Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kasus

NON UNION FRACTURE FEMUR DEX ET SIN

Oleh:
Tuti Alawiyah
NIM. 1730912320135

Pembimbing:
dr. Rapto Hardian, Sp.An,KAKV

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI& TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM / RSUD ULIN
BANJARMASIN
NOVEMBER 2019
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. Septian Rakhmadi
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kota Baru

II. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri di kaki kanan dan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri di paha kanan dan kiri sejak ± 8 bulan lalu, terutama kaki kiri.
pasien riwayat terbentur jangkar kapal dari arah belakang pada kedua
paha saat bekerja sebagai nelayan. Kemudian pasien terdorong kembali
ke arah depan hingga tersungkur. ± 18 jam sejak kejadian pasien
dibawa ke tukang urut. Kedua kaki di tarik ke arah bawah oleh tukang
urut dan di pasang penyangga dari rotan. Sampai saat ini, tidak ada
perbaikan. Kaki sulit digerakkan. Saat ini pasien juga mengeluhkan
leher sulit digerakkan maksimal ke arah kanan dan kiri. Pasien pernah
muntah darah 7 bulan lalu.
Sakit kepala(-), mual(-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), demam (-),
sesak napas(-).
Riwayat penyakit dahulu : hipertensi(-), DM(-), asma (-)
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
Riwayat alergi obat : tidak ada
Riwayat alergi makanan : ada
Riwayat pembiusan sebelumnya : tidak ada
Riwayat perdarahan memanjang : tidak ada
Riwayat Gigi Goyang : tidaka da
Riwayat Gigi Palsu : tidak ada
Riwayat Merokok/Alkohol : tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah :120/80 mmHg
Nadi :97x/menit
FrekuensiNafas :16 x/menit
Suhu : 36,5°C
ASA :I
Mallampati : III
Thyromental Distance : 3 jari
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 153 cm

2
IMT :21,70 kg/m2

Status Interna

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sKlera ikterik (-/-),


reflex cahaya (+ /+)

Mulut : Mukosa lembab, stomatitis (-),gigi palsu (-),


karies gigi (-), faring hiperemis (-)

Leher : Mobilitas rotasi leher terbatas, pembesaran KGB


(-)

Pulmo : Inspeksi : Simetris (+/+)


Palpasi :Fremitus vocal simetris kiri dan
kanan
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler, Rh (-/-), Wh (- /-)

Cor : Batas jantung normal, S1 > S2 tunggal, tidak ada


murmur

Abdomen : Inspeksi : Benjolan (-/-), asites (-)


Auskultasi : BU (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani

Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), parese (-/-), plegi


(-/-), motorik 5 5
4 2

Genitalia : Dalam batas normal

Anus danglutea : Dalam batas normal

3
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium:
Tanggal 08-10-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15,9 14,00-18,00 g/dL
Leukosit 11.900 4,0-10,5 ribu/µL
Eritrosit 5.680.000 4,10-6,00 juta/µL
Hematokrit 47,3 42,00-52,00 vol%
Trombosit 408.000 150-450ribu/µL
KIMIA
GULA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu 82 <200 mg/dl
SGOT 16 U/L
SGPT 15 U/L
GINJAL
Ureum 24 10-50 mg/dL
Creatinin 0.84 0.72-1.25 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 139 136-145 mEq/L
Kalium 4,1 3,5-5,1 mEq/L
Klorida 107 98-107 mEq/L
PROTHROMBIN
TIME
PT 11.1 9,9-13,5 detik
APTT 30,9 22,2-37,0 detik

