Anda di halaman 1dari 6

BAB 18

MANAJEMEN PIUTANG DAN UTANG JANGKA PENDEK

Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang menjadi semakin penting selama


periode terakhir khususnya dalam kondisi inflasi. Pendekatan baru dalam analisis
kebijakan kredit memberikan pemahaaman penting dalam manajemen keuangan.
Kredit jangka pendek sering diidentifikasikan sebagai utang yang Akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun. Tiga sumber pembelanjaan jangka pendek adalah
penjualan kredit, pinjaman dari commercial bank, dan commercial paper.

I. Manajemen piutang dan faktor yang mempengaruhi tingkat piutang


perusahaan :
A. Faktor-faktor yang menentukan piutang.
1. Volume penjualan kredit.
2. Periode pengumpulan piutang yang juga dipengaruhi oleh: (i) kondisi
ekonomi, (ii) kebijakan kredit.
3. Kebijakan kredit itu sendiri ditentukan oleh (i) standar kredit, (ii)
jangka waktu, (iii) discount untuk pembayaran yang lebih awal dan
(iv) kebijakan pengumpulan.
B. Standar kredit adalah kriteria untuk menyeleksi permintaan kredit dari
langganan. Kebijakan kredit yang optimal mensyaratkan bahwa marginal
costt atas kredit sama dengan marginal profit penjualan kredit.
1. Marginal cost termasuk biaya produksi dan biaya penjualan.
2. Marginal cost yang berkaitan dengan penjualan kredit terdiri atas: (i)
biaya atas piutang yang tak tertagih (bad debt), (ii) biaya pengumpulan
dan administrasi piutang, (iii) biaya modal yang tertanam dalam
piutang.
C. Evaluasi pemberian kredit dapat menggunakan cara melihatt lima faktor
yang sering disebut dengan The Five C’s Credit yang terdiri atas:
1. Character yang ditunjukan oleh tingginya respek langganan terhadap
kewajibannya, dianalisis tentang karakter manajemen perusahaan.
2. Capacity merupakan pokok penilaian kemampuan langganan untuk
membayar kewajibannya yang ditunjukan oleh likuiditas dan proyeksi
aliran kas.
3. Capital yang diukur atau dilihat dari posisi keuangan perusahaan yang
ditunjukan dengan rasio keuangan dan besarnya modal sendiri.
4. Collateral yang ditunjukan oleh besarnya assets yang dimiliki
langganan seperti berharga.
5. Condition adalah kondisi ekonomi secara umum, pengaruh kebijakan
ekonomi terhadap perusahaan.

II. Sumber informsi kredit dan penggunanaan informasi dalam analisis kredit :
A. Laporan keuangan yang disajikan oleh calon peminta kredit dianalisis
dengan penekanan khusus pada aspek likuiditas, leverage, dan
profitabilitas.
1. Pertukaran informasi kredit, meliputi pertemuan secara periodik
manajer kredit dari beberapa perusahaan dalam industri untuk
mempertukarkan informasi atau pengalaman kredit.
2. Pusat data industri, dengan melihat data keuangan dalam industri yang
bersangkutan. Pusat data semacam ini di Indonesia mulai berkembang
dengan menyediakan data tentang berbagai industri.
B. Rasio keuangan perusahaan dibandingkan dengan rasio industri atau
standar industri.
1. Analisis trend likuiditas, leverage, dan rasio profitabilitas.
2. Analisis diskriminan ganda dapat juga dipergunakan untuk
mengembangkan sistem formal scoring kredit.
3. Informasi pola pembayaran perusahaan dapat juga dibandingkan
dengan persyaratan penjualan kredit maupun pola pembayaran rata-
rata industri.
C. Analisis kualitatif dan kuantitatif akan saling melengkapi dalam analisis
kebijakan kredit.
1. Batas maksismum pemberian kredit yang dapat diukur dari
pengalaman para pelanggan didalam mengelola kreditnya,
kemungkinan kerugian, atau dilihat dari persentase modal sendirinya.
2. Kelompok resiko yang dapat dikembangkan atas dasar informasi kredit
yang menunjukan adanya kemungkinan langganan tidak mampu lagi
memenuhi kewajiban.
3. Rasio kemungkinan kerugian yang dapat dilihat dari misalnya profit
margin ataupun debt service coverage ratio nya.
4. Metode statistik seperti regresi sederhana maupun regresi ganda akan
sangat bermanfaat terutama bagi perusahaan yang memiliki langganan
dalam jumlah besar.

III. Persyaratan kredit (Term of Credit) adalah periode tertentu dimana kredit
diberikan dan jika ada discount untuk pembayaran yang lebih awal.
Persyaratan kredit ”2/10, net 30” berarti bahwa langganan akan diberikan
discount sebesar 2% apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak
tanggal pembelian atau tidak akan memperoleh discount untuk pembayaran
setelah 10 hari sampai dengan jangka waktu 30 hari.
A. Persyaratan kredit “net 30” berarti bahwa ada discount dan kredit
diberikan selama 30 hari.
B. Periode kredit, besar kecilnya piutang dapat distimulasikan dari jangka
waktu pemberian kredit maupun penjualan kredit yang semakin besar.
C. Potongan tunai, pemberian potongan tunai yang semakin besar akan
menarik langganan untuk mempertimbangkan tawaran kredit tersebut.
Tetapi konsekuensinya rata-rata periode pengumpulan piutang akan
menurun, biaya discount akan meningkat dan pemberian discount yang
optimal akan tercapai saat biaya dan manfaat atas kebijakan kredit tersebut
adalah sama.
D. Kebijakan pengumpulan pembayaran melalui beberapa cara diantaranya:
dengan surat telepon, agen pengumpulan. Proses pengumpulan akan
menjadi mahal, karena harus dihindarkan kenaikan periode pengumpulan
piutang dan minimisasi kerugian. jika produk dijual secara kredit, rekening
piutang merupakan item asset yang tampak dalam pembukuan sebesar
penjualan.

