ganda, .Aamiin.
Penulis
DAFTAR.ISI
KATA.PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR.ISI............................................................................................................ ii
i
BAB.I.PENDAHULUAN
A. Latar.Belakang........................................................................................ 1
B. Topik Pembahasan.................................................................................. 2
C. Tujuan.Penulisan.................................................................................... 2
BAB II.PEMBAHASAN
BAB.III.PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 24
B. Saran........................................................................................................ 24
DAFTAR.PUSTAKA
ii
BAB.I
PENDAHULUAN
A. Latar.Belakang
Kebutuhan institusi pendidikan perlu diperhatikan untuk
memberikan pelayanan di internal dan eksternal. Sebab sebuah
lembaga akan terus maju apabila mampu menghadapi segala tantangan
dan mampu mengambil peluang apabila terdapat potensi yang dapat
dikembangkan secara berkelanjutan.
Lembaga pendidikan perlu berkembang sehingga dapat menjadi
institusi yang bergerak di bidang pelayanan jasa secara baik. Peserta
didik menjadi target utama dalam mengembangkan sumber daya
manusia agar menjadi insan unggul. Selain itu masyarakat juga
menjadi bidikan dalam melaksanakan tugas edukasi dari pihak institusi
pendidikan. Pelayanan pendidikan membutuhkan kerja sama dari
berbagai pihak, seperti guru, staff, para pejabat, dan lain sebagainya.
Selain itu pihak eksternal, seperti masyarakat juga memiliki peran
penting dalam memberi masukan dan memberi dukungan kepada
perkembangan lembaga pendidikan.
Tulisan ini membahas review buku tentang seluk beluk total
quality management in education. Managemen pendidikan yang
berkualitas berusaha dieksplorasi secara detail, sehingga pada tahap
Topik Pembahasan
Topik yang dibahas dalam.penulisan.makalah review buku.ini
adalah sebagai.berikut:
B. Tujuan Penulisan
Tujuan.penulisan.makalah.ini.adalah.untuk memahami:
1
BAB II
BOOK REVIEW
A. Total Quality Management in Education.
1. Konsep Mutu
Mutu bagi lembaga merupakan agenda utama dan peningkatannya
menjadi tugas yang paling penting. Mutu dalam konteks Total Quality
Management (TQM) adalah sebuah filosofi dan metodologi yang
membantu institusi untuk merencakan perubahan dan mengatur agenda
dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. Total
Quality Management (TQM) merupakan alternatif yang layak
dipertimbangkan.1 Mutu merupakan sebuah hal yang berhubungan
dengan gairah dan harga diri.2 Spirit dalam mutu mewakili segala hal
yang berkaitan dengan usaha untuk melayani, sehingga muncullah
1
Sallis, Total, 29-33.
2
Tom Peters dan Nancy Austin, A Passion for Excellence, 1985; Edward Sallis, Total Quality
Management in Education, terj. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2010), 29.
2
harga diri di ruang publik. Harga diri tersebut menjadi status yang
kemudian perlu dijaga dan dikembangkan sedemikian rupa.
Dalam dunia pendidikan hal tersebut akan terwujud jika semua staf
pendidikan merasa yakin bahwa pengembangan mutu mampu
membawa dampak positif bagi mereka dan akan menguntungkan anak
didik.3
Gerakan mutu dalam pendidikan merupakan pengembangan mutu
dari dunia industri. Peningkatan mutu menjadi semakin penting bagi
lembaga yang digunakan untuk memperoleh kontrol yang lebih baik
melalui usahanya sendiri. Kebebasan yang baik harus disesuaikan
dengan akuntabilitas yang baik. Mutu dengan segala definisinya telah
mengembangkan langkah untuk melakukan managemen terhadap
lembaga-lembaga yang membutuhkan strategi penjaminan kualitas.
Sehingga kehadiran sistem penjaminan mutu menjadi penting dalam
hal memajukan keberadaan lembaga.
Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Sebagaimana yang
dikatakan Nomi Pfeffer dan Anna Coote, bahwa mutu merupakan
konsep yang licin. Mutu mengimplikasikan hal-hal yang berbeda pada
setiap orang. Semua orang setuju dengan upaya peningkatan mutu
pendidikan, namun masalahnya adalah muncul perbedaan makna
tentang makna mutu tersebut.
3
Sallis, Total, 33-34.
4
Sallis, Total, 70.
Inspeksi
3
TQM adalah sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus-
menerus. TQM dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada
setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan pada para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang
akan datang.5
Institusi hierarkis
Manajer
senior
Manajer menengah
Guru
Staf pendukung
Pelajar
Pemimpin
5
Sallis, Total, 73.
4
mutu pelajar. Kendala-kendala yang muncul perlu diatasi atau
diselesaikan, sebab dalam penerapannya membutuhkan waktu,
proses, dan lain sebagainya.6
6
Sallis, Total, 82-93.
7
Sallis, Total, 96.
8
Sallis, Total, 97.
9
Sallis, Total, 100-103.
5
5) Tingkatkan secara konstan sistem produksi dan jasa
untuk meningkatkan mutu dan produktivitas dan
selanjutnya turunkan biaya secara konstan
6) Lembagakan pelatihan kerja
7) Lembagakan kepemimpinan
8) Hilangkan rasa takut, agar setiap orang dapat bekerja
secara efektif
9) Uraikan kendala-kendala antar departemen
10) Hapuskan slogan, desakan, dan target, serta tingkatkan
produktivitas tanpa menambah beban kerja
11) Hapuskan standar kerja yang menggunakan kuota
numerik. Mutu tidak dapat diukur dengan hanya
mengkonsentrasikan pada hasil proses
12) Hilangkan kendala-kendala yang merampas kebanggaan
karyawan atas keahliannya
13) Lembagakan aneka program pendidikan yang
meningkatkan semangat dan peningkatan kualitas kerja
14) Tempatkan setiap orang dalam tim kerja agar dapat
melakukan transformasi
Sebab-sebab kegagalan umum mutu pendidikan:10
1) Desain kurikulum lemah
2) Bangunan tidak memenuhi syarat
3) Lingkungan kerja buruk
4) Sistem dan prosedur yang tidak sesuai
5) Jadwal kerja serampangan
6) Sumber daya kurang
7) Pengembangan staf tidak memadai
10
Sallis, Total, 104-107.
11
Sallis, Total, 104-107.
6
2) Kegagalan komunikasi atau kesalahpahaman
3) Staf yang tidak memiliki skill
4) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota
5) Kurangnya motivasi
Dalam mengatasi kegagalan dalam mutu, maka manager
berperan penting dalam menangani kegagalan tersebut. Kerja sama
yang efektif perlu dilakukan untuk menguraikan masalah dan
menyelesaikannya dengan tuntas.
Selanjutnya, Joseph Juran adalah pelopor lain revolusi mutu
di Jepang. Dia penulis dan editor sejumlah buku yaitu Juran’s
Quality Control Handbook, Juran on Planning for Quality, Juran
on Leadership for Quality. Juran termasyhur dengan
keberhasilannya menciptakan kesesuaian dengan tujuan dan
manfaat. Ide tersebut menunjukkan bahwa produk atau jasa yang
sudah dihasilkan mungkin sudah memenuhi spesifikasinya, namun
belum tentu sesuai dengan tujuannya. Spesifikasi mungkin salah
atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan.12
Juran mengembangkan Manajemen Mutu Strategis
(Strategic Quality Management). SQM adalah proses tiga bagian
yang didasarkan pada staf pada tingkat berbeda yang memberi
kontribusi unik terhadap peningkatan mutu. Manajemen senior
memiliki pandangan strategis tentang organisasi, manajer
menengah memiliki pandangan operasional tentang mutu, dan para
karyawan memiliki tanggung jawab terhadap kontrol mutu.13
Kemudian, Crosby meningkatkan mutu melalui tahapan
sebagai berikut:
1) Komitmen manajemen (management commitment)
2) Membangun tim peningkatan mutu (quality
improvement team)
12
Sallis, Total, 108-109.
