PENDAHULUAN
Pada waktu kapal melakukan bongkar muat barang atau selama menunggu di perairan
pelabuhan, kapal harus tetap berada di tempatnya dengan tenang. Untuk itu kapal harus
diikat pada alat penambat. Gerak kapal bias disebabkan oleh gelombang, arus atau angin
yang dapat menimbulkan gaya tarikan kapal ke atas penambat. Alat penambat harus mampu
menahan gaya tarik yang ditimbulkan oleh kapal.Pada waktu kapal melakukan bongkar muat
barang atau selama menunggu di perairan dermaga, kapal harus tetap berada di tempatnya
dengan tenang. Untuk itu kapal harus diikat pada alat penambat. Meski begitu kapal masih
dapat tetap bergerak. Gerak kapal bisa disebabkan oleh gelombang, arus atau angin yang
dapat menimbulkan gaya tarikan kapal ke atas penambat.
Kapal yang merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan baik yang digerakkan
oleh mesinnya sendiri (kapal kecil) maupun ditarik oleh kapal tunda (untuk kapal besar).
Pada waktu merapat tersebut akan terjadi benturan antara kapal dan dermaga. Walaupun
kecepatan kapal kecil tapi karna massanya sangat besar, maka energi yang terjadi karena
benturan akan sangat besar. Untuk menghidari kerusakan pada kapal dan dermaga karena
benturan tersebut maka di depan dermaga diberi bantalan yang berfungsi sebagai penyerap
energi benturan. Bantalan yang ditempatkan di depan dermaga disebut fender.
Untuk itulah diperlukan suatu sistem Fender dermaga untuk mencegah dan melindungi
dermaga dari kerusakan-kerusakan yang mungkin timbul pada saat kapal membentur
dermaga, seperti rusaknya konstriksi dermaga ataupun kapal akibat kapal bersentuhan
langsung dengan dermaga saat merapat.
, Besarnya energi benturan yang disebabkan oleh kapal dan dermaga akan diserap oleh
fender. Besarnya energi benturan yang disebabkan oleh kapal yang merapat ke dermaga
dapat diperoleh dengan menentukan koefisien blok pada kapal, koefisien massa kapal,
koefisien eksentrisitas kapal terhadap demaga, kecepatan merapat kapal dalam arah tegak
lurus. Gaya yang diteruskan ke dermaga tergantung pada tipe fender dan defleksi fender
yang diijinkan. Ketika kapal membentur fender, fender tersebut akan mengalami defleksi
(pemampatan) dan meneruskan gaya benturan ke struktur dermaga. Perencanaan fender
ditentukan berdasarkan besarnya energi yang diserap akibat benturan kapal. Berdasarkan
fender yang digunakan, besarnya energi yang tersisa dalam fender diperoleh setelah energi
benturan dari kapal dapat diserap oleh fender. Tipe fender yang optimal sesuai dengan
karakteristik kapal diperoleh berdasarkan energi yang tersisa dalam fender setelah
menyerap energi benturan yang diakibatkan oleh kapal ketika merapat ke dermaga, maka
dari itulah penulis tertarik untuk mengetahui dan menelaah masalah-masalah yang timbul
seperti berikut ini :
1. Pemilihan sistem fender apakah yang sesuai dengan kondisi kapal dan dermaga
yang ada di pelabuhan Balikpapan.
2. Bagaimanakah indeks keandalan fender yang tepat pada sebuah Dermaga sesuai
dengan kondisi lingkungan yang ada.
I.3. Batasan Masalah
1. Mengetahui besarnya energi benturan kapal pada dermaga sebagai akibat dari
proses sandarnya kapal pada dermaga
2. Mengetahui besarnya energi yang harus diabrsopsi oleh sistem fender dermaga.
3. Mengetahui indeks keandalan pada fender tersebut.