Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 8
1 B (2019)
BANJARMASIN
201
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan limpahan
rahmat dan hidayat serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Larangan Dendam Dalam Islam” tepat pada waktunya, guna
untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I ..................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ................................................................................................. iii
A .Latar Belakang............................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... iv
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... iv
BAB II ..................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 1
A. Pengertian Dendam ........................................................................................ 1
B. Bahaya Sifat Pendendam ................................................................................ 1
C. Ciri-ciri Orang Yang Memiliki Sifat Pendedam ............................................. 6
D. Cara menghindari sifat pendendam ................................................................ 6
BAB III ................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah menjadi hal pasti dan tidak bisa ditawar lagi,dalam diri
manusia ada yang namanya nafsu yang selalu mendorong jiwa pada hal
yang negative dan pernuatan yang jelek. Disadari atau tidak nafsu ini,
adalah semacam energy negatif yang terus memicu pada arah yang kejidan
tidak diridhai Allah SWT.
Persoalan ini, sebenarnya bukan hal yang asing utnuk
diperbincangkan, akan tetapi problem lawas yang sampai saat ini tetap saja
aktual untuk selalu dibahas dan selalu didiskusikan. Mengapa demikian?
Tidak dapat dipungkiri lagi, pergolakan akut dalam jiwa antara energi
buruk dan energi baik senantiasa bergejolak memmimpin jalan hidup
manusia. Kosekuensinya adalah siapakah pemenang dari pergolakan
tersebut maka dialah yang akanmenjadi sebuah karakter yang melekat
pada setiap individual.
Dari hal inilah hasil dari pergolakan tersebut akan menuai banyak
kerugian. Sebab jika ynag menang adalah energi jelek yang didorong oleh
hawa nafsu atau tuntunan syetan, maka sudah bisa dipastikan akan
menjadi boomerang terhadap dirinya sendiri dan menjerumuskan pada
kobaran api neraka yang sarat dengan siksaan yang sangat pedih. Dalam
hal ini sebisa mungkin bagaimana bisa mengantisipasi semaksimal
mungkin akan terjadinya pergolakan dan dimenangkan oleh energi jelek
itu sendiri, sehingga bisa sealamat dari pergolakan dua energi itu.
Bagaimana caranya hal itu dihasilkan?
Menjadi hal urgen, untuk meminimalisir terjadinya pergolakan
adalah tetapnya hati senantiasa ingat dan senantiasa bertafakur terhadap
Allah SWT. sehingga dengan itulah aka didapatkan kesadaran dan
kekusaan Allah. Bukankah Allah mencipta segala sesuatu merupakan hal
yang perlu dikaji dan banyak hikmahnya?
iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dendam?
2. Apa saja bahaya sifat pendendam?
3. Apa ciri-ciri sifat dendam?
4. Apa saja cara untuk menghindari sifat pendendam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pegertian dendam
2. Mengetahui bahaya sifat pendendam
3. Mengetahui apa saja ciri-ciri sifat dendam
4. Mengetahui cara untuk menghindari sifat pendendam
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dendam
Dendam adalah rasa marah yang tidak terlampiaskan atau tidak
tersalurkan sehingga didalam hati menjadi sifat buruk yang selalu
berkeinginan membalas perbuatan orang lain. Kita sebagai seorang
muslim harus berusaha keras menjauhi sifat pendendam kepada siapa saja.
Karena dendam adalah sifat yang berbahaya bagi diri sendiri, keluarga
maupun orang lain. Dengki adalah sebagian dari dendam dan dendam
adalah sebagian dari marah.
َ َواِ ْن َعا قَ ْبت ُ ْم فَ َعا ِقب ُْوا ِب ِمثْ ِل َما ع ُْو ِق ْبت ُ ْم ِبه ۚ َولَ ِئ ْن
ّٰ ص َب ْرت ُ ْم لَ ُه َو َخي ٌْر ِلل
َص ِب ِريْن
Artinya : dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang
sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu
bersabar, sesungguhnyaitulah yang lebih baik bagi orang sabar ( QS. An-
Nahl :126)
1. Dibenci Allah
َ الر ُج ِل إِلَى هللاِ أَلَدُّ ْال ِخ
ص ِام ُ أ َ ْبغ
َّ َض
Artinya : “orang yang palin dibenci Allah adalah orang yang menaruh
dendam kesumat(bertengkar)”. (HR Muslim)
Bahaya dendam dalam islam amatla luar biasa, dendam bukan
suatu perbuatan dosa yang sepele, dendam bahkan termasuk salah satu
perbuatan yang sangat dibenci Allah. Dendam menjauhkna orang yang
melakukannya dari ridha Allah. Dendam bukanlah cara bergaul yang
baik menurut islam.
Pendendam dibenci Allah karena selalau menyimpan keburukan
dalam hatinya, seorang yang memiliki dendam selalu berupaya agar
1
orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendpatkan balasan yang
setimpal atau jauh lebih berat. Hal demikina menunjukkan bahwa
orang tersebut tidak beriman pada hari akhir ang telah dijelaskan oleh
Allah akan mendapatkna keadilan bagi semua hamba-Nya, barang
siapa yang disakiti dan tidak membalas, maka Allah yang akan
membalasnya di akhirat.
2
beriman akan mencotnoh teladan Rasul dan menengikuti syariat Allah
yaitu menjadi orang yang salling memaafkan agar tercipta kedamaian
dengan sesama. Orang yang memiliki iman yang lemah, yang terus
menerus berharap orang lain kan mendapatkan keburukan dan
musibah, serta merasa senang dengan kesusahan orang lain. Orang
yang memiliki sifat dendam artinya tingkatan iman dalam islam masih
kurang.
6. Menimbulkan Permusuhan
سنُ فَإِذَا الَّ ِذي َب ْينَكَ َو َب ْينَهُ َعدَ َاوة ٌ َكأَنَّهُ َو ِلي َح ِمي ٌم
َ ِْي أَح َ َو َال ت َ ْست َ ِوي ْال َح
َ سنَةُ َو َال الس َِّيئَةُ ادْفَ ْع ِبالَّ ِتي ه
Artinya : “tolaklah kejahatan dengan cara yang lebih baik, maka tiba
tiba orang yang antara dan antara dia pada permusuhan seolah olah
telah menjadi teman yang baik”(QS. Fushilat:34)
Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan akan selesai, jikalaupun
mendapatkan kejahatan yang berulang , Allah yang akan menunjukkan
kebenarannya dan orang yang memaafkan akan mendapat pahala
kebaikan.
3
Begitu pula sebaliknya, jika kejahatan dibalas dengan kejahatan,
perbuatan tersebut tidak akan berhenti, akan terus timbul permusuhan
dan terus menerus mengalirkan dosa diantara keduanya. Perbuatan
tersebut akan menyebabkan kedau orang terebut jauh dari kedamaian.
4
hamba-Nya, maka manusia juga tidak memiliki hak untuk menghakimi
atau menyimpan dendam pada orang lain. Sebab segala bentuk balasan
atas amalan di dunia adalah hak Allah.
5
disekitarnya.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka kami menyimpulkan
bahwa dendam adalah sifat atau perbuatan yang dibenci Allah SWT, dan
sebisa mungkin untuk dijauhi. Maka dari itu kita harus berlapang dada
untuk memaafkan kesalahan orang lain agar tidak dibenci Allah SWT dan
agar hidup menjadi tenang dan damai.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dab detail dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber semuber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijealaskan.
7
DAFTAR PUSTAKA