13
Sallis, Total, 109.
7
3) Pengukuran mutu (quality measurement)
4) Mengukur biaya mutu (the cost of quality)
5) Membangun kesadaran mutu (quality awareness)
6) Kegiatan perbaikan (corrective actionns)
7) Perencanaan tanpa cacat (zero defects planning)
8) Pelatihan pengawas (supervisor training)
9) Menyelenggarakan hari tanpa cacat (zero defects day)
10) Penyusunan tujuan (goal setting)
11) Penghapusan sebab kesalahan (error-cause removal)
12) Pengakuan (recognition)
13) Mendirikan dewan-dewan mutu (quality councils)
14) Lakukan lagi (do it over again)
14
Sallis, Total, 137.
8
2) Berkaitan dengan peningkatan mutu, menjelaskan
metodologi, pengukuran terhadap pengembangan mutu,
pedoman penggunaan alat yang dapat diaplikasikan
untuk membantu proses peningkatan mutu
15
Sallis, Total, 137.
16
Sallis, Total, 138-139.
17
Sallis, Total, 143-152.
9
Institusi yang sukses menuju masa depan adalah institusi
yang responsif dan berubah sesuai dengan tuntutan dunia
sekitarnya. Institusi pendidikan bukan merupakan entitas yang
tetap dan tidak berubah. Lembaga pendidikan akan eksis selama ia
dapat meraih tujuan yang bermanfaat.18
Perbedaan antara institusi mutu dengan institusi biasa
Institusi Mutu Institusi Biasa
Fokus pada pelanggan Fokus pada kebutuhan internal
Fokus pada pencegahan masalah Fokus pada deteksi masalah
Investasi sumber daya Pendekatan dalam
pengembangan karyawan yang
tidak sistematis
Memiliki strategi mutu Kekurangan visi strategis mutu
Menyikapi komplain sebagai Menyikapi komplain sebagai
peluang untuk belajar gangguan
Mendefinisikan karakteristik Tidak memiliki standar mutu
mutu pada seluruh area yang jelas
organisasi
Memiliki kebijakan dan rencana Tidak memiliki rencana mutu
mutu
Manajemen senior memimpin Peran manajemen dipandang
mutu sebagai salah satu bentuk
kekangan
Proses perbaikan mutu Hanya melibatkan tim
melibatkan setiap orang manajemen dalam masalah
apapun
Memiliki fasilitator mutu yang Tidak memiliki fasilitator mutu
mendorong kemajuan proses
Karyawan dianggap memiliki Prosedur dan aturan yang baku
18
Sallis, Total, 155.
10
peluang untuk menciptakan adalah hal terpenting
mutu
Memiliki aturan dan tanggung Tidak memiliki aturan dan
jawab jelas tanggung jawab jelas
Memiliki strategi evaluasi yang Tidak Memiliki strategi evaluasi
jelas yang jelas
Melihat mutu sebagai cara Melihat mutu sebagai cara
meningkatkan kepuasan menghemat biaya
pelanggan
Rencana jangka panjang Rencana jangka pendek
Mutu bagian dari budaya Mutu sebagai inisiatif yang
mengganggu
Meningkatkan mutu berada Memeriksa mutu dengan tujuan
dalam garis strategi memenuhi tuntutan agen agen
imperatifnya eksternal
Memiliki misi khusus Tidak memiliki misi khusus
Memperlakukan kolega sebagai Memiliki budaya hierarkis
pelanggan
11
aspek dalam manajemen pendidikan, seperti visi dan misi, kebutuhan
pelanggan, jalan, mutu, investasi sumber daya manusia, dan evaluasi.
A. Saran
Review buku tentang Total Quality Management in Education
membutuhkan kajian lebih lanjut untuk dapat melakukan pembacaan
secara kritis. Kelebihan dan kekurangan Total Quality Management perlu
diketahui agar studi tentang manajemen penjaminan mutu dapat
berkembang sebagai hazanah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Sallis, Edward. Total Quality Management in Education, terj. Ahmad Ali Riyadi
dan Fahrurrozi. Manajemen Mutu Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD, 2010.
12