Antibacteri PDF
Antibacteri PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antibiotik
Pada dasarnya, antibiotik diresepkan berdasarkan pengalaman dengan kata lain
dokter gigi tidak mengetahui mikroorganisme apa yang menyebabkan terjadinya
peradangan, karena kultur pus (nanah) atau eksudat tidak umum dibuat. Oleh karena
itu, antibiotik spektrum luas yang umum diresepkan.2
Rongga mulut manusia mengandung berbagai mikroorganisme. Namun
demikian, tidak semua mikroorganisme berpotensi patogen pada manusia, beberapa
jenis bakteri yang berhubungan dengan peradangan oral di antaranya bakteri kokus,
basil, organisme gram positif dan gram negatif, aerob dan anaerob.2
2.1.4.5 Kuinolon
Kuinolon memiliki atom fluor pada cincin kuinolon (karena itu dinamakan juga
fluorokuinolon). Golongan kuinolon secara garis besar dapat dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kuinolon dan fluorokuinolon. Kelompok kuinolon tidak mempunyai
manfaat klinik untuk pengobatan peradangan sistemik karena kadarnya dalam darah
terlalu rendah, daya antibakterinya lebih lemah, dan resistensi cepat timbul.
Indikasinya terbatas sebagai antiseptik saluran kemih. Sedangkan kelompok
fluorokuinolon memiliki atom fluor pada posisi 6 dalam struktur molekulnya. Daya
antibiotik fluorokuinolon jauh lebih kuat dibandingkan kelompok kuinolon lama.
Kelompok obat ini diserap secara baik pada pemberian oral, dan derivatnya tersedia
juga dalam bentuk parenteral yang digunakan untuk penanggulangan peradangan
berat, khususnya yang disebabkan oleh bakteri Gram-negatif, sedangkan terhadap
bakteri Gram-positif daya bakterinya relatif lemah. Yang termasuk golongan ini
adalah siprofloksasin, pefloksasin, levofloksasin, dan sebagainya.18
2.1.4.6 Metronidazole
Metronidazole adalah nitroimidazole buatan yang dibuat atau diisolasi dari
Streptomyces sp yang berguna dalam mengatasi berbagai peradangan akibat
protozoa.13 Obat ini juga efektif melawan bakteri anaerob yang bekerja dengan
mengganggu DNA bakteri sehingga menghambat sintesis asam nukleat.16 Spektrum
metronidazole terbatas pada bakteri anaerob obligat dan beberapa bakteri
mikroaerofilik,19 dan paling efektif melawan bakteri anaerob gram negatif yang
bertanggung jawab pada peradangan orofasial akut dan periodontitis kronis.13
Kombinasi metronidazole dengan antibiotik betalaktam pada peradangan oral
diindikasikan untuk peradangan orofasial akut yang serious dan pada penatalaksanaan
periodontitis agresif.13
Tabel 1. Dosis antibiotik yang umum digunakan untuk kasus peradangan odontogenik
pada pasien dewasa 2, 16, 19-21
Substansi Obat Jalur Pemberian Dosis
Amoksisilin po* 500 mg/8 jam
Amoksisilin-Asam po • 250 mg amoksisilin+125 mg klavulanat/8 jam
Klavulanat • 500 mg amoksisilin+125 mg klavulanat/8 jam
Klindamisin po ringan-sedang: 150-300 mg/6 jam
Substansi Obat Jalur Pemberian Dosis
berat: 300-450 mg/6 jam
Azitromisin po 500 mg/24 jam 3 hari berurutan
Siprofloksasin po 500 mg/12 jam
Metronidazol po 500-750 mg/8 jam
Sefadroksil po 500-1000 mg/12 jam
Eritromisin po 250 mg/6 jam atau 500 mg/12 jam
Gentamisin Im*** atau iv 240 mg/24 jam
Penisilin im atau iv 1,2-2,4 juta IU/24 jam*** hingga 24 juta
IU/24 jam**
Keterangan: *po: pemberian per oral; **iv: pemberian melalui intravena;
