Anda di halaman 1dari 3

1.

Gambar bumi ketika tidak memiliki air

2. Mengapa Molekul air selalu membentuk sudut 105 derajat ?

Molekul H2O memiliki atom pusat O.


Struktur Lewis H2O sebagai berikut:

8O = [He] 2s2 2p4


Atom O memiliki 6 elektron valensi, dua elektron berikatan dengan atom H dan sisanya sebagai PEB.

Struktur Lewis H2O :

Pada molekul H2O ada 4 pasang elektron dalam kulit valensi atom O, yaitu 2 PEI dan 2 PEB.

Oleh karena ada 4 pasang elektron dalam kulit valensi atom O, struktur ruang pasangan elektron yang dapat dibentuk
adalah tetrahedral. Merujuk pada fakta bahwa sudut ikatan dalam H2O 105°, sedangkan sudut ikatan dalam tetrahedral
109° maka terjadi distorsi terhadap bentuk molekul tetrahedral.
Distorsi ini akibat tolakan antara kedua PEB lebih besar dibandingkan antara kedua PEI, akibatnya sudut yang dibentuk
oleh molekul H2O lebih kecil dari 109°. Simak struktur ruang pasangan elektron dalam molekul H2O berikut.

Strukturnya membentuk tetrahedral terdistorsi, sedangkan bentuk molekul dari H2O berupa huruf “V” (tidak linear
sebagaimana pada molekul triatom yang lain, seperti BeCl2 atau CO2).

3. Mengapa Air Laut warnanya biru ?

Uraian

Benda yang tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut benda gelap. Sebaliknya, benda yang dapat
memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.
Ada yang disebut sumber cahaya alami, yaitu sumber cahaya yang bercahaya dari benda itu sendiri, bukan
dibuat oleh manusia. Sifat dari cahaya alami ini adalah merambat ke segala arah. Sumber cahaya alami yang terbesar
di dunia ini adalah matahari.
Dalam bab cahaya, ada dua peristiwa yang sangat berhubungan erat dengan ini. Yaitu pembiasan cahaya dan
pemantulan cahaya. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya yang merambat dari satu medium ke
medium lainnya yang berbeda kerapatannya. Sedangkan pemantulan cahaya adalah peristiwa memantulnya cahaya.
Cahaya putih terdiri atas semua warna baik primer maupun sekunder dalam spektrum. Tiap warna dibedakan
dari tingkat penebaran dan penyerapan cahaya masing- masing. Ketika cahaya matahari menyentuh air laut, sebagian
di antaranya diserap sedangkan sisanya ditebarkan ke semua arah sehabis bertumbukan dengan air. Ketika cahaya
matahari menyentuh air yang jernih, cahaya merah dan inframerah terserap dengan cepat sedangkan cahaya biru
agak lambat.
Menurut Curtiss O. Davis dari Jet Propulsion Laboratory California Institute of Technology, "Hanya cahaya biru
kehijauan dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan, dan ditransmisikan kembali ke luar dari air tanpa
diserap." Pada waktu cahaya mencapai bagian laut dengan kedalaman 10 fathom 18 meter) sebagian besar cahaya
merah telah terserap.
Selain itu, kadar garam yang terkandung dalam laut juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin tinggi
kadar garamnya, maka semakin biru laut tersebut.
Lautan mengandung banyak sekali mulai dari ikan, karang, plankton, dan sebagainya. Materi- materi inilah yang
menyebabkan penyerapan cahaya matahari sehingga hanya menyisakan warna biru gelap bagi lautan.
Sebagian orang berpendapat bahwa warna biru pada laut merupakan pantulan dari langit. Namun setelah diteliti,
pendapat tersebut sangat tidak mungkin. Tidak mungkin laut yang hanya menerima pantulan cahaya dari langit bisa
memiliki warna biru yang lebih tua daripada langit yang memantulkan warna biru tersebut. Bila dilihat, langit berwarna
biru muda dan laut berwarna biru tua. Itulah segi ketidakmungkinannya. Namun, jika langit mendung, langit tidak
berwarna biru, melainkan berwarna kehitaman. Dan saat terbit dan terbenam matahari, laut juga tidak berwarna biru,
melainkan berwarna kemerahan. Dari fakta tersebut disimpulkan bahwa warna langit memberikan andil bagi warna
laut, namun kecil sekali.
Laut tidak hanya terlihat berwarna biru, akan tetapi ada laut yang terlihat berwarna hijau dan ada pula yang terlihat
berwarna merah. Laut yang berwarna hijau disebabkan karena banyaknya Fitoplankton yang sangat baik untuk
menghasilkan cahaya hijau, maka secara umum makin banyak Fitoplankton maka makin hijau penampilan air yang
terlihat oleh mata kita.
Sedangkan laut berwarna merah karena pengaruh warna merah yang dihasilkan pada ganggang. Hal itu
disebabkan karena bakteri Trichodesmium erythraeum yang berkembang. Selain itu ada juga faktor yang
menyebabkan laut terlihat warna merah yaitu berasal dari gunung kaya mineral yang disekitarnya berwarna merah.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab laut berwarna biru adalah, pada saat matahari menyentuh
air yang jernih, cahaya merah dan infra merah terserap dengan cepat, sedangkan cahaya biru agak lambat. Hanya
cahaya biru kehijauan yang dapat ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan dan ditransmisikan tanpa diserap.
Selain itu, kadar garam dalam laut juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut. Semakin banyak kadar garam dalam laut,
maka akan semakin tinggi tingkat kebiruan laut. Pantulan warna langit juga menyebabkan warna biru pada laut, namun
pengaruhnya kecil.

Langit :

Ada beberapa sebab mengapa langit saat itu berwarna biru. Bumi diselubungi lapisan udara yang disebut
atmosfir. Walaupun tidak tampak, udara sebenarnya terdiri atas partikel-partikel kecil.
Cahaya dari matahari dihamburkan oleh partikel-partikel kecil dalam atmosfir itu. Tetapi kita tahu, cahaya
dari matahari terdiri dari paduan semua warna, dari merah, kuning, hijau, biru, hingga ungu. Warna-warna
itu memiliki frekuensi yang berbeda. Merah memiliki frekuensi yang lebih kecil dari kuning, kuning lebih kecil
dari hijau, hijau lebih kecil dari biru, biru lebih kecil dari ungu. Semakin besar frekuensi cahaya, semakin kuat
cahaya itu dihamburkan.
Warna langit adalah sebagian cahaya matahari yang dihamburkan. Karena yang paling banyak dihamburkan
adalah warna berfrekuensi tinggi (hijau, biru, dan ungu), maka langit memiliki campuran warna-warna itu,
yang kalau dipadukan menjadi biru terang.
Karena warna biru banyak dihamburkan, maka warna matahari tidak putih sempurna, seperti yang
seharusnya terjadi jika semua warna dipadukan. Warna matahari menjadi sedikit agak jingga.
Pada sore hari, sering matahari berubah warna menjadi merah. Pada saat itu, sinar matahari yang sudah
miring menempuh jarak lebih jauh untuk mencapai mata kita, sehingga semakin banyak cahaya yang
dihamburkan. Yang banyak tersisa adalah cahaya frekuensi rendah, yaitu merah.

Di bulan dan di planet yang tidak memiliki atmosfir, cahaya matahari tidak dihamburkan, sehingga langit
selalu berwarna hitam, walaupun di siang hari.

Anda mungkin juga menyukai