V. Diagnosis
Non union fracture femur dex et sin

VI. RencanaTindakan
ORIF femur dex et sin

VII. ASA
ASA I

VIII. Problem Medis


Non union fracture femur

IX. Problem Bedah


Risiko perdarahan, Risiko infeksi

4
X. Problem Anestesi
Risiko operasi memanjang

XI. RencanaAnestesi
General Anestesi dengan Endotracheal Tube

XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6-8 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untukmembantu psikis pasien
Ondansetron 8mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 50 mcg – 100 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB= 100 mg – 125 mg
d. Muscle Relaxan
Artacurium : 0,5-0,6 mg/kgBB = 25-30 mg
e. Maintenance
Oksigen: 4-6 lpm
Sevofluran: 2,0%
f. Emergency
Efedrin: diberikan jika hipotensi
Dosis: 0,2 mg/kgBB = 10 mg
Sulfas Atropin (SA): diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,25 mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 12,5 – 15 mg
Dexamethasone: diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM

XIII. Langkah dan persiapan


a) Persiapan Pasien
- Puasa 6-8 jam pre operasi
- IV line terpasang threeway dan tidak macet
b) Persiapan Alat, dengan menggunakan STATICS :
1. Laringoskop 10. Facemask
2. Stetoskop 11. Mesinanestesi

5
3. Endotracheal tube 12. Monitor SpO2
4. Nasopharyngeal airway 13. Kapasalkohol
5. Oropharyngeal airway 14. Spuit 3cc / 5cc / 10cc
6. Plester 15. Lidocain
7. Mandrin 16. Jelly
8. O2terhubungkemesin 17. Bantal
9. Selubung suction 18. Handscoon
c) Cek identitas pasien
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulse oxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB
atau 50 mcg – 100 mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB
atau 100 mg – 125 mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek reflex bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaxant Artacurium : 0,5-0,6 mg/kgBB = 25-30
mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu 3-5 menit (Onset artacurium).
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi
pasien kedalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri
dan nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan.
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah,
sehingga epiglottis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk
memudahkan melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan
dengan pipa konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan

XIV. Terapi Cairan


a) Maintenance
4 x 10 kg = 40 cc
2 x 10 kg = 20 cc
1 x 30 kg = 30 cc +

6
Total = 90 cc/jam

b) Terapi Pengganti = Lama puasa x maintenance


= 6 jam x 90 cc/jam
= 540 cc/jam

c) Stress Operasi
Operasi sedang: 6ml/kgBB/jam
6 ml x 50 kg = 300 cc/jam

d) EBV (Estimated Blood Volume)


70 x BB (kg) = 70 x 50 kg = 3500 cc

Hitung Pemberian Cairan

1 jam pertama = maintenance + 50% pengganti puasa + stress


operasi
= 90 cc/jam + 270 cc/jam + 300 cc/jam
= 660 cc/jam
1 jam berikutnya = maintenance + 25% penggantipuasa + stress
operasi
= 90 cc/jam + 135 cc/jam + 300 cc/jam
= 525 cc/jam
1 jam berikutnya = maintanance + 25% penggantipuasa + stress
operasi
= 90 cc/jam + 135 cc/jam + 300 cc/jam
= 525 cc/jam

e) Perdarahan

𝐸𝐵𝑉 𝑥 (𝐻𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛−𝐻𝑡 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)


ABL (allowable blood loss) =
𝐻𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛

3500𝑥 (47,3 − 30)


𝐴𝐵𝐿 = = 1280 𝑐𝑐
47,3

Ganti kehilangan 30 % ABL dengan 10% pertama Kristaloid, 10%


kedua koloid dan 10% ketiga darah.

7
XV. Pulih Sadar

Pasien dikirim keruang pulih sadar sambil memperhatikan jalan nafas.


Kemudian diberikan oksigen 2-4 lpm diruang pulih sadar, sampai pasien sadar.
Observasi tekanan darah, nadi, jalan napas, warna kulit dan kesadaran.

ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, menangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warnakulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0

TOTAL SKOR : 10

Pasien dipindahkan kembali ke ruang ortopedi setelah observasi di ruang pulih


sadar dengan nilai Aldrette Score 10.

XIV. Analgetik Pasca Bedah

Berikan analgetik pasca bedah dengan melarutkan Tramadol dalam 500 cc RL.
Pasang di IV line.

Anda mungkin juga menyukai