ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN (PJB)
DI RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU)
RSUD ULIN BANJARMASIN
Oleh :
Eko Cahyo Abadi, S. Kep.
NIM I7309133100423
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh :
Eko Cahyo Abadi, S.Kep
NIM. 1730913310023
Mengetahui,
2. Tipe PJB non sianotik, yaitu PJB yang tidak menimbulkan warna
kebiruan pada anak. PJB non-sianotik umumnya menimbulkan
gejala gagal jantung yang ditandai dengan sesak yang memberat
saat menetek/beraktivitas, bengkak pada wajah, anggota gerak,
serta perut, dan gangguan pertumbuhan yang menyebabkan
kekurangan gizi.
Etiologi: Manifestasi Klinis
Beberapa penyebab terjadinya PJB, antara lain: Beberapa tanda dan gejala pada penderita PJB, antara
1. Genetika, PJB dapat diturunkan oleh keluarga yang juga lain:
memiliki PJB. Selain itu, terjadi gangguan pembentukan 1. Mudah lelah
organ jantung pada minggu ke-5 masa kehamilan. 2. Intoleransi aktivitas
3. Tidak nafsu makan
2. Obat-obatan, PJB dapat terjadi karena obat-obatan yang 4. BB menurun
dikonsumsi oleh ibu hamil pada trimester pertama tanpa 5. Nafas cepat dan pendek
petunjuk dokter dapat membahayakan pertumbuhan janin. 6. Sianosis atau kulit menjadi kebiruan
Contoh obat seperti obat anti kejang, obat anti jerawat, dan 7. Detak jantung yang tidak beraturan (Aritmia)
ibuprofen. 8. Kelainan bentuk ujung jari dan kuku (Clubbing
Finger)
3. Infeksi, PJB dapat terjadi apabila ibu hamil pada 8-10 9. Pembengkakan pada jaringan atau organ tubuh
minggu pertama kehamilan menderita infeksi Rubella atau (Edema)
Campak Jerman yang dapat membahayakan pertumbuhan
janin, termasuk pertumbuhan organ jantung janin. Pemeriksaan Penunjang
EKG, Ekokardiografi, Foto Rontgen, CT-Scan dan
4. Rokok (Aktif maupun Pasif), PJB dapat terjadi oleh MRI, Stress Test, Pulse Oximeter, Kateterisasi Jantung.
kandungan rokok yang dapat mempengaruhi perkembangan
janin dalam kandungan. Farmakologi
Furosemid (Lasix) sebagai diuretik, Indomethacin
5. Diabetes, penderita DM tipe 1 dan 2 berpotensi melahirkan (Inhibitor Prostaglandin) sebagai mempermudah
bayi dengan PJB dikarenakan tingginya kadaar insulin penutupan duktus, Antibiotik sebagai pencegahan
dalam darah yang dapat mengganggu pertumbuhan janin. endokarditis bacterial.
Komplikasi Penatalaksanaan
Pertumbuhan yang lambat, gangguani saluran pernapasan dan Bedah Jantung Terbuka, Bedah Rekonruksi Jantung,
jantung, aritmia, gagal jantung. CABG, Transplantasi Jantung, dsb.
Pathway Penyakit Jantung Bawaan
Kelahiran
Terdiagnosa Penyakit
Jantung Bawaan
Penyempitan, aliran
Terjadi darah Stenosis katup Stenosis katup
PJB darah dan oksigen ke
balik ke paru pulmoner aorta
seluruh tubuh terganggu
Penimbunan
Kongestif jaringan
cairan di alveoli Curah jantung
perifer dan viseral
menjadi berkurang
Pertukaran gas
Ketidakefektifan Edema
terganggu Penurunan
Perfusi Jaringan
Curah jantung
Perifer
Sesak nafas Cairan
(Dispneau) Suplai darah dan oksigen Kelebihan
Rentan Volume
terhambat ke jaringan
sianosis
Ketidakefektifan
Pola Nafas
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit (Riwayat Penyakit sekarang, dahulu dan keluarga)
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan diagnostik
6. Pemeriksaan laboratorium
NOC NOC
Respiratory Status: Ventilation Fluid Balance
Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 60 menit keperawatan selama 1 x 24 jam
pasien menunjukkan keefektifan pola kelebihan volume cairan teratasi
nafas dengan kriteria hasil: dengan kriteria hasil:
1. RR dalam batas normal 1. Turgor kulit normal
2. Ritme pernafasan regular 2. Membran mukosa lembab
3. Serum elektrolit dalam batas normal
NIC
Oxygen Therapy NIC
1. Bersihkan sekret pada daerah oral, Fluid Management
nasal dan trakea 1. Pertahankan intake dan output
2. Pertahankan patensi jalan nafas cairan
3. Set peralatan oksigen dan berikan 2. Monitor status hidrasi
oksigen sesuai order 3. Monitor indikasi kelebihan cairan
4. Monitor aliran oksigen 4. Atur pemasukan cairan
5. Konsultasikan dengan tenaga
kesehatan lain jika gejala
Respiratory Monitoring
1. Monitor kecepatan, irama, kelebihan cairan menetap atau
kedalaman dan usaha saat bernafas memburuk
Monitor adanya dispnea dan
kejadian yang dapat menimbulkan
dispnea
DAFTAR PUSTAKA
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M. L. & Swanson, E., 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. 5 ed. Yogyakarta: mocomedia.
Potter, Paricia dan Anne G Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.