S2 2017 353189 Introduction PDF
S2 2017 353189 Introduction PDF
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan menduduki peringkat kedua setelah melanoma uvea sebagai tumor ganas
Serikat tiap tahunnya, serta terdapat 4 kasus per juta penduduk. Tidak ada
predileksi seksual dan tumor terjadi bilateral pada 30-40% kasus. Diperkirakan
90% kasus terdiagnosis pada pasien dibawah usia 3 tahun (AAO, 2014).
embrionik dari retinoblast dari lapisan neuroepitel. Insidensi relatif nya sekitar 3%
dari semua tumor pada anak. Pada negara maju retinoblastoma jarang sebagai
kondisi mengancam jiwa karena diagnosis yang awal, namun pada negara kurang
maju dan berkembang, diagnosis klinis dibuat pada stadium lanjut dan angka
komponen genetik. Gen RB1 yang terkait dengan retinoblastoma adalah sebuah
gen supresor tumor. Gen tersebut mengkode sebuah protein dengan fungsi
pengaturan pada siklus pertumbuhan sel pada titik G1, termasuk diferensiasi pada
sel progenitor retina. Gen ini terletak pada lengan panjang kromosom 13 sub band
PERBEDAAN EKSPRESI VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) PADA
RETINOBLASTOMA STADIUM KLINIS 2
INTRAOKULAR DAN INVASI LOKAL
BRIAN ARDITYA M.
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13q.14.2. Kedua alel gen retinoblastoma harus dalam kondisi inaktif agar terjadi
retinoblastoma. Mutasi pertama terjadi pada salah satu kopi gen, pada sel somatik
atau germinal. Mutasi kedua terjadi pada sel somatik. Jika mutasi pertama terjadi
pada sel germinal, maka terjadi retinoblastoma tipe herediter / familial. Jika
herediter dan rata-rata terdiagnosis pada usia lambat, sekitar usia 2 tahun. Kasus
secara umum terdiagnosis pada usia lebih awal, dibawah 2 tahun, rata-rata pada
usia 11 bulan, dan cenderung terjadi bilateral dan atau multifokal. Tipe familial ini
Kasus mutasi germinal terjadi pada sekitar 1/3 kasus retinoblastoma (Goodrich &
Lee, 1990).
Pada retinoblastoma familial timbul resiko yang jauh lebih tinggi untuk
terjadinya perkembangan tumor / kanker pada area tubuh yang lain, seperti
pineoblastoma dan osteosarkoma karena semua sel pada tubuh sudah terjadi
sebesar 64,3% dibandingkan sporadik 88,1% (Chang et al., 2006), selain itu,
prognosis yang buruk dari retinoblastoma juga berkaitan dengan invasi pada
nervus optikus dan meninges serta keterlibatan koroid (Font & Croxatto, 2007).
adanya bentuk yang dikelilingan sel dan jaringan nekrotik di perifer, sel maligna
yang kecil, bulat dengan diferensiasi retina, pada beberapa kasus fleurette, roset
diketahui sejak dahulu, dan saat ini beberapa kemajuan yang penting telah dibuat
pada proses metastasis retinoblastoma, salah satunya dengan area vaskular tumor
pembuluh darah tumor juga secara signifikan lebih tinggi pada retinoblastoma
pertumbuhannya dan juga menjadi akses bagi sel kanker untuk bermetastasis,
setelah mencapai ukuran 2 mm, karsinoma tidak dapat tumbuh dan berkembang
VEGF adalah suatu bentuk glikoprotein yang berperan sebagai faktor pro-
survival dan proliferasi dari sel endotel pembuluh darah, dan berperan pada
retinoblastoma, dan terkespresi lebih banyak pada kasus invasi nervus optikus
yang positif dibanding negatif (Youssef & Said, 2014). Penelitian lain
2011), selain secara imunohistokimia, VEGF juga telah terbukti terekspresi secara
molekular pada retinoblastoma dengan mRNA VEGF pada PCR dan western blot
dan diteliti, dan terapi anti VEGF mempunyai efek inhibisi angiogenesis dan
pertumbuhan retinoblastoma (Lee et al., 2008) dan inhibisi pada diferensiasi sel
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
VEGF pada jaringan dan sel tumor retinoblastoma pada berbagai stadium
klinis.
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
digunakan sebagai tambahan dasar teori yang mendukung terapi target Anti VEGF
F. Keaslian Penelitian
retinoblastoma stadium klinis intraokular dan invasi lokal di RSUP Dr. Sardjito