7.2.3. Ep1 Pedoman-Triase
7.2.3. Ep1 Pedoman-Triase
PENDAHULUAN
Definisi
Triase adalah cara pemilahan penderita untuk menentukan prioritas penanganan pasien
berdasarkan tingkat kegawatanya dan masalah yang terjadi pada pasien. Triase di UGD
adalah Pemilahan penderita berdasarkan pada keadaan ABC (Airway, Breathing, dan
Circulation).
1. Jumlah penderita dan beratnya luka tidak melampaui kemampuan petugas. Dalam
keadaan ini pasien dengan masalah gawat darurat dan multi trauma akan dilayani
terlebih dahulu, dan sesuai dengan prinsip ABC.
2. Jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan petugas. Dalam
keadaan ini yang akan di layani terlebih dahulu adalah pasien yang dengan
kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan, dan
tenaga yang terbatas.
RUANG LINGKUP
Panduan triase ini hanya berlaku pada pasien yang datang ke UGD Puskesmas.
1. Di dalam Puskesmas
Semua Pasien yang datang akan di lakukan Triase oleh dokter jaga UGD atau
perawat yang kompeten untuk mendapatkan prioritas pelayanan yang sesuai dengan
kegawatdaruratannya.
Pasien yang datang dapat dari keadaan bencana baik dari dalam maupun dari luar
rumah sakit.
1
BENTUK JENIS TRIASE
Bila terjadi bencana baik dari dalam maupun dari luar Puskesmas, dimana pasien
yang datang lebih dari 10 orang dalam waktu yang bersamaan, maka kriteria triase
berdasarkan kemungkinan hidup pasien yang lebih besar.
PELAKSANA TRIASE
1. Pelaksana Triase di dalam keadaan sehari hari dilakukan oleh dokter jaga UGD atau
perawat yang kompeten di ruang UGD
2. Sedangkan dalam keadaan bencana di lakukan oleh perawat UGD dan di lakukan di
luar atau di depan UGD.
BAB II
2
PENATALAKSANAAN TRIASE
3
Menutup open pneumothoraks
Memasang Saturasi oksigen.
c. Evaluasi
4 Berbicara bingung
2 Hanya merintih
4
4 Leksi normal ( menarik anggota yg dirangsang )
3 Fleksi abnormal
2 Extensi abnormal
b. Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda
tanda lateralisasic.
c. Evaluasi dan Reevaluasi airway, oksigenasi, ventilasi dan circulation.
Exposure
a. Buka pakaian pasien untuk melihat dengan jelas apakah ada cedera yang
lain.
b. Cegah hipothermia : beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang
hangat.
Penilaian :
Circulation : Henti jantung / arrest, nadi tidak teraba dan akral dingin
5
EMERGENT
Penilaian :
URGENT
Penilaian :
Circulation : Nadi kuat, takikardia, TDS > 160 TDD > 100
6
Breathing : Frekwensi napas normal
Immediate needs
II. Dalam keadaan bencana baik dari dalam atau dari luar Puskesmas.
Perawat UGD terlatih ikut dalam melakukan triase, petugas UGD akan menetapkan
kondisi pasien dengan label seperti berikut sesuai dengan klasifikasi berat
ringannya / kegawatdaruratan pasien :
Warna Hijau / rendah : perlu penanganan seperti pelayanan biasa tidak perlu
tindakan segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir seperti luka ringan
dan luka superfisial.
Warna Kuning / prioritas sedang : potensi mengancam nyawa atau fungsi vital
bila tidak segera diberikan pertolongan dalam jangka waktu singkat seperti cedera
abdoment tanpa shok, cedera dada tanpa gangguan respirasi, cedera kepala
dan tulang belakang tanpa gangguan kesadaran
Warna Merah / prioritas utama : mengancam jiwa atau fungsi vital yang
memerlukan tindakan / pertolongan segera untuk penyelamatan nyawa perlu
resusitasi dan tindakan bedah segera , mempunyai kesempatan hidup yang besar
seperti gangguan jalan napas, syok dengan perdarahan hebat, luka bakar grade II
dan III > 25%, penurunan status mental.
7
BAB III
DOKUMENTASI
8
BAB IV
PENUTUP
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasanya telah
tersusun Panduan Triase di Puskesmas Langsa Baro, karena Panduan Triase Pasien
merupakan acuan atau panduan bagi unit pelayanan Unit Gawat Darurat di Puskesmas
Pulau Banyak dalam menetapkan kegawatdaruratan pasien secara cepat, tepat, dan
efektif sehingga dengan demikian dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
9
Pulau Balai, Januari 2019
TIM PENYUSUN
10