IV. Evaluasi perubahan kebijakan kredit


A. Model keputusan yang dikenal oleh Sarrtoris-Hill menggunakan
kerangka net present value (NPV) untuk mengintegrasikan semua
elemen manajemen aktiva lancar yang dipengaruhi oleh kebijakan
kredit.
1. Interrelationships antara kebijakan kredit, produksi, penjualan dan
pengaruhnya terhadap timing dan kuantitas aliran kas.
2. Model Sartorris-Hill mencari NPV tertinggi operasi harian, dengan
model dasar:

P.𝑄.(1−𝑏.)
NPV = (1+k.)
- C. Q.

Dimana,

P = harga per unit

C = cost per unit

Q = penjualan harian

b = tingkat kerugian bad debt

t = periode pengumpulan

k = tingkat bunga harian

Subscrips ‘o’ menunjukan kebijakan saat ini sedangkan subscribt


‘1’ dipergunakan untuk menunjukan kebijakn yang diusulkan.

3. Model tersebut mengasumsikan bahwa persediaan dibeli atau


diproduksi dan dibayar tepat pada hari penjualan. Model tersebut
juga dapat dikembangkan dengan memasukkan perubahan modal
kerja, potongan penjualan, atau kombinasi variabel tersebut.
4. Validitas atau ketepatan model tersebut sangat tergantung atas
validitas input data. Estimasi harus didasarkan atas penelitian pasar
atau atas dasar product line dan kombinasi kebijakan kredit.
B. Penggunaan komputer dalam manajemen piutang sangat membantu
terutama dalam hal pengumpulan, analisis, kompilasi, penyimpanan
dan pengelolaan data. Dengan komputerisasi akan meningkatkan
efisiensi manajemen piutang.
1. Kapabilitas komputer yang tinggi dapat mengubah efektivitas satf
departemen kredit. Laporan analitikal dapat disajikan un tuk
perusahaan secara individu, atau kelompok perusahaan.
2. Dengan komputerisasi dapat dengan mudah dimonitor adanya
penyimpanan. Perilaku pembayaran piutang yang tidak wajar dapat
diidentifikasi lebih awal untuk menghindari masalah kredit.
3. Pemilihan kebijakan kredit dapat dilakukan atas dasar pendekatan
kuantitatif. Yang kini menjadi perhatian adalah bahwa dalam
memasukan data, unsur manusia tetap merupakan sentral bagi
ketepatan hasil yang diperoleh.
V. Penjualan kredit adalah bagian terbesar dari pembelanjaan jangka pendek.
Pembelian bahan baku atau suplies secara kredit dari perusahaan lain
dicatat dalam rekening utang dagang.
A. Utang dagang merupakan sumber pembelanjaan spontan karena utang
dagang tersebut akan meningkat seiring dengan transaksi degang yang
dilakukan.
Adapun persyaratan kredit ditentukan oleh:
1. Kondisi produk dilihat dari turnover yang tinggi dan tahan lama
atau tidaknya produk tersebut.
2. Dalam jangka panjang- lingkungan penjual, yakni kemampuan
finansial yang tinggi, skala penjualan, penggunaan credit term
dalam promosi penjualan kelebihan kapasitas yang tinggi.
3. Lingkungan pembeli dengan melihat faktor tingkat kemampuan
yangb tinggi dan risiko yang rendah yang berkaitan dengan produk
tersebut.
B. Pemberian potongan tunai dapat juga dipergunakan untuk
meningkatkan penjualan. Apabila penghematan atas pemberian
potongan itu melebihi tingkat bunga pinjaman maka penjualan kredit
menjadi mahal.
1. Panjang pendeknya periode kredit dipengaruhi oleh besar keccilnya
discount yang ditawarkan.
2. Perdagangan kredit merupakan sumber pembiayaan bagi
perusahaan, selain itu penjualan kredit juga dipergunakan secara
luas oleh perusahaan kepada langganan.
3. Kelebihan penjualan kredit sebagai suatu sumber pemenuhan dana
adalah: (i) sangat baik dan informal, (ii) biaya penjualan kredit
mungkin lebih tinggu atau lebih rendah dari bunga utang bank, (iii)
suatu perusahaan yang tidak memperoleh kredit dari lembaga
keuangan akan dapat mencari kredit dari penjual karena
pengetahuan dan pengalaman yang tinggi dari perusahaan.
C. Didalam kondisi inflasi maka suplier akan lebih selektif lagi dalam
pemberian kredit. Selain itu perusahaan harus dapat mempertahankan
rasio keuangan yang baik, pembayaran yang tepat, penawaran rencana
yang realistik yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai