Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH SISTEM MUSKULOSKELETAL I

“Anatomi dan Fisiologi Sistem Musculoskeletal dan Sistem Pergerakan Tubuh”

Dosen Pembimbing :
Ns. Isni Lailatul Maghfiroh, M.Kep.
Oleh Kelompok 5 :
1. Muhammad Fendy Dwi (15.02.01.1964)
2. Nadia Rahmawati (15.02.01.1965)
3. Nia Paramitha Sari (15.02.01.1967)
4. Nove Afrigh Amrinawa (15.02.01.1969)
5. Nur Azizah (15.02.01.1970)
6. Rizky Septi Andini (15.02.01.1975)
7. Sintha Novita Putri (15.02.01.1979)
8. Tri Arni Mutmaidah (15.02.01.1981)
9. Roihatul Jannah (15.02.01.2040)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2018/2019

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………….………..…..........i
TINJAUAN TEORI
1. Anatomi Fisiologi Musculoskeletal
1.1 Otot
1.1.1 Pengertian……………………………………………………….………..…...1
1.1.2 Fungsi otot ……………………………………………………….………..….2
1.1.3 Ciri-ciri system otot ………………………..……………………….……...…2
1.1.4 Jenis-jenis otot ……………………..…………………………….………..…2
1.1.5 Kerja otot …………………………………………….………………………4
1.2 Tulang
1.2.1 Pengetian ……...…………………………………………………....……..… 5
1.2.2 Fungsi system tulang ……………………..……………...………………..… 5
1.2.3 Struktural tulang ……………..……..………………………………………...5
1.2.4 Klasifikasi tulang berdasarkan penyusunnya ................................................... 6
1.2.5 Klasifikasi Tulang berdasarkan Bentuknya ......................................................7
1.2.6 Pembagian Sistem Skeletal ...............................................................................8
1.2.7 Pembagian tulang berdasarkan jenisnya .........................................................11
1.3 Sendi
1.3.1 Klasifikasi sendi berdasarkan sifat gerakannya .............................................13
2. Sistem pergerakan tubuh
2.1 Persendian
2.1.1 Pengertian………………………………………………………....…………14
2.1.2 Bagian Anggota Gerak………………………………………………………15
2.1.3 Sendi Gerak………………………………………………………………….16

ii
TINJAUAN TEORI

1. Anatomi Fisiologi Musculoskeletal


1.1 Muskuler
1.1.1 Pengertian

1
Gambar 1.2
Menurut Syaifuddin, (2010) Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu
untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian
besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon,
dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
1.1.2 Fungsi sistem muskuler/otot :
Menurut Syaifuddin, (2010) fungsi sistem otot yaitu :
 Pergerakan otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
 Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk
terhadap gaya gravitasi.
 Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas
untuk mepertahankan suhu tubuh normal.
1.1.3 Ciri-ciri sistem muskuler/otot :
Menurut Syaifuddin, (2010) ciri-ciri sistem otot yaiyu :
 Kontrakstilitas serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau
tidak melibatkan pemendekan otot.
 Eksitabilitas serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi
oleh impuls saraf.
 Ekstensibilitas serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang
melebihi panjang otot saat rileks.
 Elastisitas serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang.
1.1.4 Jenis-jenis Otot
Menurut Syaifuddin, (2010) jenis-jenis otot sebagai berikut :

2
Gambar 1.2

Gambar 1.3

a) Otot rangka, merupakan otot lurik, dan melekat pada rangka dimana otot ini
bekerja di bawah kesadaran (volunter)
 Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar
berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
 Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
 Kontraksinya sangat cepat dan kuat.

3
b) Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada
dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi,
urinarius, dan sistem sirkulasi darah, otot ini bekerja tanpa kesadaran di
pengaruhi oleh sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom.
 Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
 Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh
darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
 Kontraksinya kuat dan lambat.
 Bentuk seperti perahu.
 Tidak di perintah dan tidak di pengaruhi oleh otak
c) Otot Jantung Merupakan otot lurik
 Disebut juga otot seran lintang involunter
 Otot ini hanya terdapat pada jantung
 Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
1.1.5 Kerja Otot
Menurut Syaifuddin, (2010) kerja otot meliputi :
 Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
 Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
 Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
 Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
 Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
 Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)

4
1.2 Skeletal
1.2.1 Pengertian
Menurut John, (2008) Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas
tulang-tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian
terpenting adalah tulang belakang.
1.2.2 Fungsi Sistem Skeletal :
 Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
 Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan
otot-otot yang.
 Melekat pada tulang
 Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu
jaringan pembentuk darah.
 Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium daridalam
darah misalnya.
 Hemopoesis
1.2.3 Struktur Tulang
 Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup
(matriks).
 Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang).
 Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral.
 Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk.
 Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel
tulang dewasa).
 Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan
tulang).

5
1.2.4 Klasifikasi tulang berdasarkan penyusunnya
Menurut Koes, (2014) klasifikasi tulang berdasarkan penyusunnya meliputi :

Gambar 1.4
1) Tulang Kompak
Adalah bagian luar tulang yang memfasilitasi fungsi utama tulang yaitu untuk
menyongkong seluruh tubuh, melindungi organ, mendukung pergerakan tubuh
dan menyimpan serta melepaskan unsur-unsur kimia terutama kalsium.
 Padat, halus dan homogen
 Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung ’yellow bone
marrow”.
 Tersusun atas unit : Osteon  Haversian System
 Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh
darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
 Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang disebut
periosteur, membran ini mengandung:
- Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang
- Osteoblas
2) Tulang Spongiosa

6
Adalah bagian tengah tulang yang berongga serta terdapat sumusum tulang
merah dan sumsum tulang kuning
 Tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula.
 Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.
 Rongga antara trebakula terisi ”red bone marrow” yang mengandung
pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang.
Contoh, tulang pelvis, rusuk,tulang belakang, tengkorak dan pada ujung
tulang lengan dan paha.
1.2.5 Klasifikasi Tulang berdasarkan Bentuknya
Menurut Koes, (2014) klasifikasi tulang berdasarkan bentuknya meliputi :

7
Gambar 1.5
1. Tulang panjang, contoh: humerus, femur, radius, ulna
2. Tulang pendek, contoh: tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki
3. Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum
4. Tulang tidak beraturan: contoh: vertebra, tulang muka, pelvis
1.2.6 Pembagian Sistem Skeletal
Menurut Koes, (2014) pembagian dari sistem skeletal adalah sebagai berikut :
1. Bagian Tengkorak (Kepala)
 Tengkorak kepala / cranium dan tulang-tulang muka

8
Gambar 1.6

Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-
sel darah merah dan sel-sel darah putih.
Terdiri dari :
- 1 tulang dahi - 2 tulang pelipis
- 2 tulang tapis - 2 tulang air mata
- 2 tulang hidung - 2 tulang rahang atas
- 2 tulang ubun-ubun - 1 tulang lidah
- 2 tulang pipi - 1 tulang tengkorak
- 2 tulang langit-langit - 2 tulang rahang bawah
- 2 tulang baji
2. Bagian badan
 Columna vertebralis / batang tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)

9
Gambar 1.7

 Costae / tulang-tulang rusuk dan Tulang Dada

Gambar 1.8

10
 Tulang rusuk, Terdiri dari :
- 7 pasang tulang rusuk sejati
- 3 pasang tulang rusuk palsu
- 2 pasang tulang rusuk melayang
 Tulang dada, terdiri dari:
- tulang hulu
- tulang badan
- tulang pedang-pedangan
 Gelang bahu

Gambar 1.9
Terdiri dari :
- 2 tulang selangka (kiri dan kanan)
- 2 tulang belikat (kiri dan kanan)
 Gelang panggul

11
Gambar 1.10
Terdiri dari :
- 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
- 2 tulang usus (kiri dan kanan)
- 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
1.2.7 Pembagian tulang berdasarkan jenisnya
Menurut Koes, (2014) pembagian dari tulang berdasarkan jenisnya meliputi :
 Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang
rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.
Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang
dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus,
hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

12
Gambar 1.11
 Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel
tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat
keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan
kalsium fosfat ( Ca( PO4 )2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah.
Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat
pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.Tulang keras
berfungsi untuk menyusun sistem rangka.
Contoh : Tulang paha, tulang lengan, tulang betis dan tulang selangka
1.3 Sendi
Menurut John, (2008) Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian
rupa, sehingga dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya gerakan.

13
1.3.1 Klasifikasi sendi berdasarkan sifat gerakannya
Menurut John, (2008) klasifikasi berdasarkan gerakannya sebagai berikut :
 Synarthrosis (suture)

Gambar 1.12
Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya
terdiri atas fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.
 Amphiarthrosis

gambar 1.12

14
Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan,
strukturnya adalah kartilago. Contoh: Tulang belakang
 Diarthrosis

Gambar 1.13

Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang


terdiri dari struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi
engsel (siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).

2. Sistem pergerakan tubuh


2.2 Persendian
2.2.1 Pengertian
Sendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat di
gerakkan. Hubungan dua tulang di sebut persendian (John, 2008)
Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang
saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada
sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses
terjadinya gerak.

15
2.2.2 Bagian Anggota Gerak
Menurut Koes, (2014) Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. anggota gerak atas terdiri dari :
- 2 tulang pengumpil
- 2 tulang lengan atas
- 2 tulang hasta
- 16 tulang pergelangan tangan
- 10 tulang telapak tangan
- 28 ruas tulang jari tangan

Gambar 2.1

b. Anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari:


- 2 tulang paha
- 2 tulang tempurung lutut

16
- 2 tulang kering
- 2 tulang betis
- 14 tulang pergelangan kaki
- 10 tulang telapak kaki
- 28 ruas tulang jari kaki

Gambar 2.2

2.2.3 Sendi Gerak


Menurut Koes, (2014) yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan
tulang yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan
yang bebas.
1. Macam-macam sendi gerak
Menurut Koes, (2014) macam-macam dari sendi gerak meliputi :

17
 Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah.
Contohnya:
- Persendian antara tulang paha dengan tulang betis
- Persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta

Gambar 2.3
 Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar
Contohnya:
- Persendian antara tulang leher dengan tulang atlas
- Persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

18
Gambar 2.4
 Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah
Contohnya:
- Persendian pada ibu jari tangan
- Persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan

Gambar 2.5

19
DAFTAR PUSTAKA

John, G. (2008). Anatomi dn Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Koes, I. (2014). Anatomi dan Fisiologi (Edisi Revisi). Jakarta: ALFABETA cv.

Syaifuddin. (2010). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

20

Anda mungkin juga menyukai