memiliki daftar strategi yang mungkin untuk masing-masing dari keempat
kondisi yang ditunjukkan oleh matriks ini akan membantu Anda bertindak cepat agar bisnis Anda tetap
berkembang

D. Matriks Quantitative Strategic Planning (QSPM)


Matriks Quantitative Strategic Planning (QSPM) merupakan teknik yang membentuk tahap 3 kerangka
analitis formulasi strategi. Teknik ini secara objektif mengindikasikan strategi alternatif yang terbaik.
QSPM menggunakaninput dari analisis tahap 1 tdan mencocokkan hasil dar analisis tahap 2 untuk
memutuskan secara objektif diantara berbagai strategi alternatif. Matriks EFE, Matriks IFE, dan CPM
membentuk tahap 1, bersama dengan matriks SWOT, matriks SPACE, Matriks IE, dan Matriks Grand
Strategy yang membentuk tahap 2, memberikan informasi tyang dibutuhkan untuk membuat QSPM. QSPM
adalah alat yang memungkinkan penyususn strategi untuk mengevaluasi faktor kunci internal. Seperti alat
analisis formulasi strategi lainnya, QSPM mensyaratkan penilaian intuisi yang baik.

Langkah-langkah yang disyaratkan untuk mengembangkan QSPM yaitu :


1. Membuat daftar kesempatan dan ancaman perusahaan kunci, juga kekuatan serta kelemahan internal
dikolom kiri QSPM.
2. Masukkan bobot untuk setiap faktor kunci internal dan eksternal
3. Menguji matriks-matriks tahap 2 (pencocokkan), dan mengidentifikasi strategi alternatif yang sebaiknya
organisasi mempertimbangkan implementasinya.
4. Menentukan skor daya tarik
5. Hitung skor daya tarik total
6. Menghitung jumlah skor daya tarik total.
Fitur positif dan keterbatasan QSPM
Fitur positif QSPM merupakan seperangkat strategi yang dapat diuji secara berurutan atau secara
simultan. Fitur positif lainnya dari QSPM adalah penyusunan strategi perlu mengintregasikan faktor
eksternal dan internal ke proses keputusan. QSPM mempunya beberapa keterbatasan, diantaranya : QSPM
selalu menyalurkan penilaian intuitif dan asumsi terdidik, skor peringkat dan daya tariknya membutuhkan
keputusan penilaian, meskipun mereka sebaiknya berdasarkan informasi objektif. Diskusi diantara para
penyususn strategi, manajer, dan karyawan dalam proses formulasi strategi, termasuk pengembangan
QSPM, merupakan hal yang konstruktif dan memeperbaiki keputusan strategis. Diskusi konstruktif selama
analisis strategi dan pilihan mungkin timbul karena perbedaan interpretasi iforasi dan beragamnya opini.
Keterbatasan lainnya adalah hanya dapat sebaik informasi pendahuluannya dan analisis pencocokkan yang
mendasarinya.

DAFTAR PUSTAKA

Fred. R, David. 2015. Strategic Management: Concepts and Cases 15th Edition.
PT Mayora Indah Tbk. 2016. Laporan Tahunan

Anda mungkin juga menyukai