***im: pemberian melalui intramuskular.
Tabel 2. Dosis profilaksis antibiotik pada endokarditis bakterial pada prosedur oral 2,
21, 22
1. Reaksi Alergi
Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan
sistem imun tubuh hospes dan tidak bergantung pada besarnya dosis obat. Manifestasi
gejala dan derajat beratnya alergi dapat bervariasi.9 Prognosis reaksi alergi sulit
diramalkan walaupun terdapat riwayat reaksi alergi pasien. Seseorang yang memiliki
riwayat alergi, misalnya alergi terhadap penisilin, tidak selalu mengalami reaksi
alergi kembali ketika diberikan obat tersebut. Sebaliknya, seseorang tanpa riwayat
alergi dapat mengalami reaksi alergi pada penggunaan kembali penisilin.9 Bentuk
reaksi alergi pada penisilin paling sering yaitu reaksi urtikaria pada kulit atau
maculopapular rash. Penisilin juga dapat menyebabkan reaksi syok anafilaktik.13
2. Reaksi Toksik
Antibiotik pada umumnya bersifat toksisitas selektif, tetapi sifat ini relatif.
Penisilin merupakan golongan antibiotik yang mungkin dianggap paling tidak toksik
sampai saat ini. Dalam menimbulkan efek toksik, masing-masing antibiotik dapat
menyerang organ atau sistem tertentu pada tubuh hospes. Beberapa contoh reaksi
toksik penggunaan antibiotik seperti pada golongan aminoglikosida pada umumnya
bersifat toksik terutama terhadap Nervus Vestibulokoklear (N.VIII). Golongan
tetrasiklin dapat menggangu pertumbuhan jaringan tulang dan gigi akibat deposisi
kompleks tetrasiklin kalsium-ortofosfat. Dalam dosis besar, obat ini bersifat
hepatotoksik, terutama pada pasien pielonefritis dan pada wanita hamil.9
3. Perubahan Biologik dan Metabolik
Pada tubuh hospes, baik yang sehat maupun yang meradang, terdapat populasi
mikroflora normal. Dengan keseimbangan ekologik, populasi mikroflora tersebut
biasanya tidak menunjukkan sifat patogen. Penggunaan antibiotik, terutama spektrum
luas, dapat mengganggu keseimbangan ekologik mikroflora sehingga jenis mikroba
yang meningkat jumlah populasinya dapat menjadi patogen.9 Pada beberapa keadaan,
perubahan ini dapat menimbulkan superinfeksi, yaitu suatu peradangan baru yang
disebabkan oleh proliferasi mikroba berbeda dari penyebab peradangan primer yang
terjadi akibat terapi peradangan primer dengan suatu antibiotik.9,15 Mikroba penyebab
superinfeksi biasanya jenis mikroba yang menjadi dominan pertumbuhannya akibat
penggunaan antibiotik terutama spektrum luas, misalnya penggunaan tetrasiklin dapat
menyebabkan kandidiasis.9
Faktor yang mempermudah timbulnya superinfeksi di antaranya adanya faktor
atau penyakit yang mengurangi daya tahan pasien, penggunaan antibiotik terlalu
lama, dan luasnya spektrum aktivitas obat antibiotik. Tindakan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi superinfeksi yaitu menghentikan terapi antibiotik yang sedang
digunakan, melakukan biakan (kultur) mikroba penyebab superinfeksi, dan
memberikan suatu antibiotik yang efektif terhadap mikroba tersebut.9
2.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, baik indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga.25 Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).25,26 Pengetahuan dapat diperoleh
secara alami maupun terencana yaitu melalui proses pendidikan.26
Pengetahuan merupakan ranah kognitif yang mempunyai tingkatan, yaitu24,26:
1. Tahu, diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, misalnya mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau terhadap suatu rangsangan tertentu.
2. Memahami, diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek
yang dipelajari.
3. Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini diartikan sebagai
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks
atau situasi yang lain.
4. Analisis, adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih berkaitan satu dengan lainnya. Kemampuan analisis ditandai
dengan penggunaan kata kerja diantaranya dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis, yaitu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi yang sudah ada, misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan,
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori yang telah ada.
6. Evaluasi, berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada, misalnya dapat
membandingkan, menanggapi, menafsirkan, dan sebagainya.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur, dapat
disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.25
2.5 Kerangka Teori
Penggunaan
Antibiotik
Antibiotik
Pengetahuan
2.6 Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Kepaniteraan Penggunaan Antibiotik di
Klinik Departemen Bedah Bidang Kedokteran Gigi
Mulut
- Indikasi
- Dosis
- Efek Samping
- Resistensi